OLEH :
I. PENGKAJIAN
INFORMASI UMUM
Usia : 69 (tahun)
Suku : Bali
Alamat : Br Abiankelan,Badung
Barre Syndrome
Riwayat alergi : Tidak Ada
Informan : Tn.N
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh tangan dan kakinya tidak bisa di gerakkan dan khawatir dengan
tindakan TPE yang akan dilakukan. Pasien mengeluh tidak dapat tidur dengan
Fisik
Berat badan : 65 Kg
Nd : 96 x/menit, S: 36,60C
Hb : 12.6 g/dL (nilai normal 12.0-16.0), PLT : 142 103/µL (nilai normal : 140-
440)
Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan chek list perilaku yang
ditampilkan)
PERILAKU ☑ PERILAKU ☑
Tenang Menarik diri
Ramah Bingung
Pasif Disorientasi
Waspada Ketakutan
Merasa membenarkan lingkungan Hiperventilasi
Kooperatif Halusinasi/ delusi
Gangguan perhatian Depersonalisasi
Gelisah √ Obsesi
Sulit berkonsentrasi √ Kompulsi
Waspada berlebihan Keluhan somatik √
Tremor Hiperaktivitas
Bicara cepat Lainnya:
Telah dilakukan pre test dengan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating
Scale) yang dapat mengukur semua tanda kecemasan baik psikis maupun somatik.
HARS terdiri dari 14 item pertanyaan untuk mengukur tanda adanya kecemasan
PETUNJUK
Skor :
Total skor :
Berdasarkan Hasil evalusi ( Post Test) pada tanggal 19 April 2022 pada Ny.
ST di atas, maka selanjutnya dilakukan pengkajian HRS-A sebagai berikut.
Nilai (Score) Kode
No Gejala Kecemasan
0 1 2 3 4
- cemas
- firasat buruk
- takut akan pikiran sendiri
- mudah tersinggung
2. Ketegangan √
- merasa tegang
- lesu
- tidak bisa istirahat tenang
- mudah terkejut
- mudah menangis
- gemetar
- gelisah
3. Ketakutan √
- pada gelap
- pada orang asing
- pada binatang besar
- pada keramaian lalu lintas
- pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan tidur √
- sukar konsentrasi
- daya ingat menurun
- daya ingat buruk
6. Perasaan depresi (murung) √
- hilangnya minat
- berkurangnya kesenangan pada hobi
- sedih
- bangun dini hari
- perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7 Gajala somatik/fisik (otot) √
- sulit menelan
- perut melilit
- gangguan percernaan
- nyeri sebelum dan sesudah makan
- perasaan terbakar diperut
- rasa penuh atau kembung
- mual
- muntah
- buang air besar lembek
- suka buang air besar (konstipasi)]
- kehilangan berat badan
12. Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin) √
- mulut kering
- muka merah
- mudah berkeringat
- kepala pusing
- kepala terasa berat
- kepala terasa sakit
- bulu-bulu berdiri
14 Tingkah laku (sikap) pada wawancara √
- gelisah
- tidak tenang
- jari gemetar
- kerut kening
- muka tegang
- otot tegang/mengeras
- nafas pendek dan cepat
- muka merah
TOTAL SKOR 21
KELUARGA
a. Genogram
69
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
:Garis keturunan
Jelaskan : Pasien merupakan ibu dari dari 3 orang anak, yang saat ini tinggal
bersama anak bungsu beserta menantu dan 3 orang cucunya.
Tipe keluarga
□nuclear family □ diad family
☑ extended family □ single parent family
Pengambilan keputusan
□kepala keluarga □ istri
□ orang tua ☑ bersama-sama
Hubungan klien dengan kepala keluarga
□ kepala keluarga □ istri
☑ orang tua □ anak
□ lain-lain, sebutkan:
Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga
Jelaskan: pasien mengatakan mempunyai kebiasaan membuat minyak kelapa
dirumahnya.Pasien mengatakan keseharian ia membantu menantunya menjaga
cucu-cucunya selama dirumah. Pasien juga sering mekidung untuk menghibur
diri. Pada malam hari biasa berkumpul dengan keluarga untuk menonton TV.
Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat
Jelaskan: Pasien mengatakan kegiatan keluarganya bersama masyarakat selama
ini sebatas melakukan kegiatan upacara agama, adat, dan anaknya (kepala
keluarga) rutin menghadiri kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun kegiatan di
banjar. Pasien tidak aktif lagi dalam kegiatan sosial di masyarakat karena
sudah ada menantunya hanya sesekali bila menantunya tidak bisa menghadiri
kegiatan sosial dimasyarakat seperti ngayah dpura.
Masalah Keperawatan Jiwa : Tidak ada masalah keperawatan jiwa
RIWAYAT SOSIAL
Pola sosial
Pasien mengatakan orang yang berarti saat ini adalah anaknya yang ketiga
karena pasien tinggal bersama. Anak pasien juga mengatakan ibunya kalau
ada masalah sering bercerita kepadanya.
Pasien tidak aktif lagi dalam kegiatan sosial dimasyarakat karena sudah ada
menantunya hanya sesekali bila menantunya tidak bisa menghadiri kegiatan
sosial dimasyarakat seperti ngayah dipura.
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan orang lain baik, : pasien
mengatakan pernah berselisih paham dengan anak dan menantu tapi sudah
terselesaikan.
dibuatnya sendiri bila merasa panas dalam dan vitamin yang diberi oleh
anak pasien
dirumah sakit.
masalahnya :
Penampilan
1. Cacat fisik
□ ada, jelaskan
☑ tidak ada, jelaskan : tidak ada cacak fisik pada tubuh pasien
2. Kontak mata
☑ ada, jelaskan : saat dilakukan pengkajian pasien melaukan kontak mata saat
bicara, namun minimal. Pasien sering melihat plafon pada saat diajak bicara.
3. Pakaian
bersih.
4. Perawatan diri
Jelaskan: pemenuhan kebersihan diri seperti mandi dapat pasien lakukan secara
mandiri.
Tingkah Laku
Pola komunikasi
POLA KOMUNIKASI ☑ POLA KOMUNIKASI ☑
Jelas √ Aphasia
Koheren √ Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/ dominan
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar berbicara:
Lainnya: bicara acuh
Masalah Keperawatan Jiwa: Tidak ada masalah keperawatan jiwa
Proses Pikir
PERILAKU ☑
Jelas √
Logis √
Mudah diikuti
Relevan
Bingung √
Bloking
Delusi
Arus cepat
Asosiasi lambat
Curiga
Memori jangka pendek Hilang Utuh √
Memori jangka panjang Hilang Utuh √
Masalah Keperawatan Jiwa: Tidak ada masalah keperawatan jiwa
Persepsi
PERILAKU ☑ JELASKAN
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
Halusinasi ☑ Jelaskan
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Lain-lain:
Masalah Keperawatan Jiwa: tidak ada masalah keperawatan jiwa
Kognitif
1. Orientasi realita
Denpasar
2. Memori
Gangguan ☑ Jelaskan
gangguan daya ingat
jangka panjang
gangguan daya ingat jangka
pendek
gangguan daya ingat saat ini
paramnesia, sebutkan
hipermnesia, sebutkan
amnesia, sebutkan
rasa kekhawatirannya.
- Pasien mengeluh sukar tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak nyenyak,
bangun dengan lesu.
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tegang
Effect
Gangguan pola tidur
Core Problem
Ansietas
Causa
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan selama satu kali kunjungan
pada tanggal 21 April 2022 pukul 10.00 wita didapatkan hasil evaluasi TUK 1
tentang membina hubungan saling percaya dengan perawat dengan hasil evaluasi
Pasien menjawab salam dari perawat. Pasien mengatakan namanya Ny. ST dan
senang dipanggil Ny. ST dan berasal dari Br Abiankelan,Badung . Pasien tampak
kooperatif, ada kontak mata, pasien mau menjawab pertanyaan yang diberikan,
evaluasi akhir pasien ingat dengan nama perawat, BHSP tercapai. Pada TUK 2, TUK
3 dan TUK 4 evaluasi yang dilakukan pada pukul 10.45 wita, didapatkan hasil klien
dengan pasien mengatakan merasa cemas dan sedih terhadap kondisi yang dihadapi
saat ini. Pasien mengatakan takut penyakitnya bertamabah parah, SP 1 teratasi. TUK
5 mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan pukul 11.30 wita
didapatkan hasil pasien mengatakan akan mencoba melalukan teknik relaksasi nafas
dalam yang diajarkan oleh perawat untuk membantu mengurangi cemas yang
dirasakan. Pasien mengatakan cemas sedikit berkurang setelah dilakukan teknik
relaksasi nafas dalam. Pasien tampak kooperatif mengikuti intruksi dari perawat serta
pasien tampak sedikit
lebih tenang, SP 2 belum tercapai. Planing selanjutnya melatih pasien untuk
melakukan teknik relaksasi nafas dalam setiap merasa cemas.
Berdasarkan Hasil evalusi ( Post Test) pada tanggal 21 April 2022 pada Ny.ST
di atas, maka selanjutnya dilakukan pengkajian HRS-A sebagai berikut.
Nilai (Score) Kode
No Gejala Kecemasan
0 1 2 3 4
- cemas
- firasat buruk
- takut akan pikiran sendiri
- mudah tersinggung
2. Ketegangan √
- merasa tegang
- lesu
- tidak bisa istirahat tenang
- mudah terkejut
- mudah menangis
- gemetar
- gelisah
3. Ketakutan √
- pada gelap
- pada orang asing
- pada binatang besar
- pada keramaian lalu lintas
- pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan tidur √
- sukar konsentrasi
- daya ingat menurun
- daya ingat buruk
6. Perasaan depresi (murung) √
- hilangnya minat
- berkurangnya kesenangan pada hobi
- sedih
- bangun dini hari
- perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7 Gajala somatik/fisik (otot) √
- sulit menelan
- perut melilit
- gangguan percernaan
- nyeri sebelum dan sesudah makan
- perasaan terbakar diperut
- rasa penuh atau kembung
- mual
- muntah
- buang air besar lembek
- suka buang air besar (konstipasi)]
- kehilangan berat badan
12. Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin) √
- mulut kering
- muka merah
- mudah berkeringat
- kepala pusing
- kepala terasa berat
- kepala terasa sakit
- bulu-bulu berdiri
14 Tingkah laku (sikap) pada wawancara √
- gelisah
- tidak tenang
- jari gemetar
- kerut kening
- muka tegang
- otot tegang/mengeras
- nafas pendek dan cepat
- muka merah
TOTAL SKOR 19
A. Kondisi Klien
Data Subyektif:
Pasien mengatakan merasa khawatir dengan tindakan TPE yang akan dilakukan
Pasien merasa sedih penyakitnya belum sembuh
Pasien mengatakan kurang konsentrasi semenjak disarankan untuk tindakan TPE
Pasien mengeluh sukar tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak nyenyak,
bangun dengan lesu.
Pasien mengatakan mengalami gangguan pencernaan seperti mual perasaan
terbakar di perut, rasa penuh (kembung)
Data Obyektif:
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak tegang
Frekuensi nadi 96 kali permenit
Pasien tampak mengkerutkan keningnya
Skala HARS 21
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pasien dapat mengurangi dan mengontrol ansietas
2. Tujuan Khusus
a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dengan
pasien
b. Pasien dapat mengidenfikasi dan menggambar kan perasaan tentang ansietas
c. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab ansietas
d. Pasien dapat menguraikan respons koping adaptif dan maladaptif
e. Pasien dapat memahami/ mengerti untuk cara mengurangi dan
mengontrol cemas dengan Teknik Latihan Nafas Dalam dan therapy musik
mekidung
c. Kontrak
1) Topik dan Waktu
Perawat : “baiklah ibu, bagaimana jika kita berbincang-bincang
sebentar tentang kecemaasan yang ibu alami dan saya akan
memberikan tehnik relaksasi nafas dalam untuk pengalihan
kecemasan yang ibu alami, apakah ibu bersedia saya ajarkan
tehnik relaksasi ini?”
Perawat : “untuk waktu saya memerlukan kira-kira 10-15 menit.
Apakah ibu bersedia?”
2) Tempat
Perawat : “untuk dilakukan tehnik ini ibu mau dilakukan dimana?
Bagaimana jika disini saja?”
2. Fase Kerja
Perawat : “sekarang coba ibu ceritakan mengenai apa saja yang ibu
rasakan saat ini kepada saya”
Perawat : “apakah ibu dapat menggambarkan kecemasan ibu yang ibu
alami?”
Perawat : “sebelumnya ibu harus dapat menenangkan diri, coba untuk
berpikir posistif, karena kami dari tim medis pasti akan
melakukan yang terbaik , tindakan ini atas intruksi dari dokter
yang merupakan tindakan t untuk mengatasi keluhan dan
kecemasan ibu saat ini. Apakah ibu mengalami keluhan lain
selain merasa cemas ibu?”
Perawat : “selanjutnya saya akan menjelaskan tehnik relaksasi nafas dalam
yang sudah saya sampaikan tadi bu, apakah ibu siap?”
Perawat :”baik ibu, apakah ibu nyaman dengan posisi berbaring seperti ini?
Apakah ibu bisa duduk atau senderan bu?”
Perawat : “baik bu, silahkan duduk senderan, saya akan menata bantal ibu
agar ibu lebih nyaman saat senderan”
Perawat : “untuk tehniknya, ibu tarik nafas dalam panjang, tahan sebentar
dan hembusakan, apakah ibu mengerti yang saya sampaikan?”
Perawat : “bagus ibu, ibu sudah dapat mempraktikkannya dengan benar,
tehnik ini dapat ibu ulangi 4-5 kali sampai ibu merasa lebih
tenang bu”
Perawat : “bagus ibu, setelah dilakukannya tindakan ini apakah ibu
merasa lebih tenang?”
Perawat : “baiklah ibu, nanti jika ibu merasakan kecemasan seperti
sebelumnya ibu dapat mempraktikkan tehnik relaksasi ini bu”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
Perawat : “bagaimana perasaan ibu dengan tindakan yang saya
berikan tadi bu?”
2) Evaluasi Objektif
Perawat : “apakah ibu dapat mempraktikkan tindakan tersebut
tanpa saya dampingi bu atau melakukannya sendiri saat
ibu merasa cemas yang berlebih?”