OLEH :
KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan merasa cemas terhadap keadaannya saat ini. Pasien merasa
sangat takut dengan kondisinya tidak lekas pulih.
Tingkat Ansietas
Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan chek list perilaku yang
ditampilkan)
Ringan Sedang Berat Panik
PERILAKU PERILAKU
Tenang Menarik diri
Ramah Bingung √
Pasif Disorientasi
Waspada Ketakutan
Merasa membenarkan lingkungan Hiperventilasi √
Kooperatif Halusinasi/ delusi
Gangguan perhatian Depersonalisasi
Gelisah √ Obsesi
Sulit berkonsentrasi √ Kompulsi
Waspada berlebihan Keluhan somatik
Tremor Hiperaktivitas
Bicara cepat Lainnya:
KELUARGA
Genogram
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Garis keturunan
Tipe keluarga
nuclear family diad family
extended family single parent
family
Pengambilan keputusan
kepala keluarga istri
orang tua bersama-sama
Hubungan klien dengan kepala keluarga
kepala keluarga istri
orang tua anak
lain-lain, sebutkan:
Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga
Jelaskan: pasien mengatakan saat liburan ia biasa dengan suami pergi ke
kampug halaman untuk berkumpul dengan orang tua atau mertua.
Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat
Jelaskan: klien mengatakan untuk saat ini tidak ada kegiatan seperti
berkumpul di lingkungannya dikarenakan pandemi. Namun kegiatan
seperti rapat perumahan dilakukan dengan via online baik itu rapat
lingkungan atau arisan ibu- ibu perumahannya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
RIWAYAT SOSIAL
Pola sosial
Teman/ orang terdekat
Pasien mengatakan dekat dengan suaminya untuk masalah yang
dirasakan selalu menceritakan dengan suaminya.
Peran serta dalam kelompok
Pasien mengatakan menjadi anggota di banjar perumahannya, pasien
mengatakan selama ia sakit jarang mengikuti kegiatan masyarakat di
karenakan kondisinya yang harus karantina.
4. Perawatan diri
Jelaskan: pasien tampak bersih dan rapi
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
Tingkah Laku
Tingkah Laku Jelaskan
Resah
Agitasi
Letargi
Sikap √ Pasien tampak gelisah, pasien tampak
tegang
Ekspresi wajah √ Pasien tampak sedih
Lain-lain
Pola komunikasi
POLA KOMUNIKASI POLA KOMUNIKASI
Jelas √ Aphasia
Koheren Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/ dominan
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar berbicara:
Lainnya:
Proses Pikir
PERILAKU
Jelas √
Logis
Mudah diikuti
Relevan
Bingung
Bloking
Delusi
Arus cepat
Asosiasi lambat
Curiga
Memori jangka pendek Hilang Utuh √
Memori jangka panjang Hilang Utuh √
Persepsi
PERILAKU JELASKAN
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
Halusinasi Jelaskan
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Lain-lain:
2. Memori
Gangguan Jelaskan
gangguan daya ingat
jangka panjang
gangguan daya ingat
jangka pendek
gangguan daya ingat saat
ini
paramnesia, sebutkan
hipermnesia, sebutkan
amnesia, sebutkan
Tingkatan Jelaskan
mudah beralih
tidak mampu
berkonsentrasi
tidak mampu berhitung
sederhana
Setelah 1x pertemuan
klien mampu mengenal
teknik untuk
meningkatkan control
dan rasa percaya diri
(nafas dalam )
Kriteria hasil :
1) Klien mampu
mempraktekan nafas
dalam dengan baik
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi Pasien
1. Data Subjektif
a. Pasien mengatakan merasa cemas dan sedih terhadap penyakit yang
dimiliki saat ini.
b. Pasien mengatakan cemas dengan kondisi bayinya di rumah
c. Pasien kwatir dengan kondisinya saat ini tidak akan bisa bertemu
dengan bayinya
d. Pasien mengatakan cemas dengan keadaannya yang tidak kunjung
membaik
e. Pasien mengatakan merasa sulit tidur
f. Pasien mengatakan nafsu makan menurun
2. Data Objektif
a. Pasien tampak gelisah
b. Pasien tampak tegang
c. Hiperventilasi RR : 26x/mt
B. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
C. Tujuan Umum
Mengatasi gangguan ansietas
D. Tujuan Khusus
1. Mampu membina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenal ansietas
3. Pasien mampu mengatasi ansietas dengan teknik meningkatkan control
dan rasa percaya diri (nafas dalam )
E. Tindakan
1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien
Beri salam panggil nama klien
Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan
Jelaskan maksud hubungan interaksi
Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
Beri rasa aman dan sikap empati
Lakukan kontak singkat tapi sering
2. Bantu klien mengenal ansietasnya
Bantu klien mengungkapkan perasaan cemas
Motivasi klien untuk menceritakan penyebab cemas
Dengarkan tanpa menyela atau member penilian setiap ungkapan
perasaan klien
Bantu klien untuk menggali dan menguraikan perasaanya
Bantu klien menjelaskan situasi yang menimbulkan stress
Bantu klien mengenal penyebab stress
Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
3. Bantu klien mengatasi ansietas dengan teknikmengontrol dan rasa percaya
diri (nafas dalam )
Ciptakan lingkungan yang tenang
Usahakan tetap rileks dan tenang
Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
udara melalui hitungan 1,2,3
Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan-lahan
Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
Pada saat konsentrasi pusatkan pada hal-hal yang nyaman
Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga ansietas terasa
berkurang
No RM : 06.92.31
Nama : Ny. PK
Jenis Kelamin : Perempuan
Jam : 14.50 Wita
Pertemuan ke : III
Topik : SP 2P dan SP3P Ansietas
I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Data Subyektif
- Pasien mengatakan “Selamat pagi Dania”
- Pasien mengatakan sudah melakukan teknik nafas dalam
- Pasien mengatakan mau mengontrol cemas dengan hipnosi 5
jari
- Pasien mengatakan mau memasukan kegiatan itu dalam
kegiatan hariannya
Data Objektif
- Pasien menjawab salam perawat dan mengingat nama perawat
- Pasien tampak tersenyum kepada perawat dan pasien bersedia
belajar teknik hypnosis 5 jari dan cara spiritual
- Pasien tampak bersedia memasukkan latihan kedalam jadwal
kegiatan harian
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Khusus
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih klien mengontrol ansietas dengan cara spiritual :
mantram gayatri
c. Melatih klien mengontrol ansietas dengan cara fisik 2: hypnosis
5 jari
4. Tindakan
a. Mengevaluasi masalah yang dialami pasien dan mengevaluasi
pasien dalam melakukan latihan nafas dalam
b. Atur posisi klien senyaman mungkin
c. Pejamkan mata dan lakukan teknik napas dalam secara perlahan
sebanyak 3 kali. Minta pasien untuk relaks
d. Minta untuk pasien mantram gayatri selama 3 mantra
e. Minta pasien untuk menautkan ibu jaridengan jari telunjuk, dan
minta pasiun untuk membayangkan kondisi dirinya ketika
kondisi begitu sehat
f. Tautkan ibu jari dengan jari tengah minta pasien membayangkan
ketika mendapatkan hadiah atau barang yang sangat disukai
g. Tautkan ibu jari kepada jari manis, bayangkan ketika Anda
berada di tempat yang paling nyaman, tempat yang membuat
pasien merasa sangat bahagia
h. Tautkan ibu jari dengan jari kelingkng, bayangkan ketika Anda
mendapat suatu penghargaan
i. Tarik nafas, lakukan perlahan, lakukan selama 3 kali
j. Buka mata kembali.
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi Pasien
Data Subyektif
- Pasien mengatakan bersedia mempraktekkan cara mengatasi
cemasnya dengan cara yang telah diajarkan
- Pasien tampak berbincang – bincang dengan pasien lain di
ruangan dan saling mengungkapkan perasaan masing – masing
- Pasien mampu menjawab pertanyaan perawat dengan nada
yang tenang
Data Objektif
- Pasien tampak mengerti
- Pasien tampak mengingat teknik yang sudah diajarkan oleh
perawat - Pasien tampak senang setelah diberikan saran oleh
perawat
- Pasien tampak mampu untuk mempraktekkan cara mengatasi
rasa cemasnyya dengan baik
B. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
C. Tujuan Khusus
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
3. Melatih mengatasi cemas dengan minum obat
4. Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian
D. Tindakan
1. Mengevaluasi pasien dalam melakukan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien cara mengarasi cemas dengan minum obat :
Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan
kerugian jika tidak minum obat
Jelaskan kepada pasien:
Jenis obat(nama, warna, dan bentuk obat)
Dosis yang tepat untuk kien
waktu pemakian cara pemakian
cara pemakian
efek yang akan dirasakan klien
Anjurkan klien:
Minta dan menggunakan obat tepat waktu
Lapor ke perawat atau dokter jika mengalami efek yang
tidak biasa
Beri pujian apabila klien teratur minum obat
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu, mengulang latihan hari ini dan
mengetahui cara mengatsi cemas dengan meminum obat ?
b. Evalusi objektif
Sekarang coba ibu sebutkan ada berapa cara yang sudah kita
latihkan dari kemarinn sampai sekarang dan obat yang ibu setiap
harinya ?
O:
A : SP1P tercapai
P:
Perawat :
Lanjutkan SP2P pada pasien diruang perawatan
besok pada pukul. 14.50 wita
Klien :
Motivasi klien untuk latihan mengatasi cemas
tarik nafas dalam sesuai jadwa setiap hari pk.06.00
30 April Ansietas SP2P dan SP 3P Melakukan SP2P Ansietas S:
2021 ansietas
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan “selamat siang suster dania”
harian klien.
“saya sudah melakukan nafas dalam tadi pagi”
2. Melatih klien mengontrol
ansietas dengan cara fisik 2: “saya merasa sedikit tenang untuk hari ini, tadi
hypnosis 5 jari pagi saya sudah dapat makan lebih dari ½ porsi”
3. Menganjurkan klien
“ saya sudah merasa masih sedikit cemas”
memasukkan kedalam kegiatan
harian “saya sangat atusias untuk belajar kegiatan
berikutnya”
Melakukan SP3P Ansietas : “ saya menegeri dengan cara melakukan hipnoss 5
jari, saya akan melalkukannyya saat sebelum tidur
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
agar saya menghayalkan hal- hal baik dan dapat
harian klien.
bermimpi indah”
2. Melatih mengontrol ansietas
dengan spiritual . “saya kan melakukan mantram gayatri 2x sehari
3. Menganjurkan klien memasukkan bersamaan dengan latihan nafas dalam pagi dan
ke dalam kegiatan harian. sore saat waktunya puja trisandya”
O:
P:
Perawat:
O:
P:
Perawat: