GENERALIZED ANXIETY
DISORDER (GAD)
GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH Di susun Oleh:
Efandiya Putra (G1A217072)
Ferdy Anggara (G1A217089)
Enita Harianti (G1A217101)
Kepaniteraan Klinik Senior
Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa RSJD Jambi Pembimbing : dr. Tumpak Saragi, Sp. KJ
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
2017
BAB I PENDAHULUAN
Keluhan Utama :
- Os mengeluh sering merasa cemas
4
ANAMNESIS
- Os pertama kali datang ke RSJ 6 bulan yang lalu pada tanggal 18
Agustus 2017 dengan keluhan cemas, takut, mudah lelah sejak 2 tahun
terakhir. Pada saat itu, os mengatakan perasaan cemas semakin
meningkat saat memikirkan hal–hal kecil atau yang tidak mengenakkan
perasaan. Kadang os merasa gemetaran dan tidak dapat santai.
- Os juga mengaku tidurnya gelisah sehingga pada saat bangun tidur
badannya terasa tidak segar. Selain itu, os juga mengeluh takut mati. Os
mengaku jika serangan cemas itu ada, maka akan mengganggu
kemampuannya berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya.
- Os tidak mengetahui secara pasti mengapa os sering mengalami
kecemasan, os mengaku tidak ada keadaan khusus yang menyebabkan
os cemas seperti ini dan perasaan cemas ini muncul dalam periode yang
jelas. Os pernah berobat ke Rumah Sakit Umum dan os dinyatakan sehat
secara fisik. 5
ANAMNESIS
6
ANAMNESIS
- Riwayat Pelanggaran Hukum
Os tidak pernah melakukan pelanggaran hukum dan tidak pernah terlibat
dalam masalah hukum.
- Aktivitas Sosial
Os tidak dapat bersosialisasi dengan baik dikarenakan os merasa malas
untuk berinteraksi dengan sekitarnya.
- Riwayat Keluarga:
• Riwayat keluhan yang sama pada keluarga tidak ada. Os tinggal
bersama istri dan dua anaknya.
• Semenjak ± 2 bulan lalu ekonomi keluarga os menurun, hubungan os
dengan orangtua, mertua, saudara-saudara kandung, dan anak-anak
baik. Namun hubungan dengan istri sedikit terganggu dikarenakan os
malas bekerja. 7
PEMERIKSAAN STATUS PSIKIATRI
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Os tampak rapi
2. Kesadaran
Composmentis
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Keadaan os baik, kooperatif
4. Pembicaraan
a. Kuantitas
Os dapat menjawab pertanyaan dan dapat mengungkapkan isi hatinya dengan jelas.
b. Kualitas
Os dapat memahami dan memberikan respon dengan baik, dan menjawab pertanyaan dengan
spontan, volume bicara lantang, pengucapan kata jelas dan pembicaraan dapat dimengerti.
c. Tidak ada hendaya berbahasa.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Os kooperatif, kontak mata adekuat. Os dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
8
B. Keadaan Afektif
1. Mood : Cemas
2. Afek : Luas
3. Keserasian: Serasi
C. Gangguan Persepsi
4. Halusinasi : tidak ada
5. Ilusi : tidak ada
D. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir
a. Produktivitas : Pasien dapat menjawab spontan saat diajukan pertanyaan
b. Kontinuitas : Koheren, mampu memberikan jawaban sesuai pertanyaan
c. Hendaya berbahasa : Tidak terdapat hendaya berbahasa
3. Isi pikiran : preokupasi (isi pikiran pasien terfokus pada masalah kecemasan
pada pasien) 9
E. Fungsi Intelektual / Kognitif
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
• Taraf pendidikan
Pasien lulusan S-1
• Pengetahuan Umum
Baik, Os dapat menjawab dengan baik segala pertanyaan.
2. Daya konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi dan perhatian Os baik.
3. Orientasi
• Waktu : Baik, pasien mengetahui saat wawancara saat pagi hari
• Tempat : Baik, pasien mengetahui dia sedang berada di rumah sakit jiwa jambi
• Orang : Baik, pasien mengetahui siapa saja saudaranya, siapa saja yang tinggal
serumah dengannya, dan mengetahui sedang diwawancara oleh siapa.
• Situasi : Baik, pasien mengetahui bahwa dia sedang konsultasi dan wawancara.
10
4. Daya Ingat
• Daya ingat jangka panjang : Baik, pasien masih dapat mengingat dimana pasien
bersekolah SD
• Daya ingat jangka menengah : Baik, pasien dapat mengingat apa yang dilakukan
pada bulan lalu
• Daya ingat jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat makan apa kemarin.
• Daya ingat segera : Baik, pasien dapat mengingat menu sarapannya.
5. Kemampuan baca tulis : Baik
6. Berpikir abstrak : Baik
F. Daya Nilai
Daya nilai sosial pasien buruk. Uji daya nilai realitas pasien juga baik.
G. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien baik.
11
H. Tilikan
Tilikan derajat 5.
I. Taraf Dapat Dipercaya
Kemampuan pasien untuk dapat dipercaya cukup baik dengan jujur mengenai
peristiwa yang terjadi
12
Pemeriksaan Fisik
• Kulit: Turgor baik
PEMERIKSAAN FISIK • Kepala: Tidak ada deformitas
Gambaran Umum: • Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
TD : 120/80 ikterik, pupil bulat, isokor, refleks cahaya +/+
Nadi : 80 x/menit normal
RR : 21 x/menit • Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak
Suhu : 36,5 oC teraba
TB : 156 cm • Toraks : Bentuk dan pergerakan simetris
BB : 55 kg • Jantung : Bunyi jantung murni, regular, murmur
IMT : 22,6 kg/m2 (-)
• Pulmo : Sonor, VBS kanan = kiri
• Abdomen : Datar, lembut.
• Hepar : Tidak teraba
• Lien : Tidak teraba
• Ekstremitas : Telapak tangan lembab, tremor (-)
13
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Kuesioner Zung-Self Anxiety
Rating Scale (ZSAS)
14
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I: Gangguan cemas
menyeluruh (GAD)
Aksis II: Gangguan kepribadian
cemas
Aksis III: Tidak ada diagnosa
Aksis IV: Masalah Psikososial
dan Keluarga
Aksis V: GAF Scale 60 - 51
(pada saat pemeriksaan)
15
Penanganan psikososial
Psikoterapi.
1. Membina raport dengan pasien sehingga pasien merasa nyaman
dan aman untuk menceritakan apa yang sedang dirasakan serta
riwayat penyakitnya.
2. Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakitnya serta
edukasi untuk mengkonsumsi obat dan untuk datang lagi untuk
melakukan konsultasi poli psikiatri agar dapat dilihat perkembangan
penyakitnya oleh psikiater.
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : dubia ad bonam
Quo Ad Functionam : dubia ad malam
Quo Ad Sanationam : dubia ad bonam 16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
17
“
DEFINISI
Gangguan cemas menyeluruh (Generalized
Anxiety Disorder, (GAD) merupakan kondisi
gangguan yang ditandai dengan kecemasan
dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak
rasional bahkan terkadang tidak realistik
terhadap berbagai peristiwa kehidupan
sehari-hari.
18
ETIOLOGI Teori
Psikoanalitik
Teori Teori
Psikologis Perilaku
Teori
Eksistensial
19
Teori biologi
Korteks
serotonin
serebral
GABA
20
21
GAMBARAN KLINIS
22
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh menurut PPDGJ
III yaitu:
• Penderita harus menunjukkan ansietas sebagai gejala primer
yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu
sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya
free floating atau mengambang)
Gejala-gejala tersebut biasanya mencangkup unsur-unsur
berikut :
• Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti
diujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb).
• Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai). 23
• Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung,
pusing kepala, mulut kering, dsb).
• Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan
berlebihan untuk ditenagkan serta keluhan-keluhan somatik
berulang yang menonjol.
Adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara (untuk
beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan
diagnosis utama Gangguan Ansietas menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif,
gangguan ansietas fobik, gangguan panik, atau gangguan
obsesif kompulsif.
24
DIAGNOSIS BANDING
F40 Gangguan Anxietas Fobik
F41.1 Gangguan Anxietas Menyeluruh
F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif
F43.1 Gangguan Stres Pasca-Trauma
F45.0 Gangguan Somatisasi
25
TATALAKSANA
▻ Manajemen krisis
▻ Farmakoterapi
▻ Psikoterapi
26
Manajemen krisis
▰ Manajemen krisis adalah proses pendek yang di disain
untuk menolong sesorang menyembuhkan problem akut
kepada tingkat fungsional normal mereka melalui cara
personal, sosial dan lingkungan.
▰ Langkah – langkah dalam manajemen krisis :
▰ Pengukuran psikososial dari individu, bahwa keluarga ikut
didalam krisis
▰ Pengembangan rencana dengan individu atau keluarga
dalam krisis
▰ Penerapan rencana dan penggambaran secara personal
▰ Kelanjutan dari rencana (follow up) 27
▰ Tujuan utama dari Manajemen
Krisis adalah :
▻ Peredaaan gejala
▻ Pencegahan konsekuensi
yang merugikan dari krisis
tersebut untuk jangka
pendek
▻ Suportif (dukungan)
28
TATALAKSANA
Farmakoterapi
▰ Antiansietas adalah obat yang digunakan
untuk mengatasi kecemasan.
▰ Dapat dibagi menjadi dua kelompok utama
:
▰ Benzodiazepin: Diazepam,
Chlordiazepoxide, Lorazepam, Clobazam,
Bromazepam, Alprazolam
▰ Non-Benzodiazepin: Sulpiride, Buspirone,
Hydroxyzine
29
Cara Penggunaan
30
Nama generik, golongan, sediaan, dan dosis antiansietas
(sumber: Farmakologi dan terapi FKUI, 2007)
31
Antidepresan (SSRI)
Beta blocker
▰ bekerja dengan menghalangi efek norepinefrin suatu
hormone stress yang terlibat dalam respon fight or flight.
Beta blocker membantu mengontrol gejala fisik kecemasan
seperti denyut jantung yang cepat, suara gemetar, keringat
berlebih, pusing, dan tangan gemetar.
33
PSIKOTERAPI
▰ Psikoterapi adalah jenis pengobatan yang dilakukan
oleh seorang terapis yang terlatih khusus pada
seorang pasien dengan memakai cara profesional
yang dilandasi hubungan therapist-pasien yang khas.
▰ Beberapa bentuk dasar dari psikoterapi :
▻ Psikoterapi bentuk sugesti (supportive)
▻ Psikoterapi jenis analisa (insight
oriented)
▻ Psikoterapi jenis prilaku (behaviour
therapy)
34
BAB IV ANALISIS KASUS
Os pernah pernah Keluhan
mengalami keluhan Utama
yang sama dan
diberikan obat oleh Sering Cemas
dokter. Namun os tidak
sejak 2 tahun
meminum obatnya
secara teratur. terakhir
2 bulan
belakangan os Cemas
malas untuk
bersosialisasi
Tn. B mendadak
disertai
dan bekerja
sehingga
Laki-laki keringat
dingin, jantung
mengganggu
perkonomian
30 th berdebar, rasa
tidak enak
keluarga pada perut,
Tidak ada gelisah,
keadaan khusus gemetaran
yang menyebabkan
os merasa cemas Sulit
dan muncul tidak konsentrasi
pernah terbatas pada dan sulit tidur
periode yang jelas
BAB IV ANALISIS KASUS
38
Terima Kasih