9
Pemeriksaan fisik :
Paru-paru : VBS normal kanan=kiri
Kepala wheezing (-), ronkhi (-)
: tidak ada deformitas
Mata Abdomen : datar, lembut
: konjungtiva tidak anemis
Hepar/Lien : tidak teraba membesar
Sklera : tidak ikterik
Hidung : pernafasan cuping hidung tidak Bising usus : (+) normal
ada Ekstremitas : edema tidak ada
Leher : JVP %+2 cm H2O, KGB tidak teraba
membesar
Toraks : bentuk dan gerak simetris
Jantung : bunyi jantung S1 S2 murni, regular
10
STATUS PSIKIATRIKUS
A.Penampilan Gambaran umum
Identifikasi pribadi Dekorum
◦ Roman muka : biasa Kebersihan : baik
◦ Kontak : ada Kerapian : baik
◦ Raport : adekuat Kesopanan : baik
Perilaku dan aktivitas motorik Tampak sesuai usia
Normoaktif
11
B. Bicara
Spontan menjawab pertanyaan, intonasi sedang, kontinuitas relevan, produktivitas
cukup, artikulasi dan verbalisasi cukup
12
D.Pikiran dan Persepsi
1. Pembentukan Pikiran 3. Gangguan Pikiran
Bentuk pikiran : realistik Waham disangkal
Jalan pikiran : relevan
13
E. Sensorium dan Kognisi
Kesadaran : kompos mentis
Orientasi : tidak terganggu
Konsentrasi dan kalkulasi : tidak terganggu
Memori : tidak terganggu
Dasar pengetahuan : baik, sesuai tingkat pendidikan
Perhatian : cukup
14
DIAGNOSIS
Diagnosis multi aksial
◦ Aksis I : DD/ Gg. Campuran anxietas dan depresi (F41.2)
◦ Aksis II : Gangguan kepribadian cemas (F60.6)
◦ Aksis III : Belum ada diagnosis
◦ Aksis IV : Masalah akademik
◦ Aksis V : GAF 70-61
TERAPI
◦ Non-farmakologi : psikoterapi suportif individu
◦ Farmakologi : Fluoxetine kapsul 10mg = 1-0-0 peroral
PROGNOSIS
◦ Ad vitam : ad bonam
◦ Ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN:
GANGGUAN CAMPURAN
ANXIETAS-DEPRESI
DEFINISI
◦ Kecemasan (anxiey) merupakan keadaan individu atau kelompok
mengalami perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivitas
sistem saraf autonom dalam berespons terhadap ancaman yang tidak
jelas, nonspesifik.
EPIDEMIOLOGI
◦ Sebanyak 2/3 dari semua pasien mengalami gejalan depresi memiliki gejala
kecemasan yang dominan , dan 1/3 memenuhi kriteria diagnostik untuk
gangguan cemas.
◦ 20% sampai 90% dari semua pasien dengan gangguan cemas mengalami
episode gangguan depresi mayor.
◦ Farmakoterapi untuk gangguan campuran anxietas dan depresi bisa diberikan obat
antianxiety, obat antidepresan, atau keduanya. Diantaranya yaitu obat anxiolytic,
triazolobenzodiazepines (misalnya, alprazolam [Xanax]), buspirone (BuSpar). Selain
itu, dapat juga diberikan serotonergic antidepressants yang mungkin lebih efektif
untuk mengatasi gangguan kecemasan-depresif campuran, Venlafaxine(Effexor).