Pembimbing:
dr. Victor Eliezer, Sp.KJ
Disusun oleh:
Shania Namie Saragih G1A222003
Mochammad Zidane Fansury G1A222005
Marlin G1A222006
Habibi Zikri G1A221079
Bab 1
Pendahuluan
Kesehatan seseorang tidak hanya ditinjau dari kesehatan fisiknya,
namun juga dari kesehatan jiwanya. Salah satu masalah kesehatan
jiwa yang umum dijumpai ialah depresi.
Depresi adalah suatu kondisi seseorang merasa sedih, kecewa saat
mengalami suatu perubahan, kehilangan, kegagalan dan menjadi
patologis ketika tidak mampu beradaptasi.
Depresi merupakan gangguan yang dapat diakibatkan oleh satu atau
lebih faktor, seperti faktor biologis, psikologis, hingga sosial.
Manifestasi klinis utama pada gangguan ini, yaitu afek depresif,
anhedonia, serta mudah lelah dan penurunan aktivitas.
Bab 2
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. D
b. Tanggal lahir / Umur : 05-10-1968 / 54 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Rt. 07 Mersam
e. Agama : Islam
f. Status Perkawinan : Menikah
g. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
h. Pendidikan Terakhir : SD
ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis anak kandung pasien
KELUHAN UTAMA
a. Sifat/ Prilaku orang tua kandung/ pengganti Ayah dan ibu pasien
bekerja sebagai petani, jarang dirumah sehingga pasien diasuh dan
dimanja oleh ke 5 Saudara nya terutama oleh kakak yang ke-5.
c. Urutan bersaudara
1. LK 2. PR 3. PR
4. PR 5. PR 6. PR
2) Gangguan Berpikir
a. Bentuk Pikir : Normal, menjawab hanya jika ditanya
b. Arus Pikir : Koheren
c. Isi Pikir : Preokupasi mengenai pernikahan anak pasien
3) Alam Perasaan
a. Mood : Depresif, rasa bersalah
b. Afek : Afek terbatas, datar
c. Keserasian : Serasi
4) Persepsi
a. Halusinasi : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
5) Fungsi Intelektual
a. Daya Konsentrasi : Cukup
b. Orientasi : Waktu baik / Tempat baik/ Orang baik
c. Daya Ingat
• Segera (immediate) : Baik
• Baru saja (recent) : Baik
• Agak lama (recent past) : Kurang
• Jauh (remote) : Baik
d. Pikiran abstrak : Baik
8) Tilikan/Insight : VI
Pemeriksaan Thoraks
a. Inspeksi : pergerakan thoraks simetris
b. Palpasi : nyeri tekan (-/-), fremitus kanan = kiri
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
c. Perkusi : batas jantung dalam batas normal
d. Auskultasi : BJ I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi : cembung
b. Auskultasi : bising usus (+) normal
c. Palpasi : nyeri tekan (+) epigastrik, hepar dan lien tidak teraba
d. Perkusi : timpani
Pemeriksaan Ekstremitas
a. Superior : akral hangat, CRT < 2 detik
b. Inferior : akral hangat, edema (-/-)
Pemeriksaan Neurologis
a. GCS : E4V5M6 (15)
b. Pemeriksaan psikometrik : tidak dilakukan
Diagnosis Differential
• F32.2 episode depresif berat tanpa gejala psikotik
• F41.2 gangguan campuran anxietas dan depresi
• F43.22 gangguan penyesuaian reaksi campuran anxietas dan depresi
Diagnosis Multiaksial
1) Axis I : F32.1 Episode Depresif Sedang
2) Axis II : Z03.2 Tidak ada Diagnosis Axis II
3) Axis III : Dispepsia
4) Axis IV : Masalah dengan keluarga (anak)
5) Axis V : GAF scale 60-51
Tatalaksana
1). Farmakoterapi
• Sertraline 1x50 mg PO
• Alprazolam 0.5 mg 1x1 (malam sebelum tidur)
• Lansoprazole 1x30 mg PO (pagi sebelum sarapan)
2). Psikoterapi
• Terapi suportif (dukungan keluarga)
• Cognitive behavioural therapy
• Edukasi penyakit
Prognosis
• Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanastionam : Dubia ad bonam
Bab 3
DEFENISI
Gejala
somatik
Gejala somatik depresi /
gejala neurovegetative.
Presentasi
Dalam -Depresi pada anak-anak dan remaja
Khusus
Kriteria
Diagnosis
Gejala utama (pada derajat ringan, Gejala lainnya :
sedang dan berat) : ● Konsentrasi dan perhatian
● Afek depresif berkurang
● Kehilangan minat dan ● harga diri dan kepercayaan diri
kegembiraan,dan berkurang
● Berkurangnya energi yang ● Gagasan tentang rasa bersalah
menuju meningkatnya keadaan dan tidak berguna
mudah lelah (rasa lelah yang ● Pandangan masa depan yang
nyata sesudah kerja sedikit suram dan pesimistis
saja) dan menurunnya aktivitas. ● Gagasan atau perbuatan
membahayakan diri atau bunuh
diri
● Tidur tergganggu
● Nafsu makan berkurang
Untuk episode depresif dari ketiga
tingkat keparahan tersebut diperlukan
masa sekurang-kurangnya 2 minggu
untuk penegakkan diagnosis, akan
tetapi periode lebih pendek dapat
dibenarkan jika gejala luar biasa
beratnya dan berlangsung cepat.
Berdasarkan PPDGJ III
● Kesadaran : composmentis
● Pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,
dan frekuensi nafas) : dalam batas normal.
● Status gizi pasien : dalam kategori normal.
● Pemeriksaan fisik pasien (regio kepala, leher, toraks, dan
ekstremitas) : dalam batas normal.
● Pada regio abdomen : nyeri tekan epigastrik yang
mengindikasikan terdapat gangguan pada organ saluran
pencernaan.
● Nyeri epigastrik pada pasien mengarah pada dyspepsia
yang dapat timbul akibat stress atau depresi.
ANALISIS KASUS
Depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood (mood
depresi), kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya menyenangkan, perasaan bersalah,
gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi. Pilihan pengobatan
untuk depresi meliputi terapi farmakologi dan psikoterapi. Setiap pasien diharapkan mendapat edukasi
yang mencakup informasi mengenai gejala yang dirasakan, pilihan pengobatan, serta prognosisnya.
Penentuan derajat depresi juga penting untuk dilakukan agar pengobatan yang diberikan kepada pasien
tepat dan efektif.
THANK YOU ☺