Anda di halaman 1dari 23

PRESENTASI LAPORAN KASUS

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode


Kini Depresif Berat dengan Gejala Psikotik

Pembimbing:
Dr. Nur Aida, Sp.KJ

LABORATORIUM ILMU JIWA


KEPANITERAAN KLINIK
RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Identitas Pasien
 Nama : Ny. UH.
 Usia : 33 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 TTL : 15 Mei1985
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
 Status Marital : Menikah
 Pendidikan Terakhir : SMA
 Pekerjaan Terakhir : ibu rumah tangga
 Alamat Pasien saat ini : Kalimantan
Anamnesa
 Keluhan utama :
Marah – marah dan menangis

 Auto-Anamnesis:
Pasien datang dengan penampilan cukup rapi, tidak berbau. Pasien
tampak sedih dan menangis. Pasien mengatakan namanya adalah
Ummu Habibah. Pasien mengetahui datang bersama keluarganya naik
mobil. Pasien mengetahui ada di RS.Namun pasien tidak merasa
sakit. Dia dibawa kesini karena disangka sakit jiwa oleh keluarganya.
Menurut pasien alasanya karena pasien mengaku sering mendapat
bisikan – bisikan untuk membakar barang – barang yang rusak dan
kotor dan pasien juga sering melihat bayangan – bayangan. Pasien
menangis setiap kali membahas anaknya.
Anamnesa
Hetero-anamnesis ( ny. SM (adik kandung) )

 Rincian keluhan utama :


Pasien suka marah-marah dan suka memukul anak kecil sejak 1,5 bulan
yll. Kemudian pasien bisa tiba – tiba menangis dan sering melamun.
Suka main air dan memakai baju basah dan curiga terhadap keluarga.
Pasien suka keluyuran pada malam hari dan harus dijemput pulang.
Pertama sakit seperti ini 15th yang lalu karena putus cinta. Lalu berobat
dan sembuh. Lalu kambuh 3th yll saat anaknya meninggal. Kemudian
pasien dibawa berobat lagi dan sembuh. 7 bulan yang lalu pasien
melahirkan dan tidak rutin konsumsi obat 3 bulan terakhir.
 Gejala lain yang menyertai keluhan utama :
Tidak mau makan dan sulit tidur

 Gejala prodormal :
Pendiam, menangis, sulit tidur, tidak mau makan

 Peristiwa terkait dengan keluhan utama :


Pasien marah – marah dirumah, lalu keluar rumah pada
malam hari dan harus dijemput pulang. Pasien memukul anak
kecil yang dia lihat disekitarnya.
 Riwayat penyakit dahulu :
15 tahun lalu pertama kali sakit seperti ini. Kemudian diobati
di psikiater di Gresik. Kemudian sembuh. Lalu kambuh sejak
3 tahun yll. Kemudian sembuh lagi. Dan 3 bulan lalu kembali
kambuh.

 Riwayat kehamilan, persalinan dan perkembangan


anak :
Pasien lahir cukup bulan, lahir secara spontan di bidan,
riwayat perkembangan sesuai usia.
 Riwayat sosial dan riwayat pekerjaan :
R. sosial : Pasien agak pendiam dan tertutup, jarang bergaul
R. Pekerjaan : Ibu rumah tangga.

 Faktor kepribadian premorbid :


Pendiam, tertutup

 Faktor keturunan :
Tidak ada yang seperti ini dikeluarga.
 Faktor organik :
 Tidak ditemukan
 Faktor pencetus :
 Faktor pertama kali sakit : Putus cinta
 Faktor pencetus 3 tahun lalu : anak ke dua meninggal.
 Faktor pencetus saat ini : putus obat
 Status internistik
 Vital Sign :
 Tensi : 119/79 mmHg
 Nadi : 82 x/menit
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 37 oC
 Keadaan Umum : Compos Mentis
 Kepala : A/I/C/D -/-/-/-
 Leher : Pembesaran KGB (-)
 Thoraks :S1S2 tunggal reguler, Rh -/- Whz -/-
 Abdomen : Soefl, Bu (+) N, Nyeri tekan (-), timpani
 Ekstremitas : Oedema (-), akral hangat (+)
 Status neurologik

 GCS :456
 Meningeal sign : kaku kuduk (-)
 Reflek Fisiologis :
 BPR +2/+2 TPR +2/+2
 KPR +2/+2 APR +2/+2
 Reflek Patologis :
 Babinski -/- Hoffman -/-
 Chaddock -/- Trommer -/-
Status psikatri
a. Kesan Umum : Pasien wanita, roman wajah sesuai usia. Berpakaian cukup rapi, tidak berbau.
tampak menangis dan cemas.

b. Kontak : Verbal (+) relevan, lancar, non verbal (+)

c. Kesadaran : Berubah

d. Orientasi : Waktu : baik


Tempat : baik
Orang : baik

Daya Ingat : Segera : Tidak Terganggu


Pendek : Tidak Terganggu
Panjang : Tidak Terganggu

f. Persepsi : Halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+)

g. Proses Berpikir : Bentuk : non realistik


Arus : koheren
Isi : PTM

h. Mood/afek : Adekuat
i. Kemauan : ADL : menurun
Sosial : menurun
Pekerjaan : menurun
j. Psikomotor : Menurun
 Diagnosis multiaksial
 Axis I : F 31.5 gangguan efektif bipolar,
episode
 kini depresif berat dengan gejala psikotik.
 Axis II : F60.3. Gangguan emosional tak stabil
 Axis III : Tidak ditemukan
 Axis IV :Masalah berkaitan dengan “primary
support
 group”(keluarga)
 Axis V : GAF Scale terkini 30-21
 Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai
 Terapi
 Farmakologi
 Risperidon 2 mg 1-0-1
 Diazepam 10 mg IM k/p

 3.2.2. Non Farmakologi
 • Psikoterapi
 Psikoterapi yang diberikan pasien adalah psikoterapi suportif, psikoterapi
 reedukatif, dan psikoterapi rekonstruktif.
 1. Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat mekanisme defens
(pertahanan) pasien terhadap stres. Perlu diadakannya terapi untuk
meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan memberikan motivasi
hidup.
 Psikoterapi reedukatif bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
keluarga untuk mendukung kesembuhan pasien dengan mengawasi
pasien untuk minum obat teratur.Psikoterapi rekonstruktif
bertujuan membangun kembali kepercayaan diri pasien,
menjelaskan kepada pasien bahwa pasien memiliki semangat hidup
dan keinginan kuat untuk meraih cita-cita. Menolak semua pikiran
negatif.
 3. Edukasi
 Menyarankan kepada keluarga untuk selalu memberikan
dukungan kepada pasien, jangan membatasi aktivitas positif yang
disukai pasien, ajak pasien bergembira, kurangi hal-hal yang dapat
meningkatkan stresor. Berdiskusi terhadap pentingnya pasien
untuk minum obat teratur dan kontrol lagi.
prognosis
Faktor Baik Buruk

Umur 33

Status pernikahan Menikah

Pekerjaan Rumah tangga

Pendidikan SMA

Kepribadian premorbid Periang, ceria, terbuka

Faktor pencetus Jelas

Faktor keturunan Tidak ada

Onset Mendadak

Jenis Depresi dengan gejala psikotik

Insight Buruk

Pengobatan Segera diobati


Definisi
 Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi,
yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan
yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses berfikir. Disebut
Bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi
dua periodik, yakni kondisi manik (bergairah tinggi yang tidak
terkendali) dan depresi.
etiopatofisiologi
 Dahulu virus sempat dianggap sebagai penyebab penyakit ini.
Namun, gangguan bipolar bermanifestasi 15-20 tahun kemudian.
Penyebab gangguan Bipolar multifaktor. Mencakup aspek bio-
psikososial, Secara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan
gangguan neurotransmitter di otak. Didapatkan fakta bahwa
gangguan alam perasaan (mood) tipe bipolar (adanya episode manik
dan depresi) memiliki kecenderungan menurun kepada generasinya,
berdasar etiologi biologik. 50% pasien bipolar mimiliki satu
orangtua dengan gangguan alam perasaan/gangguan afektif, yang
tersering unipolar (depresi saja).
Epidimiologi
 Dapat dikatakan insiden gangguan bipolar tidak tinggi, berkisar
antara 0,3-1,5%. Risiko bunuh diri meningkat pada penderita
bipolar yang tidak diterapi yaitu 5,5 per 1000 pasien. Sementara
yang diterapi ‘hanya’ 1,3 per 1000 pasien.umumnya timbul di usia
remaja atau dewasa. Hal ini paling sering dimulai sewaktu seseorang
baru menginjak dewasa, tetapi kasus-kasus gangguan bipolar telah
didiagnosis pada remaja dan bahkan anak- anak.
Gejala klinis
 Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) IV.

Bipolar

Tipe 1 Tipe 2

Manik Hipomanik
klasifikasi
Tabel 1. Pembagian Gangguan Afektif Bipolar Berdasarkan PPDGJ III (F31)

F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik

F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik

F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik

F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang

F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik

F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik

F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran

F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi

F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya

F31.9 Gangguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan


Penatalaksanaan
Kesimpulan
 Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada
fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan
proses berfikir. Pada manik, gejala-gejalanya sudah cukup berat hingga mengacaukan
hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial. Pada episode depresif ditandai dengan
kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energy yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktivitas.

 Untuk mendiagnosis pasti Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan
Gejala Psikotik adalah episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode
depresif berat dengan gejala psikotik dan harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.

Anda mungkin juga menyukai