Anda di halaman 1dari 41

Case Report

Oleh : dr. Dalila Andra

Pembimbing : dr. Rudy Cahyono Sp.KJ


PENDAHULUAN

Terjadi pada 15 - 20/100.000 org Menyerang 1% populasi, awal


pertahun, dg risiko morbiditas onset usia <25 th, seumur hidup,
selama hidup 0,85% (pria/wanita) mengenai semua kelas social

Suatu deskripsi sindrom dengan


Kejadian meningkat 
variasi penyebab ( banyak belum
pengetahuan dokter maupun
diketahui) dan perjalanan penyakit
masyarakat agar diagnosis &
nya tak selalu bersifat kronis yang
tatalaksana dapat dilakukan
luas, serta sejumlah akibat yang
secara tepat
tergantung pada pertimbangan
pengaruh genetik, fisik dan sosial
budaya
Identifikasi
* Nama :Tn. Z
* Agama : Islam
* Jenis Kelamin : Laki-laki
* Warga Negara : Indonesia
* Tempat/Tanggal Lahir : mensanak, 1 juli 1979
* Suku Bangsa : Melayu
* Usia : 40 Tahun
* Status Pernikahan : Menikah
* Pekerjaan : Nelayan
* Tanggal Masuk : 9 Mei 2019
* Alamat Pasien : Mensanak
* Datang diantar : Keluarga
Keluhan Utama :
Gaduh gelisah.
Pasien dibawa ke Poli Jiwa RSAL dr. Midiyato Tanjungpinang
tanggal 9 Mei 2019 oleh keluarga karena gaduh gelisah, berteriak –
teriak, mengamuk, membanting barang dan mengganggu lingkungan
tetangga.
Menurut kakak pasien, pasien mulai menunjukan perubahan
perilkau sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sering berbicara tidak jelas di
rumah, berteriak dan mengamuk. Di rumah pasien tampak gelisah,
bila disuruh cenderung marah, membanting barang dan memecahkan
piring.
Selain itu pasien juga sering berbicara sendiri, bila
diajak bicara tidak nyambung. Menurut keterangan keluarga,
pasien membenci istrinya karna istrinya sering marah-marah di
rumah kepada anaknya, pasien merasa istrinya tidak
menganggap anak mereka seperti anak kandungnya, hal itu
membuat pasien sedih. Pasien sering mengamuk dan memukul
istrinya, pasien juga mengganggu ketentraman tetangga di
sekitar rumahnya. Pasien sering lari-larian keluar rumah dan
memecahkan kaca rumah tetangga dengan batu.
Dari penuturan pasien dia marah-marah ada suara-suara
yang menyuruhnya untuk marah. Pasien juga menganggap
dirinya tuhan, dia merasa bisa mengatur semuanya. Nafsu
makan dan minum berkurang. Terdapat gangguan tidur.
* Riwayat trauma kepala (-)
* Riwayat kejang (-)
* Riwayat alergi obat (-)
* Riwayat merokok (+) sebanyak 1 bungkus/hari
* Riwayat NAPZA (-)
* Hipertensi disangkal
* Diabetes Mellitus disangkal
Pasien sebelumnya adalah pribadi yang
mempunyai sosial yang baik, pasien mempunyai
banyak teman, suka berkumpul dan suka bercanda.
pasien bekerja sebagai nelayan yang hampir tiap
hari pergi ke laut mencari ikan.
Riwayat premorbid : Berisi tentang sifat2 dan
kepribadian pasien sblm sakit, misalnya pasien
bersifat pendiam/byk bicara, terbuka atau
tertutup jika ada masalah, sedikit/byk teman,
dll.
*
Pasien hanya tamat SD, karna dari orang tua tidak
ada biaya, dari lingkungan keluarga dan sekitar hanya
menamatkan sekolah sampai SD dan setelah itu anak-
anak dikampungnya bekerja menjadi nelayan.

jelaskan mengapa hanya lulus SD dan tdk


melanjutkan seklah?apakah krn faktor biaya atau
ketidakmampuan IQ? Atau ada hal lain?
Riwayat Pekerjaan
• Pasien bekerja sebagai nelayan

Riwayat perkawinan
• Pasien menikah 1 kali dengan 3 anak

Riwayat penyakit dalam keluarga


• Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga
disangkal
Status Ekonomi
• Pasien bekerja sebagai nelayan, dengan
penghasilan tidak menentu setiap hari
Keadaan Umum

Penampakan umum : Laki-laki, kurang rapi


Kesadaran : CM, GCS 15
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Frekuensi Nadi : 88 x/menit
Temperatur : 36 C
STATUS MENTAL

Penampilan : Sesuai usia, kurang rapi


Kebersihan : Merawat diri kurang
Kerapian : kurang rapi
Kesadaran : compos mentis
Perilaku dan psikomotor : Hiperaktif, eye contact (+)
Sikap terhadap pemeriksa : Tidak Kooperatif
STATUS MENTAL
Mood dan Afek

Mood : Disforik
Afek : inappropriate (+)
Emosi lainnya : Ansietas (-), ketakutan (-)
Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood : Tidak
ada

Pembicaraan : inkoheren
Gangguan persepsi : Hallusinasi visual (-).Hallusinasi auditorik (+).
Proses dan Bentuk Pikir : inkoheren
Isi Pikir : Waham kebesaran
Orientasi
Waktu : Tidak terganggu
Tempat : Tidak terganggu
Orang : Tidak terganggu

Daya Ingat
Daya ingat jangka panjang : Baik
Daya ingat jangka sedang : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik
Daya ingat segera : Baik

Konsentrasi dan Perhatian : Konsentrasi dan perhatian pasien mudah


teralih
Luas pengetahuan : cukup

Daya Nilai dan Tilikan


Daya nilai sosial dan uji daya nilai : Buruk
Penilaian realita : Terganggu
Tilikan : Derajat 1
*DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I : F20. Skizofrenia Paranoid

Aksis II : Tidak ada diagnosis

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : Primary support group

Aksis V : GAP 60-51


DIAGNOSIS BANDING
Psikofarmaka
haloperidol diberikan 2 kali sehari 2,5 mg per oral untuk anti
psikotik.
Trihexylpenidil 2x2mg
Clozapin 2mg
Psikoterapi
Tujuan terapi dari psikoterapi adalah memperkuat struktur
kepribadian, mematangkan ke[ribadian. Memperkuat ego,
meningkatkan citra diri, memulihkan kepercayaan diri,yang
kesemuanya untuk mencapai kehidupan yang berarti dan
bermanfaat.

Psikososial
Diharapkan agar mampu kembali beradaptadi dengan lingkungan
sosial sekitarnya dan mampu merawat diri, mampu merawat diri
sehingga tidak menjadi beban keluarga dan masyarakat.
Psikoreligius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan
ibadah sesuai ajaran agama yang dianutnya, yaitu
menjalankan solat lima waktu, menegakkan amalan sunah
seperti mengaji, berzikir, dan berdoa kepada Allah SWT.
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
S : Bicara meracau (+). Gaduh gelisah (+). Mendengar
bisikan-bisikan(+). Tidak mau makan (+)
O: Kesadaran : compos mentis
TD : 110/80 mmHg
Pulse : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36 C
A: skizofrenia Paranoid
P: Haloperidol 2x2,5 mg
Trihexyphenidyl 2x2 mg
Clozapine 25 mg (0-0-1)
S : Gaduh gelisah (+). Mendengar bisikan-bisikan(+).
Tidak mau makan (+)
O : Kesadaran : compos mentis
TD : 130/80 mmHg
Pulse : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,4 C
A: skizofrenia Paranoid
P: - Haloperidol 2x2,5 mg
Trihexyphenidyl 2x2 mg
Clozapine 25 mg (0-0-1)
S : Bicara meracau (+).Tidur (-). Tidak mau makan(+).
Mengamuk-ngamuk(+). Gaduh gelisah(+). Mengganggu sekitar(+)
O : Kesadaran : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
Pulse : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,5 C
A: skizofrenia Paranoid
P: - Haloperidol 2x2,5 mg
Trihexyphenidyl 2x2 mg
Clozapine 25 mg (0-0-1)
Injeksi chlorpromazine 2 amp
Injeksi Diazepam 2 amp
S : Bicara meracau (+) berkurang
O : Kesadaran : compos mentis
TD : 130/80 mmHg
Pulse : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,4 C
A: skizofrenia Paranoid
P: - Haloperidol 3x5 mg
Trihexyphenidyl 3x2 mg
Clozapine 25 mg (0-0-1)
Risperidone 3X2 mg
Pasien difiksasi
S : Bicara masih meracau (-).tidur (+), makan dan minum
(+) .
O : Kesadaran : compos mentis
TD : 130/80 mmHg
Pulse : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,4 C
A: skizofrenia Paranoid
P: - Haloperidol 3x5 mg
Trihexyphenidyl 3x2 mg
Clozapine 25 mg (0-0-1)
Risperidone 3x2 mg
Pasien difiksasi
S : Bicara masih meracau (-).tidur (+), makan dan minum (+) .
O : Kesadaran : compos mentis
TD : 130/80 mmHg
Pulse : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,4 C
A: skizofrenia Paranoid
P: - Haloperidol 3x5 mg
Trihexyphenidyl 3x2 mg
Clozapine 25 mg (0-0-1)
Risperidone 3x2 mg
Fiksasi dilepas
S : Bicara masih meracau (-).tidur (+), makan dan minum (+) .
O : Kesadaran : compos mentis
TD : 130/80 mmHg
Pulse : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,4 C
A: skizofrenia Paranoid
P: - Haloperidol 3x5 mg
Trihexyphenidyl 3x2 mg
Clozapine 2x25 mg
Risperidone 3x2 mg
Pasien boleh pulang kontrol poli
Skizofrenia

“schizen” “phren”

terpisah/
jiwa
pecah

skizofrenia pecahnya atau ketidakserasian antara


afeksi, kognitif dan perilaku

Skizofrenia paranoid subtipe yang paling umum


dan paling stabil, dimana waham dan halusinasi
auditorik jelas terlihat.
Epidemiologi
 DSM-IV-TR, insidensi tahunan skizofrenia antara 0,5-5,0/10.000 dengan
beberapa variasi geografik
 Menyerang <1% populasi, biasanya bermula <25 tahun, berlangsung
seumur hidup, dan mengenai orang dari semua kelas sosial.
 Terjadi pada 15 - 20/100.000 individu per tahun, dengan risiko
morbiditas 0,85% (pria/wanita) dan kejadian puncak pada akhir masa
remaja atau awal dewasa.
 Laki-laki memiliki onset skizofrenia yang lebih awal daripada wanita; (Lk
15-25th, Pr 25-35th)
 Pria cenderung mengalami hendaya akibat gejala negati
 Wanita cenderung memiliki kemampuan fungsi sosial yang lebih baik
sebelum awitan penyakit.
 Hasil akhir pasien skizofrenia wanita lebih baik dibandingkan pria.
Etiologi

Faktor Neurobiologis
Faktor Genetika
Faktor Neuroanatomi Struktural
Faktor Neurokimia
Faktor Psikososial
Faktor Keluarga dan Lingkungan
Faktor Stressor
Manifestasi Klinis
ICD-10, gambaran klinis pada pasien skizofrenia paranoid (F20.0) didominasi
oleh adanya gejala-gejala paranoid, seperti:
Waham kejar (presecution)
Waham rujukan (reference)
Waham merasa dirinya tinggi/istimewa (exalted birth)
Waham perubahan tubuh
Waham cemburu
Suara-suara halusinasi yang bersifat mengancam atau memerintahkan pasien
Halusinasi pendengaran non-verbal, seperti tertawa, bersiul, dan bergumam
Halusinasi bentuk lainnya, seperti penghiduan, pengecapan, penglihatan,
sensasi somatik seksual atau sensasi somatik lainnya
Diagnosis
Berdasarkan DSM-IV, kriteria pasien skizofrenia, yaitu:
* Dua atau lebih dari gejala muncul dan signifikan paling tidak 1
bulan
* Penurunan fungsi yang cukup bermakna, yaitu dalam bidang
pekerjaan, hubungan interpersonal, dan fungsi kehidupan pribadi
* Pernah mengalami psikotik aktif dalam bentuk yang khas selama
periode tersebut
* Tidak ditemui gejala-gejala yang sesuai dengan skizoafektif,
gangguan mood mayor, autisme, atau gangguan organik.
Diagnosis
 Berdasarkan PPDGJI-III, pedoman diagnostik skizofrenia paranoid (F20.0), yaitu :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Sebagai tambahan :
Halusinasi dan/atau waham harus menonjol
Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau
halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung
(humming), atau bunyi tawa (laughing);
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain
perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of
control), dipengaruhi (delusion of influence), atau “passivity” (delusion of passivity),
dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik
secara relatif tidak nyata/tidak menonjol
Diagnosis Banding
* Gangguan skizofreniform
* gejalanya sama dengan skizofrenia, namun berlangsung sekurang-
kurangnya 1 bulan, tetapi kurang dari 6 bulan
* Gangguan skizoafektif
* sindrommanik atau depresif terjadi bersamaan dengan gejala
utama skizofrenia
Tatalaksana
Non-farmakologis
* Rawat Inap * Obat anti-psikosis
* Psikoterapi * Dopamine Receptor
* Sosioterapi Antagonist (DRA) atau anti-
psikosis generasi I (APG-I)
* Serotonin-dopamine
Antagonist (SDA) atau anti-
psikosis generasi II (APG-II)
Prognosis
Prognosis Baik Prognosis Buruk
Onset lambat Onset muda
Faktor pencetus yang jelas Tidak ada faktor pencetus
Onset akut Onset tidak jelas
Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan
pramorbid yang baik pramorbid yang buruk
Gejala gangguan mood (terutama gangguan Perilaku menarik diri, autistik
depresif)
Menikah dan telah berkeluarga Tidak menikah, bercerai, atau janda/duda
Riwayat keluarga gangguan mood (tidak ada Riwayat keluarga skizofrenia
keluarga yang menderita skizofrenia)
Sistem pendukung yang baik (terutama dari Sistem pendukung yang buruk untuk
keluarga) untuk kesembuhan pasien kesembuhan pasien
Gejala positif Gejala negative
Jenis kelamin perempuan Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi dalam tiga tahun
Sering timbul relaps
Riwayat penyerangan

Anda mungkin juga menyukai