FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN KASUS
SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK
(F.25.0)
Nama : Nn. A
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : Takalar, 13 Juni 1975
Alamat : Bontosunggu, Galesong
TakalarAgama:Kristen
Status Perkawinan :Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
No. Status/No.reg : 113516
Tanggal Masuk RS : 11 Juli 2019
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Keluhan Utama: Gelisah
Riwayat Gangguan Sekarang
Seorang pasien perempuan dibawa oleh keponakan ke
UGD RSKD Dadi untuk yang ±10 kalinya karena gelisah sejak
1 minggu yang lalu dan memberat 3 hari yang lalu. Pasien
dilaporkan sering berbicara sendiri, tertawa sendiri, dan tiba-
tiba menangis. Pasien juga diperhatikan sering mondar-
mandir. Pasien mengaku sering mendengar suara dan
berbicara dengan saudaranya yang telah meninggal yang teris
menerus dan menyuruhnya melakukan sesuatu. Makan
pasien kurang dan jarang mandi. Pasien sulit tidur selama 1
minggu terakhir.
Awal mula perubahan perilaku pasien ± 10 tahun.
Pasien yang saat itu bekerja sebagai karyawan pabrik
awalnya sering berdiam diri dan tidak mau makan.
Kemudian tiba-tiba pasien menangis dan akhirnya
sering berbicara sendiri. Pasien sudah sering di rawat
di RSKD Dadi. Pasien mengkonsumsi obat clozapine,
arkin, dan 1 obat berwarna merah hitam tetapi
diminum secara tidak teratur. Sekarang pasien tinggal
bersama bapak pasien. Pasien juga dikenal sebagai
orang yang ramah dan sering kumpul bersama
keluarga sebelum terjadi perubahan perilaku ini.
Stress
Hendaya
Psikososia Riwayat
Fungsi
l
Tidak ada
riwayat
Sosial (+)
penyakit
Tidak dapat lain
diketahui
Pekerjaan
(+)
Waktu Senggang
(+)
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat penyakit dahulu :
Infeksi (-)
Kejang (-)
Trauma (-)
Riwayat penggunaan NAPZA :
Merokok (-)
Alkohol (-)
Obat - obatan (-)
Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya:
Pada bulan November tahun 2018 tahun yang lalu,
pasien terakhir dirawat inap di RSKD.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien lahir cukup bulan melalui persalinan
normal dibantu oleh dukun pada 13 Februari
1975 di rumah.
Riwayat masa kanak awal (usia 1-3 tahun)
Riwayat masa kanak awal tidak diketahui
oleh keluarga
Riwayat masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan normal. Pasien masuk
Sekolah Dasar dan bergaul dengan teman sebayanya.
Prestasi pasien menurut keluarga biasa saja.
Riwayat masa kanak akhir dan remaja (usia 12-18 tahun)
Pendidikan terakhir pasien adalah Sekolah Menengah Atas
(SMA). Pasien tidak mengalami masalah yang berarti baik
secara akademik maupun interaksi sosial. Prestasi pasien
menurut keluarga biasa saja.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Laki – laki
Perempuan
Penderita
Sikap terhadap
pemeriksa • kooperatif
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Keadaan Afektif
Mood : Hipertimia
Afek : Labil
Empati : tidak dapat dirabarasakan
Keserasian: tidak serasi
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Gangguan Persepsi
Halusinasi
Halusinasi audiotorik (+) berupa suara saudaranya yang telah
meninggal yang menyuruhnya melakukan sesuatu
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Proses berpikir
Arus pikiran
Produktivitas : membanjir
Kontinuitas : Relevan, asosiasi longgar
Hendaya berbahasa : Tidak ada
Isi pikiran
Preokupasi : Tidak diketahui secara pasti
Gangguan isi pikiran
Delusion of influence (+) karena pasien merasa selalu
dipengaruhi dan diperintah oleh suara saudaranya yang
telah meninggal.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Aksis V
• didapatkan gejala berat (serious),
disabilitas berat maka (GAF) Scale
50-41
DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, tetapi
karena terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter
maka pasien memerlukan farmakoterapi.
Psikologi
Ditemukan adanya masalah psikologi sehingga pasien
memerlukan psikoterapi.
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya berat dalam pekerjaan dan
penggunaan waktu senggang maka membutuhkan
sosioterapi
TATALAKSANA
Farmakoterapi
Haloperidol 5 mg 3x1
Chlorpromazine 100 mg 0 - 0 -1
Trihexypenidil 2 mg 2x1 (jika terjadi EPS)
Carbamazepine 200 mg 2x1
Psikoterapi Suportif
Ventilasi: memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa
lega
Sosioterapi: Sosioterapi: memberikan penjelasan kepada pasien,
keluarga pasien dan orang-orang disekitarnya supaya mereka dapat
memberikan dukungan moral dan menciptakan lingkungan yang
kondusif, dengan harapan dapat membantu proses penyembuhan
pasien.
PROGNOSIS
26