DENGAN
GANGGUAN
ANSIETAS
Disusun oleh:
Sesa magabe, S. Ked 04054822022177
Fitri Suci Lestari, S. Ked 04054822022100
Imaniar kesuma, S.Ked 04054822022074
PENDAHULU
STATUS TINJAUAN ANALISIS
AN
PASIEN PUSTAKA KASUS
PENDAHULU
AN 1
PENDAHULUAN
Cemassuatu sinyal yang
memperingatkan adanya bahaya yang
mengancam dan memungkinkan
seseorang mengambil tindakan untuk
mengatasi ancaman ditandai dengan
gejala otonom seperti nyeri kepala,
berkeringat, palpitasi, rasa sesak di dada, Kaplan, 2007 menyatakan bahwa
tidak nyaman pada perut, dan gelisah. kecemasan adalah respon terhadap
situasi tertentu yang mengancam, dan
merupakan hal yang normal terjadi
menyertai perkembangan, perubahan
pengalaman baru atau yang belum
pernah dilakukan, serta dalam
menemukan identitas diri dan arti
hidup.
PENDAHULUAN
Kecemasan digolongkan:
• Gangguan panik dan agoraphobia
• Fobia spesifik dan fobia social
• Gangguan obsesif kompulsif
• Gangguan stress post traumatic
• Gangguan cemas menyeluruh, dan
gangguan kecemasan yang tak
tergolongkan (YTT)
• Gangguan cemas lainnnya seperti
kecemasan yang diakibatkan oleh Hipertiroid menunjukan aktivitas
keadaan medis umum yaitu hipertiroid kelenjar tiroid berlebih sehingga
meningkatkan metabolisme di
jaringan. Perubahan tersebut dapat
menimbulkan gangguan fungsi
kognitif, prilaku, perubahan perasaan
(mood), dan kecemasan.
STATUS
PASIEN 2
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. Khotmanauli Sitorus
TTL/Usia : Banyuasin, 4 April 1995/25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Suku/Bangsa : Sumatera Selatan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Desa Senda Mukti RT 07 RW 03 Banyuasin
Datang ke RS : Selasa, 2 Maret 2021
Cara ke RS : Bersama Suami naik motor
Tempat Pemeriksaan: Poliklinik RSUD Ernaldi Bahar
ANAMESIS
● Keluhan utama
Pasien datang ke poliklinik RS Ernaldi Bahar karena sering mengalami cemas
dan sulit tidur sejak 1 bulan lalu.
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
● Pasien dibawa oleh keluarga ke RS Charitas di Palembang 2 bulan lalu
dengan keluhan lemas, berdebar-debar, dan penurunan BB sedangkan
nafsu makan baik. Pasien didiagnosis hipertiroid.
● Satu bulan yang lalu pasien merasa asam lambung naik dan selalu pergi
ke IGD RS Charitas untuk berobat.
● Pasien juga mengeluhkan rasa cemas yang berlebihan sejak mengetahui
kondisi penyakitnya sehingga sering berobat ke IGD.
● Selain itu, pasien juga mengaku ada masalah keluarga yang membuatnya
semakin cemas dan khawatir.
● Pasien merasa lebih sensitif dan sering merasakan cemas yang mengganggu
aktivitas sehari-hari karena merasa lemas. Ketika serangan cemas, pasien
mengeluhkan jantung berdebar, sakit kepala, sakit ulu hati, dan napas terasa
berat. Pasien menjadi gelisah hingga sulit tidur.
● Pasien juga telah berobat dan diberikan obat cipralex, alganax dan zipren
untuk mengatasi kecemasannya.
● Keluhan pasien tidak dipengaruhi oleh keramaian, rasa curiga dan perasaan
sedih disangkal. Pasien sadar akan kondisinya merupakan suatu penyakit.
Pasien tidak pernah mendengar bisikan-bisikan.
● Pasien tidak ada perasaan untuk menyakiti diri sendiri dan keluarga. Nafsu
makan pasien normal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku
tidak ada riwayat konsumsi zat-zat atau obat-obatan terlarang dan alkohol.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
■ Riwayat kejang : Tidak ada
Riwayat asma : Tidak ada
■ Riwayat trauma : Tidak ada
Riwayat penggunaan NAPZA : Tidak ada
■ Riwayat alergi : Tidak ada
Riwayat minum alkohol : Tidak ada
■ Riwayat hipertensi : Tidak ada Riwayat merokok : Tidak ada
■ Riwayat diabetes mellitus : Tidak ada Riwayat kolesterol tinggi : Tidak ada
RIWAYAT PRIBADI
I. Prenatal dan perinatal: Lahir normal.
III. Riwayat masa kanak akhir dan remaja: Pasien aktif dan
bersosialisasi
RIWAYAT
KELUARGA
● Pasien memiliki suami
● Pasien memiliki 1 anak (anak pertama: Perempuan, 6 bulan)
● Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara
● Ayah dan Ibu pasien masih sehat.
● Anggota keluarga dengan gangguan jiwa disangkal.
● Riwayat pada keluarga dengan keluhan yang sama disangkal.
● Hubungan pasien dengan anggota keluarga lain baik.
Pendidikan terakhir pasien adalah kebidanan.
5) Sensibilitas : normal
6) Susunan syaraf vegetatif : tidak ada kelainan
7) Fungsi luhur : tidak ada kelainan
8) Kelainan khusus : tidak ada
C. STATUS
KEADAAN UMUM
PSIKIATRIKUS
●Sensorium : Compos Mentis
●Perhatian : Atensi adekuat
●Sikap : Kooperatif
●Inisiatif : Adekuat
●Tingkah laku motoric : Normoaktif
●Ekspresi fasial : Sesuai ●C. Cara bicara : Spontan
A. Keadaan afektif
Afek : Sesuai
Mood : Eutimik C. Keadaan dan fungsi intelektual
Daya ingat : Baik
Daya konsentrasi :Baik
B. Hidup emosi Orientasi orang/waktu/tempat :Baik
Stabilitas : Stabil Luas pengetahuan umum : Baik
Kedalaman : Normal Discriminative judgement : Baik
Pengendalian : Terkendali Discriminative insight : Baik
Adekuat-Inadekuat : Adekuat Dugaan taraf intelegensi : Baik
Echt-unecht : Echt Kemunduran intelektual :-
Skala diferensiasi : Normal
Einfuhlung : Dapat dirabarasakan
Arus emosi : Normal
D. Kelainan sensasi dan persepsi
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi : Tidak ada b. Isi Pikiran
Waham : Tidak ada
Pola Sentral : Tidak ada
KEADAAN PROSES BERFIKIR Fobia : Tidak ada
a. Arus pikiran Konfabulasi : Tidak ada
Flight of ideas : Tidak ada Perasaan inferior : Tidak ada
Inkoherensi : Tidak ada Kecurigaan : Tidak ada
Sirkumstansial : Tidak ada Rasa permusuhan : Tidak ada
Tangensial : Tidak ada Perasaan berdosa : Tidak ada
Terhalang (blocking) : Tidak ada Hipokondria : Tidak ada
Terhambat (inhibition): Tidak ada Ide bunuh diri : tidak ada
Perseverasi : Tidak ada Ide melukai diri : tidak ada
Verbigerasi : Tidak ada Lain-lain : -
c. Pemilikan pikiran
Obsesi : Tidak ada e. Keadaan dorongan instinktual dan perbuatan
Alienasi : Tidak ada Hipobulia : Tidak ada
Vagabondage : Tidak ada
Katatonia : Tidak ada
d. Bentuk pikiran Kompulsi : Tidak ada
Autistik : Tidak ada Raptus/Impulsivitas : Tidak ada
Dereistik : Tidak ada Mannerisme : Tidak ada
Simbolik : Tidak ada Kegaduhan umum : Tidak ada
Paralogik : Tidak ada Autisme : Tidak ada
Simetrik : Tidak ada Deviasi seksual : Tidak ada
Konkritisasi : Tidak Logore : Tidak ada
ada Ekopraksi : Tidak ada
Lain-lain Mutisme : Tidak ada
Neologisme: Tidak ada Ekolalia : Tidak ada
IV. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
f. Kecemasan : Tidak ada
AKSIS I : F41.9 Gangguan Anxietas YTT
g. Dekorum
AKSIS II : Belum ada diagnosis aksis II
Kebersihan : Cukup
AKSIS III : Hipertiorid
Cara berpakaian : Cukup dan rapi
AKSIS IV : Masalah keluarga dan terkait
Sopan santun : Cukup
penyakit
h. Reality testing ability: RTA baik (+)
AKSIS V : GAF Scale saat ini adalah 100-91
V. DIAGNOSIS DIFFERENSIAL
I. F41.9 Gangguan Anxietas YTT
D. PEMERIKSAAN LAIN II. F41.3 Gangguan Anxietas Campuran
a. Pemeriksaan : Pernah dilakukan Lainnya
laboratorium III.F41.1 Gangguan Cemas menyeluruh
b. Pemeriksaan EKG : Pernah dilakukan IV.F41.0 Gangguan Panik (Anxietas
Paroksismal Episodik)
Kognitif
TERAPI
• Menerangkan gejala penyakit pasien
Farmakologis
yang timbul akibat cara berpikir yang tidak
Racikan (Alprazolam 0,25 mg, stelosi 2,5 mg,
benar, mengatasi perasaan, dan sikapnya
clobazam 2,5 mg, diazepam 2,5 mg, THF 2 mg) 1x1
terhadap masalah yang dihadapi.
cap
• Membantu pasien dalam memperbaiki
Cipralex 10 mg 1x1/2 tab pc
persepsinya yang sebelumnya tidak benar
sehingga pasien memahami kondisinya.
Non farmakologis
Suportif
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya.
• Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien dan
menjelaskan kepada pasien untuk tetap menjaga
hubungan baik dengan keluarga dan lingkungan.
• Memotivasi pasien agar minum obat hipertiroid dan
obat jiwa serta kontrol secara teratur.
• Memotivasi pasien untuk menjalani pola hidup sehat,
konsumsi air mineral yang cukup, makan bergizi.
Keluarga
• Memberikan pengertian kepada keluarga tentang penyakit pasien
sehingga diharapkan keluarga dapat membantu dan mendukung
kesembuhan pasien.
• Perlu juga diberikan penjelasan mengenai terapi yang diberikan
pada pasien dengan menerangkan mengenai kegunaan obat terhadap
gejala pasien serta efek samping yang dapat muncul.
• Selain itu juga ditekankan pentingnya pasien kontrol dan minum
obat secara teratur sehingga diharapkan keluarga turut serta untuk
bekerja sama dalam berjalannya program terapi.
Religius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan PROGNOSIS
ibadah, yaitu menjalankan sholat lima waktu, Quo ad vitam : Bonam
menegakkan amalan sunnah seperti mengaji, berzikir, Quo ad functionam : Dubia ad bonam
dan berdoa kepada Allah SWT. Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA 3
HIPERTIROID
Definisi
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan
klinik yang ditimbulkan oleh sekresi
berlebihan dari hormon tiroid yaitu
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).
Etiologi
Penyakit
Graves
Multinodular
goiter
Toxic
adenoma
Gejala Klinis
− Nervositas
− Kelelahan atau kelemahan otot-otot
− Penurunan berat badan sedang nafsu makan baik
− Diare atau sering buang air besar
− Intoleransi terhadap udara panas
− Keringat berlebihan
− Perubahan pola menstruasi
− Tremor
− Berdebar-debar
− Penonjolan mata dan leher
Terapi
Pengobatan Umum :
1) Istirahat.
2) Diet..
3) Obat penenang.
Pengobatan Khusus.
1) Obat antitiroid.
Obat yang sering dipakai dari golongan thionamide adalah propylthiouracyl
(PTU), 1 - methyl - 2 mercaptoimidazole (methimazole, tapazole, MMI),
carbimazole. Dosis obat antitiroid dimulai dengan 300 - 600 mg perhari untuk
PTU atau 30 - 60 mg per hari untuk MMI/carbimazole, terbagi setiap 8 atau 12
jam atau sebagai dosis tunggal setiap 24 jam.
2) Beta Blocker
Terjadinya keluhan dan gejala hipertiroidi diakibatkan oleh adanya
hipersensitivitas pada sistim simpatis. Meningkatnya rangsangan sistem
simpatis ini diduga akibat meningkatnya kepekaan reseptor terhadap
katekolamin. Penggunaan obat-obatan golongan simpatolitik diperkirakan
akan menghambat pengaruh hati. Reserpin, guanetidin dan penyekat beta
(propranolol) merupakan obat yang masih digunakan.
GANGGUAN
KECEMASAN
(ANXIETAS)
Definisi
Cemas (ansietas) sinyal yang memperingatkan
bahaya yang mengancam dan memunkinkan
seseorang untuk mengambil tindakan untuk
mengaasi ancaman ditandai dengan gejala
otonom seperti nyeri kepala, berkeringat,
palpitasi, rasa sesak didada tidak nyaman pada
perut dan gelisah.
Menurut Kaplanrespon terhadap situasi
mengancam, terjadi menyertai perkembangan,
perubahan pengalaman baru atau yang belum
pernah dilakukan, dan dalam menemukan
identitas diri dan arti hidup.
Tanda dan gejala gangguan kecemasan
Psikonditik
Sinyal kepada ego bahwa suatu Prilaku Eksistensi
dorongan yang tidak dapat diterima Respon dari Seseorang merasa hidup di dalam
menekan untuk mendapatkan stimulus lingkungan dunia yang tidak bertujuan dan
perwakilan dan pelepasan sadar dan yang spesifik rasa cemas sebagai respon
timbul sebagai serangan panik terhadap kekosongan eksistensi
dan arti.
Klasifikasi
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV) gangguan cemas terdiri
dari:
Epidemiologi
Prevalensi dalam 1 tahun
berkisar antara 3 dan 8 persen Gejala
dengan perempuan: laki-laki Ansietas, ketegangan motorik,
(2:1) hiperaktivitas otonom, dan
kesiagaan kognitif.
Komorbiditas
Gangguan distimik, fobia
sosial dan spesifik, serta Diagnosis banding
gangguan terkait zat
gangguan panic, fobia, gangguan
obsesif kompulsif, hipokondriasis,
gangguan somatisasi, gangguan
penyesuaian dengan kecemasan,
dan gangguan kepribadian
Gangguan Ansietas
Menyeluruh (GAD)
Introduction
Agoraphobia (ag-uh-ruh-FOE-be-uh)
is a type of anxiety disorder in which
you fear and often avoid places or
situations that might cause you to
panic and make you feel trapped,
helpless or embarrassed
Gangguan Ansietas Menyeluruh
(GAD)
● Benzodiazepine
● Kognitif- prilaku
● Suportif ● Buspiron
Psikoterapi Farmakoterapi
Gangguan Ansietas Menyeluruh (GAD)
Prognosis
Pasien biasanya datang pada usia-20an. Hanya 1/3 pasien yang memiliki
gangguan ansietas menyeluruh mencari terapi psikiatri. Karena tingginya
insiden adanya gangguan jiwa komorbid pada pasien dengan gangguan ansietas
menyeluruh, perjalanan klinis, dan prognosis gangguan ini sulit diprediksi.
Sejumlah data menunjukkan bahwa peristiwa hidup terkait dengan awitan
gangguan ansietas menyeluruh, peristiwa hidup negative, dan mungkin akan
menetap seumur hidup.
Gangguan anxietas akibat keadaan
medis umum
Definisi
Gejala berupa serangan panik, Etiologi
ansietas menyeluruh, obsesi dan Hipertiroidisme, hipotiroidisme,
kompulsi, serta tanda distress lain. hipoparatiroidisme, hipoglikemia, dan
Pada semua kasus, tanda dan gejala defisiensi vitamin B12 sering dikaitkan
disebabkan efek fisiologis langsung dengan gejala ansietas. aritmia jantung,
keadaan medis dapat menghasilkan gejala fisiologis
Epidemiologi gangguan panic.
Keberadan gejala ansietas dengan Gambaran klinis
adanya kelainan medis umum sering
ditemukan walaupun setiap insiden Gejala gangguan ansietas akibat
keadaan medis umum identik dengan
bervariasi keadaan medis umum
gejala gangguan ansietas primer.
yang spesifik Suatu sindrom yang serupa dengan
gangguan panik sering ditemukan
Gangguan anxietas
akibat keadaan
medis umum
Introduction
Agoraphobia (ag-uh-ruh-FOE-be-uh)
is a type of anxiety disorder in which
you fear and often avoid places or
situations that might cause you to
panic and make you feel trapped,
helpless or embarrassed
Gangguan anxietas akibat keadaan medis umum
Diagnosis
Prognosis
banding
● Seperti modifikasi
perilaku, agen ansiolitik,
dan antidepresan
serotonergik
Terapi
Gangguan anxietas YTT
Introduction
Agoraphobia (ag-uh-ruh-FOE-be-uh)
is a type of anxiety disorder in which
you fear and often avoid places or
situations that might cause you to
panic and make you feel trapped,
helpless or embarrassed
ANALISIS
KASUS
4
Ny.K, ♀, 26 tahun
Datang ke Poliklinik RSUD Ernaldi
Bahar Palembang hari Selasa, 2 Maret
2021, pukul 09.30 WIB dengan
keluhan sering mengalami cemas
dan sulit tidur sejak 1 bulan lalu
2 bulan yll
ke RS Charitas: lemas,
berdebar-debar, dan Masalah keluarga,
→ HIPERTIROID
penurunan BB, nafsu makan membuat semakin
baik. cemas dan khawatir
Mengganggu
aktivitas:
lemas
1 bulan yll
Sulit tidur, jantung berdebar, sakit
Rasa cemas berlebihan sejak kepala, sakit ulu hati, dan napas terasa
mengetahui kondisi penyakitnya berat
→sering berobat ke IGD
compos mentis Afek sesuai
atensi adekuat mood eutimik
sikap kooperatif emosi stabil
inisiatif daya ingat baik
normoaktif daya konsentrasi baik
Pasien sempat mendapatkan pengobatan cipralex, alganax dan zipren → keluhan berkurang
Cemas dan kekhawatiran berlebihan sulit dikendalikan,
terjadi hampir setiap hari selama satu bulan ini dan
mengganggu aktivitas sehari-hari
HIPERTIROID ??
Karena itu, berdasarkan keluhan, gejala, dan status mental dapat
disimpulkan bahwa pada pasien terdapat gangguan ansietas tetapi
belum bisa dibedakan apakah gangguan tersebut primer atau akibat
kondisi medis umum yaitu hipertiroid, sehingga pasien didiagnosis
dengan gangguan ansietas yang tidak tergolongkan (F41.9)
AKSIS I
• Aksis II tidak ada diagnosis →didapatkan riwayat
tumbuh kembang saat masa kanak-kanak dan remaja
baik, serta pasien mampu menyelesaikan pendidikan
sampai tamat D4 kebidanan → retardasi mental (F.70).
• Kepribadian pasien belum dapat didiagnosis karena
pemeriksa hanya bertemu dengan pasien sebanyak
satu kali
http://healthyminds.org/Main-Topic/Panic-Disorder.aspx . 2011.
4.Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya. 2011. H; 72,74.
5.Kaplan & Sadock. Comprehensive textbook of Psychiatry 7th ed. (2007):1491-1493, 1498.
6.Gabbard GO Obsessive Compulsive Disorder dalam Psychodynamic Psychiatry in Clinical Practice 3rd ed American Psychiatric Press. Inc. 2010;237-243
7.Burrows G et al: Stress, anxiety and depression, Adis International Pty Ltd (2009):23,29-31
8.Nutt D et al: Anxiety disorders comorbid with depression: panic disorder and agoraphobia, Martin Dunitz Ltd (2007): 66-71, 85-88
9.Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ) III:188-190. Werner SC.
Hyperthyroidism : Introduction. In : The Thyroid, a fundamental and clinical text. Werner SC, Ingbar SH Eds. 4th Ed. Maryland; Harper and Row. 1978, p. 591.
10.Mc Larty DG, Brownlie BEW, Alexander WD, Papapetrou PD, Horton P. Remission of thyrotoxicosis during treatment with propranolol. Br Med J 1973; 2 : 332.
11.Riddle MC, Schwartz TB. New tactics for hyperthyroidism : Sympathetic blockade. Ann Inter Med 1970; 72 : 749.
12.Werner SC. Hyperthyroidism : Introduction. In : The Thyroid, a fundamental and clinical text. Werner SC, Ingbar SH Eds. 4th Ed. Maryland; Harper and Row. 1978, p.
591.
13.Mc Larty DG, Brownlie BEW, Alexander WD, Papapetrou PD, Horton P. Remission of thyrotoxicosis during treatment with propranolol. Br Med J 1973; 2 : 332.
14.Riddle MC, Schwartz TB. New tactics for hyperthyroidism : Sympathetic blockade. Ann Inter Med 1970; 72 : 749.
Pertanyaan
1. Pada kasus mengalami hipertiroid dan cemas, apakah semua pasien hipertiroid disertai
dengan cemas?(feby)
2. Apakah gangguan cemas bisa sembuh dan hilang sepenuhnya? (Soni)
3. Pasien mengalami kecemasan, apa saja dampak dari kecemasan?(meilisa)