Anda di halaman 1dari 31

Short Case

Hordeolum Internum Palpebra


Inferior Oculi Sinistra
Oleh:
Aisyah Sri Delima, S.Ked
04054822022129

Pembimbing:
Dr. dr. Anang Tribowo, SpM(K)

KELOMPOK STAF MEDIK ILMU KESEHATAN MATA


RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
Outlines

01 02 03
Status Analisis Lampira
Pasien Kasus n Foto
01
Status Pasien
Status Pasien

Nama : Ny. A
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Banyuasin, Sumsel
Tanggal Pemeriksaan : 8 April 2021
Autoanamnesis
(tanggal 8 April 2021 pukul 10.15 WIB)

Keluhan Utama
Timbul benjolan pada kelopak bawah mata kiri sejak kurang lebih 1
minggu yang lalu.

Riwayat Perjalanan Penyakit


Sejak ± 1 minggu yang lalu, pasien mengeluh timbul benjolan di kelopak
bawah mata kiri sebesar biji jagung yang semakin lama semakin
membesar. Benjolan teraba lunak saat diraba dan berwarna kemerahan.
Terdapat keluhan mengganjal pada mata kiri. Awalnya mata pasien
kemasukan debu lalu merasa gatal dan pasien mengucek-ngucek matanya.
Autoanamnesis
(tanggal 8 April 2021 pukul 10.15 WIB)

Riwayat Perjalanan Penyakit


Keluhan nyeri pada kelopak mata ada, gatal ada, mata merah tidak ada,
mata berair-air tidak ada, keluar kotoran mata tidak ada, penglihatan
menurun tidak ada, penglihatan ganda tidak ada, nyeri saat mengerakkan
bola mata tidak ada, dan mata silau tidak ada. Riwayat mata dicuci dengan
air sirih disangkal dan riwayat mata dicuci dengan air kencing disangkal.
Pasien sebelumnya belum pernah berobat sama sekali dan kemudian
berobat ke poliklinik mata RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat operasi mata sebelumnya disangkal


• Riwayat memakai kacamata dan lensa kontak disangkal
• Riwayat trauma disangkal
• Riwayat kencing manis disangkal
• Riwayat darah tinggi disangkal
• Riwayat alergi disangkal
Autoanamnesis
(tanggal 8 April 2021 pukul 10.15 WIB)

Riwayat Penyakit
Keluarga Riwayat
Riwayat penyakit
Pengobatan
yang sama dalam Riwayat pengobatan
keluarga disangkal sebelumnya disangkal
Pemeriksaan Fisik Home

Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90x/min regular, isi
dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 20x/min
Suhu : 36,7oC
Status gizi : baik
Status Oftalmologis
Status Oftalmologis
Segmen Anterior
Status Oftalmologis
Segmen Posterior
Home

Pemeriksaan Penunjang

Slit lamp
Diagnosis Banding

 Hordeolum internum palpebra inferior OS


 Hordeolum eksternum palpebra inferior OS
 Kalazion palpebra inferior OS
Home
Diagnosis Kerja

Hordeolum internum palpebra inferior OS


Tatalaksana Home

Non Farmakologi
1. KIE
• Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhan pada pasien adalah peradangan pada
kelenjar di tepi kelopak mata bagian bawah (kelenjar meibom)
• Menjelaskan kepada pasien untuk memberikan kompres hangat.
• Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga higienitas mata dan tidak menggosok
mata ketika terasa mengganjal, perih ataupun gatal.
• Dianjurkan untuk tidak dulu menggunakan maskara atau eyelash extension.
• Menjelaskan kepada pasien untuk kontrol ulang ke dokter 7 hari kemudian apabila
keluhan benjolan pada kelopak mata kiri bawah tidak membaik atau menjadi lebih
berat.
Home
Tatalaksana
Non Farmakologi
2. Kompres hangat dengan pemijatan pada bagian lesi sebanyak 3-4 kali setiap
hari selama 5-10 menit setiap kalinya.

Farmakologi
• Chloramphenicol eye ointment 1 ue setiap 8 jam OS
 
Pembedahan berupa insisi dan drainase untuk mengeluarkan isi hordeolum, bila tidak
terjadi resorbsi dengan pengobatan konservatif atau sudah fase abses.
Prognosis

Oculi Sinistra
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Bonam
02
Analisis
Kasus
Analisis Kasus

Ny. A, 28 tahun, datang dengan keluhan timbul benjolan di


kelopak bawah mata kiri sebesar biji jagung yang semakin lama
semakin membesar. Benjolan teraba lunak saat diraba dan berwarna
kemerahan. Terdapat keluhan mengganjal pada mata kiri. Awalnya
mata pasien kemasukan debu lalu merasa gatal dan pasien
mengucek-ngucek matanya. Nyeri pada mata ada, gatal ada, mata
merah tidak ada, penglihatan menurun tidak ada, penglihatan ganda tidak
ada, mata silau tidak ada. Riwayat mencuci mata dengan air sirih dan air
kencing disangkal. Kemudian pasien berobat ke poliklinik mata RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Analisis Kasus

• Status generalis : dalam batas normal


• Status oftalmologis: Pada palpebra mata kiri tampak
benjolan di konjungtiva tarsal bagian temporolateral
dengan ukuran 3x3 mm, berwarna merah, pustul (+),
konsistensi lunak, nyeri tekan ada, berbatas tegas,
mobile, dan permukaan rata. Pemeriksaan segmen
anterior lain dan segmen posterior dalam batas
normal.
Analisis Kasus
Benjolan pada kelopak bawah mata kiri  didiagnosis banding
dengan hordeolum dan kalazion.

Hordeolum Kalazion

benjolan yang timbul


onset keluhan akut, tidak hiperemis, tidak
hiperemis, benjolan lunak, nyeri (painless), adanya
nyeri dan hangat. pseudoptosis

Dapat disingkirkan
Analisis Kasus

Hordeolum  inflamasi akut bersifat supuratif pada kelenjar Zeis, Moll, atau
Meibom akibat infeksi Staphylococcus aureus.

Tampilan klinis  massa nodular hiperemis dengan konsistensi lunak, nyeri


bila ditekan, dan seringkali tampak adanya abses purulen terlokalisir.

Hordeolum dibagi 2:
1. Hordeolum eksternum  melibatkan kelenjar Zeiss atau Moll dengan
lokasi peradangan timbul di area kulit palpebra.
2. Hordeolum internum  melibatkan kelenjar Meibom
Analisis Kasus

• Hordeolum sembuh spontan dalam 1-2 minggu.


• Kompres air hangat 3-4 kali sehari selama 5-10 menit.
• Eyelid hygiene dengan sabun bayi pada kelopak mata.
• Eradikasi bakteri patogen antibiotik topikal berupa Chloramphonicol eye
ointment 1 ue tiap 8 jam OS.
• Pengobatan tidak efektif  insisi dan drainase
• Pada insisi hordeolum diberikan anastesi topikal dengan tetes mata
pantokain dan anastesi filtrasi dengan lidokain.
• Hordeolum internum  insisi vertikal di permukaan konjungtiva tarsal 
mencegah tersayatnya kelenjar Meibom (sesuai arah kelenjar Meibom).
• Hordeolum eksternum  insisi horizontal  meminimalisasi bekas sayatan.
Analisis Kasus
• Quo ad vitam : Bonam
Karena hordeolum bukan merupakan penyakit yang mengancam jiwa.

• Quo ad functionam : Bonam


Karena fungsi penglihatan pasien tidak terganggu (visus pasien normal).

• Quo ad sanationam : Bonam


Karena hordeolum dapat sembuh atau hilang sendiri, tetapi perlu
diperhatikan bahwa hordeolum dapat terjadi lagi bila personal hygiene
buruk sehingga penting dilakukan edukasi untuk mencegah infeksi berulang.
03
Lampiran
Foto
Lampiran Foto

Gambar 1. Oculi dextra et sinistra kondisi terbuka.

Gambar 2. Oculi dextra et sinistra kondisi tertutup.


Lampiran Foto

Gambar 3. Inspeksi oculi dextra. Gambar 4. Inspeksi oculi sinistra.


Lampiran Foto

Gambar 5. Inspeksi lesi hordeolum internum pada palpebra inferior oculi sinistra
dengan slit lamp.
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Pertanyaan

1.
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai