Anda di halaman 1dari 18

Laporan kasus

HORDEOLUM EKSTERNA
OCULUS DEXTRA

Aisyah Nurul Shafira


17011101110

Residen Pembimbing: dr. Calvin Widi Nugraha


Supervisor Pembimbing: Dr. dr. Vera Sumual, Sp.M (K)
PENDAHULUAN

• Hordeolum: nodul infeksi atau inflamasi akut pada satu atau lebih
kelenjar di palpebra
• Hordeolum  pengaruh intensif dari infeksi akut bakteri
(Staphylococcus aureus) atau proses alergi
• Hordeolum interna (kelenjar Meibom) dan eksterna (kelenjar Zeiss
dan Moll)
HORDEOLUM

• Hordeolum adalah infeksi kelenjar di palpebra.


• Penyakit/lesi pada palpebra yang paling sering ditemukan pada
praktek umum, dapat terjadi pada berbagai ras, jenis kelamin, dan usia
• Etiologi: pengaruh secara intensif dari infeksi akut bakteri yang
tersering dikarenakan Staphylococcus aureus atau proses alergi
• Hordeolum disebabkan oleh infeksi sekunder kelenjar sebasea.
Hordeolum eksterna timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar
Zeiss atau Moll. Hordeolum interna timbul dari infeksi pada kelenjar
Meibom yang terletak di dalam tarsus.
HORDEOLUM

Manifestasi Klinis
• Kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak mata.
• Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita
merasa ada sesuatu di matanya, hanya sebagian kecil daerah kelopak
yang membengkak,
• Di tengah daerah yang membengkak seringkali terlihat bintik kecil
yang berwarna kekuningan.
• Gejala inflamasi seperti edema, merah sensasi panas, nyeri pada
nodul, dan biasanya timbul unilateral.
HORDEOLUM

Tatalaksana
• Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 3-4 kali sehari.
• Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Polygran, Gentamicin,
Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid,
dan lain-lain.
• Antibiotika oral misalnya: Amoksisilin, Eritromisin, Doxycycline.
• Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan), misalnya:
Asetaminofen, Asam mefenamat, Ibuprofen, dan sejenisnya.
• Insisi atau drainase
Berikut dilaporkan sebuah kasus dengan diagnosis Hordeolum
Eksterna Okulus Dextra pada pasien yang datang berobat ke
Poliklinik Mata RSUP Prof. dr. R. D. Kandou.
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. LJ
• Umur : 21 tahun
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
• Alamat : Malalayang
• Agama : Kristen Protestan
ANAMNESIS

• Keluhan Utama: Nyeri pada benjolan di kelopak mata kanan.


• Riwayat penyakit sekarang Terdapat benjolan di kelopak atas dan
bawah mata kanan sejak 3 hari yl. Nyeri mulai dirasakan sejak 4 jam
yl. Sudah mengompres benjolan pada mata kanan dengan air hangat
dicampur garam setiap malam selama 3 hari terakhir, namun keluhan
tidak membaik. Keluhan gatal, berair, silau, penglihatan kabur,
riwayat demam, sakit kepala, mual, muntah, pilek, serta batuk
disangkal. Riwayat trauma dan kontak dengan penderita sakit mata
sebelumnya juga disangkal.
ANAMNESIS

• Riwayat penyakit dahulu: Pasien pernah mengalami keluhan seperti


ini kurang lebih 1 bulan yang lalu pada kelopak mata kiri. Keluhan
mereda setelah dikompres air hangat dan pemberian salep mata yang
diresepkan dokter.
• Riwayat kebiasaan: Sehari-hari pasien bepergian dengan mengendarai
sepeda motor, namun pasien mengatakan bahwa pasien jarang
menggunakan kaca mata penutup/pelindung saat berkendara. Pasien
juga mengatakan bahwa beberapa bulan belakangan ini pasien banyak
mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti tempe, tahu, dan
telur. Riwayat merokok dan konsumsi alkohol disangkal.
ANAMNESIS

• Riwayat penyakit sistemik Riwayat Hipertensi, Diabetes Mellitus,


Asam Urat, Kolesterol serta Penyakit Ginjal disangkal. Riwayat Alergi
disangkal.
• Riwayat penyakit keluarga Tidak ada keluarga pasien yang mengalami
sakit seperti ini.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : tampak sakit ringan


• Keadaan sakit : sakit ringan
• Kesadaran : compos mentis
• Tekanan Darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 78 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,5oC
STATUS OFTALMIKUS

• VODS: 6/6 TIODS: n/palpasi


Segmen anterior:
• OD:
– Palpebra: Hiperemi (+), Sekret (-), Massa (+) berupa benjolan supuratif uk
0,2x0,2 mm (superior) dan 0,5x0,5 mm (inferior), punctat ke arah kulit.
Teraba hangat, nyeri tekan (+)
– Konjungtiva: Injeksi konjungtiva (-), Injeksi siliar (-)
– Kornea: Jernih, infiltrat (-)
– COA: dalam
– I/p: RAPD (-), Bulat, Refleks cahaya (+) diameter pupil 3 mm
• OS: Tidak ditemukan kelainan
STATUS OFTALMIKUS

Segmen Posterior
• ODS:
– Refleks fundus (+) uniform
– Retina: perdarahan (-) kalsifikasi (-)
– Papil: Bulat, batas tegas, warna vital, CDR 0,3
– Makula: Refleks fovea (+) normal
RESUME

Laki-laki 21 tahun datang ke Poliklinik Mata RSUP Prof. Dr. R. D.


Kandou Manado dengan keluhan nyeri pada benjolan pada kelopak mata
kanan. Terdapat benjolan di kelopak atas dan bawah mata kanan yang
muncul sejak 3 hari yang lalu. Nyeri pada benjolan tersebut mulai
dirasakan pasien sejak 4 jam lalu. Keluhan gatal, berair, silau,
penglihatan kabur, riwayat demam, sakit kepala disangkal. Pasien
pernah mengalami keluhan seperti ini kurang lebih 1 bulan yang lalu
pada mata kiri, sembuh setelah dikompres air hangat dan pemberian
salep mata yang diresepkan dokter.
RESUME
• Sehari-hari pasien bepergian dengan mengendarai sepeda motor,
namun jarang menggunakan kaca mata penutup/pelindung saat
berkendara. Beberapa bulan belakangan ini pasien banyak
mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti tempe, tahu, dan
telur.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
ringan. Pada pemeriksaan visus didapatkan mata kiri 6/6 dan mata
kanan 6/6. Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan palpebra
mata kanan terdapat massa berupa benjolan supuratif pada palpebra
superior (uk 0,2x0,2 cm) dan inferior (uk 0,5x0,5 cm), pada palpasi
teraba hangat dan didapatkan nyeri tekan. Pada pemeriksaan lain tidak
ditemukan kelainan.
DIAGNOSIS

• OD : Hordeolum Eksterna Okulus Dextra


• OS : Emetropia

Diagnosis banding
• Kalazion
• Tumor palpebra
TATALAKSANA

Medikamentosa:
• Gentamisin eo 3x1 app OD
• Doksisiklin po 100 mg 2x1 ODS
• Artificial tears 4x1gtt ODS
• Dexametason 3x1 tab
Non-Medikamentosa:
• Kompres air hangat
• Menjaga hygine
• Insisi dan kuretase dengan anestesi lokal
PROGNOSIS

• Bonam, dapat timbul berulang

Anda mungkin juga menyukai