Anda di halaman 1dari 35

Laporan Kasus

OD Endoftalmitis

Disusun Oleh: dr. Yumindra Pratama


Pendamping : dr. Juliana
Pembimbing : dr. Agus Ariyanto, Sp.M

RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


1
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : PT. KSK P.Bun
Tgl. MRS : 8 April 2017

2
Anamnesis
qKeluhan Utama : Mata kanan merah

qRiwayat Penyakit Sekarang


- mata kanan merah sjk 2 mg SMRS
mendadak
- penglihatan kabur sejak 2 mg SMRS
- mata nyeri (+)
- kelopak mata sulit dibuka
- kotoran mata (-)
- bercak putih di tengah mata (+)
- sakit kepala (+)

3
Anamnesis
qRiwayat Penyakit Sekarang
- mual dan muntah (+)
- berjalan sering tersandung
- riw. Mata terkena duri sawit 1 bln SMRS
Mata merah dan nyeri berobat di klinik keluhan

4
...Anamnesis
q Riwayat Pemberian Obat : pengobatan mata di klinik 1 bln
yll post terkena duri sawit

q Riwayat penyakit dahulu : 1 bln yll post terkena duri sawit,


riwayat penggunaan kacamata (-), riwayat penggunaan lensa
kontak (-), riwayat operasi pada kedua mata (-), riwayat
alergi (-), riwayat DM (-), riwayat hipertensi (-), penggunaan
obat kortikosteroid (-).

q Riwayat Penyakit Keluarga : (-)

q RiwayatLingkungan Sosial : Pasien bekerja sebagai buruh


tani di perusahaan swasta. Biaya pengobatan pasien
ditanggung oleh perusahaan.

5
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Kesadaran : Compos mentis
Aktifitas : Normoaktif
Kooperatif : Kooperatif
Status Gizi : Cukup
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37,4 oC
Respirasi : 20 x/menit

6
...Pemeriksaan Fisik

Kepala : Normocephal

Hidung : dalam batas normal

Telinga : Berdenging (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan


mastoid (-)
Mulut : Bentuk normal, bibir sianosis (-), T1-T1, faring
hiperemis (-)
Leher : massa (-), pembesaran KGB (-)

Kulit : Tampak pucat

7
...Pemeriksaan Fisik
Dada Paru-paru :
Inspeksi : bentuk simetris,retraksi(-)
Palpasi : fremitus fokal simetris Ka/Ki
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler(+/+),Ronkhi basah basal (-/-),Wheezing(-/-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Apeks teraba lembut di ICS IV Midclavicula Sinistra,
Thrill (-)
Perkusi : Batas Kanan : ICS IV parasternal dextra
Batas Kiri : ICS IV Midclavicula Sinistra
Auskultasi : Reguler,tunggal,S1-S2,Bising(-)
Abdomen : Inspeksi : Supel, datar, pelebaran vena (-),hernia umbilicalis(-),
caput medusa (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-) massa (-) turgor dalam batas normal
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada pitting udem, sianosis(-), Capillary Refill Time <2 detik.
8
9
Status Lokalis

10
Status Lokalis

11
Status Lokalis

12
Status Lokalis

13
Diagnosis Banding

Endoftalmitis
Uveitis
Glaukoma Akut

Diagnosis Kerja
ENDOFTALMITIS

14
Penatalaksanaan
Ivfd RL 20 tpm (makro)
Inj. Cefotaxim 1 g/12 jam
Inj. Natrium Metamizol 500 mg/8 jam
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
Ciprofloxacin tab 2x500 mg.
Levofloxacin ED 3x1 tetes OD

15
Prognosis

OD OS

Quo ad visam Dubia ad malam ad bonam

Quo ad sanam Dubia ad malam ad bonam

Quo ad fungsionam Dubia ad malam ad bonam

Quo ad kosmeticam Dubia ad malam ad Bonam

Quo ad vitam Dubia ad Bonam ad Bonam


Teori

17
peradangan hebat pada seluruh jaringan intraokular (uvea, vitreus dan
retina)

Infeksi bakteri/jamur atau keduanya

Amerika Serikat : per tahunnya 5 per 10.000 pasien rawat inap.


endoftalmitis eksogen yaitu sekitar 60% setelah operasi intraokuler.
Endoftalmitis pasca trauma terjadi 4-13% dari semua cedera mata
tembus. Komplikasi setelah operasi filtrasi anti-glaukoma berikisar
sekitar 10%2-8% dari kasus endoftalmitis yang diakibatkan oleh infeksi
endogen.

18
Etiologi

Eksogen

Endogen

19
Etiologi

Bakteri yang menyebabkan endoftalmitis akut adalah gram


positif, dimana yang paling sering adalah Staphylococcus
epidermis (70%), Staphylococcus aureus (10%),
Streptococcus (9%), Enterococcus (2%), bakteri gram positif
lainnya (3%). Sedangkan, untuk bakteri gram negatif
didapatkan Pseudomonas aeruginosa (6%). Agen yang
paling sering menyebabkan endoftalmitis endogen adalah
jamur (62%), bakteri gram positif (33%), dan bakteri gram
negatif (5%).
20
Kerusakan okular barries

Mikroorganisme menembus
barrier darah mata

Proliferasi Bakteri

Patofisiologi
Memicu sel sel inflamasi

Pengeluaran hasil
metabolik dan toksin

Kerusakan jaringan
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG
Gejala Subjektif
Fotofobia
Nyeri pada bola mata
Penurunan tajam penglihatan
Nyeri kepala
Mata terasa bengkak
Kelopak mata bengkak, merah, kadang sulit
untuk dibuka
Adanya riwayat tindakan bedah mata, trauma
tembus bola mata
Riwayat penyakit sistemik yang dideritanya.
Gejala Objektif
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan luar, slit
lamp dan funduskopi kelainan fisik yang dapat ditemukan
dapat berupa:
Udem Palpebra Superior
Reaksi konjungtiva berupa hiperemis dan kemosis
Injeksi siliar dan injeksi konjungtiva
Udem Kornea
Kornea keruh
keratik presipitat
Bilik mata depan keruh
Hipopion
Kekeruhan vitreus
Penurunan refleks fundus dengan gambaran warna yang
agak pucat ataupun hilang sama sekali.
Pemeriksaan Penunjang

Metode kultur : Cairan dari COA dan corpus


vitreous

USG mata

Pemeriksaan daerah lengkap, LED, kadar


nitrogen, urea darah, kreatinin.
Foto rontgen thoraks Penyakit
USG jantung sistemik

Kultur darah, urin, LCS, sputum, tinja


PENATALAKSANAAN

Antibiotik
Terapi steroid
Farmakologi Terapi suportif

Vitrektomi

Operatif
27
28
29
KOMPLIKASI
Penyulit
peradangan mengenai ketiga
lapisan mata (retina, koroid, dan sclera )
dan badan kaca panoftalmitis

PROGNOSIS
jangka waktu infeksi sampai tatalaksana
virulensi bakteri
keparahan trauma
Penyakit penyerta ex.DM
Anamnesis
KASUS TEORI
Fotofobia Fotofobia
Nyeri pada bola mata Nyeri pada bola mata
Penurunan tajam Penurunan tajam
penglihatan penglihatan
Nyeri kepala Nyeri kepala
Mata terasa bengkak Mata terasa bengkak
Kelopak mata bengkak, Kelopak mata bengkak,
merah, kadang sulit untuk merah, kadang sulit untuk
dibuka dibuka
Adanya riwayat tindakan Adanya riwayat tindakan
bedah mata, trauma bedah mata, trauma
tembus bola mata tembus bola mata
Riwayat penyakit sistemik
yang dideritanya.
31
Pemeriksaan Fisik
KASUS TEORI
Udem Palpebra Superior Udem Palpebra Superior
Reaksi konjungtiva berupa Reaksi konjungtiva berupa
hiperemis dan kemosis hiperemis dan kemosis
Injeksi siliar dan injeksi Injeksi siliar dan injeksi
konjungtiva konjungtiva
Udem Kornea Udem Kornea
Kornea keruh keratik Kornea keruh keratik
presipitat presipitat
Bilik mata depan keruh Bilik mata depan keruh
Hipopion Hipopion
Kekeruhan vitreus Kekeruhan vitreus
Penurunan refleks fundus Penurunan refleks fundus
dengan gambaran warna yang dengan gambaran warna
agak pucat ataupun hilang yang agak pucat ataupun
sama sekali. hilang sama sekali.
32
Follow up
Tanggal Subjek Objektif Ass Planning
09-04-2017 nyeri mata HR : 80 x/ OD Ivfd RL 20 tpm
(H-1) kanan (+) mnt Endoftalmitis (makro)
pandangan RR : 20 x/ Inj. Cefotaxim 1
Ruang kabur mata mnt g/12 jam
Meranti kanan (+) T : 37,0 0C Inj. Natrium
SaO2 : Metamizol 500
98-100 % mg/8 jam
Inj. Ranitidin 50
Edema mg/12 jam
palpebra Ciprofloxacin tab
(+), 2x500 mg.
Hipopion Levofloxacin ED
(+), injeksi 3x1 tetes OD
konjungtiva
(+), injeksi
silier (+)
Follow up
Tanggal Subjek Objektif Ass Planning
10-04-2017 nyeri mata HR : 80 x/ OD Ivfd RL 20 tpm
(H-2) kanan (+) mnt Endoftalmitis (makro)
pandangan RR : 20 x/ Inj. Cefotaxim 1
Ruang kabur mata mnt g/12 jam
Meranti kanan (+) T : 36,6 0C, Inj. Natrium
SaO2 : Metamizol 500
98-100 % mg/8 jam
Inj. Ranitidin 50
Edema mg/12 jam
palpebra Ciprofloxacin tab
(+), 2x500 mg
Hipopion Asam Mefenamat
(+), injeksi tab 3x500 mg
konjungtiva Levofloxacin ED
(+), injeksi 3x1 tetes OD
silier (+) Atropin sulfat 1%
ED 3x1 tetes OD
Saran rujuk
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai