Disusun Oleh:
Dyah Rahayu Utami
Pembimbing :
dr. H. Alie Solahuddin, SpM(K)
2
3
Trauma okuli merupakan trauma atau cedera yang terjadi
pada mata yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bola
mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita.
4
Identitas Pasien
5
6 Anamnesis
Keluhan Utama
• Penurunan pandangan mata kanan
setelah dipukul linggis pada bagian
kepala kiri sejak 4 jam SMRS.
Keluhan Tambahan
• Tidak ada
Sejak 4 jam SMRS penderita mengeluh pandangan mata kanan
7
kabur mendadak (+) setelah dipukul menggunakan linggis pada
kepala kiri bagian belakang kepala.
• mata kanan merah (+)
• nyeri mata kanan (+)
• mata berair-air (-)
• kelopak mata kanan bengkak (-)
• nyeri saat membuka kelopak mata (-)
• sakit kepala (+)
• mual muntah (+)
• silau (-)
• pandangan seperti melihat pelangi (-)
• keluar darah dari bola mata (-)
• keluar cairan seperti putih telur (-)
Status Generalis
Keadaanumum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 kali/menit, reguler, isi dan tegangan
cukup
Frekuensi napas : 20 kali/menit
Suhu : 36,6oC
Status Gizi : Gizi baik
10 Pemeriksaan Ofthalmologi
OD OS
Visus 1/~ PSS 6/6
TIO P = 42,5 mmHg P = 10.9 mmHg
KBM Ortoforia
GBM
11
Segmen Anterior
Palpebra
Superior Tenang Tenang
Inferior Tenang Tenang
Konjungtiva
Tarsal Tenang Tenang
Bulbi Injeksi kinjungtiva (+), Tenang
Injeksi siliar (+)
Kornea Jernih, fluoresil test (-) Jernih, fluoresil test (-)
BMD Darah (+) di seluruh BMD Sedang
Iris Tidak dapat dinilai Gambaran baik
Pupil Tidak dapat dinilai Bulat, sentral, RC(+) N, Ø
3mm
Lensa Tidak dapat dinilai Jernih
Segmen posterior
TIODS
Test
Tonometer Roentgen
Laboratorium Konfrontasi/
schiotz/ Cranium
darah rutin Kampimeter/
Aplanasi/ AP/Lateral
Humphrey
NCT
14 Diagnosis
Diagnosis Banding
• Hifema Grade IV OD + Glaukoma Sekunder OD e.c. Trauma
Tumpul Bola Mata
• Erosi Kornea OD + Glaukoma Sekunder OD e.c. Trauma Tumpul
Bola Mata
Diagnosis Kerja
• Hifema Grade IV OD + Glaukoma Sekunder OD e.c. Trauma
Tumpul Bola Mata
Tatalaksana
Non Farmakologi :
• Tirah baring dengan elevasi kepala 30-45°
• Monitoring TIO
• Monitor pewarnaan kornea dan tanda perdarahan sekunder
Farmakologi :
• Tobramycin dexamethasone ED 1 gtt per 4 jam OD
• Timol 0.5% ED 1 gtt per 12 jam OD
• Asam traneksamat tab 3x500 mg per 8 jam per oral
• Paracetamol tab 3x500 mg per 8 jam per oral
• Acetozolamid 250 mg per 8 jam per oral
• KSR 1 tablet per 24 jam per oral
15
16 Prognosis
17
dokumentasi
18
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
19
Anatomi
20
Identitas Pasien
ANATOMI BILIK MATA DEPAN DAN
JARINGAN SEKITAR
21
Anamnesis
Identitas Pasien
22
Vaskularisasi Segmen Anterior
23
Definisi
24
Hifema
spontan
Hifema
iatrogenic
Hifema
traumatic
Gambar 9. Proses trauma dari arah anterior bola mata dapat
mengakibatkan distorsi dimensi antero-posterior dan ekuatorial yang
mengakibatkan perubahan tekanan intraokular mendadak dan
menyebabkan ruptur pembuluh darah (Kanski, 2011)
28 Klasifikasi
(Berdasarkan penyebabnya )
Hifema traumatika
Identitas Pasien
• Pemeriksaan Oftalmologi
a. Perdarahan pada COA (dapat diperiksa dengan penhlight).
b. Kadang-kadang ditemukan gangguan visus.
c. Tanda-tanda iritasi dari conjunctiva dan pericorneal.
d. Fotofobia, penglihatan ganda, blefarospasme, edema
palpebra, midriasis, dan sukar melihat dekat, kemungkinan
disertai gangguan umum yaitu letargic, disorientasi atau
somnolen.
e. Otot sfingter pupil mengalami kelumpuhan, pupil tetap
dilatasi (midriasis), dapat terjadi pewarnaan darah (blood
staining) pada kornea, anisokor pupil.
Lanjutan…
Identitas Pasien
• Perdarahan sekunder
Identitas Pasien
• Glaukoma sekunder
• Hemosiderosis kornea
• Sinekia posterior
• Atrofi optic
• Uveitis
prognosis
Prognosis
Prognosis tergantung pada banyaknya darah yang
tertimbun pada kamera okuli anterior.
Identitas Pasien
Seorang wanita, 41 tahun, datang ke IGD RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
dengan keluhan penurunan pandangan mata kanan setelah dipukul linggis pada
bagian kepala kiri pasien sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit.
Trauma tumpul
• Perdarahan Konjungtiva,
• Hifema,
• Subluksasi Lensa,
• Ruptur Sklera,
• Hemoftalmos,
• Ablasi Retina,
• Edema Berlin (Komosio Retina),
• Fraktur Blow Out Fracture.
42
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Penurunan pandangan mata kanan • VOD 1/~ dan VOS 6/6;
(+), • TIOD 42,5 mmHg dan TIOS 10,9
• Mata kanan merah (+), mmHg;
• Nyeri mata kanan (+), • Injeksi konjungtiva dan injeksi siliaris
• Berair-air (-), pada OD sedangkan OS tenang,
• Sakit kepala (+), • Hifema (+) seluruh bilik mata depan
• Kelopak mata bengkak (-), OD,
• Nyeri saat membuka kelopak mata (-), • BMD OS sedang; iris pupil dan lensa
• Mual (+), OD tidak dapat dinilai sedangkan
• Muntah (+), pada OS gambaran iris baik, pupil
• Kotoran mata (-), bulat, sentral, refleks cahaya (+)
• Silau (-), dengan diameter 2 mm,
• Keluar darah dari bola mata (-), • Pada segmen posterior OD tidak
• Keluar cairan seperti putih telur (-). tembus, OS normal
Diagnosis: Trauma Tumpul Bola Mata dengan Komplikasi Hifema Grade IV dan
Glaukoma Sekunder OD.
43
Tatalaksana
• Tirah baring dengan elevasi 30-450 membantu proses penyerapan darah
karena hifema biasanya akan mengalami penyerapan spontan setelah 5-7 hari
pascatrauma.
• Monitoring TIO rencana parasentesis hifema dengan indikasi peningkatan TIO
tidak dapat diatasi dengan obat (>35mmHg selama 7 hari atau >50mmHg selama
5 hari dan adanya corneal blood staining.
• Monitor pewarnaan kornea dan tanda perdarahan sekunder
44
Terima kasih
45