Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN STUDI KASUS

PENANGANAN NEURODERMATITIS SIRKUMKRIPTA PADA LANSIA


MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN SAWAH BESAR PERIODE 16 OKTOBER
17 NOVEMBER 2017

Disusun Oleh :

Putri Maulina
1102012217
Kelompok 3

Pembimbing :
dr. Citra Dewi, M.Kes, DipIDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2017
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul "Penanganan Neurodermatitis Sirkumkripta
Pada Lansia Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar Periode 16 Oktober 17 November 2017 telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, November 2017

Pembimbing,

dr. Yusnita, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaykum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada tim penulis sehingga laporan Studi Kasus pasien yang berjudul
"Penanganan Neurodermatitis Sirkumkripta Pada Lansia Melalui
Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Periode 16 Oktober 17 November 2017 ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai
salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih ketika penulis ditugaskan di puskesmas
tersebut pada periode 16 Oktober - 17 November 2017.

Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen


pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Citra Dewi, M.Kes, DipIDK, selaku dosen pembimbing Kepaniteraan


Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI yang telah membimbing
dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Yusnita, M.Kes, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas YARSI.
3. Dr. Erlina Wijayanti, M.PH, selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.

iii
4. Dr. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
5. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DipIDK, selaku staf pengajar
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
6. dr. dr. Hj. Sophianita G. T. Aminy, MKK, PKK, selaku staf pengajar
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI
7. dr. Dian Mardhiyah, MKK, DipIDK selaku staf pengajar kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
8. dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
9. dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
10. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih, Jakarta Pusat.
11. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.

Jakarta, November 2017

Penulis

iv
BAB I
LAPORAN KASUS

I. BERKAS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 66 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pensiun PNS
Status : Duda
Agama : Islam
Alamat : Jl. Budi Rahayu I No. 36 RT 008/RW 09, Mangga Dua,
Jakarta Utara
Tempat Berobat : Puskesmas Sawah Besar
Tanggal berobat : 16 Oktober 2017

B. ANAMNESIS
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 16 Oktober 2017 pukul
13.00 WIB di Puskesmas Sawah Besar.
1. Keluhan Utama
Gatal pada kaki kiri dan kedua tangan sejak 4 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan
Kulit yang menghitam dan menebal disertai kering sejak 1 bulan yang lalu.
2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang seorang diri ke Poli Umum di Puskesmas Kecamatan Sawah


Besar pada tanggal 16 Oktober 2017, dengan keluhan gatal pada kaki dan tangan
sejak 4 bulan yang lalu. Pasien sering menggaruk bagian yang gatal tersebut
sehingga kemudian timbul bercak kemerahan disertai sisik halus berwarna putih.
Awalnya bercak kecil lama kelamaan membesar. Kemudian, kulit menghitam dan
menebal disertai kering sejak 1 bulan yang lalu. Gatal terutama saat malam hari
dan terutama dalam kondisi stress. Pasien menggunakan alat penggaruk untuk
menggaruk kakinya karena pasien merasa gatal tidak hilang bila digaruk hanya
menggunakan jari-jarinya. Keluhan dan gejala yang sama dialami pasien 3 tahun
yang lalu.
Pasien sudah meminum obat gatal yang pasien beli di apotek. Namun,
pasien tetap masih merasakan gatal, bercak merah tidak menghilang. Pasien juga
sering menggunakan air hangat untuk mandi terutama setelah pasien merasakan

5
gatal. Pasien khawatir penyakitnya lama sembuhnya sehingga akan terus
merasakan tidak nyaman. Pasien dan keluarga tidak mengetahui penyakit kulit
yang diderita oleh pasien. Selama ini pasien dan keluarganya menganggap sakit
kulitnya hanya gatal-gatal biasa. Akhirnya pasien memutuskan untuk berobat ke
Puskesmas Sawah Besar dan pasien berharap dengan pengobatan dan bertawakal
penyakit yang dialaminya dapat diangkat oleh Allah SWT.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat asma : disangkal
b. Riwayat penyakit paru : disangkal
c. Riwayat alergi : disangkal
d. Riwayat penyakit yang sama : diakui 3 tahun yang lalu
4. Riwayat Penyakit Keluarga

a) Riwayat hipertensi dalam keluarga : disangkal


b) Riwayat DM dalam keluarga : disangkal
c) Riwayat Asma dalam keluarga : disangkal
d) Riwayat penyakit jantung dalam keluarga : disangkal
e) Riwayat penyakit paru dalam keluarga : disangkal
f) Riwayat alergi dalam keluarga : disangkal
5. Riwayat Pengobatan
Pasien sering minum obat gatal yang dibeli di apotek secara bebas yaitu
cetirizine.
6. Riwayat Alergi
Menurut anak pasien, pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-
obatan, bahan atau jenis makanan apapun.

7. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan


Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang pensiunan, sehari-hari pasien beraktivitas dikebun
dan sawah miliknya. Pasien sudah menikah, namun istri pasien sudah meninggal
dikarenakan Diabetes Melitus dan Stroke 5 tahun yang lalu. Pasien memiliki tiga
orang anak dengan jumlah anak hidup dua, anak pertamanya sudah menikah,
namun tinggal berjauhan dengan pasien, dan jarang berkunjung kerumah pasien.

6
Sehari-hari pasien tinggal bersama dengan anak terakhirnya Nn. T (18 tahun).
Penghasilan pasien Rp. 1.900.000,-/bulan dari tunjangan pensiun. Serta,
mendapatkan uang bulanan dari anak pertamanya sebesar Rp. 1.000.000/bulan.
Lingkungan
Pasien tinggal di sebuah rumah berukuran 14 m x 13m, memiliki tiga buah
kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu, satu kamar mandi di luar, musholla,
dapur dan halaman depan dan samping. Lantai rumah keramik. Dinding tembok
bercat. Penerangan menggunakan listrik. Pencahayaan dan ventilasi cukup baik,
Rumah tampak bersih dan rapi namun pada kamar mandi banyak lumut hijau
dengan lantai kamar mandi terkesan licin dengan jamban jenis jongkok di
dalamnya. Dapur tampak rapi dan bersih. Sumber air berasal sumur gali dan
sudah dipasang pompa air. Jarak antara sumur dengan septik tank kurang lebih
dari delapan meter. Limbah dialirkan ke selokan melalui pipa-pipa pvc. Rumah
berada di lingkungan yang tidak padat penduduknya, dan masih banyak kebun-
kebun dengan keadaan lingkungan yang cukup bersih.
8. Riwayat Makanan
Pasien makan biasanya 3x sehari.dengan porsi yang tinggi karbohidrat.
Pasien makan nasi dengan lauk seperti ayam/ikan goreng, dan sayuran seperti
sayur sop atau sayur bayam. Keluarga pasien mengaku lebih sering membeli
makanan di warteg dekat rumah. Menurut pengakuan pasien dalam satu hari
pasien minum air putih sekitar 8 gelas.
9. Riwayat Kebiasaan
Tn. D tidak pernah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat. Tn. D
memiliki kebiasaan menggunakan pakaian yang tertutup.

C. Pemeriksaan Fisik
(Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2017)
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15
2. Vital Sign
a Tekanan darah : 120/70 mmHg
b Nadi : 80 kali/menit
c Respirasi : 18 kali/menit
d Suhu : 36.50 C
3. Status Gizi
a. Berat badan : 56 kg
b. Tinggi badan : 162 cm
7
c. Indeks Massa Tubuh : (IMT) = BB / TB2 (m)

= 56 / (1,62)2
= 21,37 (Berat badan Normal)
d. Berat Badan Ideal : (BBI) = ( TB cm - 100 ) 10%
= ( TB cm - 100 ) - ( TB cm - 100 ) x 10 %
= (162 - 100 ) (162 -100) x 10%
= 62 6,2
= 55,8 kg
Status Gizi : = (BB Aktual : BB Ideal) x 100%
= (56 : 55,8) x 100%
= 100,3% (Berat Badan Normal)
4. Status Generalis
Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam tidak beruban, Distribusi merata, Tidak
mudah dicabut
Mata
Palpebra : Edema -/-
Konjungtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Isokor kanan kiri
Refleks Cahaya : RCL +/+, RCTL +/+
Mulut
Bibir : Mukosa kering
Lidah : Coated tongue (-)
Tonsil : T1-T1
Mukosa faring : Hiperemis (-)
Leher
KGB : Tidak teraba membesar
Kel. Thyroid : Tidak teraba membesar
Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus vokal simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
8
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : Batas jantung tidak membesar
Auskultasi : Suara Jantung I-II regular, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, distensi (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), massa (-)
Auskultasi : BU (+) normal
5. Status Lokalis
Distribusi : regional
Regio : eksremitas bawah dan atas sinistra dan dextra
Lesi : papular miliar dan skuama
Efloresensi : makula hiperpigmentasi batas tidak tegas serta likenifikasi.
2. Pemerikasaan Penunjang
Tidak Dilakukan

3. Pengobatan
Medikamentosa
Cetirizine 1x1
Hidrokortisone cream 1% 3x1
Non medikamentosa
Mencari kegiatan atau aktivitas agar tidak sibuk mengaruk
Jangan digaruk
Menjaga kebersihan kulit
Mandi sabun bayi
Mengontrol stress

9
BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. D
Umur : 66 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Status : Duda
Alamat : Jl. Budi Rahayu I No. 36 RT 008/RW 09, Mangga Dua,
Jakarta Utara
Pekerjaan : Pensiun PNS
Pendidikan : SMA
Suku : Betawi
Agama : Islam

b. Identitas Pasangan
Nama : Alm. Ny. N
Umur :-
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Meninggal
Alamat :-
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMP
Suku : Jawa
Agama : Islam

c. Identitas Anak I
Nama : Tn. S
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Status : Anak I
10
Alamat : Jl. Budi Rahayu 9 No. 10, Mangga Dua, Jakarta Utara
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan :D3
Suku : Betawi
Agama : Islam

d. Identitas Anak II
Nama : Nn. T
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Anak II
Alamat : Jl. Budi Rahayu I No. 36 RT 008/RW 09, Mangga Dua,
Jakarta Utara
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Suku : Betawi
Agama : Islam

e. Struktur Komposisi Keluarga :


Bentuk keluarga ini menurut Friedman adalah The single-parent family
yaitu keluarga yang hanya terdiri dari ayah dan anak.

Tabel 3. Anggota keluarga yang tinggal serumah


No Nama Kedudukan Jenis Umur Pendi Pekerjaan Keterangan
dalam keluarga Kelamin dikan

1. Tn. D Kepala Keluarga L 66 tahun SMA Pensiunan Pasien


PNS
2. Nn. T Anak II P 18 tahun SMA Pelajar Anak Pasien

f. Fungsi Keluarga
1. Biologis:
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga

11
2. Psikologis :
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman
- Memberikan perhatian kepada anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
- Membina sosialisasi pada anak
- Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan
anak
- Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti, tolong
menolong)

3. Ekonomi :
- Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang
akan datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.

4. Pendidikan :
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 4. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan :
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 14m x 13m Tn. D tinggal di rumah sendiri,
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 2 orang
berapa di lingkungan padat. Luas
Luas halaman rumah: 3 m x 6,5 m
12
Lantai rumah dari: ubin
Dinding rumah dari: tembok
Jamban keluarga: ada
Penerangan listrik: 500watt
Ketersediaan air bersih: ada rumah 14 x 13 meter. Lantai rumah
Tempat pembuangan sampah: ada
terbuat dari keramik, dinding
terbuat dari tembok, terdapat
ventilais udara yg cukup, terdapat
b. Kepemilikan barang berharga
Beberapa barang elektronik yang dimiliki di rumah pasien antara lain
yaitu, satu buah televisi berwarna, dua buah kipas angin, satu buah penghangat
nasi, satu buah kompor gas, satu buah kulkas. Kemudian, juga memiliki satu
buah handphone.
Gambar 2 . Denah Rumah Keluarga Tn. D

c. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 5. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai Keluarga menggunakan Letak Puskesmas Sawah Besar
pusat pelayanan kendaraan pribadi berupa motor tidak jauh dari tempat tinggal
kesehatan atau naik angkutan umum untuk pasien, sehingga untuk mencapai
menuju ke puskesmas. puskesmas keluarga pasien dapat
Tarif pelayanan Menurut keluarga, biaya menggunakan kendaraan pribadi
kesehatan pelayanan kesehatan dinilai berupa motor atau menggunakan
murah.

13
Kualitas Menurut keluarga, kualitas sarana angkutan umum. Untuk
pelayanan pelayanan kesehatan yang biaya pengobatan, keluarga pasien
kesehatan diberikan oleh pihak puskesmas mengatakan bahwa setiap kali
dinilai memuaskan. datang berobat tidak dipungut
biaya karena memiliki BPJS dan
pelayanan yang diberikan oleh
pihak puskesmas pun dirasakan
sudah memuaskan

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Perilaku keluarga terhadap sakit dan penyakit


Seluruh anggota keluarga yang sakit selalu berobat ke Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar.
b. Perilaku keluarga terhadap pelayanan kesehatan
Seluruh anggota keluarga Tn. D berobat menggunakan asuransi kesehatan
berupa BPJS. Jarak dari rumah ke puskesmas dirasa terjangkau dengan
menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Pasien cukup puas dengan
pelayanan pusekesmas.
c. Perilaku keluarga terhadap makanan
Tn. D dan anak keduanya memiliki kebiasaan makan 3x sehari, yaitu makan
pagi, siang dan malam. Makanan yang dimakan lebih sering membeli diwarung
namun sesekali memakan masakan anaknya. Pasien dan keluarga makan
dengan porsi normal, serta tidak memiliki menu makanan yang bervariasi.
Keluarga tidak biasa konsumsi buah dan sayur.

d. Perilaku keluarga terhadap lingkungan


Keluarga Tn. D tinggal di rumah yang berada pada lingkungan yang padat.
Rumah tersebut dirasa nyaman untuk ditempati oleh dua orang anggota
keluarga. Keluarga Tn. D menggunakan air PDAM untuk minum dan WC
pribadi untuk kebutuhan cuci dan kakus. Di depan rumah terdapat tempat
pembuangan sampah. Sehari-hari rumah Tn. D dibersihkan oleh anak nya 1
kali sehari.

4. Pola konsumsi makan keluarga


a. Kebiasaan makan

14
Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. D kurang bervariasi. Tn. D sering
dibelikan lauk tetapi terkadang memakan masakan anaknya. Menu makanan
yang sering dimakan terdiri dari nasi, sayur, dan lauk. Lauk yang sering
dimakan berupa tahu, tempe ayam, dan sesekali ikan. Keluarga ini jarang
memakan daging dikarenakan harganya yang cukup mahal. Tn. D makan
sehari 3x di pagi, siang dan malam hari.
a. Menerapkan pola gizi seimbang
Untuk penerapan pola gizi seimbang Tn. D sebaiknya mengikuti Pedoman
Penerapan Gizi Seimbang yang dijabarkan menjadi 10 pesan dasar, sebagai
berikut :
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan ( Ya )
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan ( Tidak )
3. Biasakan konsumsi anekaragam makanan pokok ( Ya )
4. Biasakan konsumsi lauk-pauk yang berprotein tinggi ( Ya )
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak ( Tidak )
6. Biasakan sarapan ( Ya )
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman ( Ya )
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan ( Tidak )
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir ( Ya )
10. Lakukan aktivitas fisik cukup & pertahankan berat badan normal
( Tidak )

Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh anak Tn. D
antara lain ayam goreng atau ayam bakar, ikan, dan sayur-sayuran. Menu
lainnya seperti daging sapi dan buah-buahan jarang sekali dikonsumsi, Pola
gizi seimbang belum diterapkan pada keluarga Tn. D.
Food recall Tn. A selama 3 hari terakhir:

Tabel 6. Food recall 13 Oktober 2017


Menu Porsi Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Pagi Lontong 1 porsi 357 kal 59,1 gr 11,11 gr 8,39 gr


sayur

15
Telur bulat 1 butir 89 kal 0,43 gr 6,24 gr 6,76 gr

Siang Nasi putih 1 porsi 175kal 40gr 4gr 0gr


Ikan teri 5 ikan 42 kal 0gr 5,78gr 1,94gr
Sayur lodeh 1 porsi 162kal 14,73gr 6,66gr 0,47gr
Malam Bakso 1 Mangkok 283 kal 10,61gr 17,37gr 18,43gr
malang

Total 1108 124,87gr 51,16gr 35,99

Tabel 7. Food recall 14 Agusuts 2017

Menu Porsi Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Pagi - - - - - -
Siang Nasi putih 1 porsi 175 kal 40gr 4gr 0gr
Sayur lodeh 1 mangkok 162kal 14,73 6,66 9,47
Tempe 2 potong 156 kal 2gr 16gr 10gr

Malam Nasi goreng ayam 1 porsi 329kal 41,82gr 12,45gr 11,96gr

Total 822 kal 98,55gr 39,11gr 31,43 gr

Tabel 8. Food recall 15 Agustus 2017


Menu Porsi Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Pagi Mie goreng 1 bungkus 420kal 57gr 7gr 18gr


instan
Siang Nasi putih 1 porsi 175kal 40gr 4gr 0gr
Ayam goreng 1 potong 260kal 10,76gr 21,93gr 14,55gr
Malam gorengan 3 potong 411 kal 20,22gr 5,97gr 34,77gr
bakwan

16
Total 1266kal

Kebutuhan kalori:
Berat Badan Ideal : (BBI) = ( TB cm - 100 ) 10%
= ( TB cm - 100 ) - ( TB cm - 100 )x10 %
= (162- 100 ) (162-100)x100%
= 62 6,2
= 55,8 kg
Indeks Massa Tubuh : (IMT) = BB / TB2 (m)
= 56 / (1,62)2
= 56 / 2,62
=21,37 (Berat badan normal)
Status gizi = (BB aktual : BB idaman) x 100%
= (56 kg : 55,8 kg) x 100%
= 100,35 % (Berat badan normal)
Jumlah kebutuhan kalori per hari:
- Kebutuhan kalori basal = BB ideal x 30 kalori (laki-laki)
= 55,8 kg x 30 kalori = 1.674 kalori

- Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 10-20 % karena aktivitas yang dilakukan


pasien termasuk aktivitas ringan.
20% x 1.674 kalori = 334,8 kalori

Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah :


1.674 kalori + 334,8 kalori = 2.008,8 kalori.

Untuk Kebutuhan Harian :


Karbohidrat (60-70%) = 60% x 2.008,8 70% x 2.008,8 kkal = 1.205,8
1.406,16 kal
Protein (10-15%) = 10% x 2.008,8 15% x 2.008,8 kkal = 146,8 301,32 kal
Lemak (20-25%) = 20% x2.008,8 25%x2.008,8 kkal = 401,76 502,2kal
Kalori selama tiga hari = 1.166 kal + 1.341 kal + 1.221 kal = 3.728 kal
Rata rata konsumsi kalori pasien per hari = 1.242,7 kalori/hari
Kekurangan kalori pasien = 2.008,8 kal 1.242,7 = 766,1 kalori/ hari

17
Interpretasi terhadap food recall Tn. D:

Dari tabel. food recall dapat disimpulkan bahwa Tn. D mendapat rata-rata
kalori per hari belum mencukupi energi/kalori total yang dibutuhkan.

Kesan: dari perbandingan rata-rata kalori food recall dan perhitungan kebutuhan
kalori harian pasien, dapat disimpulkan bahwa asupan makanan masih belum
memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Pasien disarankan agar memberikan
tambahan makanan agar kebutuhan kalori pasien tiap harinya dapat terpenuhi.

5. Pola dukungan keluarga


b. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Ketika sakit Tn. D terkadang dianter oleh keluarganya untuk berobat
ke puskesmas sawah besar. Namun, Tn. D lebih sering berobat sendiri
tanpa dianter oleh anggota keluarganya.
Anak-anak Tn. D selalu mengingatkan Tn. D untuk kontrol
kesehatannya di puskesmas ketika Tn. D jatuh sakit.
c. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. D sering ditinggal sendiri di rumah nya karena seluruh anaknya
sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas luar rumah dari pagi hingga sore
hari. Sehingga, ketika jatuh sakit tidak ada yang dapat menemani Tn.
D di rumah.
Keluarga pasien tidak langsung membawa pasien ke puskesmas
dikarenakan keluarga merasa bahwa hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Pasien sudah mencoba meminum obat yang dibeli di apotek secara
bebas namun tidak ada perubahan.

B. Fungsi Keturunan (Genogram)


1. Bentuk keluarga
Bentuk keluarga ini menurut Friedman adalah The single-parent
family yaitu keluarga yang hanya terdiri dari ayah dan anak keduanya yang
berumur 18 tahun.

2. Tahapan siklus keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
dan Miller (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap V yaitu
keluarga dengan anak usia remaja.

18
Gambar 3. Genogram Keluarga Tn. D

3. Dinamika keluarga

Tn. D

Tn. S Nn. T
Gambar 4. Dinamika Keluarga Tn. A

Hubungan keluarga Tn. D dan anak-anaknya baik. Mereka selalu


memperhatikan pasien dengan baik. Anak pertama Tn. D sering menemui
pasien seminggu 3 kali. Sedangkan anak terakhirnya tinggal bersama pasien
dan memperhatikan kondisi pasien.
Fungsi keluarga:
a. Fungsi Biologis
Keluarga pasien mampu menghasilkan keturunan, saat ini pasangan Tn. D
dan Alm. Ny. N memiliki 2 orang anak. Keluarga mampu membeli
makanan untuk sehari - hari, namun tidak sesuai dengan pola gizi
seimbang.
b. Fungsi Psikologis

19
Masing-masing anggota keluarga saling menyayangi, komunikasi dan
perhatian yang diberikan kepada Tn. D cukup baik dan anak-anak pasien
selalu memiliki waktu untuk bersama keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi
Lingkungan tempat tinggal keluarga pasien tergolong padat penduduk.
Hubungan keluarga Tn. D dengan tetangga baik.
d. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga di dapat dari kepala keluarga sebagai pensiunan PNS
yang berpenghasilan rata-rata Rp 1.900.000/bulan. Penghasilan keluarga
juga berasal dari anak pertama Tn. D kurang lebih Rp. 1.000.000/bulan.

e. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir Tn.D adalah SMA. Keluarga menyadari akan
pentingnya pendidikan. Anak pertama Tn. D memliki jenjang pendidikan
D3. Sedangkan anak terakhirnya sedang melanjutkan sekolah SMA.

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga


1. Masalah dalam organisasi keluarga : Keseharian pasien sering berada didalam
rumah karena sudah tidak bekerja. Hanya sesekali ke sawah miliknya.
2. Masalah dalam fungsi biologis : Saat ini pasien sedang menderita
neurodermatitis sirkumkripta.
3. Masalah psikologi : Saat ini, pasien memiliki masalah yaitu anak terakhirnya
dalam beberapa bulan kedepan akan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi
dan akan tinggal jauh dengan pasien. Pasien menganggap itu masalah karena
pasien tidak ada yang merawatnya.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan : Untuk biaya
kesehatan, keluarga memiliki BPJS, sehingga untuk berobat terasa terbantu.
5. Masalah lingkungan : Kebersihan lingkungan disekitar tempat tinggal pasien
kurang bersih dan padat penduduk sehingga jarak antar rumah saling
berdekatan. Ventilasi udara dirumah cukup dan cahaya matahari cukup.
6. Masalah perilaku kesehatan : Keluarga tidak mengerti tentang pola makan
sehat untuk anak dan cara menjaga kesehatan. Keluarga juga tidak mengerti
kriteria rumah sehat.

20
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

A. Diagnosis Holistik
Untuk melakukan diagnostik holistik yang komprehensif maka diperlukan
tinjauan dari beberapa aspek antara lain:
1. Aspek personal
Alasan kedatangan: Pasien datang karena gatal pada kaki kanan dan kiri serta
tangan sejak 4 bulan yang lalu. Pasien sering menggaruk bagian yang gatal
tersebut sehingga kemudian timbul bercak kemerahan disertai sisik halus
berwarna putih. Kemudian, kulit menghitam dan menebal disertai kering sejak
1 bulan yang lalu. Pasien datang atas kesadaran sendiri dan didukung anak-
anaknya untuk mendapat kesembuhan.
Harapan: Setelah berobat ke dokter keluarga berharap penyakit pasien dapat
sembuh dan tidak akan kambuh.
Kekhawatiran: Pasien khawatir penyakitnya akan kambuh seperti sebelumnya
sehingga akan membuat pasien terus tidak nyaman.
Persepsi: Menurut pasien penyakit yang dideritanya adalah penyakit kulit
biasa. Pasien yakin keadaan pasien dapat disembuhkan dengan pengobatan
yang diberikan, karena menurut ia dan keluarganya kualitas pelayanan
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar cukup baik.
Aspek Religi:
Pasien selalu berserah diri kepada Allah demi kesembuhan dirinya.
Pasien merasa sakit yang dialaminya merupakan ujian kesabaran
untuknya dan teguran dari Allah karena kurang memperhatikan
kebersihan diri dan lingkungan kesehatan disekitar tempat tinggalnya.
Pasien mempercayai, setiap sakit ada obat nya, dan semua penyakit
didatangkan oleh Allah SWT.

21
Pasien selalu optimis bahwa sakitnya dapat disembuhkan oleh Allah
melalui perantara dokter dan obat yang diberikan.

2. Aspek klinik
Diagnosis Klinis : Neurodermatitis Sirkumkripta
Diagnosis Banding : Dermatitis Atopik

3. Aspek Resiko Internal


Pola makan: pola makanan gizi seimbang yang kurang terpenuhi yang dapat
dilihat dari makanan yang dikonsumsi pasien. Pasien kurang makan buah-
buahan dan sayuran.
Pasien tidak dapat mengelola stress.
Kebiasaan: mengobati penyakit dari obat bebas di apotek tanpa ke dokter
terlebih dahulu.

4. Aspek faktor Eksternal


Kondisi Lingkungan: Lingkungan dan rumah kurang luas untuk ditempati
keluarga dan pencahayaan masih kurang dan lembab.
Dari aspek ekonomi, penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Anak-anak pasien cukup memperhatikan keadaan pasien.
Anak terakhir pasien yang tinggal bersamanya akan melanjutkan sekolah.

5. Aspek Fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik


didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental )
Secara fungsional pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 2 berdasarkan ECOG
yaitu a little bit of difficuly (Mulai mengurangi aktivitas berat, aktivitas ringan
masih mampu).

22
Tabel 8. Rencana Penatalaksanaan Tn. D
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Aspek Menjelaskan kepada pasien bahwa Pasien Pada saat di Pasien mengetahui penyakitnya,
Personal penyakit yang pasien alami saat ini adalah Puskesmas dan pencegahan dan pengobatannya
penyakit neurodermatitis. Menjelaskan kunjungan rumah Pasien memahami mengenai
bagaimana proses perjalanan penyakitnya, penyakitnya, pasien dan
penyebab timbulnya penyakit dan keluarga tidak mengkhawatirkan
bagaimana pengobatannya. lagi penyakit pasien.
Menjelaskan penyakit ini ada obatnya dan Pasien dapat memperbanyak
dapat disembuhkan serta dapat dicegah ibadah dan berdoa untuk
agar tidak kambuh kembali sehingga kesembuhan pasien serta selalu
pasien dapat melakukan aktivitasnya optimis bahwa sakitnya dapat
dengan tenang. disembuhkan oleh Allah melalui
Menjelaskan kepada pasien bahwa perantara dokter dan obat yang
penyakit itu datangnya dari Allah SWT dan diberikan.
yang dapat menyembuhkan hanya Allah
SWT.

Aspek Memberitahu tentang perjalanan klinis Pasien dan keluarga Saat di puskesmas Keluarga pasien mengerti
Klinik penyakit pasien, dan terapi yang harus penyakit yang sedang diderita
diberikan. pasien.

Farmakologi : Pasien Pada saat di Keluhan klinis pasien berkurang


cetirizine 1x1,hidrokortisone cream 1% Puskesmas dan pasien sembuh.
3x1

Non-farmakologi : Pasien Pada saat Memperbaiki keadaan pasien,


Jangan digaruk, menjaga kebersihan kulit, Puskesmas dan dan memenuhi kebutuhan
mandi sabun bayi, mengontrol stress. kunjungan rumah pasien, mencegah terjadinya
dehidrasi

23
Tabel 8. Rencana Penatalaksanaan Tn. D (lanjutan)
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Aspek Risiko Menjelaskan pada pasien tentang Pasien dan keluarga Pada saat di Pasien mulai merubah pola makan sehat
Internal pentingnya memperhatikan kesehatan dan Puskesmas dan yang sesuai dengan kebutuhan.
kebersihan diri sendiri maupun kunjungan rumah
lingkungan tempat tinggalnya serta pola Pasien merubah pola hidup dan kebersihan
makan pasien sendiri dengan pasien.
memberikan contoh menu makan agar
kebutuhan kalori perhari tercukupi
(lampiran).

Menjelaskan tentang pentingnya berobat Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan Pasien dan keluarga apabila sakit langsung
ke dokter terlebih dahulu daripada rumah berobat ke palayanan kesehatan
mengobati penyakit dari obat bebas di
apotek tanpa ke dokter.

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga Pasien dan keluarga Pada sat di Puskesmas Mengetahui faktor pencetus penyakit pada
bahwa salah satu faktor pemicu dan kunjungan rumah Tn. D dan segera menanganinya.
kekambuhan penyakit kulit yang diderita
pasien adalah stress fisik dan stress
mental.

24
Tabel 8. Rencana Penatalaksanaan Tn. D (lanjutan)
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Aspek Menjelaskan bagaimana keadaan Keluarga pasien Pada saat Puskesmas Keluarga pasien mengerti tentang
Resiko lingkungan rumah yang baik dan sehat dan saat kunjungan kebersihan rumah.
Eksternal rumah

Menjelaskan kepada anggota keluarga Keluarga pasien Pada saat Puskesmas Keluarga mencari solusi tentang masalah
bahwa faktor pencetus kekambuhan dan saat kunjungan tersebut.
penyakit yang dialami pasien rumah
kemungkinan karena stress akan ditinggal
anak terakhirnya untuk kuliah.
Menjelaskan kepada anggota keluarga Keluarga pasien Pada saat kunjungan Keluarga mengingatkan pasien untuk minum
untuk memperhatikan minum obat dan rumah obat.
penggunaan obat pasien

Aspek Melakukan aktivitas fisik sesuai batas Keluarga pasien Pada saat di Aktivitas tetap dilakukan dan waktu istirahat
Fungsional kemampuan dan banyak beristirahat Puskesmas dan yang cukup membuat kondisi tubuh menjadi
kunjungan rumah sehat.
Sumber : Olah Data

25
E. Prognosis
A. Ad Vitam : ad bonam
D. Ad Sanasionam : ad bonam
E. Ad Fungsionam : ad bonam

1
Tabel 8. Follow Up Tn. D
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang ditemukan

Aspek Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit Pasien Pada saat di Pasien mengerti penyakitnya,
Personal yang pasien alami saat ini adalah penyakit Puskesmas dan pencegahan dan pengobatannya
neurodermatitis. Menjelaskan bagaimana kunjungan rumah Pasien memahami mengenai
proses perjalanan penyakitnya, penyebab penyakitnya, pasien dan keluarga
timbulnya penyakit dan bagaimana tidak mengkhawatirkan lagi
pengobatannya. penyakit pasien.
Menjelaskan penyakit ini ada obatnya dan Pasien memperbanyak ibadah dan
dapat disembuhkan serta dapat dicegah agar berdoa untuk kesembuhan pasien
tidak kambuh kembali sehingga pasien dapat serta selalu optimis bahwa sakitnya
melakukan aktivitasnya dengan tenang. dapat disembuhkan oleh Allah
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit itu melalui perantara dokter dan obat
datangnya dari Allah SWT dan yang dapat yang diberikan.
menyembuhkan hanya Allah SWT.

Aspek Memberitahu tentang perjalanan klinis Pasien dan keluarga Saat di puskesmas Keluarga pasien mengerti penyakit
Klinik penyakit pasien, dan terapi yang harus yang sedang diderita pasien.
diberikan.

Farmakologi : Pasien Pada saat di Keluhan klinis gatal berkurang,


cetirizine 1x1,hidrokortisone cream 1% 3x1 Puskesmas namun klinis kulit pasien belum
ada perbaikan

Non-farmakologi : Pasien Pada saat Pasien tidak menggaruk julit dan


Jangan digaruk, menjaga kebersihan kulit, Puskesmas dan menjaga kebersihan kulit serta
mandi sabun bayi, mengontrol stress. kunjungan rumah mandi menggunakan sabun bayi.

Tabel 8. Follow up Tn. D (lanjutan)


1
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang ditemukan

Aspek Risiko Menjelaskan pada pasien tentang Pasien dan keluarga Pada saat di Pasien belum merubah pola makan seusai
Internal pentingnya memperhatikan kesehatan dan Puskesmas dan dengan kebutuhannya.
kebersihan diri sendiri maupun kunjungan rumah
lingkungan tempat tinggalnya serta pola Pasien merubah pola hidup dan kebersihan
makan pasien sendiri dengan pasien.
memberikan contoh menu makan agar
kebutuhan kalori perhari tercukupi
(lampiran).

Menjelaskan tentang pentingnya berobat Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan Pasien mengerti apabila sakit langsung
ke dokter terlebih dahulu daripada rumah berobat ke palayanan kesehatan
mengobati penyakit dari obat bebas di
apotek tanpa ke dokter.

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga Pasien dan keluarga Pada sat di Puskesmas Pasien mengerti mengenai penyakitnya dan
bahwa salah satu faktor pemicu dan kunjungan rumah faktor pencetus apa yang menyebabkan
kekambuhan penyakit kulit yang diderita kekambuhan penyakitnya.
pasien adalah stress fisik dan stress
mental.

Tabel 8. Follow up Tn. D (lanjutan)


Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang ditemukan

2
Aspek Menjelaskan bagaimana keadaan Keluarga pasien Pada saat Puskesmas Keluarga pasien belum melakukan
Resiko lingkungan rumah yang baik dan sehat dan saat kunjungan perubahan tentang kebersihan lingkungan
Eksternal rumah rumah

Menjelaskan kepada anggota keluarga Keluarga pasien Pada saat Puskesmas Keluarga sedang mencari solusi tentang
bahwa faktor pencetus kekambuhan dan saat kunjungan masalah tersebut.
penyakit yang dialami pasien rumah
kemungkinan karena stress akan ditinggal
anak terakhirnya untuk kuliah.
Menjelaskan kepada anggota keluarga Keluarga pasien Pada saat kunjungan Keluarga selalu mengingatkan pasien untuk
untuk memperhatikan minum obat dan rumah minum obat.
penggunaan obat pasien

Aspek Melakukan aktivitas fisik sesuai batas Keluarga pasien Pada saat di Pasien tetap beraktivitas seperti biasa.
Fungsional kemampuan dan banyak beristirahat Puskesmas dan
kunjungan rumah
Sumber : Olah Data

3
PANDANGAN ISLAM TENTANG PENYAKIT NEURODERMATITIS

Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar


Rasulullah SAW bersabda yang artinya, Sungguh menakjubkan perkara seorang
mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak
terjadi kecuali bagi orang mukmin, jika dia mendapat kegembiraan, maka dia
bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka
dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Sakit akan menghapuskan dosa


Penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah
dilakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota
tubuh. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukman dari dosa yang pernah
dilakukan. Sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu). Q.S Asy-Syura:30

Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah menimpa seorangmukmin rasa sakit terus


menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang
menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya. (H.R Muslim)

Sakit akan membawa keselamatan dari api neraka


Rasulullah SAW bersabda yang artinya, Janganlah kamu mencacimaki penyakit
demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-
dosa anak Adam sebagaimana tunggu api menghilangkan kotoran-kotoran besi.
(H.R Muslim)

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang
dideritanya, menggerutu, apalahi sampai berburuk sangka kepada Allah dengan

1
musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah, sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda, Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka. (H.R
Al Bazzar, shohih)

Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya


Sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba
yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada Nya. Biasanya seseorang
yang dalam keadaan sehat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti
hawa nafsunya, sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabbnya. Oleh karena itu,
jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musiba, dia baru merasakan
kelemahhan, kehinaan, dan ketidakmampuan dihawapan Rabb-Nya. Dia menjadi
ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan
dan kepasrahan diri.
Allah SWT berfirman:

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat
sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakahan)kesengsaraan dan
kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri. Q.S Al-Anam: 42. Yaitu supaya mereka mau tunduk kepada Ku, memurnikan
ibadah kepada Ku dan hanya mencintai Ku bukan mencintai selai Aku, dengan cara
taan dan pasrah kepada Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)

2
LAMPIRAN 1
Contoh Menu Makan (2000 kkal)
Waktu Bahan Penukar Gram Ukuran Contoh menu
makanan
Roti 1 karbohidrat 70 2 potong Roti
Telur ayam 1 hewani 55 1 butir Omelet
Pagi Kacang hijau 1 nabati 10 1 sdm Sup kacang hijau
Sayuran 1 sayuran 100 1 mangkuk
sawi
Selingan Pepaya 1 buah 110 1 ptg Pepaya
Siang Nasi 2 karbohidrat 200 1 gelas Nasi
Ayam 1 hewani 40 1 ptg sdg Ayam kukus
Tempe 1 nabati 50 2 ptg sdg Tempe bacem
Sayuran 1 sayuran 100 1 mangkuk Sayur asem
Buah 1 buah 50 1 buah Pisang
Selingan Jeruk 1 buah 110 2 buah Jeruk
Malam Nasi 1 karbohidrat 100 gelas Nasi
Ikan 1 hewani 40 1 ptg sdg Ikan bakar
Tahu 1 nabati 110 1 bj bsr Tahu isi
Sayuran 1 sayuran 100 1 mangkuk Sayur bayam
Melon 1 buah 190 1 ptg bsr Melon

LAMPIRAN 2

Dokumentasi

3
Gambar 1. Kulit Pasien

4
Gambar 2. Rumah Pasien

Anda mungkin juga menyukai