Disusun oleh :
Rahma Arsella
1102011218
Pembimbing :
dr. Dian Mardhiyah, MKK, Dipl DK
0
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DEMAM TIFOID PADA
ANAK GIZI KURANG DENGAN RISIKO ASPEK INTERNAL MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN MENTENG PERIODE 31 Oktober 2 Desember 2016 ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
1
KATA PENGANTAR
2
6. dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
7. dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
8. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
9. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. dr. Fathul Jannah, M.Si, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
11. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
12. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
13. dr. Sophie, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Universitas YARSI.
14. dr. Andari, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI.
15. drg. Alamas Hidayati, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng.
16. dr. Deslina, Ibu Sapti, dan seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas
Kecamatan Menteng yang telah memberikan bimbingan dan data kepada
penulis untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
17. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Tim Penulis
3
BAB I
I. BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 3 tahun 2 bulan
Pendidikan : Belum Sekolah
Agama : Islam
Alamat : Jalan Kali Pasir Dalam No. 14, Kel. Cikini, Kec. Menteng,
Jakarta Pusat
Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Menteng
Tanggal Berobat : 4 November 2016
B. Anamnesa
Dilakukan secara autoalo-anamnesa pada tanggal 4 November 2016 pukul
10.00 WIB
1. Keluhan Utama : Demam sejak 5 hari SMRS
4
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter menganjurkan untuk
melakukan pemeriksaan darah yaitu pemeriksaan trombosit dan widal tes.
Hasil dari pemeriksaan didapatkan trombosit 329.000 dan widal tes
S.typhi O : 1/320 sehingga dokter mendiagnosis demam tifoid
Ibu pasien mengaku selalu memasak dirumah untuk keluarganya,
tetapi pasien sering membeli makanan diluar saat bermain. Ayah pasien
setelah bekerja juga sering membawakan makanan kecil untuk pasien. Ibu
pasien mengaku jarang mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan
pasien makan.
Pada saat ini pasien tidak dalam keadaan demam, namun pasien
masih terlihat lemas dan gelisah. Bibir pasien terlihat kering, dan lidah
terlihat kotor.
Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan anak pertama, lahir
normal di bidan dengan berat badan lahir 2300 gram dan panjang badan
49 cm. Selama kehamilan ibu mengaku tidak mengalami keluhan apapun,
ibu mengatakan selalu kontrol rutin sesuai anjuran bidan, serta
mengonsumsi vitamin penambah darah. Ibu pasien mengaku pasien sudah
lengkap mendapatkan imunisasi dasar. Pasien selalu mendapatkan ASI
hingga berumur 6 bulan. Pasien saat ini sehari-hari mengkonsumsi nasi
dan lauk-pauk lainnya, tetapi pasien tampak kurus dan berat badan pasien
tidak bertambah sejak 3 bulan terakhir.
5
d. Riwayat penyakit autoimun disangkal
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
3. Vital sign
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Tek. Darah :-
Frek. Nad : 90 x/menit
Frek Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36,8 C
BB : 11 kg
6
Tinggi Badan : 93 cm
4. Status Gizi :
Berat badan : 11 kg
Tinggi badan : 93 cm
11
WFA= X 100% = 78%
14
93
HFA= X 100% = 98%
94
11
WFH= X 100% = 78% (Gizi Kurang)
14
Berdasarkan perhitungan Weight For Height, maka pasien termasuk kategori gizi
kurang ( 70%-80%)
7
5. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat,
isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : (inspeksi, palpasi, otoskopi)
Dextra : bentuk normal, terdapat sekret kental berwarna keputihan
di liang telinga, sekret tidak berbau nyeri tekan tragus (-), membran
timpani perforasi sentral di arah pukul 5
Sinistra : bentuk normal, tidak terdapat sekret, nyeri tekan tragus (-)
membran timpani intak
Hidung : septum tidak deviasi, sekret (+), nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah kotor
b. Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)
c. Thorak
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis, ictus
cordis tidak teraba
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi: Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing
(-/-), bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris
Auskultasi: Bising usus (+)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (+) di
kuadran bawah
Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen
e. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
f. Kulit : tidak ada kelainan kulit, turgor kulit baik.
g. Pemeriksaan penunjang:
Haemoglobin : 10,3 g/dl
8
Leukosit : 9800 u/l
Hematokrit : 35%
Trombosit : 329.000 /ul
S. Typhi O : 1/320
b. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah nuclear family
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1984) tahapan siklus keluarga Ny. R termasuk ke dalam tahap IV, yaitu
keluarga dengan anak usia sekolah.
9
Genogram
Meninggal Meninggal
karena karena
kecelakaan serangan
bermotor jantung
Tn. S Ny. S Tn. D Ny. T
(70 th) (68 th) (62 th) (56 th)
Tn. B Ny. R
(35 th) (27 th)
An. A An. R
(6 th) (3 th)
Keterangan :
: meninggal : pasien
: perempuan
10
3. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
11
c. Denah Rumah
5m
DAPUR KAMAR 2
6m
RUANG TAMU KAMAR
MANDI
KAMAR 1
TERAS
12
3. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari, yang
dimasak di rumah oleh Ny. R, kecuali Tn. B, yang hanya makan di
rumah pada saat malam hari. Menu makanan biasanya terdiri satu atau
dua lauk yang kurang bervariasi. Lauk lebih sering nugget, sosis, telur,
ayam, mie, tahu atau tempe bersama nasi. Keluarga jarang
mengkonsumsi daging, sayur, dan buah-buahan.
4. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
An. R tinggal di rumah bersama dengan kedua orangtua dan
kakaknya. Rumah terdiri dari dua ruangan bersekat yang digunakan
sebagai ruang tidur, terdapat dapur dan ruang keluarga yang bersekat.
Kamar mandi berpintu kayu terdapat di dalam rumah. Kontrakan
berukuran 6 x 5 m2, dengan pencahayaan yang cukup dan sirkulasi
udara yang lembab. Ketersediaan air bersih dan pembuangan sampah
keluarga cukup. Sampah akan dibakar kurang lebih 1 kali per 3 hari.
13
5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
a. Kebiasaan makan:
Keluarga Tn. B memiliki kebiasaan makan sehari tiga kali dengan
menu makanan sehari-hari yang tidak tetap dan kurang bervariasi.
Menu makanan yang biasanya disediakan adalah nasi dengan lauk
pauk yang sering adalah nugget, sosis, telur, ayam, mie, tahu atau
tempe tetapi daging, sayur dan buah sangat jarang dikonsumsi oleh
keluarga ini. Ny. R selalu memasak sendiri makanan untuk
keluarganya.
14
Tabel 4. Food Record Pasien dalam Tiga Hari
HARI WAKTU MAKANAN JML KALORI PROTEIN KARBO LEMAK
Minyak Kelapa
Sawit 15 g 150 15 g
Selingan
Siang -
15
Tabel 4. Food Record Pasien dalam Tiga Hari
HARI WAKTU MAKANAN JML KALORI PROTEIN KARBO LEMAK
Minyak Kelapa
Sawit 15 g 150 15 g
16
6-9 80 - 90 60 80
10 - 14 50 - 70 40 55
14 - 18 40 - 50 40
17
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Penghasilan Tn.B yang pas-pasan seringkali menjadi kendala bagi
keluarga. Hal ini memberi pengaruh kepada pola makanan yang
disediakan oleh ibu pasien. Ibu pasien tidak mengetahui makanan
yang seharusnya dikonsumsi oleh pasien. Ayah pasien merokok
disekitaran rumah. Ibu pasien juga sibuk membantu menyelesaikan
pekerjaan rumah sehingga tidak terlalu memperhatikan perkembangan
kesehatan pasien.
8. Dinamika Keluarga
Tn. B
An. A An. R
Ny. R
: pasien
18
9. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Orang tua pasien masih mampu bereproduksi. Ibu pasien mengaku
belum ingin memiliki anak lagi. Keluarga pasien baik dari keluarga
ayah maupun keluarga ibu tidak ada yang memiliki kecacatan dan tidak
ada yang sedang memiliki penyakit menular, maupun alergi.
b. Fungsi Psikologis
Komunikasi antara keluarga pasien kurang terjalin dengan baik dan
dalam pengambilan keputusan sering tergantung kepada Ny. R, karena
Tn. B sibuk bekerja.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan sehari-hari keluarga pasien hanya mecukupi untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga, bahkan terkadang penghasilan tersebut
tidak dapat memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh
keluarga ini. Penghasilan keluarga ini didapat dari pekerjaan Tn. B
sebesar Rp. 2.000.000 per bulan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk, rumah pasien sendiri memasuki gang kecil dan berdempetan
dengan rumah yang lain. Keluarga pasien dikenal sebagai keluarga
yang baik dan sopan terhadap tetangga. Pasien juga sering
bersosialisasi dan bermain dengan warga sekitar.
e. Fungsi Pendidikan
Pasien belum bersekolah. Sedangkan kakak pasien masih duduk di
kelas 1 sekolah dasar.
19
2. Kebiasaan pasien bermain diluar rumah bersama anak-anak lain di sekitar
rumah, menyebabkan orang tua pasien sulit mengontrol makanan dan
minuman pasien diluar rumah.
3. Biaya pengeluaran yang meningkat tidak sebanding dengan pemasukan
sehinga menjadi beban pikiran keluarga untuk mencari pengobatan.
4. Kebiasaan Ayah pasien yang sering merokok di dalam rumah.
20
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
2. Aspek klinik:
Berdasarkan autoalloanamnesa dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Diagnosis Kerja :
Demam tifoid dengan gizi kurang
Diagnosis Banding:
Demam berdarah dengue
21
5. Aspek fungsional:
Menurut skala ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group), aktivitas
pasien menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala 1, yaitu sepenuhnya
aktif, dapat mengerjakan aktifitas sama seperti sebelum sakit tanpa ada
hambatan.
b. Rencana Pelaksanaan
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan
22
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan
Farmakologis:
Cefixime sirup
2x50 mg (1/2 cth)
Vitamin B Comp 3x1,
Paracetamol sirup
3x100 mg (1cth)
Non-Farmakologis:
1. Berikan menu sesuai
penghitungan kalori.
2. Istirahat yang cukup
untuk mencegah
komplikasi
Aspek a. Memberikan edukasi Orangtua Saat Kebutuhan kalori pasien
risiko kepada pasien mengenai pasien kunjungan sesuai, sehingga
internal pentingnya ke rumah pertumbuhan dan
23
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan
24
C.Prognosis
1. Ad vitam: dubia ad bonam
2. Ad sanationam: dubia ad bonam
3. Ad fungsionam: dubia ad bonam
25
Lampiran 1. Pola Gizi Seimbang
26
Lampiran 2. Cara Mengolah Makanan yang Baik dan Sehat
27
Lampiran 3. Foto Dokumentasi Pasien dan Tempat Tinggal Pasien
28
Daftar Pustaka
29