Anda di halaman 1dari 30

STUDI KASUS PASIEN

DEMAM TIFOID PADA ANAK GIZI KURANG DENGAN RISIKO


ASPEK INTERNAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG

Disusun oleh :
Rahma Arsella
1102011218

Pembimbing :
dr. Dian Mardhiyah, MKK, Dipl DK

KEPANITERAAN KEDOKTERAAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2016

0
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DEMAM TIFOID PADA
ANAK GIZI KURANG DENGAN RISIKO ASPEK INTERNAL MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN MENTENG PERIODE 31 Oktober 2 Desember 2016 ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, November 2016


Pembimbing,

dr. Dian Mardhiyah, MKK, Dipl DK

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh


Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Laporan Diagnosis dan Intervensi Komunitas yang berjudul
DEMAM TIFOID PADA ANAK GIZI KURANG DENGAN RISIKO
ASPEK INTERNAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG PERIODE 31
Oktober 2 Desember 2016 ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Dian Mardhiyah, M.KK, DiplDK, selaku dosen pembimbing
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
3. dr. Erlina, M.PH, selaku koordinator dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. dr. Dini Widianti, M.KK, selaku sekretaris dan staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Prof. Dr. Hj. Qomariyah, MS.PKK, AIFM, selaku staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.

2
6. dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
7. dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
8. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
9. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. dr. Fathul Jannah, M.Si, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
11. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
12. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Universitas YARSI.
13. dr. Sophie, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Universitas YARSI.
14. dr. Andari, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI.
15. drg. Alamas Hidayati, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng.
16. dr. Deslina, Ibu Sapti, dan seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas
Kecamatan Menteng yang telah memberikan bimbingan dan data kepada
penulis untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
17. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.

Jakarta, November 2016

Tim Penulis

3
BAB I

I. BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 3 tahun 2 bulan
Pendidikan : Belum Sekolah
Agama : Islam
Alamat : Jalan Kali Pasir Dalam No. 14, Kel. Cikini, Kec. Menteng,
Jakarta Pusat
Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Menteng
Tanggal Berobat : 4 November 2016

B. Anamnesa
Dilakukan secara autoalo-anamnesa pada tanggal 4 November 2016 pukul
10.00 WIB
1. Keluhan Utama : Demam sejak 5 hari SMRS

2. Keluhan Tambahan : Belum buang air besar selama 3 hari

3. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang diantar oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan
Menteng dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan
hilang timbul dan lebih tinggi pada sore dan malam hari. Demam tidak
disertai menggigil dan tidak kejang. Keluhan disertai susah buang air
besar sejak 3 hari yang lalu. Pasien sudah pernah dibawa berobat dan
hanya diberikan obat penurun panas. Setelah mengkonsumsi obat, demam
turun dan kemudian naik kembali. Ibu pasien mengatakan pasien tampak
gelisah dan terlihat lemas. Ibu pasien juga mengaku pasien sering kali
mengeluhkan sakit perut dan mual tetapi tidak muntah. Ibu pasien
mengaku tidak pernah terjadi hal yang sama sebelumnya.

4
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter menganjurkan untuk
melakukan pemeriksaan darah yaitu pemeriksaan trombosit dan widal tes.
Hasil dari pemeriksaan didapatkan trombosit 329.000 dan widal tes
S.typhi O : 1/320 sehingga dokter mendiagnosis demam tifoid
Ibu pasien mengaku selalu memasak dirumah untuk keluarganya,
tetapi pasien sering membeli makanan diluar saat bermain. Ayah pasien
setelah bekerja juga sering membawakan makanan kecil untuk pasien. Ibu
pasien mengaku jarang mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan
pasien makan.
Pada saat ini pasien tidak dalam keadaan demam, namun pasien
masih terlihat lemas dan gelisah. Bibir pasien terlihat kering, dan lidah
terlihat kotor.
Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan anak pertama, lahir
normal di bidan dengan berat badan lahir 2300 gram dan panjang badan
49 cm. Selama kehamilan ibu mengaku tidak mengalami keluhan apapun,
ibu mengatakan selalu kontrol rutin sesuai anjuran bidan, serta
mengonsumsi vitamin penambah darah. Ibu pasien mengaku pasien sudah
lengkap mendapatkan imunisasi dasar. Pasien selalu mendapatkan ASI
hingga berumur 6 bulan. Pasien saat ini sehari-hari mengkonsumsi nasi
dan lauk-pauk lainnya, tetapi pasien tampak kurus dan berat badan pasien
tidak bertambah sejak 3 bulan terakhir.

4. Riwayat Penyakit Dahulu:


a. Riwayat penyakit serupa disangkal oleh ibu pasien
b. Riwayat kejang demam disangkal ibu pasien
c. Riwayat penyakit autoimun disangkal
d. Riwayat alergi disangkal ibu pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga:


a. Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangkal
b. Riwayat penyakit DM dalam keluarga disangkal
c. Riwayat alergi dalam keluarga disangkal

5
d. Riwayat penyakit autoimun disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi:


Pasien adalah seorang anak 3 tahun 2 bulan, tinggal bersama kedua
orang tua. Status ekonomi mereka adalah menengah ke bawah. Kebutuhan
pasien dan keluarga merasa tercukupi dari pendapatan ayah pasien yang
bekerja sebagai karyawan, sebesar kurang lebih Rp 2.000.000,00/ bulan.
7. Riwayat Kebiasaan:
Ibu pasien memberikan makanan 3x sehari, seperti nasi, telor,
ayam, mie, tahu atau tempe. Ibu mengaku pasien sering malas makan saat
dirumah dan lebih suka membeli jajanan diluar. Pasien juga jarang
mengkonsumsi daging, ikan, sayur dan buah-buahan.
8. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi dasar telah lengkap diberikan.
Ibu mengaku pasien pernah mendapatkan imunisasi suntikan pada paha
saat lahir, pernah mendapat imunisasi pada lengan kanan dan kiri, juga
imunisasi melalui mulut.
9. Riwayat Perkembangan
Perkembangan An. R tidak ada gangguan. Pasien juga dapat
bersosialisasi dengan baik dengan teman sebayanya.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

3. Vital sign
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Tek. Darah :-
Frek. Nad : 90 x/menit
Frek Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36,8 C
BB : 11 kg

6
Tinggi Badan : 93 cm
4. Status Gizi :
Berat badan : 11 kg
Tinggi badan : 93 cm

Gambar 1. Kurva Berat Badan Menurut Usia dan Tinggi Badan

11
WFA= X 100% = 78%
14

93
HFA= X 100% = 98%
94

11
WFH= X 100% = 78% (Gizi Kurang)
14

Berdasarkan perhitungan Weight For Height, maka pasien termasuk kategori gizi
kurang ( 70%-80%)

7
5. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat,
isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : (inspeksi, palpasi, otoskopi)
Dextra : bentuk normal, terdapat sekret kental berwarna keputihan
di liang telinga, sekret tidak berbau nyeri tekan tragus (-), membran
timpani perforasi sentral di arah pukul 5
Sinistra : bentuk normal, tidak terdapat sekret, nyeri tekan tragus (-)
membran timpani intak
Hidung : septum tidak deviasi, sekret (+), nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah kotor
b. Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)
c. Thorak
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis, ictus
cordis tidak teraba
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi: Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing
(-/-), bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris
Auskultasi: Bising usus (+)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (+) di
kuadran bawah
Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen
e. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
f. Kulit : tidak ada kelainan kulit, turgor kulit baik.
g. Pemeriksaan penunjang:
Haemoglobin : 10,3 g/dl

8
Leukosit : 9800 u/l
Hematokrit : 35%
Trombosit : 329.000 /ul
S. Typhi O : 1/320

II. BERKAS KELUARGA


a. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga: Ayah bernama Tn. B berusia 35 tahun


b. Identitas Pasangan: Ibu bernama Ny. R berusia 27 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga: Bentuk keluarga ini merupakan nuclear
family dengan Tn.B sebagai kepala keluarga, memiliki satu orang istri Ny.
R dan memiliki dua anak yang bernama An. A dan An. R (pasien).

Tabel 1. Anggota keluarga yang Tinggal Serumah


Kedudukan
Jenis Pendi- Keterangan
No Nama dalam Umur Pekerjaan
Kelamin dikan Tambahan
Keluarga
1. Tn. B Kepala L 35 th SD Karyawan Ayah Pasien
Keluarga
2. Ny. R Anak P 27 th SMA IRT Ibu Pasien
3. An. A Anak P 6 th SD Pelajar Kakak
Pasien
4. An. R Anak P 3 th - - Pasien

b. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah nuclear family
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1984) tahapan siklus keluarga Ny. R termasuk ke dalam tahap IV, yaitu
keluarga dengan anak usia sekolah.

9
Genogram

Meninggal Meninggal
karena karena
kecelakaan serangan
bermotor jantung
Tn. S Ny. S Tn. D Ny. T
(70 th) (68 th) (62 th) (56 th)

Tn. B Ny. R
(35 th) (27 th)

An. A An. R
(6 th) (3 th)

Gambar 2. Genogram keluarga Tn. B

Keterangan :

: laki laki : tinggal serumah

: meninggal : pasien

: perempuan

10
3. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal


Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: Milik sendiri
Daerah perumahan: Padat bersih
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 6 x 5 m2 An. R tinggal di rumah bersama
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 4 orang dengan kedua orang tua dan
Tidak bertingkat kakaknya. Jumlah penghuni 4
Lantai rumah dari: Ubin orang. Rumah terdiri dari ruang
Dinding rumah dari: Tembok tamu dan ruang keluarga yg
Jamban keluarga: Ada menjadi satu, serta memiliki dua
Tempat bermain: Tidak ada kamar tidur. Rumah memiliki

Penerangan listrik: 200 watt dapur dan kamar mandi. Pasien

Ketersediaan air bersih: Ada biasanya tidur bersama dengan

Tempat pembuangan sampah : Ada kakaknya. Pencahayaan cukup dan


sirkulasi udara lembab.
Ketersediaan air bersih cukup dari
PAM dan pembuangan sampah
dilakukan di samping rumah.
Sampah akan dibakar kurang lebih
1 kali per 3 hari.

b. Kepemilikan barang-barang berharga:


- Sebuah sepeda motor
- Sebuah televisi
- Sebuah kompor gas
- Dua buah kipas angin
- Satu unit dispenser
- Satu unit rice cooker

11
c. Denah Rumah

5m

DAPUR KAMAR 2

6m
RUANG TAMU KAMAR
MANDI

KAMAR 1

TERAS

Gambar 3. Denar Rumah Keluarga Tn.B


Jalan Kali Pasir Dalam No. 14, Kel. Cikini, Kec. Menteng

4. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:


1. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn. B lebih
sering membeli obat warung atau apotek terlebih dahulu.
2. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga jika ada yang sakit, membeli obat ke warung atau apotek
terlebih dahulu, karena pasien belum memiliki BPJS. Jika belum
sembuh, keluarga Tn. B akan berobat ke Puskesmas Kecamatan
Menteng, karena tidak jauh dari tempat tinggal Tn. B. Jarak rumah ke
puskesmas ataupun rumah sakit dapat dijangkau dengan menggunakan
kendaraan umum. Pasien merasa cukup puas dengan pelayanan
kesehatan yang ada di puskesmas dan rumah sakit.

12
3. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari, yang
dimasak di rumah oleh Ny. R, kecuali Tn. B, yang hanya makan di
rumah pada saat malam hari. Menu makanan biasanya terdiri satu atau
dua lauk yang kurang bervariasi. Lauk lebih sering nugget, sosis, telur,
ayam, mie, tahu atau tempe bersama nasi. Keluarga jarang
mengkonsumsi daging, sayur, dan buah-buahan.
4. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
An. R tinggal di rumah bersama dengan kedua orangtua dan
kakaknya. Rumah terdiri dari dua ruangan bersekat yang digunakan
sebagai ruang tidur, terdapat dapur dan ruang keluarga yang bersekat.
Kamar mandi berpintu kayu terdapat di dalam rumah. Kontrakan
berukuran 6 x 5 m2, dengan pencahayaan yang cukup dan sirkulasi
udara yang lembab. Ketersediaan air bersih dan pembuangan sampah
keluarga cukup. Sampah akan dibakar kurang lebih 1 kali per 3 hari.

Kesan : Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa


keluarga Tn. B kurang memiliki kepedulian tentang kesehatan keluarga
dikarenakan tidak langsung ke pelayanan kesehatan. Anggota keluarga
terbiasa makan makanan yang dimasak oleh Ny. R, tetapi dengan pilihan
makanan yang kurang beragam dan jarang mengkonsumsi buah dan
sayur. Lingkungan rumah merupakan lingkungan padat dengan sirkulasi
udara kurang baik.

13
5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan


Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Kendaraan umum An. R diantar oleh ibunya
pelayanan kesehatan berobat ke Puskesmas
Tarif pelayanan kesehatan Gratis menggunakan kendaraan
Kualitas pelayanan Cukup memuaskan umum. An. R belum
kesehatan memiliki BPJS dan
pelayanan kesehatan
dirasakan cukup memuaskan

6. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makan:
Keluarga Tn. B memiliki kebiasaan makan sehari tiga kali dengan
menu makanan sehari-hari yang tidak tetap dan kurang bervariasi.
Menu makanan yang biasanya disediakan adalah nasi dengan lauk
pauk yang sering adalah nugget, sosis, telur, ayam, mie, tahu atau
tempe tetapi daging, sayur dan buah sangat jarang dikonsumsi oleh
keluarga ini. Ny. R selalu memasak sendiri makanan untuk
keluarganya.

b. Menerapkan pola gizi seimbang:


Keluarga Tn. B tidak menerapkan pola gizi seimbang. Hal ini
karena pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi
seimbang, selain itu faktor ekonomi mejadi hambatan untuk keluarga
ini dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keluarga Tn. B juga
cenderung lebih banyak mengkonsumsi makanan yang disukai dan
mudah didapatkan, tidak bergantung pada pola gizi.

14
Tabel 4. Food Record Pasien dalam Tiga Hari
HARI WAKTU MAKANAN JML KALORI PROTEIN KARBO LEMAK

Pagi Nasi 50 g 87,5 2g 20 g 0,11 g


Telur Ayam 55 g 75 7g 5g 5g
Minyak Kelapa
Sawit 15 g 150 15 g
Selingan
Pagi Susu sapi 200 ml 130 6g 10 g 6g

Selasa Siang Nasi 50 g 87,5 2g 20 g 0,11 g


Bayam 50 g 12,5 0,5 g 2,5 g 0,2 g
Ayam 55 g 150 7g 13 g 1,9 g

Minyak Kelapa
Sawit 15 g 150 15 g
Selingan
Siang -

Malam Nasi 50 g 87, 5 2g 20 g 0,11 g


Sosis 50 g 150 7g 1,9 g 13 g
Minyak Kelapa
Sawit 15 g 150 15 g
Jumlah 1230 33,5 g 92,4 g 71,43 g

Pagi Nasi 50 g 87,5 2g 20 g 0,11 g


Telur ayam 55 g 75 7g 5g 5g
Minyak Kelapa
Sawit 15 g 150 15 g
Selingan Susu coklat 200 ml 130 6g 10 g 6g
Telur gulung 64 g 100 2,5 g 9,7 g 5,8 g
Minyak Kelapa
Sawit 5g 50 5g

Siang Nasi 50 g 87,5 2g 20 g 0,11 g


Rabu Bayam 50 g 12,5 0,5 g 2,5 g 0,2 g
Ayam goreng 25 g 47,5 2,5 g 2,6 g 3,1 g

Malam Nasi goreng 150 g 247 9,3 g 31,5 g 9g


Jumlah 987 31,8 g 101,3 g 49,32 g

15
Tabel 4. Food Record Pasien dalam Tiga Hari
HARI WAKTU MAKANAN JML KALORI PROTEIN KARBO LEMAK

Pagi Nasi 50 g 87,5 2g 20 g 0,11 g


Sup Ayam 50 g 84,3 8g 7,5 g 2g
Selingan
Pagi Sosis 50 g 150 7g 1,9 g 13 g
Minyak Kelapa
Sawit 5g 50 5g
Siang Nasi 50 g 87,5 2g 20 g 0,11 g
Ayam 55 g 150 7g 13 g 1,9 g

Minyak Kelapa
Sawit 15 g 150 15 g

Kamis Malam Mie rebus 200 g 175 4g 40 g 0,11 g


Jumlah 934,3 30 g 102,4 g 37,23 g

Rangkuman Food Recall :


1. Jumlah kalori pasien selama 3 hari = 1230 + 987 + 934,3 = 3151,3 kkal
Rata rata konsumsi kalori pasien per hari = 1050,4 kkal/hari
2. Jumlah karbohidrat pasien selama 3 hari = 296,1 g/hari
Rata rata konsumsi karbohidrat pasien per hari = 98,7 g/hari
3. Jumlah protein pasien selama 3 hari = 95,3 g/hari
Rata rata konsumsi protein pasien per hari = 31,7 g/hari
4. Jumlah lemak pasien selama 3 hari = 157,98 g/ hari
Rata rata konsumsi lemak pasien per hari = 52,6 g/hari

a. Total Perhitungan Gizi Sehari An. R

Kebutuhan Energi = BB ideal (Menurut Kurva CDC) x RDA

Tabel 5. Recomended Diettary Allowences (RDA) untuk Bayi dan Anak


Golongan Kecukupan Energi (kkal/KgBBI)
Umur Laki-Laki Perempuan
0-1 110 - 120 110 -120
1-3 100 100
4-6 90 90

16
6-9 80 - 90 60 80
10 - 14 50 - 70 40 55
14 - 18 40 - 50 40

Kebutuhan Energi = 14 kg x 100 = 1.400 kal/hari


Kebutuhan Zat Gizi
Protein = (10% x Total Energi Harian) : 4 = (10% x 1.400 kal) : 4 gram =
35 gram.
Lemak = (20% x Total Enegi Harian) : 9 = (20% x 1.260 kal ) : 9 gram =
31,1 gram.
Karbohidrat = (70% x Total Eenergi Harian) : 4 gram = (70 % x 1.260
kal) : 4 gram = 245 gram.

Tabel 6. Rangkuman Food recall dan kebutuhan gisi pasien


Kebutuhan Kebutuhan Selasa Rabu Kamis Rata-rata
gizi
Kalori 1.400 Kal 1230 987 934,3 1050,4
Karbohidrat 245 g/hari 92,4 g 101,3 g 102,4 g 98,7 g
Protein 35 g/hari 33,5 g 31,8 g 30 g 31,7 g
Lemak 31,1g/hari 71,43 g 49,32 g 37,23 g 52,6 g

Interpretasi terhadap food recall pasien:


Porsi makan pasien kurang dari kebutuhan gizi perhari dan makanan yang
dikonsumsi pasien kurang bervariasi.

7. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:


Ibu pasien yang mulai khawatir terhadap demam pasien yang
sudah berlangsung lama. Pasien yang belum buang air besar selama 3
hari menyebabkan ibu membawa pasien secepatnya ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan cukup memuaskan
dan jarak dari rumah pasien tidak terlalu jauh.

17
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Penghasilan Tn.B yang pas-pasan seringkali menjadi kendala bagi
keluarga. Hal ini memberi pengaruh kepada pola makanan yang
disediakan oleh ibu pasien. Ibu pasien tidak mengetahui makanan
yang seharusnya dikonsumsi oleh pasien. Ayah pasien merokok
disekitaran rumah. Ibu pasien juga sibuk membantu menyelesaikan
pekerjaan rumah sehingga tidak terlalu memperhatikan perkembangan
kesehatan pasien.

8. Dinamika Keluarga

Hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya cukup baik. Tn.B


sebagai kepala rumah tangga jarang bercengkrama, dikarenakan lelah
setelah bekerja. Hubungan ayah dan ibu pasien cukup baik, mereka masih
menyempatkan bercengkrama saat ayah pasien kembali dari bekerja.
Hubungan orang tua pasien dengan pasien cukup baik, tetapi karena ayah
pasien yang sibuk bekerja dan ibu pasien yang sibuk mengurus pekerjaan
rumah tangga menyebabkan pasien sering dibiarkan bermain sendiri atau
bersama anak-anak lain di sekitar tempat tinggalnya.

Tn. B

An. A An. R

Ny. R

Gambar 4. Dinamika keluarga Tn. B


Keterangan:

: laki laki : Berhubungan dekat

: perempuan : Hubungan kurang dekat

: pasien

18
9. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Orang tua pasien masih mampu bereproduksi. Ibu pasien mengaku
belum ingin memiliki anak lagi. Keluarga pasien baik dari keluarga
ayah maupun keluarga ibu tidak ada yang memiliki kecacatan dan tidak
ada yang sedang memiliki penyakit menular, maupun alergi.
b. Fungsi Psikologis
Komunikasi antara keluarga pasien kurang terjalin dengan baik dan
dalam pengambilan keputusan sering tergantung kepada Ny. R, karena
Tn. B sibuk bekerja.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan sehari-hari keluarga pasien hanya mecukupi untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga, bahkan terkadang penghasilan tersebut
tidak dapat memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh
keluarga ini. Penghasilan keluarga ini didapat dari pekerjaan Tn. B
sebesar Rp. 2.000.000 per bulan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk, rumah pasien sendiri memasuki gang kecil dan berdempetan
dengan rumah yang lain. Keluarga pasien dikenal sebagai keluarga
yang baik dan sopan terhadap tetangga. Pasien juga sering
bersosialisasi dan bermain dengan warga sekitar.
e. Fungsi Pendidikan
Pasien belum bersekolah. Sedangkan kakak pasien masih duduk di
kelas 1 sekolah dasar.

c. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga


1. Kebiasaan keluarga pasien yang menyukai makanan seperti telor dan
bakso, sosis, ayam tetapi jarang mengkonsumsi sesuai dengan kebutuhan
kalori dan gizi seimbang.

19
2. Kebiasaan pasien bermain diluar rumah bersama anak-anak lain di sekitar
rumah, menyebabkan orang tua pasien sulit mengontrol makanan dan
minuman pasien diluar rumah.
3. Biaya pengeluaran yang meningkat tidak sebanding dengan pemasukan
sehinga menjadi beban pikiran keluarga untuk mencari pengobatan.
4. Kebiasaan Ayah pasien yang sering merokok di dalam rumah.

20
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

a. Diagnosis Holistik (Multiaksial)


1. Aspek personal:
a. Alasan Kedatangan : Demam yang naik turun sejak 5 hari SMRS
b. Harapan : Pengobatan dan pemeriksaan dilakukan, dapat mencapai hasil
yang baik, dan pasien dapat kembali sehat
c. Kekhawatiran : Ibu pasien khawatir pasien akan mengalami penurunan
berat badan
d. Persepsi : Ibu pasien merasa cemas akan kualitas hidup anaknya.

2. Aspek klinik:
Berdasarkan autoalloanamnesa dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Diagnosis Kerja :
Demam tifoid dengan gizi kurang
Diagnosis Banding:
Demam berdarah dengue

3. Aspek risiko internal:


a. Pasien sering tidak nafsu makan
b. Pasien cenderung mengkonsumsi makanan yang diinginkan saja
c. Kurangnya pengetahuan tentang demam tifoid

4. Aspek risiko eksternal :


a. Ibu yang kurang mengetahui kebutuhan kalori yang baik bagi pasien
b. Lingkungan sekitar rumah pasien kurang bersih dan padat penduduk.
c. Ventilasi dan jendela rumah yang masih kurang sehingga pencahayaan
dan pertukaran udara menjadi kurang.
d. Makanan yang kurang bersih yang dikonsumsi setiap hari bila
membeli di luar.
e. Kurangnya pengetahuan ibu dalam permasalahan kesehatan pasien

21
5. Aspek fungsional:
Menurut skala ECOG (Eastern Cooperative Oncology Group), aktivitas
pasien menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala 1, yaitu sepenuhnya
aktif, dapat mengerjakan aktifitas sama seperti sebelum sakit tanpa ada
hambatan.

b. Rencana Pelaksanaan
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan

Aspek a. Menginformasikan Orangtua Pada saat a. Orangtua pasien tahu


personal kepada pasien dan pasien kunjungan keadaan pasien
keluarganya bahwa ke b. Pasien dapat sembuh
penyakit pasien akan Puskesmas c. Dapat mencegah penyakit
sembuh dan keluhan berulang
sulit BAB akan
berkurang jika
mengkonsumsi obat
secara teratur dan
keluhan tidak akan
berulang bila orang tua
pasien lebih
memperhatikan
keberishan makanan
pasien
b. Mengingatkan untuk
selalu memberi asupan
makanan yang cukup,
untuk membantu daya
tahan tubuh pasien
terhadap penyakit.
c. Memberitahukan kepada

22
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan

keluarga pasien agar


tidak cemas karena
penyakit ini dapat
disembuhkan, tetapi
memang diperlukan
perhatian khusus agar
tidak terjadi komplikasi
Aspek Memberitahu tentang Orangtua Pada saat Orang tua pasien mengerti
klinik penyebab, gejala, cara pasien kunjungan penyakit yang sedang
pencegahan dan komplikasi ke diderita anaknya, mengerti
dari demam tifoid. Puskesmas penyebab penyakitnya dan
Memberikan obat-obatan keluhan klinis pasien
yang menunjang berkurang dan sembuh.
kesembuhan pasien.

Farmakologis:
Cefixime sirup
2x50 mg (1/2 cth)
Vitamin B Comp 3x1,
Paracetamol sirup
3x100 mg (1cth)

Non-Farmakologis:
1. Berikan menu sesuai
penghitungan kalori.
2. Istirahat yang cukup
untuk mencegah
komplikasi
Aspek a. Memberikan edukasi Orangtua Saat Kebutuhan kalori pasien
risiko kepada pasien mengenai pasien kunjungan sesuai, sehingga
internal pentingnya ke rumah pertumbuhan dan

23
Tabel 7. Rencana Penatalaksanaan

mengkonsumsi makanan pasien perkembangan pasien baik.


yang bergizi sesuai Serta diharapkan dengan
dengan kebutuhan, untuk riwayat imunisasi yang baik,
meningkatkan daya tahan pasien tidak mudah terserang
tubuh pasien. penyakit.
b.Mengingatkan orang tua
pasien untuk selalu
menjaga kebersihan
makanan yang akan
dikonsumsi oleh pasien,
menjaga keberisahn
peralatan makan, dan
mencuci tangan sebalum
dan sesudah memberikan
pasien makan.
Aspek a. Menjaga lingkungan Orangtua Saat Keluarga pasien mengerti
risiko pasien sehat, sesuai pasien kunjungan mengenai rumah yang sehat,
eksternal kriteria rumah sehat. ke rumah untuk membantu
b.Membatasi pasien untuk pasien memberikan lingkungan
tidak jajan diluar rumah sehat bagi pasien.

Aspek Menyarankan orangtua Orangtua Saat Kondisi tubuh pasien lebih


fungsiona pasien untuk dapat pasien kunjungan sehat dan sesuai
l memepertahankan ke rumah perkembangan.
kesehatan pasien, seperti pasien
berolahraga atau bermain
dengan temannya, serta
menjaga pola makan
dengan gizi seimbang.

24
C.Prognosis
1. Ad vitam: dubia ad bonam
2. Ad sanationam: dubia ad bonam
3. Ad fungsionam: dubia ad bonam

25
Lampiran 1. Pola Gizi Seimbang

26
Lampiran 2. Cara Mengolah Makanan yang Baik dan Sehat

27
Lampiran 3. Foto Dokumentasi Pasien dan Tempat Tinggal Pasien

28
Daftar Pustaka

Azwar, Azrul. 1995. Program Pelayanan Kesehatan. IDI : Jakarta


Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. 2006. Standard Pelayanan Dokter
Keluarga. PDKI : Jakarta
Rekomendasi IDAI. 2011. Asuhan Nutrisi Pediatrik. UKK Nutrisi dan Penyakit
Metabolik. Jakarta.
Waspadji, Sarwono. Suyono, Slamet. 2011. Daftar Bahan Makanan Penukar.
Badan penerbit FKUI: Jakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai