Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN DIAGNOSIS HOLISTIK

MARASMUS KWARSHIORKOR DENGAN ASPEK RISIKO


EKSTERNAL DITINJAU MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun Oleh:

Muchamad Rinaldy
1102008157

Kelompok 4

Pembimbing:
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 20 JUNI - 23 JULI 2022

1
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Laporan Diagnosis Holistik
Marasmus Kwarshiorkor Dengan Aspek Risiko Eksternal Ditinjau Melalui
Pendekatan Kedokteran Keluarga” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam kepaniteraan Klinik
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

Jakarta, Juli 2022


Pembimbing,

DR. Kholis Ernawati, MKes

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada tim penulis
sehingga Laporan Diagnosis Holistik yang berjudul “Marasmus Kwarshiorkor
Dengan Aspek Risiko Eksternal Ditinjau Melalui Pendekatan Kedokteran
Keluarga” ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat
memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
2. dr. Fathul Jannah, M.Si Dipl.DK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan staf Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator dan staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. dr. Dini Widianti, MKK, Dipl.DK, dr. Maya Trisiswati, MKM, dr. Maya
Trisiswati, Dr. Rifqatussa’adah, S.KM, M.Kes, MKM. dr. Siti Maulidya Sari, M.
Epid, Dipl. DK, selaku staf Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
5. Ny. M dan An. F yang telah bersedia berpartisipasi sebagai pasien dalam kasus ini.
6. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerja sama sehingga

3
tersusun laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
semua pihak.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatu.

Jakarta, 3 juli 2022

Muchamad Rinaldy

4
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS
KEDOKTERAN KELUARGA

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. F
Usia : 1 tahun 7 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Tanggal pemeriksaan : 10 Mei 2022
Tanggal home visit : 1 Juli 2022

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)

1. Keluhan Utama: Timbul bercak kemerahan dan berat badan terus menurun dalam
beberapa bulan terakhir disertai sering diare, batuk lama dan sering mengalami demam
2. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien An. F, didapati kesehatannya semakin menurun semenjak usia 6 bulan. Pada
tubuhnya didapati bercak bercak merah dan saat ini dalam kondisi batuk. Pasien juga sedang
demam dan terlihat lemas. Orang tua pasien mengaku anaknya seperti ini sudah beberapa
bulan terakhir tapi lupa persisnya berapa bulan. Orang tua pasien tidak memeriksakan
kesehatan pasien karena masalah ekonomi dan juga karena orang tua pasien masih belum
paham mengenai kondisi pasien.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien di diagnosis menderita penyakit marasmus kwarshiorkor pada bulan mei 2022
saat pasien berhasil dirujuk ke RS Tarakan dari Puskesmas gambir. Ibu pasien mengaku
selama ini tidak paham mengenai gizi pasien dan ibunya terbiasa memberi makan ala
kadarnya sesuai yang ia pahami. Ibu pasien mengaku pasien juga sering demam hilang
timbul dan sering diare. Ketika pasien sakit ibu pasien terkadang hanya memberikan obat
penurun panas yang dibeli di warung.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

-Riwayat gizi buruk dalam keluarga : Disangkal


-Riwayat Marasmus Kwarshiorkor dalam keluarga : Disangkal
-Riwayat penyakit lainnya dalam keluarga : Disangkal

Penatalaksanaankasuskedokterankeluarga_NA
-Riwayat alergi dalam keluarga : Disangkal
-Riwayat trauma : Disangkal

5. Riwayat Personal Sosial


Pasien merupakan anak pertama dan tunggal. Saat ini pasien tinggal bersama dengan
ibu dan ayahnya, tetapi ayahnya sangat jarang pulang ke rumah. Riwayat kebiasaan pasien,
bangun tidur tidak menentu, sarapan 07.00, minum susu dan makan biskuit pukul 10.00,
makan siang pukul 12.00, minum susu pukul 15.00, konsumsi cerelac pukul 18.00.
Untuk biaya hidup sehari-hari ditopang oleh tetangga karena ibu pasien tidak bekerja
dan ayahnya jarang pulang dan tidak pernah membiayai kebutuhan sehari hari.
Untuk riwayat pola makannya, pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur
sebelumnya karena ibu pasien masih tergolong sangat muda (16 tahun) dan belum mengerti
bagaimana merawat bayi. Selama ini pasien diberi makan tanpa memperhatikan asupan gizi,
dan juga pemberian makan tidak teratur, karena ibu pasien hanya berharap pertolongan dari
tetangga.

6. Review Sistem
Pasien memiliki pola makan yang kurang baik, gizi pasien juga tidak terpantau,
selain itu sanitasi di lingkungan terutama di rumah juga sangat buruk.

Sistem Respirologi : Tidak Ada Kelainan


Sistem Kardiovaskular : Tidak Ada Kelainan
Sistem Genitourinary : Tidak Ada Kelainan
Sistem Gastrointestinal : Tidak Ada Kelainan
Sistem Reproduksi : Tidak Ada Kelainan
Sistem Neurologi : Tidak Ada kelainan
Sistem Dermatomuskular : Tampak bercak
kemerahan di seluruh tubuh
Sistem Panca Indera : TIdak ada kelainan

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)

Pengalaman Sakit Pasien

Pasien didagnosis menderita gizi buruk dengan Marasmus Kwarshiorkor 2 bulan


yang lalu. Ibu pasien mengaku tidak mengetahui bahwa keadaan ini bisa membahayakan
pasien karena kurangnya edukasi terhadap ibu pasien dari segi sosial.
Ibu pasien berharap penyakit anaknya tidak bertambah parah, dapat sembuh, dan
dapat makan dengan teratur sesuai anjuran dokter. Persepsi religi ibu pasien 65 yang
termasuk dalam kurang baik, dari aspek keimanan, ibu pasien ragu ragu bahwa penyakitnya
karena kehendak Allah. Ibu Pasien juga ragu untuk bersabar dalam menjalani pengobatan
penyakit yang ia alami. Ibu Pasien tidak percaya penyakit itu dapat menggugurkan dosa-
dosanya. Ibu Pasien tidak pernah melaksanakan ibadah seperti Shalat 5 waktu, dzikir dan
membaca Al-Qur’an. Ibu Pasien ragu kalau anaknya selalu mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal dan thayyib. Ibu pasien juga tidak percaya membantu orang lain bisa
meringankan penyakit anaknya.

PERSEPSI RELIGI PASIEN

N T ST
O Pernyataan SS S R S S
Keimanan Pasien
1 Penyakit yang saya alami datangnya karena kehendak Allah V
Saya menerima dengan ikhlas penyakit yang Allah berikan V
2 kepada saya
3 Saya sabar dalam menjalani masa pengobatan V
Penyakit yang Allah berikan bisa membersihkan dosa-dosa V
4 saya
Saya yakin Allah akan memberikan kesembuhan V
5 kepada saya
6 Saya yakin Allah selalu mendengar doa saya V
7 Saya yakin Allah akan mengabulkan doa-doa saya V
Saya yakin setiap penyakit Allah berikan obat untuk V
8 menyembuhkannya
9 Saya akan sembuh hanya dengan izin Allah V
Dokter hanya orang yang membantu menyembuhkan V
10
saya, yang menyembuhkan saya adalah Allah
Meminum obat adalah ikhtiar saya agar sembuh, V
11
yang menyembuhkan saya adalah Allah
12 Saya yakin Allah selalu memberikan yang terbaik untuk saya V
Saya yakin setelah kehidupan di dunia, akan ada kehidupan V
13 di akhirat
Saya harus mempersiapkan amalan untuk bekal hidup di V
14 akhirat

Rutinitas Ibadah Pasien

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


Saya melaksanakan shalat setiap hari 5 waktu sekalipun V
15 saat sakit
Saya melaksanakan shalat sunnah dhuha setiap V
16 hari sekalipun saat sakit
17 Saya selalu membaca Al Qur'an setiap hari V
18 Saya selalu berdzikir kepada Allah setiap hari V

Makan, Minum yang Halal dan Thayyib


19 Makanan yang saya makan selalu makanan yang halal V
20 Minuman yang saya makan selalu minuman yang halal V
Makanan yang saya makan selalu makanan yang baik untuk V
21 kesehatan (thayyib)
Minuman yang saya minum selalu minuman yang baik untuk V
22 kesehatan (thayyib)
23 Saya selalu berhenti makan sebelum kenyang V

Bersedekah dan berbuat baik


24 Saya suka bersedekah (uang, makanan, dll) V
Saya yakin dengan bersedekah bisa V
25 membantu menyembuhkan penyakit saya
26 Saya merasa bahagia jika bisa berbagi dengan orang lain V
27 Saya merasa bahagia jika bisa membantu orang lain V
TOTAL 65

Kesimpulan : Persepsi religi ibu pasien , ibu pasien tidak pernah laksan kan shalat 5
waktu. kurang me a
LIGI SIEN
KETERANGAN NILAI PERSEPSI RE P
A NILAI
SS sangat setuju 5
KATAGORI TOTAL
S setuju 4
R ragu-ragu 3 BAIK >= 108
TS tidak setuju 2
CUKUP 69-107
STS sangat tidak setuju 1
KURANG <=68

D. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

1. Kondisi Rumah
Rumah yang ditinggali oleh An. F dan ibunya bukan milik pribadi. Pasien
tinggal di daerah yang kumuh, sanitasi buruk, dan lembab. Rumah satu lantai dengan
dinding terbuat dari papan dan lantai tanah dengan luas 15m2. Penghuni rumah
sebanyak 3 orang, yaitu An. F dan ibunya (Ny.M), dan ayahnya (Tn.N). namun
ayahnya sangat jarang pulang ke rumah. Rumah pasien tampak sempit dan tidak
barang atau perabotan. Rumah tersebut memiliki jamban, namun sangat kotor, tidak
memiliki tempat pembuangan sampah dan sulit mendapatkan air bersih. Pencahayaan
rumah buruk, hanya ada 1 pintu dan 1 jendela.

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


NO KOMPONEN RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT N
YG DINILAI (N) (B) X
B
I. KOMPONEN RUMAH 31
1. Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan 1
rawan kecelakaan
c. Ada, bersih, tidak rawan kecelakaan 2 1 31
Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari 1
anyaman bambu/ilalang)
b. Semi permanan/setengah 2
tembok/pasang bata atau batu yang
tidak diplester/papan yang tidak
kedap air
c. Permanen (tembok/pasang batu bata 3 2 62
yang diplester, papan kedap air)
Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat 1
dengan tanah/plesteran yang retak
dan berdebu
c. Diplester/ubin/keramik/papan 2 0 0
(rumah panggung)
Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 0 0
Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 1 31
Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <10% 1
luas dari lantai
c. Ada, lubang ventilasi >10% dari 2 1 31
luas lantai
Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% 1
dari luas lantai dapur
c. Ada, lubang ventilasi dapur >10% 2 0 0
dari luas lantai dapur (asap keluar
dengan sempurna) atau ada exhaust
fan atau ada peralatan lain yang
Sejenis
Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat 0
dipergunakan untuk membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang 1
jelas untuk membaca dengan
normal
c. Terang, tidak silau sehingga dapat 2 0 0
dipergunakan untuk membaca
dengan normal
II. SARANA SANITASI 3
Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak 1
memenuhi syarat kesh
c. Ada, milik sendiri dan tidak 2
memnuhi syarat kesh
d. Ada, bukan milik sendiri dan 4
memenuhi syarat kesh
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi 3 2 6
syarat kesh
Jamban (sarana a. Tidak ada 0

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada 1
tutup, disalurkan ke sungai/kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
disalurkan ke sungai/kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
septic tank
e. Ada, leher angsa, septic tank 3

4 2 6
Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak 0
Limbah (SPAL) teratur di halaman
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari 1
sumber air (jarak sumberair(jarak
dengansumber air <10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka
d. Ada, diresapkandantidakmencemari 2
sumber air (jarak dengan sumber
air 3
> 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup
(saluran kota) untuk diolah lebih 4 3 9
lanjut.
Sarana Pembuangan a. Tidak ada 0
Sampah/Tempat b. Ada, tetapi tidak kedap air dan 1
Sampah tidak ada tutup
c. Ada, kedap air dan tidak tertutup 2
d. Ada, kedap air, tertutup
3 1 3
III. PERILAKU 44
PENGHUNI
Membuka jendela a.Tidak pernah dibuka 0
kamar tidur b.Kadang-kadang 1
c.Setiap hari dibuka 2 0 0
Membuka jendela ruang a.Tidak pernah dibuka 0 1 44
Keluarga b.Kadang-kadang 1
c.Setiap hari dibuka 2
Membersihkan rumah a.Tidak pernah 0
dan halaman b.Kadang-kadang 1 1 44
c.Setiap hari 2
Membuang tinja bayi a.Dibuang ke sungai/kebun/kolam 0
dan balita ke jamban sembarangan
b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 0 0
Membuang sampah a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam 0
pada tempat sampah sembarangan
b. Kadang-kadang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat
sampah 2 0 0
TOTAL HASIL PENILAIAN 267

Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
Kriteria
 Rumah Sehat : 1068 – 1200

 Rumah Tidak Sehat : < 1068

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


DENAH RUMAH

Rumah yang dimiliki pasien bukan rumah pribadi, yang berlokasi di daerah Duri Pulo, jakarta
pusat. Rumah pasien tidak memenuhi kriteria rumah sehat, yaitu dengan skor 267. Namun,
jendela rumah pasien masih dibuka kadang-kadang.

Gambar 2 Denah Rumah

2. Lingkungan Sekitar Rumah


Pasien tinggal di lingkungan rumah yang kumuh dan lembab. Sumber air
rumah pasien dari kali, dan tidak terdapat toren air. Limbah rumah tangga pasien
langsung dibuang ke saluran selokan dan berbau. Pasien tidak memiliki tempat
sampah di dalam maupun luar rumah. Rumah pasien bersebelahan langsung dengan
rumah tetangga.

3. Lingkungan Pekerjaan 

Ibu Pasien tidak bekerja dan ayahnya bekerja sebagai pengamen.

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


E. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

No. Indikator PHBS Jawaban


Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 🗸
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayiusia 0 - 6 bulan 🗸
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan 🗸
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan 🗸
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 🗸
6. Menggunakan jamban sehat 🗸
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan 🗸
Lingkungannya sekali seminggu
8. Mengonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari 🗸
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga 🗸
10 Tidak merokok di dalam rumah 🗸
Kesimpulan:
Ibu pasien sama sekali tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, ibu pasien juga
masih belum melakukan perilaku pemberantasan sarang nyamuk, mengkonsumsi buah dan
sayur setiap hari, dan tidak berolahraga.

F. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)

Genogram

Laki – laki

Perempuan

Pasien

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


penyakit diabetes.
2. Bentuk Keluarga (Family Structure)

Nuclear Family, yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua, anak yang menjadi
tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak keluarga lainnya.

3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)

Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Carter & Mc. Goldrick
(1989), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap II yaitu keluarga yang sedang
mengasuh anak.
4. Peta Keluarga (Family Map)

Pasien memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya dan jarang
bertemu ayahnya karena jarang pulang ke rumah. Hubungan ibu pasien dengan
keluarganya juga kurang baik karena faktor ibu pasien menikah siri di usia muda
sehingga keluarga ibu pasien sudah tidak mau mengurus ibu pasien.

5.APGAR Keluarga (Family APGAR)


[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]

APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir


selalu kadang tidak pernah
(2) (1) (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta V
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya V
membahas berbagai hal dengan saya dan

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya V
menerima dan mendukung keinginan-
keinginan saya untuk memulai kegiatan atau
tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya V
mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya V
dan saya berbagi waktu bersama.
Skor Total 0

Skala pengukuran: Skor: Contoh:


Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional
sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat

6.SCREEM Keluarga (Family SCREEM)


(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)

Aspek Kekuatan (di contoh tercantum sbg sumber) Kelemahan 


SCREEM patologi
Social Pasien kurang dapat bersosialisasi dan -
berhubungan baikdengan keluarga, teman, dan
tetangga.
Cultural Pasien merupakan etnis melayu dan hal tersebut -
tidak mempengaruhi status Kesehatan pasien saat
ini.
Religious Pasien beragama Islam. Total Nilai Persepsi -
Religi Keluarga pasien Adalah 5, yang berarti
persepsi Religi Keluarga adalah Kurang.
Educational Pendidikan Terakhir ibu pasien adalah sekolah -
dasar. Ibu Pasien tidak paham akan penyakit
yang dialami anaknya, dan tidak taat dalam
menjalani pengobatan.
Economic Penghasilan ibu pasien tidak cukup untuk -
memenuhikebutuhan sehari-hari
Medical Ibu pasien tidak paham akan penyakit anaknya -
dan apabila pasien maupun keluarga pasien yang
mengalami keluhan yang serius hanya diberi obat
warung dan baru dibawa ke puskesmas apabila
ada yang membantu, jarak antara rumah pasien
dengan akses kesehatan cukup dekat. Pasien
tidak memiliki BPJS.

PENILAIAN PERSEPSI RELIGI KELUARGA

NO Pernyataan SS S R TS STS

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


Dukungan sprititual dari keluarga (tinggal serumah)

1. Keluarga saya melaksanakan shalat setiap hari 5 waktu V

2. Keluargasayaselalumengingatkansayauntukmelaksanakan V
shalat setiaphari5 waktu
3. Keluarga saya selalu membaca Al Qur'an setiap hari V

4. Keluarga saya selalu berzikir kepada Allah setiap hari V

5. Keluarga saya selalu mendoakan agar saya segera sembuh V

TOTAL SKOR 5

Nilai Persepsi Religi Keluarga =5

Keterangan = Persepsi religi keluarga kurang

PERSEPSI RELIGI KELUARGA


KETERANGAN NILAI
KATEGORI NILAI TOTAL
SS Sangat setuju 5
BAIK ≥ 20
S Setuju 4
CUKUP 11 - 19
R Ragu-ragu 3
KURANG ≤ 10
TS Tidak setuju 2

STS Sangat tidak setuju 1

7.Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)

Tahun Usia Life Events/ Crisis Severity of Illness


(Tahun)
2020 14 Menikah -
2021 15 Kelahiran anak pertama -
2022 16 Pindah ke jakarta dari -
serang -

G. PEMERIKSAAN FISIK

3. Keadaan Umum = Baik


4. Kesadaran = Composmentis
5. Tanda Vital

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 112x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,2°C
SpO2 : 98%

6. Antropometri
Tinggi Badan : 66 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 13,2
kg/m2 Berat Badan : 5 kg [TB (meter)/ BB (kg)2]
Status Gizi : Kurang

7. Pemeriksaan Umum
Kepala :
a. Bentuk : bentuk kepala normal, tidak terlihat adanya sikatriks dan hematoma.
b. Rambut : rambut berwarna hitam kemerahan, tidak mudah dicabut.
c. Mata :

 Suprasilia tumbuh teratur, tidak ada madarosis, tidak ada sikatrik, silia tidak
ada trichiasis
 Orbita : krepitasi (-/-), nyeri tekan (-/-)
 Sklera tidak ikterik, injeksi konjungtiva (-/-), injeksi siliar (-/-), konjungtiva
tidak anemis
 RCL (+/+), RCTL (+/+)
d. Hidung : bentuk normal, septum hidung tidak deviasi, krepitasi (-), secret (-), darah (-
), polip (-)
e. Telinga : bentuk telinga normal, liang telinga lapang, serumen (+/+), nyeri tekan (-/-),
darah (-/-), cone of light jam 5/7
f. Mulut : bentuk mulut normal, lidah dan mulut tidak deviasi, lidah bersih, gigi geligi
lengkap, karang gigi (+), tonsil T1T1

Leher :
Tidak didapatkan adanya pembesaran kelenjar getah bening submandibular, submental, regio
coli dan supraclavicula. Trakea ditengah, tidak deviasi

Thoraks
Paru – paru
a. Inspeksi : dinding dada normal simetris kanan dan kiri, hematoma (-), sikatriks (-)
b. Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-), massa (-)
c. Perkusi : sonor, batas jantung hati ICS 6 linea midclavicular dextra

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


d. Auskultasi : suara vesikuler (+/+)
Jantung
a. Inspeksi : bentuk dada normal, iktus kordis tidak terlihat
b. Palpasi : iktus kordis teraba
c. Perkusi : batas kanan jantung pada linea sternalis dextra, batas jantung kiri pada linea
midclavicularis sinistra. Batas pinggang jantung pada ICS 2 linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi : Irama regular frekuensi 92x/menit, bising jantung (-)

Abdomen
a. Inspeksi : perut buncit, hematoma (-), sikatriks (-), massa (-)
b. Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
c. Perkusi : Timpani di 9 kuadran
d. Auskultasi : Terdengar bising usus normal

Anogenital:
Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas:
Akral hangat

H. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak dilakukan

I. STATUS NUTRISI

I. STATUS NUTRISI
a. Berat Badan : 5 kg
b. Tinggi Badan : 68 cm
c. Status Gizi : Sangat Kurang
d. BB ideal : Usia 3-12 bulan
(usia dalam bulan + 9) : 2 = BB ideal (dalam kg)
: (5 + 9) : 2 = 7 kg

II. PERHITUNGAN KALORI

4-6 bulan = (89 x BB dalam kg – 100) + 56

= (89 x 5 – 100) + 56
= 401 kkal

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


Jadwal Makanan Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Bubur 300gr 138 11 - -
Makan pagi Telur puyuh 100gr 158,5 0,4 13 11
Selingan pagi Susu 100ml 67 17 3 6
Bubur 300gr 138 11 6 -
Makan siang Ayam 100gr 239 - 27 14
Selin Susu 100ml 67 17 3 6
gan siang
Makan malam Cerelac 100gr 210 34 8 4,5
Selingan
malam Susu 100ml 67 17 3 6
Jumlah 1084,5 107,4 63 47,5

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa An. F mendapat total kalori perhari yaitu
: 1084,5 kkal, karbohidrat 107,4 gr, protein 63 gr, dan lemak 47,5 gr

J. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Jika ada)

1. Laboratorium = hemoglobin 11,6, hematokrit 34,6 dan trombosit 567000

2. Radiologi =-

3. Lainnya =-

K. DIAGNOSIS BANDING

Gizi Buruk

L. DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis Holistik
- Aspek Personal

- Alasan kedatangan: Pasien datang karena didapati menderita gizi buruk oleh
petugas kesehatan.
- Harapan: Ibu Pasien berharap penyakitnya dapat sembuh dan dapat makan
dengan teratur sesuai anjuran dokter.
- Kekhawatiran: Ibu Pasien khawatir penyakitnya bertambah parah
- Persepsi medis: Terkait penyakit yang diderita anaknya, ibu pasien tidak
tahu

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


penyakitnya berhubungan dengan pola makan pasien yang tidak teratur, serta
tidak sehat.
- Persepsi religi: Persepsi religi pasien 65 yang termasuk dalam kategori
kurang, dari aspek keimanan, pasien ragu bahwa penyakitnya karena
kehendak dari Allah, pasien tidak menerima penyakit yang Allah berikan.
Tetapi ibu pasien juga bersabar dalam menjalani pengobatan penyakit yang
anaknya alami.Ibu pasien juga tidak percaya penyakit itu dapat
menggugurkan dosa-dosa nya.

- Aspek Klinis : Marasmus Kwarshiorkor

- Aspek Risiko Internal :


- Ibu pasien tidak paham makanan bergizi untuk pasien.
- Pola makan pasien tidak teratur, pasien sering kali melewatkan makan malam.
- Ibu pasien tidak pernah memeriksakan kesehatan anaknya.

- Aspek Risiko Eksternal :


- Lingkungan keluarga yang penuh tekanan ibunya sering dipukul oleh ayahnya.
- Keluarga tidak menyediakan makanan yang khusus untuk pasien. Ibu pasien
memberikan makanan bebas dan tidak memperhatikan kandungan gizi.
- Aspek Derajat Fungsional:
Menurut International Classification Primary Care (ICPC) pasien termasuk derajat 1
karena pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-tanpa bergantung pada orang
lain

Uraian Diagnosis Holistik:


An. F 1 tahun 7 bulan dirujuk ke RS tarakan setelah didapati menderita gizi buruk
oleh petugas kesehatan di puskesmas. Faktor yang mempengaruhi dari aspek internal adalah
Ibu pasien yang masih belum cukup umur dan tidak paham merawat anak anak sebelumnya
serta ibu pasien juga tidak paham makanan bergizi untuk pasien, pola mkanan pasien juga
tidak teratur, serta ibu pasien tidak pernah memeriksakan kesehatan anaknya. Faktor
eksternal yang mempengaruhi kondisi pasien adalah lingkungan tinggal yang penuh tekanan
karena ibu pasien kerap mendapatkan kekerasan oleh ayah pasien yang juga jarang pulang ke
rumah. Aspek fungsional pasien. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis Marasmus Kwashiorkor. Tatalaksana saat ini
yang diberikan kepada pasien adalah koreksi gizi dan pemberian susu serta vitamin.

M. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima TahapPencegahanan)

1. Patient-Centered
a. Edukasi terkait penyakit
 Pasien dianjurkan untuk kontrol setiap bulan

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


 Pasien dianjurkan untuk tetap melakukan aktivitas sehari-hari

 Ibu pasien dianjurkan untuk menjaga pola makan pasien dan hidup sehat
Edukasi terhadap pola makan dan aktivitas fisik
 Edukasi mengenai gizi baik dan PHBS
 Dianjurkan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi
 Dianjurkan untuk melakukan pemantauan gizi berkala
 Pasien dianjurkan untuk mengatur pola makan

Saran Pola makan:


Mengonsumsi makanan yang mengandung kalori, seperti :
Karbohidrat : 45-65% asupan energi (di bagi dalam 3x makan/hari)
Lemak : 20 – 25 % kebutuhan kalori (konsumsi kolesterol < 200 mg/dL)
Protein : 10 %-20% kebutuhan energy (seafood, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan.
Susu)

B Kuratif
 Furosemid 5mg 1x1
 Spironolacton 6,25mg 1x1
 captopril 2,5mg 3x1
 thyrax 1x1
 zamel syrup 1x1

c. Rehabilitative
-

2. Family-Focused (Family Wellness Plan)

No Nama Status Skrining Konseling Imunisa Kemoprofil


. Kesehata si aksis
n
1. Ny.M Sehat Skrining Gizi Edukasi gizi - -
Buruk buruk dan
perilaku
hidup bersih
dan sehat

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


N. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)

No. Nama Jenis Tgl Pekerjaan No. HP Status


Kelamin Lahir/ Kesehatan
Umur
1. Ny.M Perempuan 16 tahun Tidak - Sehat
Bekerja

O. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Nomor Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana TindakLanjut
Kunjungan
1. 1 Juli 2022 Follow up kegiatan keseharian pasien, untuk memastikan apakah
pasien sudah menerapkan perilaku sehat, dan rutin dalam
mengonsumsi obat.
2. 4 Juli 2022 Follow up kegiatan keseharian, pola makan pasien, serta kemajuan
pengobatan pasien.

P. Prognosis
a. Ad vitam : Dubia ad bonam
b. Ad functionam : Dubia ad bonam
c. Ad sanationam : Dubia ad bonam

Q. Coping Score
Coping score terdiri dari:
1 : Keluarga tidak peduli dengan pasien
2 : Keluarga hanya sesekali memperhatikan
3 : Keluarga memperhatikan pasien dan masih tergantung membutuhkan orang
lain sebagai pengingat (dokter)
4 : Keluarga memperhatikan pasien secara penuh kadang-kadang saja membutuhkan
orang lain sebagai pengingat
5 : Keluarga bisa full memperhatikan pasien

1 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan coping score pasien 3 (Keluarga


memperhatikan pasien dan masih tergantung membutuhkan orang lainsebagai
pengingat (dokter))

R. Lampiran
-

S. Dokumentasi

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI


Kunjungan 1 Juli 2022

Kunjungan 4 Juli 2022

Penatalaksanaan kasus kedokteran keluarga FK YARSI

Anda mungkin juga menyukai