Disusun oleh:
Nirmala Radia Hasanah
2220221063
Pembimbing:
dr. Ayesha Devina, Sp.KJ
Oleh:
Nirmala Radia Hasanah
2220221063
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
FK UPN VETERAN JAKARTA
Nama : Nirmala Radia Hasanah NIM : 2220221063
Dokter Pembimbing : Tanda Tangan :
iv
DAFTAR ISI
v
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Tahun Lahir : 1992
Usia : 31 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ojek online
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Jakarta Selatan
Tanggal Masuk Rawat : 22 Agustus 2023
Alloanamnesis :
a. Bersama dengan Kakak dan Ayah Pasien saat di IGD pada Selasa, 22 Juni
2023 pukul 17.00 WIB
1
A. Keluhan Utama :
Pasien datang diantar oleh kaka dan ayahnya, dengan keluhan
gelisah, berteriak-teriak setiap malam sejak tiga hari yang lalu
2
Pasien tidak pernah melakukan percobaan melukai diri sendiri atau
pun orang lain. Pasien tidak merasa orang lain jahat, atau merasa akan
dijahati. Pasien mengaku tidak pernah ngamuk atau marah-marah ke orang
sekitar. Pasien tidak merasa dikendalikan, dirasuki, ataupun diperintah.
Saat ini pasien tahu sedang berada di Rumah Sakit Jiwa, namun pasien
tidak tahu sakit apa.
Pasien tinggal bersama ayah dan saudara kembarnya. Pasien
merupakan anak yang paling kecil, Ibu pasien meninggal 2 tahun yang lalu.
Hubungan pasien dengan ayah dan kaka baik. Sehari-hari pasien di rumah
membantu pekerjaan rumah. Pasien menyangkal mengonsumsi NAPZA,
dan sebagainya. Pasien juga tidak mengonsumsi alkohol dalam 1 bulan ini.
Alloanamnesis
Pasien dibawa oleh kakak dan ayah pasien ke IGD RSJSH karena
terus terlihat gelisah serta berteriak seperti orang ketakutan di malam hari.
Kakak pasien mengatakan bahwa pasien sudah rutin konsultasi ke
Psikiater dan mengonsumsi obat yang diberikan sejak tahun 2020.
Sebelum pasien terlihat gelisah dan menggigit-gigit kuku, pasien berkata
bahwa ia bosan dan lelah untuk selalu minum obat, sehingga memutuskan
untuk tidak meminum obat. Pada saat keluarga memaksa agar meminum
obat, ia menolak meminum obat, bahkan pasien suka menyelipkan obatnya
di bawah lidah dan tidak menelannya.
Sejak pasien putus obat sejak 1 bulan yang lalu, pasien terlihat
selalu gelisah, mulai menggigit-gigit dan memainkan kukunya, sulit untuk
diajak komunikasi, dan cenderung hanya diam. Kaka pasien juga
menerangkan, pasien sering terbangun di malam hari dan berteriak seperti
melihat sesuatu. Sehingga, kakak pasien yang tidur satu kamar dengannya
merasa terganggu dan sulit tidur. Kakak pasien juga menerangkan pasien
terkadang suka diam berdiri di samping dan memperhatikan kaka pasien
saat sedang tidur, sehingga kaka pasien kaget. Pasien juga terlihat suka
berpindah-pindah tempat tidur saat malam hari.
3
Keluarga menerangkan, salah satu faktor pasien menjadi gelisah
seperti ini lagi karena pasien ingin menikah namun tidak terpenuhi.
Keluarga menyadari bahwa keinginan pasien untuk menikah muncul sejak
keponakan pasien menikah 3 minggu yang lalu. Namun, pasien belum
menemukan pasangan yang cocok sehingga pasien merasa frustasi.. Setiap
hari pasien selalu merengek ke bapanya ingin menikah.
Ayah dan kakak pasien mengatakan, kepribadian pasien cenderung
pemalu ketika bertemu orang baru. Namun, menurut Ayah pasien juga
sering bersikap sombong dan memamerkan hal-hal terhadap teman-
temannya. Sebelum Ibu pasien meninggal, pasien selalu dimanjakan dan
dituruti setiap kemauannya. Pasien terbiasa dimanjakkan dan menurut
kaka pasien membuat pasien menjadi lembek dan cepat frustasi jika hal-
hal yang pasien inginkan tidak dapat tercapai, termasuk menikahi wanita
yang diinginkan oleh pasien.
Menurut kakak pasien, pasien masih makan dengan baik, dan
mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik. Saat ini pasien tidak bekerja,
semenjak keluhan pasien kambuh kembali.
4
laki – laki, dan hanya berupa bisikan bukan kalimat jelas. Suara bisikan
muncul ketika pikiran pasien kosong. Suara bisikan dan bayangan tersebut
membuat pasien merasa gelisah dan tidak nyaman.
Keluarga pasien mengkonfirmasi keluhan pasien menjadi gelisah,
sering menggigit dan memainkan kuku, dan terlihat gelisah mulai muncul
sejak beberapa keinginan pasien yang tidak tercapai. Salah satu penyebab
utama, yaitu tahun 2019 pasien sempat dekat dengan seorang wanita dan
sudah beberapa kali jalan berdua. Kembaran pasien mengatakan pasien
sudah sangat yakin bahwa wanita ini suka juga dengan pasien. Pasien
berusaha keras untuk membeli motor ninja dan akhirnya memiliki motor
tersebut. Namun kemudian wanita tersebut menikah dengan pria yang lebih
mapan dan bermobil. Sejak itu pasien mulai menunjukkan gejala nya.
Pasien menjadi pendiam, tampak gelisah, menggigit kuku, berteriak sendiri
terutama di malam hari. Keluarga pasien menerangkan tidak pernah marah-
marah ataupun melukai diri atau orang lain.
Pada tahun 2021 bulan Juni, Ibu pasien meninggal dunia. Setelah itu,
kondisi pasien makin memburuk. Gelisah makin sering, hingga sesekali
pasien merangkak seperti binatang dan berteriak-teriak. Pasien
menjelaskan, saat pasien merangkak pasien merasa seperti ada wujud yang
merasuk ke dalam tubuh pasien dan membuat pasien merangkak dan
berteriak-teriak. Akhirnya ayah dan kembaran pasien membawa pasien ke
RSJSH dan pasien dirawat selama 20 hari pada bulan September 2021.
Setelah pasien dirawat di RSJ 20 hari, menurut keterangan keluarga
pasien rutin mengonsumsi obat. Selama konsumsi obat, keadaan pasien baik
seperti orang normal pada umumnya. Pasien juga dapat berkomunikasi
dengan keluarga dengan baik, serta dapat bekerja kembali.
2. Gangguan Medik
Selama ini pasien tidak pernah memiliki Riwayat penyakit medis
lainnya. Pasien dan keluarganya tidak memiliki Riwayat penyakit kronis
seperti hipertensi, diabetes, jantung maupun paru. Riwayat epilepsi, kejang,
trauma kepala ataupun penurunan kesadaran disangkal.
5
3. Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien sempat mengonsumsi alkohol bersama teman – temannya
pada bulan Mei 2023. Pasien mengaku bahwa pasien meminum alkohol jika
diajak oleh temannya, dan sedang ada uang. Pasien mengatakan meminum
alkohol 3 bulan sekali. Hingga saat ini, pasien masih merokok sekitar 6
batang per hari.
Rawat Jalan
6
Sewaktu kecil pasien tidak pernah mengalami kejang. Pasien aktif dan
tumbuh kembang sesuai dengan perkembangan usianya. Masa Kanak
Awal (3-11 Tahun)
Pasien anak yang selalu menuruti perkataan orangtuanya. tidak ada
hendaya selama proses tumbuh kembang. Saat bersekolah memiliki
kemampuan akademis yang baik dan dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik
c. Kanak Akhir ( Pubertas dan Remaja)
Saat masa remaja pasien dapat bersosialisasi dengan cukup baik dan
dapat mengikuti pelajaran hingga tamat SMK.
b. Masa Dewasa
Pasien mempunyai hubungan sosial yang cukup baik dengan orang di
lingkungannya. Setelah lulus SMK, pasien bekerja di pabrik bersaa
dengan kaka kembarnya.
3. Riwayat Pendidikan
Pasien dapat menyelesaikan pendidikan hingga tamat SMK, kemudian tidak
melanjutkan pendidikan karena ekonomi. Tidak pernah riwayat tidak naik
kelas.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien sempat bekerja sebagai pegawai pabrik selama 1 tahun. Kemudian
pasien pindah kerja ke percetakan selama 2 tahun, lalu berhenti karena
keluhan gangguan jiwa yang dirasaka pasien. Saat ini, pasien berprofesi
sebagai driver ojek online.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Akan tetapi, Ia mengaku masih kurang dalam
beribadah, sholat masih sering bolong.
6. Kehidupan Sosial
Pasien tidak pernah melanggar peraturan dan berurusan dengan polisi
sebelumnya. Pasien belum pernah menikah.
7
E. Riwayat penyakit keluarga :
Pasien merupakan anak terakhir dari lima bersaudara. Kakak
pasien merupakan saudara kembar dan seorang laki-laki. Saat ini pasien
tinggal bersama Ayah, dan Kakak pasien, pasien 5 bersaudara anak
pertama cewe kedua cewe ketiga cowo, sedangkan Ibu pasien sudah
meninggal dunia dua tahun yang lalu.
Menurut Kakak pasien, tidak ada keluarga yang memiliki keluhan
halusinasi dan tidak bisa tidur seperti pasien.
Genogram Keluarga
≈ ≈ ≈ -
≈ ≈
≈ : Laki-laki
: Perempuan
≈ : Pasien
: Meninggal
: tinggal serumah
8
F. Riwayat Psikososial :
Pasien belum menikah namun mengatakan ingin menikah, namun
belum menemui perempuan yang sesuai. Saat ini biaya kehidupannya
berasal dari pekerjaan sebagai driver dan juga Kakaknya. Kehidupan
sehari-hari pasien dan keluarga cukup untuk makan dan kebutuhan pokok.
B. Alam Perasaan
• Mood : Disforik/gelisah
• Afek : Sempit
• Keserasian : Serasi
9
C. Gangguan Persepsi
• Halusinasi : Auditorik (+) Visual (+)
• Ilusi : Tidak ada
• Deresalisasi : Tidak ada
• Depersonalisasi : Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan : Pasien merupakan lulusan SMK
2. Pengetahuan umum : Baik, pasien mengetahui nama
presiden dan wakil presiden saat ini
3. Konsentrasi dan perhatian : Baik, pasien memerhatikan
pemeriksa dan pertanyaannya, fokus menjawab, serta melakukan kontak
mata dengan pemeriksa.
4. Orientasi
• Waktu : Baik, pasien mengetahui tepat pukul berapa, hari
,tanggal, bulan, dan tahun berapa saat wawancara dilakukan
• Tempat : Baik, pasien masih mengetahui dirinya sedang
dirawat di RSJS dan berada di ruangan apa
• Orang : Baik, pasien mengenali semua nama temannya, dan
dapat mengenali pemeriksa
5. Daya ingat
• Jangka panjang : Baik, pasien megingat pekerjaan yang pernah
pasien lakukan sejak setelah lulus SMK.
• Jangka pendek : Baik, pasien masih ingat apa saja yang ia lalukan,
makan dengan apa, berbicara dengan siapa, dan konsumsi obat
berapa kali selama di rawat.
• Segera : Baik, pasien dapat menyebutkan kembali 3 nama benda
yang baru saja disebutkan
6. Pikiran abstrak : Baik, pasien dapat menjelaskan perbedaan dan
persamaan dari buah jeruk dan bola
7. Visuospasial : Baik, pasien dapat menggambar jam dengan tepat
8. Kemampuan menolong diri : Baik, pasien dapat merawat diri sendi
10
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
- Produktivitas : Bicara spontan atau bila ditanya
- Kontinuitas : Asosiasi baik, koheren
- Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Waham : Tidak ada
b. Preokupasi : Tidak ada
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls baik
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik à Pasien tidak mau peduli dengan apa yang
dirasakan oleh tetangga-tetangganya. contoh
2. Uji daya nilai : Baik à pasien akan mengembalikan dompet yang
jatuh dijalan
3. RTA : Terganggu à terdapat halusinasi auditorik dan
visual
I. Tilikan
Tilikan derajat I
J. Reabilitas
Dapat dipercaya, pasien dapat menceritakan apa yang ia rasakan dan ia
11
yakini.
2. Status Neurologik
Saraf kranial : Tidak dilakukan
Rangsang meningeal : Tidak dilakukan
Refleks fisiologis : Tidak dilakukan
Refleks patologis : Tidak dilakukan
Motorik : Tidak dilakukan
Sensorik : Tidak dilakukan
Fungsi Luhur : Tidak terganggu
Gangguan khusus : Tidak ada
Gejala EPS : Terdapat adanya gejala tremor
V. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diketahui karena tidak melihat rekam medis
- Pasien dibawa ke IGD RSJSH oleh ayah dan kakak pasien karena gelisah,
berteriak-teriak setiap malam sejak tiga hari yang lalu
- Menurut keluarga, pasien mulai sering terlihat gelisah, menggigit-gigit kuku
dan berteriak malam hari sejak 2019 semenjak pasien gagal mendapatkan
12
gadis yang ia sukai.
- Pasien juga mengaku, pasien mulai melihat bayangan hitam dan bisikan-
bisikan yang tidak jelas sejak putus dari pacarnya. Pasien merasa gelisah dan
ketakutan karena melihat bayangan, dan mendengar bisikan tersebut.
- Tahun 2021 akhir, Ibu pasien meninggal dunia dan keluhan pasien semakin
memburuk. Pasien terlihat semakin gelisah, sampai pasien merangkak-
rangkak di lantai dan berteriak. Hingga akhirnya keluarga pasien memutuskan
untuk membawa pasien ke RSJSH dan dirawat 20 hari. Setelah dirawat,
pasien rutin meminum obat dan dapat beraktivitas seperti normal kembali.
- Pasien putus obat pada awal bulan Agustus 2023 dan keluhan mulai muncul
kembali.
13
2. Gangguan yang dialami bukan Gangguan Mental Organik (F0)
• Gejala yang dialami pasien tidak disebabkan oleh gangguan
medis (trauma pada kepala, infeksi, keganasan, maupun
penyakit metabolik).
• Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan fisik status
generalis dan pemeriksaan neurologis.
3. Gangguan mental dan perilaku tidak disebabkan oleh penggunaan
zat psikoaktif (F1), karena tidak terdapat riwayat penggunaan
NAPZA.
4. Gangguan yang dialami oleh pasien menguatkan pada gangguan
Skizofrenia. Hal ini dikarenakan gejala yang dialami oleh pasien
memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia yang sudah berlangsung
lebih dari 1 bulan, berupa gejala positif (halusinasi visual, halusinasi
auditorik, gaduh gelisah), gejala negatif (emosional menumpul,
sikap apatis, bicara yang jarang, penarikan diri dari pergaulan
sosial).
14
dengan keluarga, keluarga mengatakan bahwa saat pasien rutin minum obat
pasien dapat menjalani aktivitas dan berkomunikasi seperti biasa, dapat
mengurus diri, bersosialisasi dengan baik, dan bekerja.
X. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
15
XI.Follow Up
Rabu, 23 Agustus 2023
S Pasien merasa gelisah sedikit, mendengar bisikan dan melihat
bayangan kadang – kadang. Pasien mengeluhkan sedikit pusing.
O Penampilan rapi, mood eutimia, afek luas, tenang, kontak mata baik
terhadap pemeriksa, bicara koheren, tilikan 1
A Aksis I : F20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II : Z03.2. Tidak ada diagnosis
Aksis III :-
Aksis IV : Masalah dengan percintaan
Aksis V
GAF current: 70-61
GAF HLPY 80-71
P Risperidone 2 x 2 mg PO
Lorazepam 1 x 2 mg PO
16
Aksis IV : Masalah dengan percintaan
Aksis V
GAF current: 70-61
GAF HLPY 80-71
P Risperidone 2 x 2 mg PO
Lorazepam 1 x 2 mg PO
17