SKIKZOFRENIA PARANOID
Disusun Oleh:
Amayliah
1102018241
Pembimbing:
Kombes Pol dr. Karjana, Sp.KJ
dr. Henny Riana, Sp.KJ (K)
dr. Witri Narhadiningsih, Sp.KJ
dr. Esther Margaretha Livida Sinsuw, Sp.KJ
dr. Hening Madonna, Sp.KJ
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
“SKIKZOFRENIA PARANOID”
Disusun Oleh :
Amayliah
2010221051
Pembimbing :
Kombes Pol dr. Karjana, Sp.KJ
dr. Henny Riana, Sp.KJ (K)
dr. Witri Nurhadiningsih, Sp.KJ
dr. Esther Margaritha Livida Sinsuw, Sp.KJ
dr. Hening Madonna, Sp.KJ
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga laporan kasus ujian yang berjudul “Skizofrenia Paranoid” ini telah
berhasil diselesaikan. Laporan kasus ini adalah ujian kepaniteraan klinik pendidikan Profesi
Dokter di KSM Ilmu Kesehatan Jiwa RS Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto Kramat
Jati, Jakarta Timur.
Penulis menyadari laporan kasus ujian ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan dan segala kritik dan saran sangat penulis
terima dengan terbuka. Penulis berharap laporan kasus ujian ini dapat memberikan manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta bagi semua pihak yang membutuhkan.
Amayliah
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan …………………………….…………………………………….. 2
Kata Pengantar ……………………………..….……………………………………….3
Daftar Isi …………………………………..……………………………..…………… 4
4
I. LAPORAN KASUS
5
1.2.2. Keluhan Tambahan
Saat di wawancara kembali pasien mengaku melihat ayahnya yang sudah meninggal
ketika hendak tidur yang akhirnya membuat pasien gelisah dan sulit tidur.
Chart Title
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2007 2008 2009 2010- 2021 2022
Series1
7
Keterangan:
2007 : Pasien terdapat adanya pemicu kegelisahan yaitu pasien kehilangan berkas BPKB
mobil, dan tidak tidur berhari-hari.
2008 : Pasien merasakan sangat gelisah setelah mengalami baby blues pada kehamilan ke-3
2009 : Pasien menjalan terapi di RS Bhayangkara TK. I. R. Said Sukanto untuk mengatasi
masalah kesehatan mentalnya, karena sudah berhari-hari tidak bisa tidur dan gelisah lalu
diberi obat tidur oleh dokter pihak RS Bhayangkara TK. I. R. Said Sukanto dan sempat
dirawat sehingga gejala yang muncul itu berkurang.
2010-2021 : Pasien membaik namun belum sembuh total.
2022 : Keluhan pasien memberat sehingga merasa gelisah diikuti dengan adanya halusinasi
visual (melihat ayahnya yang sudah meninggal)
8
Pasien mengatakan sudah merokok sejak tahun 1994 kadang sehari itu bisa 3
bungkus rokok. Riwayat minum-minuman beralkohol dan penggunaan zat psikoaktif
disangkal.
C. Riwayat Pendidikan
SD : Pasien menyelesaikan pendidikan SD dengan tuntas
SMP : Pasien menyelesaikan pendidikan SMP dengan tuntas
9
SMA : Pasien menyelesaikan pendidikan SMA dengan tuntas
D. Riwayat Pekerjaan
Saat ini pasien sebagai ibu rumah tangga, namun pasien pernah kerja sebagai
karyawan swasta pada tahun 1995.
E. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai ketentuan agama.
Pasien sholat lima waktu dan mengaji hampir setiap hari.
H. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
10
: perempuan
: pasien
: meninggal
11
Selama proses anamnesis pasien tenang dan kooperatif dalam menceritakan
hal yang dirasakan pasien.
E. Pembicaraan
Saat pasien dapat berbicara dengan spontan, fasih, dan intonasi pasien baik.
Pasien dapat menjawab pertanyaan sesuai yang diajukan. Pasien berbicara dengan
lancar dan mudah dimengerti. Pasien dapat menunjukkan perasaannya dengan
baik.
12
Waktu : Baik. Pasien dapat menyebutkan waktu saat pemeriksaan pada pagi
hari.
Tempat : Baik. Pasien dapat mengetahui dan menyebutkan tempat saat
dilakukan wawancara.
Orang : Baik. Pasien dapat mengenali dirinya, orang sekitarnya dan
pemeriksa.
e. Daya ingat
Jangka segera : Baik. Pasien dapat menyebutkan ulang 3 benda yang
sebelumnya disebutkan oleh pemeriksa.
Jangka pendek : Baik. Pasien dapat mengingat menu sarapan pagi hari.
Jangka panjang : Baik. Pasien dapat mengingat darimana asalnya
f. Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat membedakan apel dan pir
.
g. Bakat kreatif
Memainkan alat musik suling, pianika.
13
Waham : Ada, waham kejar (ayahnya yang sudah meninggal
selalu muncul dan seperti dikejar ketika pasien mencoba menghiraukannya)
Obsesi : Tidak ada.
Kompulsi : Tidak ada.
Fobia : Tidak ada
1.3.8 Tilikan
Pasien memiliki nilai tilikan derajat 1 karena ada penyangkalan total terhadap
penyakit
14
1.4 Pemeriksaan Fisik
1.4.1 Status Internus
a) Keadaan Umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Tanda vital :
Tekanan darah : 110/80
Laju Nadi : 90x/menit
Laju pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 °C
d) Status Generalis :
Kepala : Bentuk kepala normocephal, simetris, alopesia (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), Reaksi cahaya
langsung (+/+), RCTL (+/+), pupil bulat isokor diameter 3mm/3mm.
Telinga : Othorrea (-/-), deformitas (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-/-), rhinorrhea (-/-), septum deviasi (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), atrofi papil lidah (-), faring hiperemis (-)
Leher : Deviasi trakea (-), KGB dan Thyroid tidak teraba.
Sistem Kardiovaskuler: Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Sistem Respiratorius: Suara napas vesicular (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Sistem Gastrointestinal: Bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral hangat, sianosis (-), edema (-)
Sistem Urogenital: Tidak diperiksa
15
a. Pada tanggal 14 Maret 2022 Pasien perempuan berusia 53 tahun dibawa oleh
keluarganya ke RS Bhayangkara Tk. I R.S Sukanto karena gelisah sampai
meracau, mengamuk sejak kemaren sore.
b. Mood hipertimia, karena pasien dalam suasana perasaan yang secara pervasif yang
memperlihatkan semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai
aktivitas kehidupan. Perilakunya menjadi hiperaktif dan tampak energik secara
berlebihan.
c. Afek luas, karena ekspresi emosi yang luas dengan sejumlah variasi yang beragam
dalam ekspresi wajah.
d. Terdapat halusinasi auditorik berupa mendengar suara ayahnya
e. Terdapat halusinasi visual berupa melihat ayahnya yang sudah meninggal
f. Tidak terdapat gangguan ADL karena bisa melakukan kegiatan sehari-hari dan
merawat dirinya sendiri
g. Terdapat “throught broadcasting” dimana pasien merasa isi pikirannya tersiar
keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya.
h. Terdapat waham kejar yaitu ayahnya yang sudah meninggal selalu muncul dan
seperti dikejar-kejar ketika pasien mencoba menghiraukannya
16
Pasien mengkonsumsi rokok. Pasien menyangkal konsumsi
alkohol, dan penggunaan zat psikoaktif seperti narkoba.
e. Aksis V : GAF = 70 – 61
1.9 PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad malam
18
Menjelaskan dan mengingatkan kepada keluarga pasien mengenai
pentingnya keteraturan minum obat pada pasien secara rutin dan tepat waktu,
sesuai dengan aturan dokter.
Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa dukungan (support) keluarga
akan sangat membantu keadaan pasien.
19