Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

RETARDASI MENTAL

Pembimbing :

dr. Isa Multazam Noor, Sp.KJ

Disusun Oleh :

Mellya Trisyane Mamad


2016730064

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena


dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
kasus.
Dalam penulisan laporan kasus ini, tidak lepas dari bantuan dan
kemudahan yang diberikan secara tulus dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada dr. Isa Multazam Noor, Sp.KJ,
sebagai dokter pembimbing yang bersedia membimbing dan meluangkan
waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak yang membaca ini, agar penulis dapat
mengoreksi dan dapat membuat laporan kasus ini yang lebih baik kedepannya.

Demikianlah laporan kasus ini dibuat sebagai tugas dari kegiatan klinis di
Stase Psikiatri serta untuk menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 11 Januari 2021

Penulis
Mellya Trisyane Mamad

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv

BAB I STATUS PSIKIATRI............................................................................1

1.1. IDENTITAS PASIEN...................................................................1

1.2. RIWAYAT PSIKIATRI...............................................................1

1.3. RIWAYAT HIDUP.......................................................................1

1.4. RIWAYAT KELUARGA.............................................................2

BAB II PEMERIKSAAN STATUS MENTAL.................................................3

2.1 DESKRIPSI UMUM.....................................................................3

2.2 PEMBICARAAN..........................................................................3

2.3 MOOD DAN AFEK.....................................................................3

2.4 PERSEPSI.....................................................................................3

2.5 PIKIRAN......................................................................................4

2.6 SENSORIUM DAN KOGNISI....................................................5

2.7 PENGENDALIAN IMPULS........................................................5

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


2.8 DAYA NILAI...............................................................................5

2.9 REALITY TESTING ABILITY (RTA)............................................6

2.10 TILIKAN......................................................................................6

2.11 TARAF DAPAT DIPERCAYA...................................................6

BAB III PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT..........................7

3.1 STATUS INTERNUS...................................................................7

3.2 STATUS NEUROLOGIS.............................................................7

BAB IV DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN.......................................9

4.1 IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA.....................................9

4.2 DIAGNOSIS MULTIAKSIAL, Menurut PPDGJ-III...................9

4.3 FORMULASI DIAGNOSIS.........................................................9

4.4 DAFTAR MASALAH..................................................................9

4.5 PENATALAKSANAAN..............................................................9

4.6 PROGNOSIS................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender
Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender
1

BAB I
STATUS PSIKIATRI

1.1. IDENTITAS PASIEN


Nama : Nn. RA
Usia : 14 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP (belum tamat)
Suku/Warganegaraan : Jawa/Indonesia
Alamat : Jatipadang Putra
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Belum bekerja
Tanggal masuk RS : Selasa, 5 Januari 2021
Tanggal Pemeriksaan : Kamis, 7 Januari 2021
Diperiksa Oleh : Dokter Muda

1.2. RIWAYAT PSIKIATRI


1.2.1. Sebab dibawa ke Rumah Sakit
 Keluhan utama pasien : pasien tidak bisa mendengarkan
perkataan orang tua nya.
 Keluhan utama keluarga : pasien tidak bisa terlepas dari kakak
dan ibu nya
1.2.2. Riwayat Penyakit Sekarang
Tiga tahun terakhir ini, menurut kakak sepupu pasien, pasien
sering berulah seperti tidak ingin mandi dan memakai baju yang
sama, meludah dibaju, serta mengeluarkan kata kasar. Pasien juga
tidak mau masuk sekolah dan saat itu pasien sudah kelas 1 SMP.
Guru dan teman-temannya sampai datang ke rumah untuk mengajak
pasien untuk masuk sekolah, tetapi pasien tetap tidak mau dan
akhirnya berhenti sekolah. Pasien juga susah untuk diajak berbicara
dan tidak memberitahukan apa yang sedang dirasakannya. Pasien

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


2

pernah merusak barang-barang dirumah sewaktu ditinggal ibu


angkatnya.
Setahun yang lalu (awal tahun 2020 sebelum pandemic) pasien
pernah dibawa ke RS Fatmawati untuk ke Psikolog dan ke RSJI
Klender. Saat di bawa ke Psikolog juga pasien tidak dapat juga
diajak berbicara. Dan pasien sempat di lakukan test IQ di RS
Fatmawati dengan hasil nya 65. Sewaktu pasien dibawa ke RSJI
Klender, pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan radiologi
kepala tetapi tidak dilakukan. Pasien juga setahun lalu keluar sendiri
dari rumah ibu angkatnya sekitar selama 5 bulan. Pasien tinggal di
rumah bapak kandungnya selama sekitar sebulan lebih. Pasien juga
sempat tinggal bersama tetangga selama 1 bulan. Lalu pasien juga
sempat tinggal bersama om dari ibunya selama 2 bulan, dan tinggal
bersama tante nya selama 1 minggu. Setelah 5 bulan berpergian
pasien balik lagi ke rumah ibu angkanya dan meminta maaf serta
tidak ingin mengulang lagi. Pasien mengaku sengaja untuk keluar
karena mencari perhatian. Pasien juga bercerita alasan kenapa pasien
jadi tidak ingin sekolah yaitu karena mendapat bulian di sekolahnya.
Sebulan SMRS pasien sudah tinggal di rumah ibu angkatnya
setelah 5 bulan keluar dari rumah, awal kembali kerumah lagi sekitar
seminggu pasien masih baik-baik saja dan tidak berulah seperti
sebelumnya.
Tiga minggu SMRS pasien berbuat ulah lagi seperti menangis
tanpa sebab, dan tidak bisa ngomong keinginannya apa sehingga
keluarganya tidak paham apa yang dirasakannya. Pasien jaga sering
ngikutin ibu angkatnya kemanapun perginya seperti ke dapur
ataupun ke kamar mandi, sehingga seperti menjadi bayagan ibu
angkatnya.
2 Hari SMRS, pasien naik genteng untuk masuk kerumah
kakak angkatnya disebelah rumah ibu angkatnya karena dikunciin
dirumah agar tidak selalu ngikutin ibu angkatnya.

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


3

1.2.3. Riwayat Gangguan Sebelumnya


Sebelumnya pasien tidak seperti ini, sebelum pasien
mengetahui bahwa ibu yang merawatnya bukanlah ibu kandungnya.
Saat pasien kelas 4 SD atau sekitar 6 tahun yang lalu pasien
mengetahui bahwa pasien bukanlah anak kandung ibu angkatnya.
Dan mulai kelas 6 SD atau sekitar 4 tahun yang lalu pasien mulai
berulah seperti jarang masuk sekolah dan sudah untuk belajar
terutama saat ujian kelulusan.
1.2.4. Riwayat Medis Umum
Pasien tidak memiliki penyakit bawaan sejak lahir dan tidak
memiliki riwayat kejang sebelumnya. Riwayat trauma kepala, tumor,
epilepsi, dan penyakit neurologis lain tidak ada. Riwayat diabetes
mellitus, penyakit jantung, dan hipertensi pun disangkal.
1.2.5. Riwayat Penggunaan Obat-obatan dan Alkohol
Pasien tidak pernah mengonsumsi obat-obatan, narkoba, dan
meminum minuman yang mengandung alkohol.

1.3. RIWAYAT HIDUP


1.3.1. Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir dari pernikahan yang sah. Pasien merupakan
seorang anak yang diharapkan. Pasien adalah anak kedua dari dua
bersaudara. Pasien lahir cukup bulan dan dilahirkan secara normal
dibantu oleh dokter. Pada saat lahir bayi langsung menangis. Tidak
pernah ada sakit kejang atau penyakit lainnya yang bermakna. Ibu
kandung pasien meninggal dunia 2 hari setelah melahirkan. 6 hari
kemudian pasien dibawa pulang dan dirawat oleh tantenya dan
menjadi ibu angkatnya.
1.3.2. Masa Kanak-Kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien dirawat oleh ibu angkatnya atau tantenya. Pasien tumbuh
dan berkembang seperti anak lain sesuai dengan usianya. Pasien
tidak pernah mengalami kejang, tidak pernah mengalami trauma

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


4

kepala ataupun penyakit lainnya, dan tidak ada masalah pertumbuhan


maupun perkembangan pada saat itu.
1.3.3. Masa Anak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai anak seusianya.
Pasien merupakan anak yang pendiam, kurang mudah bergaul dan
tidak memiliki banyak teman. Pasien mulai masuk Sekolah Taman
Kanak-kanak (TK) pada usia 5 tahun dan dapat mengikuti kegiatan
di sekolah dengan baik. Di Sekolah Dasar (SD) pasien tidak
mendapat rangking, akan tetapi nilai pasien tidak ada yang dibawah
rata-rata. Pasien tidak pernah tinggal kelas dan dapat mengikuti
pelajaran serta kegiatan di sekolah. Pada saat mulai kelas 6 SD atau
sekitar 4 tahun yang lalu pasien mulai berulah seperti jarang masuk
sekolah dan sudah untuk belajar terutama saat ujian kelulusan.
1.3.4. Masa Kanak-Kanak Akhir dan Remaja (11-15 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai anak seusianya. Saat
pasien kelas 4 SD atau sekitar 6 tahun yang lalu pasien mengetahui
bahwa pasien bukanlah anak kandung ibu angkatnya. Dan mulai
kelas 6 SD atau sekitar 4 tahun yang lalu pasien mulai berulah
seperti jarang masuk sekolah dan sudah untuk belajar terutama saat
ujian kelulusan.
1.3.5. Masa Dewasa
 Riwayat Pendidikan
Pasien lulus Sekolah Dsasr dan melajutkan Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Pasien seharusnya kelas 3 SMP akan tetapi
sudah jarang masuk sekolah sejak kelas 1 SMP.
 Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja.
 Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam sejak lahir sampai dengan sekarang.
Pasien tidak rajin sholat dan mengaji.
 Riwayat Perkawinan
Pasien belum pernah menikah.

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


5

 Riwayat Militer
Pasien belum pernah mengikuti kegiatan militer.
 Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien belum pernah terlibat pelanggaran hukum.
 Aktifitas Sosial dan Situasi Kehidupan Sekarang
Hubungan dengan keluarga baik.
1.3.6. Riwayat Psikoseksual
Pasien menyadari dirinya adalah perempuan dan mengalami haid
pertama saat kelas 1 SMP. Pasien masih belum memiliki ketertarikan
terhadap lawan jenis.
1.3.7. Mimpi, Fantasi, dan Nilai-Nilai
Pasien tidak mengalami mimpi buruk berulang, pasien masih belum
memikirkan cita-cita.
1.4. RIWAYAT KELUARGA
1.4.1. Riwayat Gangguan Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien
tinggal bersama orangtua angkat nya (paman dan tante). Hubungan
pasien dengan semua keluarganya baik. Dikeluarga tidak ada yang
pernah mengalami gangguan kejiwaan .

1.4.2. Silsilah Keluarga

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


6

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


7

BAB II

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

2.1 DESKRIPSI UMUM

2.1.1 Penampilan
Pasien perempuan berusia 14 tahun tampak sesuai dengan
usianya, berambut hitam dan keriting, dan tampak kurus. Saat
dilakukan wawancara, pasien memakai seragam RSJI Klender dan
pasien tampak bersih dan rapih.
2.1.2 Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Selama pemeriksaan pasien tampak tenang, dengan suara yang
kecil.
2.1.3 Sikap Terhadap Pemeriksa
Sikap pasien kooperatif kepada pemeriksa. Saat diwawancara,
pasien menjawab apa yang ditanyakan oleh pemeriksa.
2.2 PEMBICARAAN

2.2.1 Kualitas : Cukup


2.2.2 Volume : Kecil
2.2.3 Irama : Teratur
2.2.4 Kelancaran : Normal
2.2.5 Kecepatan : Normal
2.2.6 Gangguan Bicara : Tidak ada gangguan
2.3 MOOD DAN AFEK

2.3.1 Mood : Hipotimia


2.3.2 Afek : Menyempit
2.3.3 Keserasian : Serasi
2.4 PERSEPSI

2.4.1 Halusinasi

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


8

 Auditorik : Tidak ada

 Visual : Tidak ada

 Taktil : Tidak ada

 Olfaktorik : Tidak ada

 Gustatorik : Tidak ada

2.4.2 Ilusi : Tidak ada

2.4.3 Depersonalisasi : Tidak ada

2.4.4 Derealisasi : Tidak ada

2.5 PIKIRAN

2.5.1 Proses Pikir

 Proses pikir primer : Tidak ada


 Kontinuitas
o Blocking : Tidak ada
o Asosiasi Longgar : Tidak ada
o Inkoherensi : Tidak ada
o Flight of idea : Tidak ada
o Word Salad : Tidak ada
o Neologisme : Tidak ada
o Sirkumstansialitas : Tidak ada
o Tangensialitas : Tidak ada

2.5.2 Isi Pikir

 Preokupasi : Tidak ada


 Waham

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


9

o Waham bizzare : Tidak ada


o Waham sistematik : Tidak ada
o Waham nihilistik : Tidak ada
o Waham somatik : Tidak ada
o Waham paranoid
- Waham kebesaran : Tidak ada
- Waham kejaran : Tidak ada
- Waham rujukan : Tidak ada
- Waham dikendalikan
Thought Withdrawal : Tidak ada
Thought Insertion : Tidak ada
Thought Broadcasting: Tidak ada
Thought Control : Tidak ada
Thought Echo : Tidak ada
o Waham cemburu : Tidak ada
o Erotomania : Tidak ada
 Obsesi : Tidak ada
 Kompulsi : Tidak ada
 Fobia : Tidak ada

2.6 SENSORIUM DAN KOGNISI

2.6.1 Kesadaran
Komposmentis
2.6.2 Orientasi dan Daya Ingat
 Orientasi
o Waktu : Kurang baik, pasien tidak dapat menyebutkan hari,
tetapi bulan dan tahun dapat disebutkannya saat dilakukan
wawancara.
o Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa ia sedang dirawat
di RS.

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


10

o Orang : Baik, pasien tahu bahwa yang memeriksanya


adalah dokter muda dan pasien bisa menyebutkan nama dokter
mudanya. Dan pasien juga mengetahui teman sekamarnya dan
menyebutkan namanya.
 Daya Ingat
o Segera : Baik, pasien dapat menyebutkan tiga benda yang
baru saja pemeriksa sebutkan.
o Pendek : Baik, pasien dapat mengingat menu sarapan tadi
pagi.
o Panjang : Baik, pasien dapat mengingat kejadian sewaktu
tahun baru kemarin.
2.6.3 Konsentrasi dan Perhatian
Konsentrasi kurang baik, saat dilakukan seven serial test oleh
pemeriksa pasien tidak dapat menjawab dengan benar. Perhatian
distraktibilitas, pasien dapat mengeja kata D-U-N-I-A dan mengeja
dari belakang A-I-N-U-D.
2.6.4 Kemampuan Membaca dan Menulis
Kemampuan membaca dan menulis baik, pasien dapat membaca
“Pejamkan Mata Anda” dan dapat menulis sebuah kalimat.
2.6.5 Kemampuan Visiospasial
Baik, pasien dapat menggambar segilima berhimpit.
2.6.6 Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat memberikan persamaan antara apel dan jeruk.
2.6.7 Intelegensi dan Kemampuan Informasi
Baik, pasien mengetahui presiden Indonesia sekarang.
2.7 PENGENDALIAN IMPULS

Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.


2.8 DAYA NILAI

2.8.1 Daya Nilai Sosial : Kurang, pasien kurang mampu untuk bersosialisasi
dengan teman di ruang perawatan, tetapi pasien akan berbicara bila
diajak berbicara.

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


11

2.8.2 Uji Daya Nilai : Kurang, pasien tidak memberikan solusi saat ditanya,
“Apa yang akan kamu lakukan jika menemukan dompet dikereta?”

2.9 REALITY TESTING ABILITY (RTA)

RTA : Tidak terganggu


2.10 TILIKAN

Derajat 1, pasien menyangkal terhadap penyakitnya.


2.11 TARAF DAPAT DIPERCAYA

Dapat dipercaya.

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


BAB III
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

3.1 STATUS INTERNUS


 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda vital
o Tekanan darah : 78/47mmHg
o Nadi : 89x/menit regular
o Respirasi : 21x/menit
o Suhu : 36,50C
 Kepala : Normochepal
 Thorax
o Paru : Simetris, vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
o Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : supel, bising usus (+), nyeri tekan epigastrium (-)
 Ekstremitas : dingin, sianosis (-), edema (-), CRT < 2 detik
3.2 STATUS NEUROLOGIS
 GCS : E4V5M6
 Gangguan rangsang meningeal : Tidak ada
 Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal
o Tremor tangan : Tidak ada
o Akatisia : Tidak ada
o Bradikinesia : Tidak ada
o Cara berjalan : Normal
o Keseimbangan : Normal
o Rigiditas : Tidak ada
 Mata
o Gerakan : Normal
o Bentuk pupil : Isokor
o Refleks cahaya : +/+
13

 Motorik
o Tonus : Dalam batas normal
o Kekuatan : Dalam batas normal
o Koordinasi : Dalam batas normal
o Refleks : Dalam batas normal

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


BAB IV
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

4.1 IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Nn. RA, 14 tahun, agama Islam,
alamat tempat tinggal di Jatipadang Putra. Pasien dibawa ke RSJI Klender oleh
ayah, om dan mas ken (ipar) karena Pasien tidak bisa mendengarkan perkataan
orang tua nya. Menurut keluarga pasien, pasien tidak bisa terlepas dari kakak dan
ibu nya. Tiga minggu SMRS pasien berbuat ulah lagi seperti menangis tanpa
sebab, dan tidak bisa ngomong keinginannya apa sehingga keluarganya tidak
paham apa yang dirasakannya. Pasien jaga sering ngikutin ibu angkatnya
kemanapun perginya seperti ke dapur ataupun ke kamar mandi, sehingga seperti
menjadi bayagan ibu angkatnya. 2 Hari SMRS, pasien naik genteng untuk masuk
kerumah kakak angkatnya disebelah rumah ibu angkatnya karena dikunciin
dirumah agar tidak selalu ngikutin ibu angkatnya.
Dari pemeriksaan status mental didaptkan pasien perempuan, penampilan
sesuai dengan usianya postur tubuh pendek, pasien tampak kurus, rambut pasien
bergelombang berwarna hitam. Pasien terlihat bersih dan rapih. Pasien cukup
kooperatif, bersedia menjawab apa yang ditanyakan oleh pemeriksa. Aktivitas
psikomotor selama wawancara, pasien tampak tenang dan menatap wajah
pemeriksa. Pada kesehariannya, pasien hanya duduk dan diam akan tetapi bicara
jika ada yang mengajaknya bicara. Pada malam hari pasien dapat tidur dengan
nyenyak.
Pasien berbicara dengan sopan, kuantitas bicara normal, kualitas
pembicaraan baik, volume kecil, irama teratur, kecepatan normal, pembicaraan
jelas, pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan cukup lancer. Mood
hipotimia, afek menyempit, keserasian afek serasi. Tidak terdapat gangguan
persepsi. Tidak terdapat gangguan pada proses piker. RTA tidak terganggu dan
tilikan derajat 1. Status internis dan neurologis dalam batas normal.

4.2 DIAGNOSIS MULTIAKSIAL, Menurut PPDGJ-III


• Aksis I : Z03.2 Tidak Ada Diagnosis Aksis 1
15

• Aksis II : F70 Retardasi Mental


Gambaran Kepribadian Dependen
• Aksis III : Tidak ada diagnosis
• Aksis IV : Masalah pendidikan, lingkungan sosial
• Aksis V :
- GAF saat masuk rumah sakit jiwa : 40-31
4.3 FORMULASI DIAGNOSIS
Berdasarkan riwayat penyakit pasien, ditemukan adanya pola perilaku
dan psikologis yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan
gejala yang menimbulkan suatu penderitaan (distress) maupun hendaya
(disability) pada berbagai fungsi peran dan sosial sehingga dapat disimpulkan
pasien ini menderita gangguan jiwa.
Berdasarkan wawancara dan pemeriksaan fisik tidak terdapat gangguan
fisik yang menyebabkan disfungsi otak. Hal ini dapat dinilai dari tingkat
kesadaran, daya ingat atau orientasi yang cenderung masih baik, sehingga
pasien bukan termasuk penderita Gangguan Mental Organik (F.0).
Pasien tidak menggunakan NAPZA dan alcohol. Sehingga gangguan
mental akibat penggunaan zat dapat disingkirkan, oleh karena itu pasien
bukan termasuk penderita Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Zat
Psikoaktif atau Alkohol (F.1).
4.4 DAFTAR MASALAH
4.4.1 Organobiologik
Tidak ada
4.4.2 Psikologik
Mood : hipotimia, afek menyempit, afek serasi
RTA tidak terganggu
Tilikan derajat 1
4.4.3 Lingkungan dan Faktor Sosial
Pasien tinggal bersama orangtua angkatnya
4.5 PENATALAKSANAAN
4.5.1 Farmakoterapi
- Metilfenidat (ritalin)

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


16

- Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin, flufenazin,


fluoksetin
- Tioridazin (melleril), metilfenidat, amfetamin, asam glutamate,
gamma aminobutyric acid (GABA)
4.5.2 Non Farmakoterapi
- Psikoterapi, dapat diberikan kepada anak retardasi mental
maupun kepada orangtua anak. Terapi dengan psikoterapi dan
obat-obatan dapat diusahakan perubahan sikap, tingkah laku
dan adaptasi sosialnya. Intervensi yang dilakukan biasanya
berupa latihan-latihan yang disertai dengan reward untuk hasil
yang baik dan hukuman ringan (punishment) untuk perilaku
yang menentang atau berlawanan dengan terapi. Psikoterapi
- Cognitive behaviour therapy (CBT)
- Konseling
- Pendidikan, terdapat empat macam tipe pendidikan untuk
retardasi mental : kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah
biasa, sekolah luar biasa C, Panti khusus, pusat latihan kerja
(sheltered workshop).
4.6 PROGNOSIS

FAKTOR BAIK BURUK


Genetik
Tidak ada Ada
Usia
Tua Muda
Pencetus
Stressor: Jelas Stressor: Tidak jelas
Status Marital
Menikah Belum menikah
Status Ekonomi
Cukup Kurang
Kekambuhan
Tidak ada kekambuhan Kekambuhan
Gejala
Gejala (+) menonjol Gejala (-) menonjol
Riw. Pramorbid
Baik Buruk
Support Lingkungan
Baik Kurang

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


17

Onset
Akut Kronik

Ad Vitam : Dubia ad bonam

Ad Functionam : Dubia ad bonam

Ad Sanationam : Dubia ad malam

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender


18

Universitas Muhammadiyah Jakarta – RSJI Klender

Anda mungkin juga menyukai