Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GADAR PADA Ny.

S DENGAN

DIAGNOSA MEDIS ASMA BRONCHIALE

Dosen Pembimbing :

Dwi Utari Widyastuti, S.ST.M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Mayda Maff’ullah (P27820120050)


2. Nathacia Vicky P.H (P27820120061)
3. Nur Fathiya Umaiyah (P27820120066)
4. Suci Indah Sari (P27820120085)
5. Dian Ayu Febriyanti (P27820120094)

TINGKAT I REGULER B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan rahmat dan nikmat-Nya makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan. Di
dalam makalah ini berisi tentang “Asuhan Keperawatan Gadar Pada Ny. S Dengan Diagnosa
Medis Asma Bronchiale”. Penulis menyadari bahwa apa yang tertuang di dalam makalah ini
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, segi redaksional maupun segi
pengkajian dan pemilihan bahan literatur sebagai landasan teori. Keadaan tersebut
disebabkan adanya keterbatasan dalam diri penulis sendiri.
Penyusunan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Penulis ucapkan terima kasih bagi mereka yang telah memberikan bantuan dan pengarahan
dalam penyelesaian makalah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca.
Tegur sapa serta kritik membangun penulis terima dengan senang hati demi perbaikan di
masa depan.

Surabaya, 04 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN KASUS ............................................................................................................................... 6
2.1 PENGKAJIAN ........................................................................................................................ 6
2.1.1 IDENTITAS .................................................................................................................... 6
2.1.2 IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB ........................................................................ 6
2.2 RIWAYAT KESEHATAN ..................................................................................................... 7
2.2.1 Pengkajian Primer ........................................................................................................... 7
2.2.2 Pengkajian Sekunder ....................................................................................................... 8
2.3 ANALISIS DATA ................................................................................................................ 10
2.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN .......................................................................................... 11
2.5 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN ...................................................................... 11
2.6 IMPLEMENTASI ................................................................................................................. 13
2.7 EVALUASI........................................................................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
3. 1. Kesimpulan ............................................................................................................................... 15
3. 2. Saran ......................................................................................................................................... 15
DAFTAR .............................................................................................................................................. 16
PUSTAKA ............................................................................................................................................ 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit Asma Bronkial dapat menyerang semua golongan usia, baik laki- laki
maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak. Dari waktu ke waktu baik di negara maju
maupun negara berkembang prevalensi asma meningkat. Asma merupakan sepuluh besar
penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal ini tergambar dari data studi survey
kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai provinsi di Indonesia. Asma dapat timbul pada
berbagai usia, gejalanya bervariasi dari ringan sampai berat dan dapat dikontrol dengan
berbagai cara. Gejala asma dapat ditimbulkan oleh berbagai rangsangan antara lain infeksi,
alergi, obat- obatan, polusi udara, bahan kimia, beban kerja atau latihan fisik, bau-bauan yang
merangsang dan emosi. Prevalensi asma di seluruh dunia adalah sebsar 80% pada anak dan 3-
5% pada dewasa, dan dalam 10 tahun terakhir ini meningkat sebesar 50%. Selain di Indonesia
prevalensi asama di Jepang dilaporkan meningkat 3 kali disbanding di tahun 1960 yaitu dari
1,2 % menjadi 3,14 %. Penyebab pada asma sampai saat ini belum diketahui namun dari hasil
penelitian terdahulu menjelaskan bahwa saluran nafas penderita asma mempunyai sifat yang
sangat khas yaitu sangat peka terhadap rangsangan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana asuhan keperawatan Gadar/Kritis pada pasien Ny. S dengan diagnosa medis
Asma Bronchiale ?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami tentang asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Asma
Bronchiale.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mengetahui tinjauan teori pada kasus Asma Bronchiale, yang meliputi :

1) Pengertian Asma Bronchiale

2) Penyebab Asma Bronchiale

3) Patofisiologi Asma Bronchiale

4
4) Tanda dan Gejala Asma Bronchiale

5) Pemeriksaan Diagnostik Asma Bronchiale

6) Komplikasi Asma Bronchiale

7) Penatalaksanaan Asma Bronchiale

8) Pengkajian fokus dan Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada kasus Asma
Bronchiale

b. Mahasiswa mampu melakukan Asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa Asma
Bronchiale.

1.4 Manfaat Penulisan


Memperoleh pengalaman dalam mengidentifikasikan dan menyelesaikan masalah
keperawatan, khususnya tentang penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan pasien dengan
diagnosa Asma Bronchiale.

5
BAB II

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S KEGAWATDARURATAN SISTEM


PERNAFASAN : ASMA BRONKHIALE PADA NY.S

2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 IDENTITAS
a. Identitas klien

Nama klien :Ny, S

No register :101191

Usia :64 tahun

Tanggal masuk : 25 Maret 2021 (jam 10.00)

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Suku/bangsa : Jawa / Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Diagnosa medis : Asma Bronkhiale

Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2021 (jam 10.10)

2.1.2 IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Th.M

Umur : 45 Tahun

Jenis kelamin : laki -laki

Agama :Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Karyawan swasta

Alamat : Sambungharjo RT 06/05 Semarang

6
2.2 RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama

Ds :Klien mengeluh sesak nafas

2. Riwayat kesehatan sekarang

Ds :klien mengatakan habis bersih-bersih rumah, tiba tiba jatuh dan klien sulit

untuk bernafas ( sesak nafas klien kambuh).

3. Riwayat kesehatan masa lalu

Ds :Klien mengatakan punya penyakit asma pada tahun 2008 dan klien tidak rutin

memeriksakannya ke poliklinik, bila asmanya kambuh klien hanya membeli obat

yang ada di warung.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Ds :klien mengatakan, ayah klien dulu pernah menderita TBC dan ayah klien

meninggal pada tahun 1998 karena penyakit TBC yang dideritanya.

5. Riwayat alergi

Ds :klien mengatakan tidak ada alergi obat.makanan,minuman namun asma klien

kambuh bila klien terkana debu dan kena angin malam.

2.2.1 Pengkajian Primer


a. Pengkajian primer

1) Airway (A)
Jalan nafas bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas dan klien cuping hidung,, sedikit ada
secret.

2) Breating(B)
Terdengar suara ronchi dan whezzing dikedua lapang paru klien. Klien terlihat sesak nafas,
retraksi dada dangkal, terlihat otot bantu pernafasan,

3) Circulasi (C)
nafas cepat, Rr : 26 x/m. Akral dingin, klien terlihat pucat, capillary refil > 3 detik, TD : 150 /
90mmHg, N : 92 x/m. S : 37,6"C

7
4) Dissability (D)
Kesadaran komposmentis, GCS E4-M6-V5, klien tidak mengeluh nyeri.

2.2.2 Pengkajian Sekunder


1. Keadaan umum
Ds :klien tampak lemah

2. Kesadaran
Do : Composmentis E:4 V:5 M:6

3. Tanda -tanda Vital


Do :

-Tekanan darah : 150/90 mmHg

-Pernafasan : 26 X/menit

-Nadi : 92 X/menit

-Suhu : 37.6 C

-Spo2 : 100%

4. Berat Badan
Do :

-BB : 50 Kg
-TB :160 cm

5. Kepala

Inspeksi :Distribusi rambut tidak merata, rambut sedikit kotor, rambut berwarna

hitam dan beruban, tidak ada hematom maupun lesi dikepala.

Palpasi : Tidak ada hematom maupun lesi, tidak ada nyeri tekan pada kepala.

6. Mata

Inspeksi : Mata simetris, reflek pupil normal, pupil isokor, sklera non ikterik,

konjungtiva hiperemis.

Palpasi : Sklera non ikterik, konjungtiva hiperemis.

8
7. Hidung

Inspeksi : Lubang hidung simetris, dan sedikit ada serumen.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada hidung.

8. Telinga

Inspeksi : Tidak ada kemerahan, telinga simetris, lubang telinga cukup bersih.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada daun telinga maupun tulang mastoid.

9. Mulut dan Tenggorokan

Inspeksi : Bibir pucat, mukosa lembab, tidak ada stomatitis dan leukopakia,

ada karies gigi, tidak ada gusi bengkak, tidak terlihat pembengkakan

tonsil.

10. Leher

Inspeksi : Terlihat otot bantu pernafasan, tidak ada pembengkakan kelenjar

tiroid dan tonsil.

Palpasi: Tidak teraba pembengkakan kelenjar tiroid dan tonsil,

11. Dada/ paru

(1).Paru

Inspeksi : Bentuk simetris, Gerakan dada Simetris

Palpasi: stemfremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor eluruh lapang paru

Auskultasi : terdengar whezzing dan ronkhy.

(2).Jantung

Inspeksi: Terlihat ictus cordis di ICS ke 5 digaris midclavicula sinistra.

Palpasi: Teraba ictus cordis di ICS ke 5 digaris midclavicula sinistra.

Perkusi : Suara perkusi dullnes

9
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, suara lup-dup

12. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada strie, umbilkal tidak

menonjol, tidak ada kolostomi.

Auskultasi : terdengar peristaltik dengan frekuensi 5 x/menit

13.Genital
Do : Tidak Terpasang Kateter

14. Ekstremitas

Atas: Ekstermitas atas normal kekuatan otot 5 pada kedua tangan.

Bawah : Ekstermitas bawah normal dengan kekuatan otot 5 pada kedua kaki, akral dingin.

15. Kulit

Palpasi : Akral dingin, tidak ada lesi dikulit.

16. Therapy

Pulmicort 1 x Img

Ventoline 1 x 2.5 mg

Ambroxol 3 x 1 tablet

Salbutamol 2 x %2 tablet

2.3 ANALISIS DATA


Hari/Tgl/Jam No Data Fokus Problem Etimologi

Kamis, 1 DS : klien mengeluh sesak Ketidak Murcus dalam jumlah


25/03/21 nafas efektifan yang
Jam DO : bersihan jalan berlebihan,peningkatan
10.00 WIB  Terdengar ronchi dan nafas produksi
whezzing di lapang mucus,eksudat, dalam
paru paru kanan dan alveoli dan
kiri. bronkospasme

10
 Klien terlihat sesak
nafas, retraksi dada
dangkal, terlihat otot
bantu pernafasan
2 DS : klien mengatakan Gangguan Retensi
badannya lemas pertukaran gas karbondioksida
DO:
 Klien tampak lemas
 Tekanan darah :
150/90 mmHG
 Pernafasan :
26X/menit
 Nadi : 92X/menit
 Suhu :37,6 C
 Spo2 : 100%

2.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d Murcus dalam jumlah yang berlebihan,
penigkatan produksi mucus,eksudat dalam alveoli dan bronkospasme d.d batuk tidak efektif
atau tidak mampu batuk, sputum berlebih atau obstruksi di jalan napas atau meconium dijalan
napas (pada neonatus), mengi , wheezing dan atau ronkhi kering.( SDKI D.0001 )

2. Gangguan pertukaran gas b.d Retensi karbondioksida d.d dispena, bunyi napas tambahan,
pH arteri meningkat atau menurun, PCO2 meningkat atau menurun, PO2 menurun. ( SDKI
D.0003 )

2.5 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Hari/ No Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
TGL/Jam Dx Keperawatan
Kamis,25 1. Setelah dilakukan 1. monitoring Untuk
Maret 2021 tindakan keperawatan pernafasan mengetahui
jam 10.14 selama 1x30 klien gangguan nafas
WIB menit,bersihan jalan (frekuensi yang terjadi dan
nafas normal dengan kedalaman menentukkan

11
kriteria hasil bunyi nafas) intervensi
menunjukkan jalan nafas selanjutnya.
paten.

2. posisikan semi untuk


flower memudahkan
ekspansi dada
dalam bernafas.

3. berikan O2 Untuk
nasal/masker memberikan
bantuan nafas
dan
mempertahankan
kadar O2 dalam
tubuh.

4. ajarkan klien Teknik untuk


untuk batuk mengeluarkan
efektif secret secara
mandiri.

5. kolaborasi Untuk
pemberian mengencerkan
bronchodilator mucus dan
mendilatasikan
saluran nafas.

12
2.6 IMPLEMENTASI
Hari/tgl/jam No Implementasi Respon klien paraf
dx keperawatan
Kamis 25 1.2 Memonitoring pernafasan DS: Klien mengeluh sesak nafas/
Maret 2021 klien DO: klien terlihat sesak
jam 10.15 nafas,retraksi dada
WIB dangkal,terlihat otot bantu
pernafasan ,saat klien batuk
,terdengar ada dahak di
tenggorokan klien,terdengar
suara whezzing dikedua lapang
paru klien.
10.20 WIB 1.2 Memposisikan klien semi DS: Klien terlihat sesak
flower DO: klien terlihat masih sesak
,klien tertidur dalam posisi semi
flower.
10.15 WIB 1.2 Memberikan O2 lewat nasal DS: Klien mengeluh masih sesak
kanul nafas
DO: klien masih terlihat sesak
nafas.
10.15 WIB 1.2 Melakukan kolaborasi dg DS: klien mengatakan nyaman.
dokter untuk pemberian dan DO: klien menghirup asap yang
ventolin lewat mesin keluar dari nebulizer.
nebulezer
10.25 WIB 1.2 Mengajarkan klien batuk DS: klien mengatakan mau
efektif mencobannya
DO: klien bisa melakukan batuk
efektif dahak/secret keluar
setelah melakukan batuk efektif
10.26 WIB 1.2 Mengkaji ulang keadaan DS: klien mengatakan badannya
umum klien masih lemas
DO: klien tampak lemas,dan
gelisah

13
Rr: 25x/m,TD 150/90mmhg.

2.7 EVALUASI
Hari/ No Evaluasi paraf
Tanggal Dx
Kamis 25 1 S : klien mengatakan masih sesak nafas
Maret 2021 O : tidak terdengar gurgling, dahak keluar sedikit, batuk
11.00 WIB sudah berkurang
A : masalah ketidak efektifan bersihan jalan nafas belum
teratasi. Karena di bronkus klien masih ada penumpukkan
secret yang belum bisa di keluarkan
P :lanjutkan intervensi
 Anjurkan klien untuk menghindari faktor
kekambuhan
 Anjurkan klien untuk teratur minum obat
 Anjurkan klien untuk minum air hangat
 Anjurkan klien mempraktekkan batuk efektif
2 S : klien mengatakan lemas dan masi gelisah
O:
 Klien tampak lemas
 Retraksi dada simetris dalam dan regular, ekspansi
dada optimal,nafas klien dalam dan tidak dagkal.
Tidak terlihat otot bantu nafas. Rr : 24 x/m
A : masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi karena
klien masih merasakan sesak dan klien tampak sangat lemas
akan kondisinya
P : lanjutkan intervensi
 Anjurkan klien untuk teratur minum obat
 Anjurkan klien untuk maka sedikir dan sering
 Anjurkan klien menghindari faktor kekambuhan
 Anjurkan klien untulk istirahat dengan cukup

14
BAB III

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, dilakukan pengkajian
ulang dan didapatkan data klien mengatakan sesak nafas berkurang, tidak terdengar gurgling,
batuk berkurang, masih terdengar suara whezzing, retraksi dada simetris, dalam dan regular,
ekspansi dada optimal, nafas klien dalam dan tidak dangkal. Terlihat otot bantu nafas. Rr : 26
x/m, TD: 150/90 mmHg. Dengan keadaan klien seperti ini, klien dilakukan perawatan di
RSUD lebih lanjut sesuai intervensi keperawatan.
3. 2. Saran
Alhamdulillah, penyusunan makalah ini terselesaikan serta tersusun secara sistematik
namun penulis menyadari kalau penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, sebab
mengingat keterbatasan pengetahuan dari penulis hingga dari itu penulis mohon kritik dan
saran dari bermacam pihak. Mudah- mudahan makalah ini berguna khususnya untuk penulis
dan pembaca supaya bisa menaikkan pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan pada pasien
Asma.

15
DAFTAR

PUSTAKA

"Askep Asma Igd" https://id.scribd.com/doc/278393048/Askep-Asma-Igd

16

Anda mungkin juga menyukai