Anda di halaman 1dari 16

Perawatan Kumbah Lambung

(Gastric Lavage)
Dosen Pembimbing :
Hepta Nur Anugrahini S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Here starts the


lesson!
Nathacia Vicky Putri H.
(P27820120061)

Nur Fathiya Umaiyah


(P27820120066)

Salwa Fayi’
Firdahashangita
(P27820120077)

Suci Indah Sari


(P27820120085)

Dian Ayu Febriyanti


(P27820120094)

 
Definisi
Gastric lavage merupakan prosedur pengosongan lambung untuk membuang zat-zat
beracun dari sistem pencernaan. Prosedur ini dahulu umum dilakukan sebagai cara mengatasi
keracunan atau overdosis obat di wilayah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas. Dahulu,
para tenaga kesehatan juga melakukan bilas lambung untuk mengosongkan saluran
pencernaan pasien sebelum operasi. Hal ini bertujuan agar dokter bedah dapat membuka
saluran pencernaan tanpa terganggu isi lambung yang belum tercerna.

Terapi bilas lambung juga memiliki risiko komplikasi yang cukup besar, terutama pada
pasien dengan gangguan jalan napas. Ini karena terapi bilas lambung menggunakan selang
nasogastrik yang dimasukkan dari hidung menuju organ lambung. Oleh sebab itu, terapi bilas
lambung kini lebih jarang dilakukan. Kalaupun dilakukan, terapi bilas lambung hanya boleh
dilaksanakan di fasilitas kesehatan dengan tenaga medis yang memiliki pengalaman
melakukan prosedur ini. Prosedur juga harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu ketika
racun masih berada di dalam lambung. Jika melewati jangka waktu tersebut, zat beracun
mungkin sudah memasuki sistem tubuh pasien sehingga diperlukan teknik lain untuk
https://hellosehat.com/pencernaan/bilas-lambung/
mengeluarkan racun dari tubuh.
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/bilas-lambung-gastric-lavage
Indikasi
Tujuan
1) Penanganan kasus keracunan,
1) Membersihkan dan mengosongkan lambung seperti keracunan obat-obat atau
dari zat beracun. bahankimia sebagai berikut :
2) Membersihkan lambung bila seseorang antidepresan trisiklik,
mengalami muntah darah selama endoskopi asetaminofen, fensiklidin, jamur,
3) Menyedot darah jika terjadi perdarahan orgnofosfat, sianida, over dosis
lambung narkotik, dan transquilizer.
4) Memastikan keamanan operasi dan 2) Penanganan kasus perdarahan
mengurangi risiko pneumonia aspirasi lambung hebat atau hematemesis
5) Mengambil sampel asam lambung atau seperti pada klien dengan sirosis
cairan lambung agar bisa dianalisis lebih hepatic.
lanjut
6) Mengurangi tekanan dalam usus bila terjadi
Kontraindikasi
penyumbatan usus. 1) Adanya ingesti bahan kimia yang
7) Mengempiskan lambung selama bersifat korosif seperti : produk
pemasangan ventilator kaustik,ammonia, striknin, dan
https://hellosehat.com/pencernaan/bilas-lambung/ beberapa produk petroleum.
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/bilas-lambung-gastric-lavage
Komplikasi
a. Perforasi esophagus
b. Aspirasi pulmonal
c. Ketidakseimbangan elektrolit
(Hiponutremi, Hipokloremi)
d. Tensi pneumothorak
e. Hipotermia pada amk-anak bila
menggunakan kavage yang dingin
f. Laringos pasme E Hipoksia

http://fdokumen.com /document/kumbah-lambung-56acd4bc2ed5.html
(Disarika dari berbagai sumber).
Jenis SOP
(Standart Operasional Prosedur )
Jenis kumbah lambung ada 2 yaitu:
1. Gastric Lavage a. Pengertian Kumbah Lambung (Gastric
Intermitten/system terbuka Lavage)
Kumbah lambung system terbuka atau Membersihkan lambung dengan cara memasukan
Intermitten biasanya dilakukan sebelum dan mengeluarkan air dari lambung dengan
pemeriksaan endoskopi, Jenis ini hanya menggunakan NGT.
perlu dilakukan I kali sampai lambung
pasien bersih, b. Tujuan
1. Membuang racun yang tidak terabsorbsi
2. Gastric Lavage Continous/system setelah racun yang masuk saluran
tertutup pencernaan.
Kumbah lambung system tertutup ini 2. Mendiagnosa perdarahan lambung.
dilakukan berkali-kali biasanya 1 hari 3 3. Membersihkan lambung sebelum prosedur
kali atau ± setiap 4-5 jam karena kondisi endoscopy.
lambung pasien yang masih mengalami 4. Membuang cairan atau partikel dari lambung.
perdarahan. Sistem tertutup 5. Mengosongkan isi lambung.
meminimalkan risiko kontak dengan
cairan tubuh untuk perawat. Prosedur (Krisanty, Paula.2009.Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.hlm : 89)
kumbah lambung dengan cara ini lecbih Tanggal akses : 16 Agustus 2021
efisien jika menggunakan alat hisap atau (Kholida dan Nila.2013.Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah.hlm : 87)
sunction. Tanggal akses : 15 Agustus 2021
c. Indikasi d. . Kontraindikasi
1. Pasien yang keracunan makanan atau obat 1. Kumbah lambung tidak dilakukan secara rutin
tertentu dalam penatalaksanaan pasien dengan keracunan..
2. Persiapan operasi lambung 2. Kumbang lambung dapat mendorong tablet ke
3. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung dalam duodenum selain mengeluarkan tablet
4. Tidak ada refleks muntah tersebut.
5. Gagal dengan terapi emesis 3. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk
6. Pasien dalam keadaan sadar bahan bahan toksik yang tajam dan terasa
7. Persiapan untuk pembedahan membakar (risiko perforasi esophageal).
8. Perdarahan gastrointestinal 4. Kumbah lakukan tidak dilakukan untuk bahan
9. Kelebihan dosis obat-obatan toksik hidrokarbon (risiko respirasi
5. Pasien tanpa gerak refleks atau pasien dengan
pingsan (tidak sadar) membutuhkan intubasi
sebelum kumbah
6. Pasien kejang
7. Tumor paru-paru
8. Menginsersi tube melalui nasal bila ada fraktur
(Kholida dan Nila.2013.Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah.hlm : 87) 9. Menelan alkali kuat
Tanggal akses : 15 Agustus 2021

(Krisanty, Paula.2009.Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.hlm : 89)


Tanggal akses : 16 Agustus 2021
e. Persiapan
Persiapan alat
a) Aplikator berujung kapas
b) Spuit berujung kateter atau Luer-Lok, berukuran 30 ml atau lebih
c) Pelindung kulit , jika diindikasikan
d) Salin normal
e) Sabun dan air hangat
f) Handuk dan waslap
g) Plester sekali pakai
h) Plester
i) Kassa kotak berukuran 4x4 atau kassa gulung
j) Sarung tangan sekali pakai (beberapa pasang)
k) Stetoskop
l) Peniti untuk menuliskan jam dan memberikan label di balutan
m) Pompa infus untuk pemberian makan continu, jika diindikasikan
n) Strip Ph
o) Air berjumlah 50-75 ml dalam cangkir atau wadah irigasi

(Smith, Jean. 2010. Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5. Hal 536
Tanggal akses : 15 Agustus 2021
Prosedur Pelaksanaan Gastric
Lavage Intermitten atau 10. Memasang selang lambung yang telah diklem
system terbuka perlahan-lahan kedalam lambung melalui mulut.
.
11. Pastikan apakah selang lambung benar-benar
1. Jelaskan prosedur kepada klien. telah masuk kedalam lambung dengan cara
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien. memasukkan pangkalnya kedalam air dan klem
3. Atur posisi dalam sikap semi fowler bila dibuka. Jika tidak ada gelembung udara yang
sadar. keluar, selang sudah masuk dalam lambung.
4. Pasang sampiran. Sebaliknya jika ada udara yang keluar berarti
5. Pasang pengalas; satu dibawah dagu klien sonde masuk ke paru-paru, segera cabut selang
yang dipenitikan dibagian punggung dan satu lambung.
diletakkan pada sisi dimana ember diletakkan. 12.Tempatkan pasien pada posisi lateral kiri
6. Letakkan ember diatas kain pel dibawah dengan kepala diturunkan (trendelenburg)
tempat tidur. 13. Kosongkan isi lambung
7. Perawat cuci tangan dan pakai sarung 14.Jepit selang dan sambungkan saluran /seperti
tangan. corong , ke ujung selang, atau gunakan spuit
8. Ambil selang sonde lambung dan keluarkan 50ml untuk menginjeksikan larutan lavase dalam
air dari dalam selang. selang lambung.
9. Selang sonde diukur dari epigasterika- 15.Tinggikan saluran di atas pasien dan tuang
mulut ditambah dari mulutkebawah telinga kira-kira 150 sampai 200 ml larutan ke dalam
(40-45 cm) kemudian tandai lokasi pada slang saluran.
sengan sepotong plester kecil.
16. Sebelum cairan terakhir dalam corong habis,
turunkan selang NGTagar cairan keluar dan sedot
isi lambung ke dalam wadah dengan
menggunakan spuit 50ml , sampai sejumlah
cairan yang masuk.
17. Prosedur ini diulang sampai keluar cairan
yang jernih (sesuai dengan warna normal cairan
lambung) dan tidak terlihat bahan partikel
18. Keluarkan selang lambung perlahan-lahan
dengan cara menarik sonde perlahan-lahan,
kemudian selang dan corong dimasukkan dalam
kom.
19. Beri air untuk kumur kepada klien, kemudian
mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tisu.
20. Angkat pengalas dan rapikan klien.
21. Alat-alat dirapikan dan cuci tangan.
22. Mencatat tindakan serta hasil termasuk
jumlah dan jenis karakter irrigant digunakan,
output lambung dan jumlah, dan kondisi klien
dan toleransi dari prosedur.
Prosedur Pelaksanaan Gastric 7. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
Lavage Continous atau system Rasional : Mengurangi transfer mikroorganisme.
tertutup 8. Ambil selang sonde lambung dan keluarkan air dari dalam
selang.
1. Jelaskan prosedur kepada klien.
Rasional : memungkinkan cairan membersihkan slang.
Rasional :Mengurangi kecemasan, meningkatkan kerja
9. Selang sonde diukur dari epigasterika-mulut ditambah dari
sama dan partisipasi.
mulut-kebawah telinga (40-45 cm) kemudian tandai lokasi
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
pada slang sengan sepotong plester kecil.
Rasional : Meningkatkan efesiensi.
Rasional : Mengindikasikan jarak dari pintu masuk hidung
3. Atur posisi dalam sikap semi fowler bila sadar.
ke area faring dan kemudian ke lambung. Plester
Rasional :Menfasilitasi slang masuk ke esofagus dan
mengindikasikan kedalaman slang yang harus dimasukkan.
bukan trakea.
10. Memasang selang lambung yang telah diklem perlahan-
4. Pasang sampiran.
lahan kedalam lambung melalui mulut.
Rasional : Menjaga privasi pasien.
Rasional : untuk proes pengosongan lambung.
5. Pasang pengalas; satu dibawah dagu klien yang
11. Pastikan apakah selang lambung benar-benar telah masuk
dipenitikan dibagian punggung dan satu diletakkan
kedalam lambung dengan cara memasukkan pangkalnya
pada sisi dimana ember diletakkan.
kedalam air dan klem dibuka. Jika tidak ada gelembung
Rasional : Menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien.
udara yang keluar, selang sudah masuk dalam lambung.
6. Letakkan ember diatas kain pel dibawah tempat tidur.
Sebaliknya jika ada udara yang keluar berarti sonde masuk
Rasional: Menjaga kebersihan dan mencegah
ke paru-paru, segera cabut selang lambung.
kontaminasi silang.
Rasional : untuk mengetahui ketepatan tempat.
(Smith, Jean. 2010. Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5. Hal 536
Lanjutan 16. Sebelum cairan terakhir dalam corong habis, turunkan
12. Tempatkan pasien pada posisi lateral kiri dengan kepala selang NGT agar cairan keluar dan sedot isi lambung ke
diturunkan (trendelenburg) dalam wadah dengan menggunakan spuit 50ml , sampai
Rasioanl : Posisi ini menurunkan pasase isi lambung ke sejumlah cairan yang masuk.
dalam duodenum selama lavasedan meminimalkan Rasional : memudahkan cairan untuk keluar (gravitasi)
kemungkinan aspirasi ke dalam paru. 17. Prosedur ini diulang sampai keluar cairan yang jernih
13. Kosongkan isi lambung dengan cara merendahkan dan (sesuai dengan warna normal cairan lambung) dan tidak
mengarahkan sonde ke dalam ember. terlihat bahan partikel.
Rarional : untuk mempermudah irigasi pembuangan isi Rasional : Cairan yang jernih menandakan bahwa lambung
lambung. sudah bersih
14. Jepit selang dan sambungkan saluran /seperti corong , 18. Keluarkan selang lambung perlahan-lahan dengan cara
ke ujung selang, atau gunakan spuit 50ml untuk menarik sonde perlahan-lahan, kemudian selang dan
menginjeksikan larutan lavage dalam selang lambung. corong dimasukkan dalam kom.
Rasional :Pengisian berlebihan lambung dapat Rasional :meminimalisir ketidaknyamanan pasien
menyebabkan regurgitasi dan aspiranatau kekuatan isi 19. Beri air untuk kumur kepada klien, kemudian mulut
lambung melalui pilorus. dan sekitarnya dibersihkan dengan tisu.
15. Tinggikan saluran di atas pasien dan tuang kira-kira 150 Rasional : kebersihan hygiene pasien untuk menghindari
sampai 200 ml larutan ke dalam saluran.(pada anak-anak infeksi nosokomialpada pasien.
50-100 ml dengan air hangat atau NaCl) ke dalam 20. Angkat pengalas dan rapikan klien.
lambung. Rasional : Menjaga kenyamanan klien.
Rasional : Pada anak-anak jika menggunakan air biasa
untuk mebilas lambung akan berpotensi hiponatremi karena (Smith, Jean. 2010. Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5. Hal 536
merangsang muntah
7. Bila ada rintangan/hambatan pada saat
memasang sonde, tidak boleh dipaksakan
1. Periksa selang lambung
8. Catat reaksi pasien sebelum, sesaat, dan
sebelum digunakan.
sesudah pelaksanaaan prasat, waktu dan
2. Suhu cairan tidak boleh > 37C
lamanya
3. Bila terjadi reaksi batukbatuk sianosis pada
pelaksanaan prasat.
saat memasukkan sonde, segera cabut
9. Jumlah cairan yang masuk dan keluar
4. Bila pasien memakai gigi
beserta
palsu harus dikeluarkan
warnanya
5. Bila cairan yang keluar
bercampur darah,pengumbah
lambung harus segera dihentikan
6. Perhatikan cairan yang keluar, Jean dan Joyen. 2010. Buku saku prosedur klinis keperawatan edisi 5. Hlm : 540
warnanya, kepekatannya, dan Dilihat tanggal : 16 agustus 2021
lain-lain
Dokumentasi Evaluasi
1. Catat tanggal dan waktu. Apakah hasil yang diharapkan tercapai? Contoh
2. Catat jenis jumlah cairan irigasi. evaluasi antara lain:
3. Catat penempatan spesimen. 1. Hasil tercapai : Area insersi tetap bebas
4. Catat karakteristik cairan lambung. dari infeksi; tidak ada tanda-tanda iritasi
5. Catat toleransi pasien terhadap atau drainase
prosedur. 2. Hasil tercapai : Klien tidak mengalami
6. Catat penjelasan pada pasien atau regurgitasi atau tidak menunjukkan tanda-
keluarga yang diperlukan. tanda aspirasi
7. Catat sifat cairan atau spesimen 3. Hasil tercapai : Klien dan pemberi
perawatan mengungkapkan informasi
yang berhubungan dengan perawatan
Jean dan Joyen. 2010. Buku saku prosedur klinis keperawatan edisi 5. Hlm : 540
slang dan area insersi
Dilihat tanggal : 16 agustus 2021
 
NURSING RESPONSIBILITY
● Tanggung jawab perawat dalam pemasangan Kubah lambung yaitu mempersiapkan alat, melakukan
tindakan pemasangan kubah lambung dengan memperhatikan SOP yang berlaku kemudian
mengevaluasi, mendokumentasikan tindakan pemasangan kumbah lambung dan memberikan
penyuluhan atau edukasi bagi pasien kubah lambung untuk perawatan stoma.
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai