Anda di halaman 1dari 5

Form.

LAPORAN ANALISA OBSERVASI TINDAKAN KMB 1/ GADAR -KRITIS


(TINDAKAN PEMASANGAN NGT )

Nama mahasiswa : Destya Maharani Putri


Ruang : IRD
Kelompok :1

NO ITEM REVIEW

A. IDENTITAS PASIEN

1. Initial pasien Ny. H


2. Usia 58 Tahun
3. Diagnosa medis Stroke Non Hemoragic
4. Pemenuhan kebutuhan Tindakan ini dilakukan untuk membantu pemenuhan
kebutuhan nutrisi pasien
5. Diagnosa keperawatan Defisit nutrisi
6. Tindakan yang dilakukan Pemasangan NGT
7. Tanggal tindakan Sabtu, 13 januari 2024
8. Waktu 11.15 wita

B. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

1. Pengertian Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukkan


melalui hidung, melewati tenggorokan sampai ke dalam
lambung
2. Tujuan tindakan a) Memasukan makanan cair/obat-obatan/padat yg dicairkan
b) Mencegah distensi gaster
c) Melakukan bilas lambung
3. Prinsip tindakan (rasional) Prinsip Tindakan Ini Yaitu Bersih
1. dekompresi lambung termasuk keadaan
4. Indikasi dekompresi setelah dilakukan intubasi
endotrakeal, seringkali melalui orofaring.
2. Mengurangi gejala pada kasus obstruksi usus
kecil, ileus, pankreatitis.
3. Aspirasi cairan lambung dan lavage lambung pada
kasus tertelan bahan mengandung racun (toxic)
dan overdosis obat
4. Pemberian obat-obatan
5. Pemberian makan (nutrisi)
6. Irigasi saluran cerna
7. Pada keadaa trauma, digunakan untuk mencegah
terjadinya muntah dan aspirasi
5. Kontraindikasi 1. Gangguan koagulasi
2. Sedang konsumsi obat antikoagulan
3. Varises esofagus
4. Striktur esofagus
5. Riwayat baru dilakukan ligasi (banding) varises
esofagus
6. Tertelan bahan bersifat basa (resiko terjadinya
ruptur esofagus)
6. Persiapan Alat 1. Selang NGT sesuai kebutuhan
2. Jelly
3. Spuit 10ml
4. Gunting perban
5. Klem
6. Spatel lidah
7. Handscoon bersih
8. Senter atau penlight
9. Catether tip ukuran 50cc
10. Plester/hypavix
11. Stetoskop
12. Tissue kering
7. Pra interaksi 1. Cek catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Menggunakan handscoon
8. Interaksi 1. Berikan salam, panggil klien dengan Namanya
2. Menjaga privasi klien
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien
dengan keluarga
9. Kerja 1. Mendekatkan alat kesamping klien
2. Mejelaskan tindakan yang akan dilakukan dan
tujuannya
3. Membantu klien pada posisi terlentang – semi fowler
4. Mencuci tangan
5. Periksa kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernapas
melalui satu lubang hidung, saat lubang hidung lain
tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain,
bersihkan mucus dan sekresi dari hidung dengan
kassa/lidi kapas. Periksa adanya infeksi
6. Memakai sarung tangan bersih
7. Buka kemasan selang NGT
8. Mengukur panjang selang yg akan dimasukkan
dengan cara menempatkan ujung selang dari hidung
klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai
processus xipodeus
9. Beri tanda pada selang yang yang telah diukur dengan
plester
10. Beri jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung
selang tersebut
11. Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal.
Masukkan selang perlahan sepanjang 5-10cm. Minta
klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil
menelan
12. Masukan selang sampai batas yang telah ditandai
13. Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada
tahanan

10 Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan


2. Cuci tangan

Standar prosedur operasional pemasangan NGT kemenkes


11 Referensi
kaltim

C. ANALISA KETERAMPILAN (Sesuai Tindakan Yang Dipilih)

1. Bahaya yang mungkin terjadi 1. Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial
dan cara pencegahan injury, atau anterior fossa skull fracture. Memasukkan
NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan
melewati criboform plate, ini akan menimbulkan
penetrasi intracranial.
2. Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal
varises, alkali ingestion juga beresiko untuk
esophageal penetration
3. Klien dengan koma juga potensial vomiting dan
aspirasi sewaktu memasukan NGT, pada tindakan ini
diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang
terlebih dahulu sebelum NGT.
4. Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana
pasien pasien ini mempunyai kantong lambung yang
kecil untuk membatasi asupan makanan konstruksi
bypass adalah dari kantong lambung yang kecil ke
duodenum dan bagian usus kecil yang menyebabkan
malabsorpsi
2. Identifikasi tindakan 1. Lakukan observasi setelah dilakukan pemasangan
Keperawatan yang NGT takut terjadinya aspirasi
memungkinkan mengatasi 2. Mendengarkan adanya bising usus, catat jika adanya
masalah tersebut penurunan atau suara hiperatif bising usus.
3. Lakukan perawatan selang NGT
4. Ajarkan keluarga untuk memberikan makanan
melalui selang NGT yang tersedia
5. Posisikan pasien 20-30 derajat agar tidak terjadi
aspirasi dan peningkatan intracranial
3. Identifikasi masalah 1. Komplikasi yang mungkin terjadi jika NGT
keperawatan lain yang mungkin terpasang dalam jangka waktu lama adalah erosi
muncul (rasional) kulit dalam hidung, sinusitis, esofagus, fistula
esofagotrakeal, ulserasi gaster/lambung, dan infeksi
oral dan pulmonal.
2. Pasien mengalami distensi abdomen, muntah, atau
adanya drainase dari selang
3. Pasien mengeluh tenggorokan kering akibat
membran mukosa kering dan iritasi.
4. Pasien dapat mengalami tanda dan gejala aspirasi
pulmonal : demam, nafas pendek, kongesti
pulmonal.
4. Evaluasi diri Praktik pemasangan NGT berjalan dengan lancar, sudah
mengikuti SPO pemasangan NGT prinsip-prinsip
pemasangan sudah dijalankan, serta mengobservasi
bahaya yang kemunkinan terjadi pada saat pemasangan
dan ketika pemberian nutrisi melalui selang NGT.
5. Rencana tindak lanjut Tidak ada

Asmadi, 2008 Teknik prosedural keperawatan:konsep dan


6. Referensi
aplikasi kebutuhan dasar klien.

Pemb. Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai