Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA OBSERVASI TINDAKAN KMB 1/ GADAR -KRITIS

(TINDAKAN PEREKAMAN EKG )

Nama mahasiswa : DESTYA MAHARANI PUTRI


Ruang : TERATAI ( unit stroke )
Kelompok :1

NO ITEM REVIEW

A. IDENTITAS PASIEN

1. Initial pasien Tn. M


2. Usia 54 Tahun
3. Diagnosa medis Hiponatremia
4. Pemenuhan kebutuhan Tindakan ini dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan-
kelainan irama jantung/disritmia
5. Diagnosa keperawatan Resiko penurunan curah jantung
6. Tindakan yang dilakukan Perekaman EKG
7. Tanggal tindakan Rabu, 3 januari 2024
8. Waktu 16.50 WITA

B. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

1. Pengertian Elektrokardiogram (EKG) yaitu rekaman aktivitas kelistrikan


jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif
khusus jantung
2. Tujuan tindakan a) Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama
jantung/disritmia.
b) Kelainan-kelainan otot jantung
c) Pengaruh/efek obat-obat jantung
d) Gangguan-gangguan elektrolit
e) perikarditis
Prinsip tindakan ini yaitu bersih karena bukanlah tindakan
3. Prinsip tindakan (rasional)
invasif.
a) irama jantung yang tidak teratur (aritmia)
4. Indikasi b) kelainan jantung bawaan
c) kelainan katup-katup jantung
d) penyempitan pembukuh darah koroner
e) terjadinya serangan jantung
f) kerusakan akibat serangan jantung sebelumnya
5. Kontraindikasi a) riwayat infark miokard dalam 2-5 hari sebelumnya
b) angina pektoris tidak stabil yang sedang dialami saat
ini
c) aritmia tidak terkontrol atau dengan gangguan
hemodinamik
d) endokarditis akut
e) stenosis aorta simptomatis
f) gagal jantung dekompensata
6. Persiapan Alat a) mesin EKG
b) elektroda untuk 12 sadapan EKG
c) gel elektrokondusif
d) gaun atau kaus dengan bagian depan terbuka untuk
pasien
e) kertas tissue
7. Pra interaksi a) pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan
yang akan dilakukan
b) melihat intervensi keperawatan yang telah diberikan
c) mengkaji program terapi yang telah diberikan
8. Interaksi a) memberikan salam dan menyapa nama pasien
b) menjelaskan tujuan dan prosedur
c) menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
d) mencuci tangan
9. Kerja a) bantu klien dalam posisi supine. Posisi fowler dapat
digunakan untuk klien dengan masalah respirasi.
b) Berikan privasi dan minta klien untuk melepaskan
pakaiannya terutama dibagian dada, pergelangan
tangan, dan mata kaki
c) Instruksikan klien untuk tetap berbaring, tidak
bergerak, batuk atau berbicara saat dilakukan
pencatatan EKG untuk mencegah terjadinya artifact.
d) Pasang elektroda pada tubuh klien dengan terlebih
dahulu memberikan gel pada permukaan elektroda
 Kabel RA (right arm, Merah) dihubungkan
dengan elektroda di pergelangan tangan
 Kabel LA (left arm, kuning) dihubungkan
dengan elektroda di pergelangan lengan kiri
 Kabel LL (left Leg, hijau) dihubungkan
dengan elektroda di pergelangan kaki kiri
 Kabel RL (right leg, hitam) dihubungkan
dengan elektroda di pergelangan kaki kanan
 V1 : diruang interkostal 4 kanan,
ditepi kanan sternum
 V2 : diruang interkostal 4 kiri, tepi
kiri sternum
 V3 : dipertengahan V2 dan V4
 V4 : diperpotongan antara linea
medioclavikularis kiri depan ruang
interkostal 5 kiri
 V5 : diperpotongan antara linea
axilaris anterior kiri dengan
intercostalis 5 kiri
 V6 :diperpotongan antara linea
axilaris media kiri dengan
intercostalis 5 kiri
e) Hidupkan mesin EKG, putar pengatur lead pada
daerah netral (c) dan aturlah agar jarum pencatat
menunjukkan ketengah grafik.
f) Putar tombol pengatur lead pada pengatur lead i dan
aturlah agar garis dasar terletak ditengah-tengah
kertas grafik.
g) Jalankan kembali kertas grafik sepanjang 15cm lalu
hentikan kembali kertas grafik
h) Matikan mesin EKG
i) Lepaskan elektroda dan bersihkan kulit dari gel yang
tersisa

10 Terminasi a) Evaluasi hasil kegiatan


b) Membereskan alat-alat
c) Cuci tangan
Hawks, B. &. (2014). Keperawatan medikal bedah. Edisi 8
11 Referensi
buku 2. Singapura: Elsevier

C. ANALISA KETERAMPILAN (Sesuai Tindakan Yang Dipilih)

1. Bahaya yang mungkin terjadi Jika pemasangan EKG tidak tepat dan benar, akan
dan cara pencegahan mendapatkan hasil interpretasi rekam jantung yang salah
dalam menegakkan diagnosa sebaiknya pemasangan harus
tepat dan benar peletakan elektrodanya
2. Identifikasi tindakan a) Obervasi tanda-tanda vital
Keperawatan yang b) Pertahankan tirah baring dan berikan posisi yang
memungkinkan mengatasi nyaman
masalah tersebut c) Ciptakan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung
bila perlu
4. Evaluasi diri a) Pemasangan EKG dengan benar akan mendapatkan
hasil interpretasi yang benar dalam menegakkan suatu
diagnosa.
b) Pemasangan EKG diobservasi apakah tepat memasang
elektroda pada ekstremitas atas dan bawah serta bagian
dada V1-V6.
c) Pemasangan EKG ditandai dengan menuliskan nama,
usia, no Cm dan jam saat pemasangan EKG dihasil
EKG (kertas yang dihasilkan)
5. Rencana tindak lanjut Tidak ada
Marilynn & Lee, (2011). Seri Panduan Praktis Keperawatan
6. Referensi Klinis. Jakarta : Erlangga Surya Darma. (2010). Sistematika
Interpretasi Ekg. Jakarta EGC

Pemb. Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai