EKG (ELEKTROKARDIOGRAM)
e. Perikarditis.
3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Bersih
Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan
indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.
Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi
diagnostik yang penting, yaitu :
b. EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut
d. EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
e. EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (misal: emboli paru atau
hipotermia
1) Persiapan pasien
a) Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
b) Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama perekaman
2) Perispan alat
Ø Satu kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda
Ø Kertas tissue
b. Tahap Orientasi
c. Tahap Kerja
1) Cuci tangan
2) Tutup tirai
8) Tancapkan kabel pasien kedalam sistem monitoring’cek apakah kabel lead sudah ditancapkan pada
kabel pasien dengan benar dan aman
Sisitem 23 Lead :
Sistem 5 lead:
10) Pilih lokasi penempatan elektrode ( sistem 3 lead atau sistem 5 lead)
12) Bersihkan dan keringkan area yang akan ditempeli elektrode, bila berambut sebaiknya dicukur
14) Lepaskan perekat bagian belakang elektrode dan tes kelembapan perekatnya
20) Set alarm batas atas dan bawah menyesuaikan kondisi pasien dan HR
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
2) Pasien nyaman
e. Dokumentasi
Jika pemasangan EKG tidak tepat dan benar, akan mendapatkan hasil interpretasi rekam jantung yang
salah dalam menegakkan diagnosa.