Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)


DI RUANG ROE RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Dalam Mencapai Kompetensi Mata Ajar


Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Program Profesi Ners

Disusun Oleh:

Lia Oktaria
(P1337420921206)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

A. Pengertian
Pemeriksaan Elektro Kardio Gram (EKG) merupakan proses pemeriksaan pada
jantung dengan menggunakan alat yang bernama elektrokardiograf, yang bertujuan
untuk memperoleh hasil rekaman yang berupa grafik, dimana grafik tersebut
menggambarkan aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu
B. Tujuan
Pemeriksaan EKG bertujuan untuk menilai kerja jantung, apakah normal atau tidak
normal. Beberapa hal yang dapat ditunjukkan oleh pemeriksaan EKG adalah:
1. Laju (kecepatan) denyut jantung
2. Ritme denyut jantung
3. Kekuatan dan “timing” sinyal listrik saat melewati masing- masing bagian
jantung.
C. Indikasi
1. Gangguan aritmia or dysritmia (aritmia = dysritmia)
2. Jantung ischemia
3. Myocardiac infarction
4. Hypertrophy otot jantung (untuk otot ventrikel), dilatasi otot jantung
(untuk otot atrium)
5. Gangguan keseimbangan elektrolit
6. Efek obat-obatan
7. Fungsi pacu jantung
D. Persiapan alat
1. Mesin EKG dilengkapi:
 3 set kabel (kabel listrik, ground, kabel pasien)

 4 elektroda ekstermitas dan manset (plat anti karat) dan 6 buah elektroda
pre-kardial dan dengan balon pengisap

 Gel elektroda

 Kassa Lembab
 Tissue

E. Prosedur penatalaksanaan
1. Fase pra-interaksi
 Membaca status pasien
 Melihat intervensi keperawatan yang seharusnya diberikan
 Mencuci tangan
 Menyiapkan peralatan.
2. Fase orientasi
 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
 Melakukan kontrak waktu
 Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien.
3. Fase kerja
 Anjurkan pasien untuk tidur dengan posisi terlentang datar
 Tanggalkan sesuatu yang melekat pada tubuh pasien seperti jam tangan,
handphone di saku
 Siapkan mesin pencatat EKG dengan meletakkannya di sisi tempat tidur,
kemudian mesin hubungkan dengan sumber listrik, ground, dan power di ON-
kan
 Bagian elektroda ekstremitas di pasang. Sebelumnya di olesi gel elektroda atau
kasa lembab antara elektroda dan kulit pasien, kemudian hubungkan sadapan
ekstremitas pada lempeng elektroda yang sesuai pada setiap kabel dengan
memperhatikan tanda dan warna kabel (merah=tangan kanan, kuning=tangan
kiri, hitam=kaki kanan, hijau=kaki kiri)

 Bagian dada yang akan di pasangi elektroda di olesi gel elektroda dan tentukan
lokasi pemasangan, kemudian hubungkan sadapan pada bagian dada yang
lokasinya telah di tentukan. Pasang kabel sesuai tanda atau warna nya C1-C6
(dengan cara menekan bagian balon dan tempelkan pada kulit pasien)

C1 : ICS 4 garis sternal kanan


C2 : ICS 4 garis sternal kiri
C3 : antara C2 dan C4
C4 : ICS 5 midklavikula kiri
C5 : sejajar C4 aksila interior kiri
C6 : sejajar C4 pada mid-aksila kiri
 Mulailah pelaksanaan perekaman (mulai lead I, II, III, AVL, AVR, AVF, C1-
C6)
 Setelah perekaman selesai, lepas semua kabeL
 Bersihkan gel dari kulit pasien dengan menggunakan tissue
 Bersihkan elektroda dari gel yang masih menempel
 Rapihkan peralatan
 Cuci tangan.
4. Fase terminasi
 Melakukan evaluasi, hasil perekaman EKG di konsulkan kepada dokter
 Berpamitan dengan pasien
 Mendokumentasikan hasil kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai