Anda di halaman 1dari 3

WOC

KANKER PARU
PADA TN.S DI RUANGAN GARDENIA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Oleh:
LIA OKTARIA
P1337420921206

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
2022
WEB OF CAUTION
KANKER PARU

ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS


1. Merokok 1. Nyeri dada
PENGERTIAN 2. Batuk terus menerus
Kanker paru-paru adalah suatu 2. Terpapar polusi udara 3. Sesak nafas
kondisi di mana sel-sel tumbuh 3. Tinggal di lingkungan yang tercemar zat 4. Darah dalam dahak
secara tidak terkendali di dalam berbahaya 5. Kehilangan selera makan
6. Kelelahan
organ paru-paru.  4. Atau memiliki keluarga yang menderita 7. Penurunan berat badan
kanker paru-paru.

PEMERIKSAAN PENUNJANG PENATALAKSANAAN


1. CT Scan / MRI 1. Bedah
2. Rontgen dada 2. Radioterapi
3. Biopsi 3. Kemoterapi

KANKER PARU

Massa tumor dalam bronkus


Metastase kanker Iritasi massa tumor Invasi sel kanker ke PENGKAJIAN
ke jantung dalam bronkus kerongkongan 1. Data umum
2. Alasan masuk rumah sakit/ keluhan
Perubahan
Hipersekresi Penumpukan cairan
utama
membrane Bronkospasme Penekanan kanker
kelenjar mukus Merangsang saraf 3. Riwayat Penyakit Sekarang
alveolous dalam rongga perikard ke kerongkongan
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
5. Pemeriksaan Fisik
Peningkatan Ekspansi paru Pengisian ventrikel a. Keadaan Umum (kesadaran,
Dispnea Hipotalamus Gangguan menelan
Produksi TTV
Sputum Peningkatan CO2 b. Pemeriksaan kondisi mata,
Gangguan kebutuhan O2 Penekanan pada Nafsu makan telinga, hidung, abdmen, dada,
Obstruksi pertukaran saraf menurun ekstremitas
gas Ketidakcukupan 6. Pola Kesehatan sehari-hari
jalan nafas Takipnea pengisian arteri
a. Nutrisi
Perasaan tidak BB menurun
nyaman b. Eliminasi
Sesak Pola nafas tidak Aliran darah sistemik 7. Hasil pemeriksaan diagnostik
efektif Defisit Nutrisi
Nyeri Akut
Bersihan Jalan
Gangguan perfusi
Nafas Tidak
serebral tidak
Efektif
efektif
Manajemen jalan nafas Manajemen nyeri
Latihan Batuk Efektif Observasi Observasi
Observasi 1. Monitor pola napas (frekuensi, s kedalaman, usaha 1. Identifikasi
1. Identifkasi kemampuan batuk napas) lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,inten
2. Monitor adanya retensi sputum 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgiling, sitas nyeri
3. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas mengi, wheezing, ronkhi kering) 2. Identifikasi skala nyeri
Terapeutik 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
1. Atur posisi semi fowler atau fowler Terapeutik 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien 1. Pertahanan kepatenan jalan napas dengan head- memperingan nyeri
3. Buang sekret pada tempat sputum tift dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma Terapeutik
Edukasi servikal) 1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif 2. Posisikan Semi-Fowler atau Fowler mengurangi rasa nyeri
3. Berikan minuman hangat 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
2. Anjurkan taruk nafas dalam melalui hidung
4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu nyeri (mis. Kebisingan)
selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, 5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik Edukasi
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir 6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan 1. Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
mencucu ( dibulatkan) selama detik endotrakeal 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 7. Keluarkan sumbatan benda padat dengan proses 3. Anjurkan Teknik non farmakologis untuk
3 kali McGill mengurangi rasa nyeri
4. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah 8. Berikan Oksigen, Jika perlu Kolaborasi
Edukasi 3. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
tarik napas dalam yang ke-3
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, Jika tidak
komtraindikasi
Kolaborasi 2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, Kolaborasi
jika perlu Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, Jika perlu

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperaatan. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definis dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat PPNI
https://www.scribd.com/document/483885877/LP-ASKEP-SAP-LEAFLET-Kanker-Paru-di-Ruang-
Pernapasan-Dhea-Permatasari-Iskandar

Anda mungkin juga menyukai