Kelompok 2
Chika Wahyu
Cicih Kartika
Dewi Sunarsih
Dwishinta
Denis Mario
CA Paru (Kanker Paru)
Pendahuluan Etiologi
Metaplasia, hiperplasia
ke mediastilin
Defisit Nutrisi Kelelahan
Area pleuritik
Intoleransi Aktifitas
Nyeri Akut
Data Objektif :
TD : 129/85 mmHg
Nadi : 115x/ mnt
P : 30x/ mnt
Terdapat stridor lokal
Terdengar bunyi nafas mengi
Data Subjektif : Ketidakefektifan Pola Nafas b/d Dengan dilakukannya 1. Auskultasi dada untuk
Pasien mengatakan Hiperventilasi tindakan keperawatan 3x24 mengetahui karakter bunyi
sesak nafas jam diharapkan pola nafas nafas dan adanya sekret.
Pasien mengatakan pasien menjadi efektif dengan 2. Bantu pasien dengan
nyeri dada kriteria hasil : menginstruksikan
Pasien mengatakan - pasien mengatakan sesak nafas dalam dengan
batuk berdarah berkurang/hilang posisi duduk tinggi
- respirasi dalam batas 3. Observasi pola batuk
Data Objektif : normal. dan karakter sekret.
TD : 129/85 mmHg - suara nafas normal 4. Kolaborasi pemberian
Nadi : 115x/ mnt terapi oksigen
P : 30x/ mnt
Terdapat stridor lokal
Terdengar bunyi nafas
mengi
ANALISIS JURNAL
JURNAL 1
Kanker paru merupakan pertumbuhan sel yang abnormal, yang tidak terkendali didalam paru –paru
yang menimbulkan nyeri dan sesak nafas. Sesak nafas merupakan gejala dari penyakit kanker paru.
Pasien kanker paru pada umunya dilakukan pemasangan water seal drainage(WSD) bertujuan untuk
mengeluarkan cairan pada paru berakibat pasien akan mengalami nyeri. Salah satu tindakan
nonfarmakologi yang membantu menurunkan nyeri dan menangani sesak nafas yaitu menggunakan
terapi musik dan deep breathing exercise (DBE).Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui asuhan
keperawatan pasien kanker paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah
satu orang pasien dengan kanker paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi diruang Anggrek 1
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Intervensi terapi musik dan DBE diberikan selama 3 hari. Intervensi
terapi musik diberikan dengan durasi 20 menit kemudian diberikan DBE sebanyak 4 siklus dalam 5
menit. Hasil studi menunjukan pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien kanker paru dalam
pemenuhan kebutuhan oksigenasi selama 3 hari didapatkan hasil terjadi penurunan skala nyeri yang
awalnya skala 6 setelah diberikan tindakan turun menjadi 5 dan pada repirasi rate sebelum diberikan
tindakan 28x/menit setelah diberikan tidakan menjadi 23x/menit. Kesimpulan terapi musik dan deep
breathing exercise efektif dilakuakan pada pasien kanker paru dengan pemenuhan kebutuhan
oksigenasi.
Jurnal 2
Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali padaparu-paruyang
sering menimbulkan nyeri dan sesak napas. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan
untuk menangani respon nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
terapi musik & Deep Breathing Exercise(DBE)terhadap penurunan nyeri, frekuensi
nadi dan pernapasan pada pasien kanker paru. Penelitian ini merupakan studi quasi
experimental pre-post testwith controlgroup dengan teknikpurposive sampling
,terdiri dari 86 responden kelompok intervensi dan22 kelompok kontroldi RSUP
Persahabatan.Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale(NRS).Analisis yang
digunakan adalah Uji regresi linear berganda,Paired sampel t-test, Independent t-
test. Hasil penelitian menunjukanperbedaan bermakna nilai skala nyeri, frekuensi
pernapasandannadi sebelum dan sesudah intervensi terapi musik dan Deep
Breathing Exercise(DBE)(p=0,000).Penurunan skala nyeri, frekuensi
pernapasandannadi kelompokintervensi lebih besar dari pada kelompok kontrol.
Penelitian ini merekomendasikan terapi musik & DBE sebagai intervensi mandiri
keperawatan untuk mengurangi nyeri kanker paru.