Anda di halaman 1dari 19

KARSINOMA BRONKOGENIK

Oleh : kelompok 3
Ayu Ahmad
Erki
Puspita Wali
Sri Fifi Munarti
Syahril Rasyad Gunawan Abdullah
Wanda Efelyn Saputri Rustam
   Definisi...
• Karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru
primer yang berasal dari saluran napas ( Hood Al
sagaff, dkk 1993 ).
• Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh
diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel
didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh
lain yang terkena kanker. ( Zerich 150105 Weblog, by
Erich )
Etiologi....
Etiologi yang pasti dari karsinoma bronkogenik masih belum
diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari
bahan karsinogenik merupakan faktor utama. Disamping adanya
faktor lain seperti :

Polusi Udara Pengaruh Genetik dan Status


imunologis

Radiasi. Pengaruh Industri

Pengaruh Penyakit Pengaruh rokok


Lain
Patofisiologi...
• Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/
sub bronkus menyebabkan cilia hilang dan
deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen.
Dengan adanya pengendapan karsinogen maka
menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia.
Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia,
hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura,
biasa akan timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi
langsung pada kosta dan korpus vertebra.
Manifestasi Klinis...
• Menurut Sudoyo (2007), pada fase awal kebanyakan
kanker paru tidak menunjukkan gejala-gejala klinis.
Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam
stadium lanjut.
• Gejala-gejala dapat bersifat :
Lokal (tumor tumbuh setempat) :
Invasi lokal
Gejala Penyakit Metastasis
Sindrom Paraneoplastik : Terdapat pada 10% kanker paru.
Asimtomatik dengan kelainan radiologis
Komplikasi...    

• Esofagitis,hilang 1 minggu sampai


dengan 10 hari sesudah pengobatan.
• Pneumonitis,pada rontgent terlihat
bayangan eksudat didaerah penyinaran
Penatalaksanaan Medis
• Tujuan pengobatan kanker dapat berupa :
• Kuratif
• Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka
harapan hidup klien.
• Paliatif.
• Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
• Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terminal.
Lanjutan...
• Mengurangi dampak fisis maupun psikologis kanker baik pada
pasien maupun keluarga.
• Supotif.
• Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia
pemberian nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, obat
anti nyeri dan anti infeksi.
• ( Ilmu Penyakit Dalam, 2001 dan Doenges, Rencana Asuhan
Keperawatan, 2000 )
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN...
• Pengkajian
• Identitas pasien
• Riwayat kesehatan sekarang : Apa yang diderita pasien
misalnya nyeri pada dada , dan sesak nafas.
• Riwayat kesehatan masa lalu : Apakah dahulu pasien
mempunyai penyakit paru obstruksi menahun
• Riwayat kesehatan keluarga : Apakah keluarganya ada
yang menderita penyakit paru
• ADL (activity dialy lifing )
Diagnosa
• Bersihan jalan nafas tidak efektif, b/d peningkatan jumlah/perubahan
mukus viskositas sekret, keterbatasan gerakan dada, /nyeri,
kelemahan,kelelahan.
• Nyeri akut b/d invasi kanker ke pleura, dinding dada.
• Pola pernafasan tidak efektif b/d obstruksi trakeobronkialoleh sekret,
perdarahan aktif, penurunan ekspansi paru, proses inflamsi.
• Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan aliran udara ke alveoli  atau
ke bagian utama paru, perubahan membran alveoli ( atelektasis ,
edema paru , efusi, sekeresi berlebihan,/perdarahan aktif.
• Ansietas b/d ketakutan /ancaman akan kematian , tindakan
diagnostik, penyakit kronis.
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d  intake inadekuat,
peningkatan metabolisme, proses keganasan.
Perencanaan Keperawatan

• Interfensi : Bersihan Jalan Nafas Tidak


Efektif
• Auskultasi bunyi dada, untuk karakter bunyi nafas dan adanya sekret.
• bantu untuk nafas dalam efektif anjurkan batuk dengan posisi duduk.
• Observasi jumlah dan karakter sputum/aspirasi sekret.
• Lakukan penghisapan dengan menggunakan suction. Bila klien tidak
dapat batuk.
• Dorong masukan cairan/oral sedikitnya 2500 CC/hari dalam toleransi
jantung.
• Kolaborasi : Berikan/bantu dengan IPBB , spirometri, meniup botol
• Gunakan oksigen humidifikasi/nebulizer ultrasonik . Berikan cairan
tambahan melalui IV sesuai indikasi.
• Berikan bronkodilator, ekspektoran, atau analgetik sesuai indikasi.
Perencanaan Keperawatan
• Intervensi : Nyeri Akut
• Tanyakan pasien tentang nyeri, Tentukan karaktersitik nyeri
• Kaji  pernyataan verbal dan non verbal nyeri pasien.
• Evaluasi keefektifan pemberian obat
• Berikan tindakan kenyamanan, ubah posisi, pijatan punggung
dll.
• Berikan lingkungan tenang.
• Kolaborasi: Berikan analgesik rutin s/d indikasi.
Perencanaan keperawatan
• Intervensi : Pola nafas tidak efektif
• Kaji frekuensi , kedalaman pernafasan dan ekspansi dada.,
catat upaya pernafasan ( penggunaan otot bantu pernafasan )
• Auskultasi bunyi nafas, dan catat adanya bunyi nafas.
• Observasi pola batuk dan karakter sekret
• Dorong dalam nafas dalam.dan latihan batuk.
• Kolaborasi:
• Berikan oksigen tambahan.
• Berikan humidifikasi tambahan.
• Bantu fisioterapi dada.
Perencanaa keperawatan
• Intervensi : Kerusakan  pertukaran gas
• Catat frekluensi dan kedalaman pernafasan , penggunaan otot bantu dan nafas bibir.
• Auskultasi paru untuk penurunan bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan krekels.
• Observasi ferfusi  daerah akral dan sianosis ( daun telinga, bibir, lidah dan membran
lidah )
• Lakukan tindakan untuk memperbaiki jalan nafas.
• Tinggikan kepala/tempat tidur sesuai dengan kebutuhan.
• Awasi tanda vital
• Kaji tingkat kesadaran
• Kaji toleransi aktivitas.
• Kolaborasi:
• Awasi seri GDA.
• Berikan oksigen dengan
Perencanaan keperawatan
• Intervensi : ansietas
• Evaluasi tingkat pemahaman pasien/orang terdekat tentang
diagnosa.
• Akui rasa takut,  masalah pasien, dan dorong mengekspresikan
perasaan.
• Kolaborasi :
• Libatkan pasien/orang terdekat dalam perencanaan
keperawatan
Perencanaan keperawaatan
• Intervensi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
• Catat ststus nutrisi pasien pada penerimaan, catat turgor kulit,
berat badan dan derajat kekurangan berat badan
• Pastikan pola diet pasien yang disukai/tidak disukai
• Awasi pemasukan/pengeluaran dan berat badan secara periodik
• Selidiki mual, muntah, anoreksia dan catat kemungkinan
hubungannya dengan obat
• Berikan periode istirahat sering.
• Berikan perawatan mulut, sebelum dan sesudah tindakan
pernafasan.
• Berikan Diet TKTP.
IMPLEMENTASI
• Melaksanakan seluruh interfensi keperawatan
agar diperoleh hasil yang optimal.
EVALUASI
• Evaluasi yang dilakukan sesuai dengan kriteria
hasil yang diharapkan.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai