0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
123 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bencana dan tahapan penanganannya secara umum serta peran perawat dalam setiap fase penanganan bencana. Terdapat empat fase penanganan bencana yaitu pra bencana, saat terjadi bencana, pasca bencana awal, dan rekonstruksi. Perawat berperan dalam melakukan persiapan, penanganan langsung korban, pemulihan mental, serta membangun kembali masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bencana dan tahapan penanganannya secara umum serta peran perawat dalam setiap fase penanganan bencana. Terdapat empat fase penanganan bencana yaitu pra bencana, saat terjadi bencana, pasca bencana awal, dan rekonstruksi. Perawat berperan dalam melakukan persiapan, penanganan langsung korban, pemulihan mental, serta membangun kembali masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bencana dan tahapan penanganannya secara umum serta peran perawat dalam setiap fase penanganan bencana. Terdapat empat fase penanganan bencana yaitu pra bencana, saat terjadi bencana, pasca bencana awal, dan rekonstruksi. Perawat berperan dalam melakukan persiapan, penanganan langsung korban, pemulihan mental, serta membangun kembali masyarakat.
SECARA UMUM SERTA KONSEP KEPERAWATAN BENCANA PENGERTIAN Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwaatau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,gagal modernisasi, epidemi. dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atauserangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror. Tahapan Bencana Tahap Pra-Disaster Tahap ini dikenal juga sebagai tahap pra bencana, durasi waktunya mulai saat sebelum terjadi bencana sampai tahap serangan atau impact (Impact phase) Pada tahap serangan atau terjadinya bencana (Impact phase) merupakan fase terjadinya klimaks bencana. Tahap Emergensi Tahap emergensi dimulai sejak berakhirnya serangan bencana yang pertama Tahap Rekonstruksi Pada tahap ini mulai dibangun tempat tinggal, sarana umum seperti sekolah, sarana ibadah, jalan, pasar atau tempat pertemuan warga. MANAGEMEN BENCANA serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. 1. Pada Pra Bencana
1. Situasi Tidak Terjadi Bencana
perencanaan penanggulangan bencana pengurangan risiko bencana pencegahan pemaduan dalam perencanaan pembangunan persyaratan analisis risiko bencana pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang pendidikan dan pelatihan persyaratan standar teknis penanggulangan bencana 2. Situasi Terdapat Potensi Bencana Kesiapsiagaan Peringatan Dini
Mitigasi Bencana 2. Tahap Tanggap Darurat
serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan, pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana 3. Pasca Bencana
Rehabilitasi. perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.5 Rekonstruksi. kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana PERAN PERAWAT DI SETIAP FASE A. Fase pre impack Mengenali instruksi ancaman bahaya Mengidenti ikasi kebutuhan!kebutuhan saat ase emergency "makanan, air, obat! obatan, pakaian dan selimut, serta tenda# Melatih penanganan pertama korban bencana. Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional maupun lembaga!lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat. Fase impact Biasanya pertolongan pertama pada korban bencana dilakukan tepat setelah keadaan stabil. etelah bencana mulai stabil, masing!masing bidang tim sur)ey mulai melakukan pengka(ian cepat terhadap kerusakan!kerusakan, begitu (uga perawat sebagai bagian dari tim kesehatan. Perawat harus melakukan pengka(ian secara cepat untuk memutuskan tindakan pertolongan pertama. Ada saat dimana *seleksi* pasien untuk penanganan segera emergency akan lebih efekti Fase postimpact Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan isik, sosial, dan psikologis korban. selama masa perbaikan perawat membantu masyarakat untuk kembali pada kehidupan normal. DAMPAK PSIKOSOSIAL TERHADAP BENCANA
Dampak psikologis pada individ
Dampak psikologis pada komunitas masyarakat yang mudah meminta (padahal sebelumnya adalah pekerja yang tangguh), masyarakat yang saling curiga (padahal sebelumnya saling peduli), masyarakat yang mudah melakukan kekerasan (padahal sebelumnya cinta damai). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERENTANAN PSIKOLOGIS
Tingkat keparahan Jenis bencana Jenis kelamin dan usia Kepribadian Ketersediaan jaringan dan dukungan sosial Pengalaman sebelumnya AKTIVITAS PSIKOSOSIAL PADA SETIAP TAHAPAN PASKA BENCANA
Tahap Tanggap Darurat : Pasca dampak-langsung
Menyediakan pelayanan intervensi krisis untuk pekerja bantuan, misalnya defusing dan debriefing untuk mencegah secondary trauma Memberikan pertolongan emosional pertama (emotional first aid), misalnya berbagai macam teknik relaksasi dan terapi praktik Berusahalah untuk menyatukan kembali keluarga dan masyarakat Menghidupkan kembali aktivitas rutin bagi anak Menyediakan informasi, kenyamanan, dan bantuan praktis. II. Tahap Pemulihan: Bulan pertama Mendidik profesional lokal, relawan, dan masyarakat sehubungan dengan efek trauma Melatih konselor bencana tambahan Memberikan bantuan praktis jangka pendek dan dukungan kepada penyintas Menghidupkan kembali aktivitas sosial dan ritual masyarakat Tahap Pemulihan akhir: Bulan kedua Memberikan pendidikan dan pelatihan masyarakat tentang reseliensi atau ketangguhan. Mengembangkan jangkauan layanan untuk mengidentifikasi mereka yang masih membutuhkan pertolongan psikologis. Menyediakan "debriefing" dan layanan lainnya untuk penyintas bencana yang membutuhkan. Mengembangkan layanan berbasis sekolah dan layanan komunitas lainnya berbasis lembaga. Fase Rekonstruksi Melanjutkan memberikan layanan psikologis dan pembekalan bagi pekerja kemanusiaan dan penyintas bencana. Melanjutkan program reseliensi untuk antisipasi datangnya bencana lagi. Pertahankan "hot line" atau cara lain dimana penyintas bisa menghubungi konselor jika mereka membutuhkannya Memberikan pelatihan bagi profesional dan relawan lokal tentang pendampingan psikososial agar mereka mampu mandiri. DUKUNGAN PSIKOSOSIAL PADA ANAK Untuk anak- anak bencana bisa sangat menakutkan, fisik mereka yang tidak sekuat orang dewasa membuat mereka lebih rentan tehadap ancaman bencana. Rasa aman utama anak-anak adalah orang dewasa disekitar mereka (orang tua dan guru) serta keteraturan jadwal. DAMPAK BENCANA TERHADAP KESEHATAN Salah satu dampak bencana terhadap menurunnya kualitas hidup penduduk dapat dilihat dari berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi. Bencana yang diikuti dengan pengungsian berpotensi menimbulkan masalah kesehatan ASPEK ETIK DAN LEGAL SERTA KARAKTERISTIK KEPERAWATAN BENCANA Pengertian Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan yang menetukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam mansyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku. Tipe tipe etik Bioetik • Bioetik → studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan Clinical Ethics/Etik Klinik • Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan Nursing Ethics/Etik Perawatan • Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Kode Etik ICN (International Council of Nurses 2006) menekankan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kepekaan terhadap nilai-nilai dan kebiasaan, martabat, keadilan dan keadilan Bencana mengharuskan perawat untuk membuat pilihan etis yang sulit dalam menghadapi sumber daya yang langka. Keputusan sering dibuat untuk kebaikan yang lebih baik daripada individu. Pergeseran fokus dari merawat individu untuk menyediakan layanan kesehatan yang optimal di tingkat komunitas tidak datang secara alami banyak perawat Pasal 6 Gubernur bertanggung jawab menerima dan mengendalikan segala bentuk/jenis bantuan sarana dan prasarana bencana yang diserahkan kepada pemerintah provinsi. Bupati/Walikota bertanggung jawab menerima dan mengendalikan segala bentuk/jenis bantuan sarana dan prasarana bencana yang diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota. Pasal 7 Gubernur, bupati/walikota secara berjenjang melaporkan sarana dan prasarana bencana yang dimiliki secara berkala kepada Menteri Dalam Negeri. Pasal 8 Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan penyelenggaraan sarana dan prasarana penanggulangan bencana bagi pemerintah daerah provinsi,kabupaten dan kota Pasal 9 Biaya pelaksanaan penyiapan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota. Pasal 10 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Dampak lain bencana alam dalam skala besar adalah memunculkan banyak tenda pengungsi atau dengan kata lain anggota masyarakat yang selamat biasanya diungsikan dan ditampung sementara di tempat pengungsian. Masalah muncul karena penanganan pengungsi biasanya tidak optimal, khususnya dari aspek kesehatan. Kelompok penduduk paling rentan terhadap di tempat pengungsian adalah kelompok bayi dan balita, kelompok manusia lanjut usia, kelompok wanita dan ibu hamil dan menyusui.