Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN

BENCANA
ANGIN PUTTING BELIUNG
Melihat hasil data perbandingan bencana alam per jenis kejadian selama periode tahun 1815-
2014 (sumber data BNPB) yang terjadi di wilayah Indonesia, angin puting beliung menempati
urutan ke 2 terbesar yaitu 21 % .
BENCANA ANGIN PUTTING BELIUNG
Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan kumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah.
Angin puting beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong
kondensasi yang terklihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering
dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.

Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada


musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan
awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari disiang hari tumbuh
awan secara vertical, selanjutnya didalam awan tersebut terjadi
pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan udara yang
tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi
menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan
secara acak
BENCANA ANGIN PUTTING BELIUNG
Angin puting beliung merupaka bencana yang dapat diprediksi, akan tetapi lokasi kejadiannya
masih menjadi teka teki untuk dipecahkan.

Menurut INSIST, Yogyakarta ( 2011 ) mengukur kekuatan dan dampak puting


beliung dapat menggunakan skala Fujita, skala tersebut dapat dilihat pada

Kategori Kecepatan Angin Tingkat Kerusakan

F0 ( Lemah ) 64-116 Km/Jam ( 40-72 mph Kerusakan pada atap rumah

F1 ( Sedang 117-181 Km/Jam ( 73-112 mph ) Atap rumah terangkat

F2 ( Kuat ) 182-253 Km/Jam ( 113-157 mph ) Atap rumah terangkat dengan semua kuda-
kudanya
F3 ( Sangat Kuat ) 254-332 Km/Jam ( 158-206 mph ) Atap dan dinding rumah hancur, pecah dan lepas
dari rangka dasarnya

F4 ( Dahsyat ) 333-419 Km/Jam ( 207-260 mph ) Rumah beton rata tanah, bangunan berpondasi
kurang kuat terlempar jauh

F5 ( Luar Biasa ) 420-512 Km/Jam ( 263-318 mph ) Pondasi paling kuat sekalipun terangkat dan
bergeser
Struktur bangunan dapat mempengaruhi kerentanan bangunan, struktur tersebut
antara lain :
1. Bagian atap, terdiri seng, asbes, genteng dan cor
2. Bagian badan/tengah, terdiri kayu, tembok tanpa tulang dan tembok bertulang
3. Bagian pondasi, terdiri tanpa pondasi dan berpondasi

Gejala Awal Terjadinya Puting Beliung adalah :


1. Udara terasa panas dan gerah
2. Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (Cu)-(awan putih
yang bergerombol yang berlapis-lapis)
3. Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya
sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang yang secara visual seperti
bunga kol.
4. Awan tiba-tiba berubah warna dari warna putih menjadi warna hitam pekat (awan
Cb).
5. Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin
kencang sedah menjulang.
6. Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan punah berlangsung paling lama
sekitar 1 jam, oleh karena itulah masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.
CIRI-CIRI ANGIN PUTTING BELIUNG

• Kejadiannya singkat, antara 3 hingga 10 menit, setelah itu diikuti angin kencang yang
kecepatannya berangsur melemah.
• Kecepatan angin lesus adalah 45 hingga 90 km/jam.
• Terjadi di tempat dengan radius jangkuan 5 hingga 10 km.
• Terjadi di musim pancaroba dan sebagian kecil di musim hujan, saat hujan di siang atau sore hari.
• Terjadi antara jam 13 hingga 17.
TANDA-TANDA YANG MENDAHULUI ANGIN
PUTTING BELIUNG
• Sehari sebelumnya udara pada malam dan pagi terasa panas, sumuk, pengap.
• Sekitar jam 10 pagi terlihat awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis
awan yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
• Selanjutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
• Jika ranting pohon bergoyang, maka hujan dan angin kencang akan datang.
• Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
• Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba deras, apabila hujannya gerimis
maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri.
• Terdengar sambaran petir yang cukup keras, yang merupakan pertanda hujan lebat dan angin
kencang akan terjadi.
• Pada musim penghujan, jika 1 hingga 3 hari berturut-turut tidak ada hujan, kemungkinan hujan deras
yang pertama kali turun akan diikuti oleh angin kencang baik yang termasuk dalam kategori puting
beliung atau angin kencang yang memiliki kecepatan lebih rendah.
KARAKTERISTIK ANGIN PUTTING BELIUNG
Kriteria Angin Putting Beliung
Area tumbuh Daratan dan bisa terjadi di laut (water spot)
Periode ulang  Terjadi pada musim peralihan musim kemarau ke hujan atau sebaliknya
(pancaroba)
 Tidak mempunyai siklus yang beraturan
 Tidak ada putting beliung susulan

Arah gerakan Dipengaruhi arah gerakan awan cumulonimbus (Cb)


Proses terjadinya Hanya dari awan Cb dengan skala lokal
Deteksi 0,5-1 jam sebelum kejadian
Waktu kejadian Lebih sering pada siang-sore hari, malam hari jarang terjadi
Kecepatan angina 30-50 knots, dengan durasi sangat singkat
Lamanya  Merobohkan; atap rumah, tiang,pohon tinggi yang rimbun dan rapuh.
 Skala besar bisa menghancurkan rumah permanen

Luas area kerusakan 5-10 km


DAMPAK YANG DITIMBULKAN ANGIN
PUTTING BELIUNG
Bencana angin puting beliung bila menimbulkan
korban dan kerusakan pada bangunan
infrastruktur, hal ini tergantung dari skala Angin puting beliung yang
intensitas angin. Semakin tinggi intensitas angin terjadi di indonesia memiliki
maka akan semakin berat tingkat kerusakan skala intensitas antara F1 dan
yang ditimbulkan F0, yang digolongkan pada
tornado lemah.

Kerusakan yang ditimbulkan diantaranya :


• Menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan
• Merusak jaringan listrik
• Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil
• Membahayakan keselamatan
• Mengakibatkan banjir
ANTISIPASI DAN PENANGGULANGAN ANGIN
PUTTING BELIUNG
• Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi
beban berat pada pohon tersebut
• Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat mudah sekali
terhempas, sedangkan pada rumah yang permanent, kecil kemungkinan terhempas
• Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk tidak mendekati
daerah awan gelap tersebut
• Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena tersebut sangat
cepat
• Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut seperti
pohon asem, pohon beringin dsb.
ANTISIPASI DAN PENANGGULANGAN ANGIN PUTTING BELIUNG

Adapun upaya penanggulangan angin puting beliung adalah sebagai berikut :

1. Sebelum datangnya Angin


• Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat
• Waspadalah terhadap perubahan cuaca
• Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat.
• Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut: Langit gelap, sering berwarna kehijauan.
• Hujan es dengan butiran besar
• Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputa
• Suara keras seperti bunyi kereta api cepat
• Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan ( bunker ) bila ada angin topan mendekat
2. Saat datangnya Angin

• Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan (bunker)


• Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik,
pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda harus lakukan adalah segera menuju ke
ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang
dianggap paling aman, basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah.
• Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan kendaraan anda
serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah disebutkan di atas.
• Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang anda harus lakukan
adalah sebagai berikut:
• Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan lebih aman tiarap pada
tempat yang datar dan rendah
• Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila
di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan
anda untuk mencari tempat perlindungan terdekat.
• Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan
kematian dan cedera serius.
MITIGASI BENCANA ANGIN PUTTING
BELIUNG
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana angin puting :
• Membuat sruktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angina
• Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah
yang rawan angin topan
• Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin
topan
• Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin
• Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan
sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan
• Pengamanan/perlakuan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau
arang lain disekitarnya.
• Kesiap-siagaan dalam menghadapi angin puting beliung, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri
• Pengamanan barang-barang di sekitar rumah agar terikat dibangun secara kuat sehingga tidak
diterbangkan angina
• Untuk para nelayan, supaya menembatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.
MITIGASI BENCANA ANGIN PUTTING
BELIUNG
Sebelum Bencana :

• Perlu dilakukan sosialisasi mengenai puting beliung agar masyarakat memahami dan mengenal
puting beliung, baik definisi, gejala awal, karakteristik, bahaya, dan mitigasinya
• Menyusun peta rawan bencana puting beliung berdasarkan data historis
• Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh serta tidak
membiasakan memarkir kendaraan di bawah pohon besar
• Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan gelap dan menggantung
• Mengembangkan sikap sadar informasi cuaca dengan selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca
atau proaktif menanyakan kondisi cuaca kepada instansi yang berwenang
• Penyiapan lokasi yang aman untuk tempat pengungsian sementara
MITIGASI BENCANA ANGIN PUTTING
BELIUNG
Saat Bencana

• Segera berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman begitu angin kencang menerjang
• Jika memungkinkan segeralah menjauh dari lokasi kejadian karena proses terjadinya puting
beliung berlangsung sangat cepat
• Jika saat terjadi puting beliung kita berada di dalam rumah semi permanen/rumah kayu, hingga
bangunan bergoyang, segeralah keluar rumah untuk mencari perlindungan di tempat lain karena
bisa jadi rumah tersebut akan roboh
• Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik
• Ancaman puting beliung biasanya berlangsung 5-10 menit, sehingga jangan terburu-buru keluar
dari tempat perlindungan yang aman jika angin kencang belum benar-benar reda
MITIGASI BENCANA ANGIN PUTTING
BELIUNG
Setelah Bencana

• Melakukan koordinasi dengan berbagai pelaksana lapangan dalam pencarian dan pertolongan
para korban
• Mendirikan posko dan evakuasi korban yang selamat
• Mendirikan tempat penampungan korban bencana secara darurat di dekat lokasi bencana atau
menggunakan rumah penduduk untuk pengobatan dan dapur umum
• Melakukan koordinasi bahan bantuan agar terdistribusi tepat sasaran dan sampai kepada
mereka yang benar-benar membutuhkan dan menghindari para oknum yang memanfaatkan
situasi
• Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan estimasi kerugian material
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai