Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Pengkajian

Proses Keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis, dalam melakuan


asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan
pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya (Tarwoto & Wartonah, 2004).

Pengkajian keperawatan pada sistem persarafan adalah salah satu komponen dari proses
keperawatan yang merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali
permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data dan membuktikan data tentang status
kesehatan seorang klien. Data tentang fisik emosi, pertumbuhan, sosial, kebudayaan, intelektual,
dan aspek spiritual. Keahlian dalam melakukan observasi, komunikasi, wawancara, dan pemeriksaan
fisik sangat penting u ntuk mewujudkan fase proses keperawatan

Pengkajian keperawatan terutama melakukan evaluasi fungsional. Kedalaman pengkajan


bergantung pada keluhan fisik klien, riwayat kesehatan, dan semua petunjuk fisik yang ditemukan
pemeriksa yang memerlukan eksplorasi Iebih jauh.

Banyak fungsi neurologis klien dikaji selama pengkajian riwayat dan pengkajian fisik rutin.
Salah satunya adalah mempelajari tentang pola bicara, status mental, gaya berjalan, cara berdiri,
kekuatan motorik, dan koordinasinya. Aktifitas yang sederhana yang dapat memberikan informasi
banyak bagi orang yang melakukan pengkajian adalah pada saat berjabat tangan dengan klien.

Segi lain dari pemeriksaan fisik neurologis yang dilakukan melalui serangkaian pertanyaan
logis dan diikuti dari tingkat yang lebih tinggi pada fungsi kortikal ke arah sebuah penentuan
intergritas saraf-saraf periferal.

KOMPONEN PENGKAJIAN

Komponen pengkajian keperawatan komprehensif yang dilaksanakan oleh perawat secara


umum meliputi anamnesis pada klien, keluarga, dan perawat lainnya; pemeriksaan kesehatan;
meninjau catatan atau ststus klien untuk melihat pemeriksaan diagnostik; konsultasi dengan anggota
tim kesehatan lain; dan meninjau literatur yang terkaitdengan keadaan klien.

Pengkajian neorologis dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengkajian secara umum dan
pengkajian fisik neurologis yang berperan dalam menggali masalah keperawatan yang dikeluhkan
klien.

B. Tujuan Tahap Pengkajian

Pada pengkajian umum, fokus dari wawancara mempunyai dua tujuan, yaitu ;

1. Analisis masalah terakhir membawa klien pada fasilitas perawatan kesehatan.


2. Survei umum sistem yang lain untuk menentukan apakah terdapat masalah pada area lain
selain yang telah diidentifikasi oleh klien.

Tujuan utama dalam pengkajian keperawatan klien dengan masalah neurologis, baik yang aktual
maupun potensial adalah :
Tujuan pertama adalah mengumpulkan data tentang fungsi sistem persarafan dengan cara yang
objektif dan berurutan. Data dapat dikatakan objektif jika beberapa pemeriksa, mengamati
fenomena atau perilaku yang sama dan ditetapkan dengan jelas (misalnya “stupor” untuk satu orang
dapat berarti “letargi” untuk orang lain).

Tujuan kedua adalah untuk menghubungkan data setiap saat. Karena hubungan tersebut sangat
bermakna maka hasil pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
dignostik harus saling berkaitan. Pertimbangan tentang informasi dalam format yang terpola akan
membantu dalam menegakkan baik diagnosis medis maupun diagnosis keperawatan dan memandu
perawat dalam memilih dan mengevaluasi terapi.

Tujuan ketiga adalah menentukan efek dari disfungsi pada kehidupan sehari-hari klien dan
kemampuan untuk melakukan perawatan diri.

Tujuan Pengkajian

1. Mengidentifikasi Prioritas
2. Mengumpulkan data klien melalui observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik
3. Secara berkelanjutan memperbarui database informasi
4. Menganalisis data:
5. Mengenali data penting
6. Memvalidasi observasi
7. Mengenali pola atau pengelompokan
8. Mengidentifikasi kekuatan dan masalah
9. Menganalisis data untuk mencapai kesimpulan

C. Hubungan Pengkajian dengan Proses Keperawatan

Tahap pengkajian adalah dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan. Oleh karena
itu pengkajian yang akurat, lengkap dan sesuai dengan kenyataan (kebenaran data) sangat penting
untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang digunakan dalam proses keperawatan.

Daftar Pustaka

Arif Muttaqin. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Persarafan,Jakarta:
Salemba Medika

Caroline Bunker Rosdhl dan Mary T. Kowalski. 2012. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai