KEPERAWATAN
Oleh
Ns. Eka Lutfiatus Solehah, S.Kep.,M.Kes
1
Pengertian
Pengkajian merupakan tahap awal proses
keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien.
Tahap pengkajian merupakan pemikiran
dasar dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan
individu. Pengkajian yang lengkap, akurat,
sesuai kenyataan, kebenaran data sangat
penting untuk merumuskan suatu diagnosa
keperawatan dan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan respon
individu.
Data Dasar adalah kumpulan data yang
berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuan klien untuk mengelola
kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan
hasil konsultasi dari medis atau profesi
kesehatan lainnya.
Data Fokus adalah data tentang
perubahan-perubahan atau respon klien
terhadap kesehatan dan masalah
kesehatannya serta hal-hal yang mencakup
tindakan yang dilaksanakan terhadap klien.
Fokus Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan tidak sama dengan
pengkajian medis. Pengkajian medis difokuskan
pada keadaan patologis, sedangkan pengkajian
keperawatan ditujukan pada respon klien
terhadap masalah-masalah kesehatan yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia. Misalnya dapatkah klien
melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga fokus
pengkajian klien adalah respon klien yang nyata
maupun potensial terhadap masalah-masalah
aktifitas harian.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi
tentang klien yang dilakukan secara sistematis
untuk menentukan masalah-masalah, serta
kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan
kesehatan klien.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke
rumah sakit (initial assessment), selama klien
dirawat secara terus-menerus (ongoing
assessment), serta pengkajian ulang untuk
menambah / melengkapi data (re-assessment).
Tujuan Pengumpulan Data
1. Data Subjektif
adalah data yang didapatkan dari klien sebagai
suatu pendapat terhadap suatu situasi dan
kejadian. Informasi tersebut tidak bisa
ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi,
perasaan, ide klien tentang status kesehatannya.
Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah,
ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaan
malu.
2. Data Objektif
adalah data yang dapat diobservasi dan diukur,
dapat diperoleh menggunakan panca indera
(lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan
fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan,
tekanan darah, edema, berat badan, tingkat
kesadaran.
Karakteristik Data
1. Lengkap
Data yang terkumpul harus lengkap guna
membantu mengatasi masalah klien yang
adekuat. Misalnya klien tidak mau makan selama
3 hari. Perawat harus mengkaji lebih dalam
mengenai masalah klien tersebut dengan
menanyakan hal-hal sebagai berikut: apakan
tidak mau makan karena tidak ada nafsu makan
atau disengaja? Apakah karena adanya
perubahan pola makan atau hal-hal yang
patologis? Bagaimana respon klien mengapa tidak
mau makan.
2. Akurat dan nyata
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat
harus berfikir secara akurat dan nyata untuk
membuktikan benar tidaknya apa yang didengar,
dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan
ada tidaknya validasi terhadap semua data yang
mungkin meragukan. Apabila perawat merasa
kurang jelas atau kurang mengerti terhadap
data yang telah dikumpulkan, maka perawat
harus berkonsultasi dengan perawat yang lebih
mengerti.
3. Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya
menyebabkan banyak sekali data yang harus
dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam
mengidentifikasi. Kondisi seperti ini bisa
diantisipasi dengan membuat data komprehensif
tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data
yang relevan sesuai dengan masalah klien, yang
merupakan data fokus terhadap masalah klien
dan sesuai dengan situasi khusus.
Sumber Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi Dokumentasi
1. Wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi
klien dan merupakan suatu komunikasi yang
direncanakan. Tujuan wawancara dalam
pengkajian data keperawatan : (1)Mendapatkan
informasi yang diperlukan dalam
mengidentifikasi dan merencanakan tindakan
keperawatan; (2)meningkatkan hubungan
perawat-klien dlm komunikasi; (3)membantu
klien untuk memperoleh informasi dan
berpartisipasi dlm identifikasi masalah & tujuan;
(4)membantu perawat untuk menentukan
investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian.
2. Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan
keadaan klien untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Observasi memerlukan suatu keterampilan
disiplin dan praktik klinik sebagai bagian tugas
dari perawat.
3. Pemeriksaan fisik
Fokus pengkajian fisik sebaiknya dilakukan
perawat adalah pada kemampuan fungsional
klien. Misalnya jika ada klien dengan gangguan
sistem pernafasan, maka perawat mengkaji
apakah gangguan tersebut mempengaruhi klien
dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Tujuan
dari pengkajian fisik adalah untuk menentukan
status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah
kesehatan dan mengambil data dasar untuk
menentukan rencana tindakan keperawatan.
Metoda/tehnik pemeriksaan fisik :
a. Inspeksi
inspeksi adalah suatu proses observasi yang
dilaksanakan dengan menggunakan indra
penglihatan.
b. Palpasi
palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan
indra peraba.
c. Perkusi
perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan
mengetuk untuk membandingkan kiri-kanan
pada setiap daerah permukaan tubuh denagn
tujuan menghasulkan suara
d. Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh
tubuh dengan menggunakan stetoskop.
Aspek/pendekatan pemerikasaan fisik :
a. Head-To-Toe (kepala ke kaki)
pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan
secara berurutan sampai ke kaki (keadaan umum,
TTV, kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher,
dada, jantung, abdomen, genetalia, ekstremitas)
b. ROS (review of system) – sistem tubuh
pendekatan ini dilakukan pengkajian sistem
tubuh secara keseluruhan. (sistem
kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem
persyarafan, sistem perkencingan, sistem
pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem
reproduksi, sistem integumen)
c. Pola fungsi kesehatan
pendekatan ini perawat mengumpulkan data
secara sistematis dengan cara mengevaluasi
pola fungsi kesehatan dan memfokuskan
pengkajian fisik pada masalah yang khusus.
(persepsi kesehatan, pola nutrisi, pola
eliminasi, pola tidur, pola aktivitas, pola
seksualitas, koping, pola nilai keyakinan)
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi meliputi data-data pada buku
rekam medik klien/catatan medis klien.