Anda di halaman 1dari 31

MOBILITAS DAN HIV

POIN POIN DALAM POKOK BAHASAN


• Mobilitas
• Situasi Kasus HIV/AIDS di Indonesia
• Hubungan antara mobilitas dan HIV (konteks
sosial, budaya, dan perilaku)
TENTANG MOBILITAS DI INDONESIA

1. Tingkat mobilitas rakyat Indonesia cukup tinggi bila


diukur dengan standar Internasional
2. Indonesia memiliki buruh migran non-permanen terbesar
yang tinggal jauh dari keluarga untuk jangka waktu yang
lama bila dibandingkan dengan seluruh negara di dunia

Mobilitas kurang, hidup dan tinggal di desa tertentu 


mobilitas tinggi, sering bepergian jauh
• Dalam semua informasi tentang situasi HIV
di Indonesia, bagaimana kaitan antara
situasi HIV tersebut dengan karakteristik
kelompok penduduk yang bermigrasi, pola
mobilitas, dan daerah tujuan migrasi.
Bayi

Istrinya

Pelanggan
? WPS
Pelanggan
IDU dan
atau Istrinya
waria Bayi
JENIS MOBILITAS YANG SERING DIHUBUNGKAN
DENGAN RISIKO INFEKSI HIV
1. Perpindahan buruh sementara ke lokasi pertambahan,
konstruksi, perkebunan
2. Urbanisasi
3. Perputaran beberapa jenis pekerjaan  pengangkutan,
perikanan, kelautan
4. Pemusatan buruh migran VERSUS industri seks komersil
• Peningkatan penyebaran HIV yang pesat di masyarakat
merupakan suatu testimoni terhadap adanya hubungan antara
migrasi, mobilitas dan HIV

• Beberapa study di dunia pada beberapa kelompok yang


bermobilitas tinggi seperti
• Supir truk
• Militer
• ABK
• Pedagang
• Buruh migran
telah membuktikan bahwa mobilitas sebagai salah satu faktor
yang ada kaitannya dengan infeksi HIV.
KONSENTRASI BURUH MIGRAN
1. Pemukiman pertambangan
2. Perkayuan
3. Pasar
4. Daerah perkotaan
5. Daerah perkebunan
6. Titik perbatasan
7. Pelabuhan laut
8. Lokasi pembangunan
9. Jalur transportasi
10. Pos militer
11. Pabrik
12. Wilayah konsentrasi industri seks komersil
• Penelitian juga membuktikan bahwa pada
beberapa negara dengan mobilitas musiman
dan mobilitas jangka panjang yang lebih
tinggi memiliki laju infeksi HIV yang lebih
tinggi pula.
BUDAYA DAN PERILAKU
1. Budaya dan perilaku memiliki lebih dari 1 pasangan seksual  Irian
2. Budaya tabu, tapi:
“kaum laki-laki yang melakukan hubungan seks sebelum nikah dan
diluar pernikahan masih dapat ditoleransi; ini hasil ketidakseimbangan
antara laki-laki dan perempuan sehingga mendorong industri eks di
Thailand dan Kamboja… Sehingga laki-laki mengunjungi pekerja
seks, dan mereka juga berhubungan dengan istri dan pacar mereka.
Sejumlah kecil perempuan kini melakukan hal yang serupa. Jaringan
seks tidak aman yang signifikan ini menyuburkan lahan bagi
penularan HIV dan dalam hal ini terjadi di semua negara”
(Chantavanich, Beesey dan Paul, 2000, dalam Hugo 2001)
3. Tingkat mobilitas tinggi dalam budaya: Minangkabau, Batak, dan
Bugis
4. Budaya penggunaan kondom masih rendah
TREND PEMAKAIAN KONDOM
WAWANCARA DENGAN WPSL
90
80 Pemakaian kondom dengan tamu terakhir
78 75 77
70 73
66 65 64
60 60
% 50
Selalu memakai kondom dengan tamu dalam
satu minggu terakhir
40 43
38
34
30
20
10
0
2007 2009 2010 2012 2013 2014
Source: Kerti Praja Foundation
SURVEILANS PERILAKU PADA PENASUN
TAHUN 2005

44% dari responden penasun


mengatakan pernah hubungan
seks dengan WPS, dan dari
mereka ini hanya 67% yang
memakai kondom

Sumber: Survei BPS/HCPI, 2005


Peningka
tan
prevalen
si HIV
pada
WPS di
Bali
PERSEN HIV+ PADA PSK
(SURVEI SETIAP BULAN NOVEMBER)
25
22.5
20.5 19.8
20 19.5
18.2
KECENDERUNGAN
WPS langsung
16
PREVALENSI HIV YANG
MENURUN PASCA
% 15
12.4
14.5 15.2

PENINGKATAN KONDOM 10
DAN ARV DINI
8.8 8.5
7 WPS tidak langsung 6.1
7.2 6.5
5.5
5 4 4.1
2.1 2.3 2.2
1.6
0 0.25 0.24

2008

2010

2012
2013
2000
2001
2004
2005
2006
2007

2009

2011

2014
Sumber: Yayasan Kerti Praja dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
INDONESIA
• Potensi penyebaran HIV di dindonesia terkait migrasi dan
mobilitas:
• Peningkatan trend industri seks komersial
• Migrasi internasional dan domestik
• Urbanisasi
• Perkembangan industri pariwisata
• Kemiskinan
• Proximity terhadap daerah daerah dengan epidemi HIV
yang tinggi
• Peningkatan trend multiple sex partners
• Perilaku sexual beresiko di beberapa kelompok beresiko

Anda mungkin juga menyukai