Anda di halaman 1dari 18

Kanker Ovarium

• Kanker ovarium atau indung telur mendapat julukan “ The Silent Lady
Killer “ atau pembunuh wanita diam- diam, karena julukan ini
menyiratkan sifat kanker ovarium yang sulit dideteksi pada stadium
dini. Karena biasanya tanpa gejala sama sekali.
• Pertumbuhannya sangat lambat dan biasanya kalau keluhan timbul
sudah terdapat benjolan.
• Wanita yang beresiko terkena kanker indung telur atau ovarium
biasanya berhubungan dengan kanker payudara.
• Ada hubungan keluarga sehingga disebut sindroma kanker payudara.
• Meski faktor keturunan berperan dalam terjadinya kanker ovarium,
wanita yang tidak memiliki keluarga penderita kanker ovarium dapat
pula terkena penyakit kanker ini.
• Selain faktor keturunan, penyebab pasti kanker ovarium belum
diketahui sampai saat ini.
• Kanker ovarium dapat menyerang wanita usia muda hingga tua.
• Kasus penderita kanker ovarium termuda yang ditemui berusia 8
tahun.
• Jadi, kanker ovarium ini tidak pandang usia.
• Wanita yang beresiko menderita kanker ovarium biasanya wanita
yang mengalami kesulitan memiliki anak, wanita yang tidak memiliki
anak dan wanita yang mendapat pemicu ovulasi ( terapi hormone ).
• Jika ditemukan suatu kantung tidak biasa di ovarium bukan berarti
langsumg divonis menderita kanker ovarium.
• Ada jenis kista di ovarium yang berkaitan dengan siklus haid yang
dikenal dengan nama kista fungsional yang dapat menyusut dengan
sendirinya dalam waktu 1-3 bulan karena hanya berisi cairan.
• Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat-sekat dan
dinding sel tebal dan tidak teratur.
• Tidak seperti kista fungsional yang hanya terisi cairan, kista abnormal
memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat
bersifat ganas.
• Adanya kanker pada daerah indung telur akan menggangu kesuburan.
• Kanker yang sudah memasuki stadium lanjut, dapat menyerang
organ- organ tubuh lainnya seperti usus ( yang paling sering ) dan
paru- paru.
• Resiko kematian akan semakin besar.
• Keterlambatan mendiagnosis kanker ovarium sering terjadi karena
letak ovarium berada di dalam rongga panggul sehingga tidak terlihat
dari luar.
 Gejala Kanker Ovarium
1. Adanya pembesaran perut karena terdapat penggumpalan cairan di
dalam perut.
2. Gangguan menstruasi terjadi ketika tumor menyerang hormone.
3. Rasa sakit di perut dan terjadi pendarahan cukup banyak ketika
menstruasi.
4. Kadang perut terasa begah, kembung , dan tidak nyaman.
Gejala Stadium Lanjut
• Terasa ada benjolan di perut ketika diraba.
• Nyeri panggul.
• Gangguan buang air besar atau buang air kecil akibat penekanan pada
saluran pencernaan dan saluran kencing.
• Penderita dapat mengalami penimbunan cairan di rongga perut
sampai mengalir ke rongga dada.
• Perut tempat semakin membuncit dan bisa juga sampai terjadi sesak
nafas.
Yang Beresiko Terkena Kanker Ovarium
a. Usia :
Resiko anda naik seiring dengan bertambahnya usia.
b. Kehamilan :
Jika anda tidak pernah hamil, maka anda beresiko lebih tinggi terkena
kanker ovarium.
c. Kontrasepsi oral :
Wanita yang menggunakan pil KB memilikin resiko lebih kecil.
Dengan meminum pil KB lebih dari 5 tahun juga mengurangi resiko
terkena kanker ovarium sampai 50%.
d. Riwayat Keluarga :
Resiko terkena kanker ovarium akan bertambah besar apabila ibu
atau saudara perempuan sedang atau pernah menderita penyakit ini.
e. Penyakit Lain :
Setiap penyakit yang mempengaruhi lapisan-lapisan sel di permukaan
usus, akan meningkatkan resiko terhadap serangan kanker ovarium.
Suatu kerusakan genetik yang disebut sindroma Peutz-Jegher dimana
banyak polip tumbuh dalam usus kecil, meningkatkan resiko terkena
kanker indung telur sebanyak 5 sampai 10x lipat.
Fakta-fakta Yang Terjadi Berhubungan
Dengan Kanker Ovarium
• Satu dari 70 wanita terkena kanker ovarium.
• Kanker ovarium paling sering muncul pada wanita berusia 50-60
tahun.
• Semakin banyak wanita yang mati karena kanker
ovarium,dibandingkan penyebab ginekologis lain.
• Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ke-4 pada wanita
setelah kanker paru-paru,payudara, dan leher rahim.
• Hanya sekitar 25% kanker ovarium yang terdiagnosa sejak dini.
Faktor-faktor Yang Dapat Mengurangi Resiko
Kanker
Gaya Hidup Sehat.
Istirahat yang cukup, rekreasi, olahraga yang teratur, jauhi perilaku
seksual yang menyimpang dan tidak normal serta berganti pasangan
seks karena kebiasaan ini bisa memicu virus kanker genitalia serta
penyakit seksual menular lainnya.
Menjaga kebersihan lingkungan.
Hanya mengkonsumsi makanan sehat.
Mengurangi makanan berlemak dan memperbanyak mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan segar.
Hindari bahan makanan yang diasap, diasin, dan diawetkan.
Memperhatikan kesehatan pribadi.
Meminimalkan bahan kimia dan obat-obatan.
Hindari merokok.
Tindakan Pemeriksaan dan Pengobatan Yang Dapat Dilakukan

a. Pemeriksaan :
1. Dengan tes darah
2. Pemeriksaan rongga panggul,kemudian dilanjutkan dengan USG, CT
Scan atau MRI ( magnetic resonance imaging ).
Prosedur pemeriksaan ini akan menghasilkan gambar dalam perut
untuk mengidentifikasi adanya jenis sel yang tidak normal.
3. Laparatomi dan Laparaskopi
4. Pemeriksaan laparatomi, akan dibuat suatu torehan pada perut
untuk mengambil sejumlah kecil jaringan untuk dianalisa yang disebut
biopsy.
Ini merupakan satu-satunya cara untuk menentukan apakah tumor
itu ganas atau tidak.
Wanita yang berusia 30-35 tahun, lebih cocok untuk menjalani
laparoskopi.
Metode ini menggunakan insisi kecil ke dalam perut dan melakukan
biopsy dengan menggunakan alat yang disebut laparoskop.
5. Protein CA-125
6. Pemeriksaan secara periodic terhadap unsure mirip protein darah
disebut CA-125.
Pada kanker ovarium,indung telur akan melepaskan protein
abnormalnya ke dalam darah dan CA-125 akan membantu
mengidentifikasi tumor ini.
Tes dengan CA-125 memang tidak cukup sensitive untuk memantau
kanker ovarium, namun bagi yang sudah mengidap maka peningkatan
CA-125 biasanya menandakan adanya kanker yang sudah lanjut.
b. Pengobatan
1. Operasi
Apabila pasien memang tidak ingin punya anak lagi maka dokter akan
mengangkat kedua ovarium, tuba falopii, rahim, kelenjar getah bening
disekitarnya dan omentum.
Dokter juga akan mengambil contoh jaringan dan cairan dari perut
guna diperiksa apakah mengandung sel-sel kanker.
Tujuan bedah ini ialah mengangkat semaksimal mungkin sel-sel
kanker yang ada.
2. Kemoterapi
Apabila kanker masih terbatas di indung telur saja, maka pembedahan dapat
mengangkat seluruh sel-selnya namun jika kanker sudah pada stadium lanjut
dan menyebar ke bagian lain dari tubuh, bagaimanapun pembedahan tidak
mampu mengangkat seluruh sel kanker.
Untuk kondisi yang demikian,dokter akan memberikan obat-obatan anti
kanker (kemoterapi) guna menumpas sel-sel kanker yang masih tertinggal.
Untungnya , dibandingkan dengan kanker jenis lain maka kanker ovarium
lebih cepat lenyap oleh kemoterapi dan kecuali itu obat-obatan anti kanker
mampu memberikan ketahanan hidup sekitar 5 tahun kepda 20-30% pasien
wanita pengidap kanker ovarium stadium lanjut.

Anda mungkin juga menyukai