A. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu
proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyer et al., 1996).
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam meberikan asuhan keperawatan
sesai dengan kebutuhan individu (klien).
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam lima tahap
kegiatan, meliputi pengumpulan data, analisis data, sistematika data, penentuan
masalah, dan dokumentasi data. Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal
dari proses keperawatan & merupakan proses sistematis dalam pengumpulan data
dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi & mengidentifikasi status
kesehatan klien (Iyer et.al.,1996).
1. Identitas pasien
meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjan dan alamat.
2. Riwayat Kesehatan
niformasi yang diperoleh perawat dengan cara menanyakan pertanyaan
tertentu, dan pasien dapat memberikan jawaban yang sesuai (dalam kasus
ini, sering kali disebut heteroanamnesa). Riwayat kesehatan dapat
didokumentasikan yang biasa kita kenal dengan rekam medis.
8. Klasifikasi data
Pengumpulan data
a. Tujuan : Di peroleh data dan informasi mengenai masalah Kesehatan
yang ada pada pasien sehingga dapat di tentukan Tindakan yang
harus di ambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut
aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta factor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah di analisis.
b. Jenis data antara lain :
Data subjektif, yaitu data yang di peroleh dari keluhan yang di
rasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya:
kepala pusing, nyeri dan mual.
Data objektif, yaitu data yang di peroleh melalui suatu
pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya : suhu
tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia (status Kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok di mana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status Kesehatan menurunkan,
membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito, 2000)
Perumusan diagnosa keperawatan :
Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan
data klinik yang di temukan
Resiko : menjelaskan masalah Kesehatan nyata akan terjadi
jika tidak di lakukan intervensi
Kemungkinan :menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk
memastikan masalah keperawatan kemungkinan.
Wellness :keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau
masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ke tingkat
sejahtera yang lebih tinggi.
Syndrom :diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan
actual dan resiko tinggi yang di perkirakan muncul/timbul karena suatu
kejadian atau situasi tertentu
C. Perencanaan keperawatan
D. Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana Tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik, tahap pelaksanaan di mulai setelah rencana Tindakan di susun
dan di tujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan
yang di harapkan. Oleh karena itu rencana Tindakan yang spesifik di
laksanakan untuk memodifikasi factor – factor yang mempengaruhi masalah
Kesehatan klien.
Adapun tahap – tahap dalam Tindakan keperawatan adalah sebagai
berikut :
Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi
yang di identifikasi pada tahap perencanaan
Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan
pelaksanaan Tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Pendekatan Tindakan keperawatan meliputi Tindakan :
independen, dependen, dan interpenden.
Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan Tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
E. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan
keberhasilan Tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat di lihat
dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses
tersebut. Sedangkan keberhasilan Tindakan dapat di lihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari –
hari dan tingkat kemajuan Kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di
rumuskan sebelumnya.Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut :
Proses asuhan keperawatan, berdasarkan kriteria/rencana yang telah
disusun. Hasil Tindakan keperawatan, berdasarkan kriteria keberhasilan yang
telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.
Hasil evaluasi : Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan perbaikan/kemajuan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Tujuan tercapai Sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara
maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan
perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal
ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat
data, analisis, diagnosa, Tindakan dan factor – factor lain yang tidak
sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses keperawatan dari
pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien, seluruh tindakannya
harus di dokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi keperawatan.