PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan professional dari pelayanan yang
tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan selama masa perawatan pasien. Dengan
demikian, pelayanan keperawatan memegang peranan penting dalam upaya menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. Pengkajian merupakan
tahap awal dan landasan proses keperawatan. Diperlukan pengkajian yang cermat untuk
mengenal masalah pasien, agar dapat memberi arah kepada tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian
dalam tahap pengkajian.
Keperawatan adalah unik karena fokusnya yang luas ke arah pemahaman dan
penatalaksanaan kesehatan seseorang. Perawat yang kompeten harus mempunyai
pengetahuan yang adekuat tentang fisiologi, patofisiologi, psikopatologi, dan pengobatan
medis untuk untuk dapat secara aman melakukan pengobatan.
Dalam lingkup perawatan kesehatan yang kompleks sekarang ini, perawat harus
mampu memecahkan masalah secara akurat, menyeluruh, dan cepat. Hal ini berarti
bahwa perawat harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang sangat banyak
untuk membuat penilaian kritis. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematik dari
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien.
Pengkajian merupakan pengambilan data yang dilakukan pertama kali setelah
pasien masuk. Pada hal ini perawat hanya bisa mengumpulkan data yang bersifat
desriptif, singkat, dan lengkap. Pengkajian tidak mencakup kesimpulan atau pernyataan
interpratif yang tidak didukung oleh data. Data deskriptif berasal dari persepsi klien
tentang gejala, persepsi, dan pengamatan keluarga, pengamatan perawat, atau laporan
dari anggota tim perawatan kesehatan. Pengumpulan data yang tidak akurat akan
mengarah pada identifikasi kebutuhan perawatan klien yang tidak tepat dan akibatnya
diagnosa keperawatan yang dibuat tidak akurat, dan tidak lengkap.
1|Page
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui secara umum tentang
Pengkajian. Adapun tujuan lain dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian pengkajian keperawatan
2. Menjelaskan tujuan pengkajian keperawatan
3. Menjelaskan tujuan pengumpulan data
4. Membedakan sumber data keperawatan
5. Menjelaskan metode pengumpulan data pengkajian keperawatan
6. Menjelaskan cara menyusun analisa data
7. Menjelaskan hal yang diperhatikan selama melakukan pengkajian
8. Menjelaskan cara pendokumentasian hasil pengkajian
9. Menyusun dokumentasi pengkajian keperawatan
C. MANFAAT PENULISAN
Selain bermanfaat guna menambah wawasan bagi orang yang telah membacanya, kita
juga dapat mengetahui lebih rinci mengenai pengkajian di dalam keperawatan
diantaranya :
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pengumpulan data
Analisis data
Sistematika data
Penentuan masalah
Pengumpulan data dan pengorganisasian data harus menggambarakan dua hal yaitu :
Data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang berisikan status
kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya
terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya.
3|Page
Data Fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon
klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup
tindakan yang dilaksanakan kepada klien.
B. TUJUAN PENGKAJIAN
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial asseeement),
selama klien dirawat secarah terus – menerus (ongoing assessment), serta pengkajian
ulang untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).
1. Type Data
a. Data subjektif
Data subjektif adalah deskrepsi verbal klien mengenai masalah
kesehatannya. Pendapat lain data subyektif adalah data yang didaptkan dari klen
4|Page
sebagai suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian. Data subyektif diperoleh dari
riwayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaan dan ide tentang status
kesehatannya misalnya, rasa nyeri, lemah, frustasi, pusing, mual, ketakutan,
kecemasan, ketidaktahuan, dan sebagainya. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan
oleh perawat secara independen tetapi melalui interaksi dan komunikasi. Sumber data
lain dapat diperoleh dari keluarga, konsultan dan tenaga kesehatan lainnya dan dapat
juga didasarkan pada pendapat klien.
b. Data objektif
Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran dari status
kesehatan klien. Pendapat lain data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan
diukur. Data – data tersebut diperoleh melalui senses (Sight, smell) dan HT (hearing
and touch atau taste) selama pemeriksaan fisik. Pengukuran dan pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti : warna kulit,
tanda-tanda vital, tingkat kesedaran, dll.
2. Karakteristik Data
a. Lengkap
Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang
adekuat.
c. Relevan
5|Page
D. SUMBER DATA
1. Klien
Merupakan sumber data utama (primer) dan perawat dapat menggali informasi
yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien misalnya perawatan kesehatan, pola
gaya hidup, penyakit saat ini dan masa lalu, persepsi, gejala dan perubahan kehidupan
sehari – hari.
3. Catatan klien
Catatan klien yang ditulis perawat sebagai sumber informasi dan dapat digunakan
untuk menginformasikan riwayat kesehatan pasien. Hal ini akan membantu perawat
memfokuskan pengkajian keperawatan dan memperluas informasi yang diperoleh pasien.
4. Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang
diperoleh dari terapis. Informasi yang diperoleh difokuskan pada identifikasi keadaan
patologis dan menentukan rencana tindakan medis.
5. Konsultasi
Perawat seringkali memerlukan konsultasi dengan anggota tim kesehatan lain
khususnya dalam menentukan diagnosa medis atau merencanakan dan melakukan
tindakan medis.
6|Page
6. Hasil pemeriksaan diagnostic
Hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostik dapat digunakan perawat
sebagai data objektif untuk menetukan masalah kesehatan klien. Hasil pemeriksaan
diagnostik dapat membantu menegakkan diagnosa medis, bagi perawat dapat membantu
mengevaluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan.
8. Perawat lain
Untuk menjaga kesinambungan tindakan keperawatan yang telah diberikan, maka
perawat harus meminta informasi kepada perawat lain yang telah mearawat klien
sebelumnya.
9. Kepustakaan
Perawat dalam mengumpulkan data dasar yang komprehensif harus membaca
literatur yang berhubungan dengan masalah klien agar dalam memberikan asuhan
keperawatan dapat dialakukan secara benar dan tepat.
7|Page
Kriteria sumber data lainnya :
identitas klien
keluhan utama
riwayat kesehatan,
keadaan fisik,
psikologis,
sosial,
spiritual,
intelegensi,
hasil – hasil pemeriksaan
keadaan khusus lainnya.
8|Page
Berikut adalah cara yamg biasa digumakan untuk mengumpulkan data tentang
klien antara lain :
1. Komunikasi
Komunikasi akan terjalin melalui interaksi. Interaksi didefinisikan sebagai saling
bertukar informasi verbal atau timbal balik antara perawat klien.
Komunikasi keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan
kemampuan skill komunikasi dan interaksi. Komunikasi keperawatan digunakan untuk
memperoleh riwayat kesehatan.
Interaksi dilakukan untuk memperoleh :
Data/informasi subyektif mengenai masalah kesehatan utama
Pola kehidupan dan fungsi system
Membina hubungan
Mengkaji kebutuhan belajar
Memberikan informasi
Menetapkan rencana bersama untuk mencapai kriteria hasil
Memberi arahan, penjelasan, dukungan dan dorongan
Mengevaluasi kemajuan
9|Page
Tujuan dari wawancara :
Memperoleh data
menjalin hubungan antara perawat dengan klien
membantu klien memperoleh informasi dan partisipasi
membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut
Komunikasi terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha untuk mengajak klien
dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan.
a. Teknik verbal : pernyataan terbuka dan tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi
respon pasien.
b. Teknik non verbal : mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata
c. Empati
d. Kepedulian
a. Persiapan
Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh tidak
boleh memaksa atau memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup.
Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus
disusun sedemikian rupa guna memperlancar wawancara.
10 | P a g e
b. Pembukaan atau perkenalan
d. Terminasi
Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Jika diperlukan
perawat perlu memberikan perjanjian lagi, untuk pertemuan berikutnya.
11 | P a g e
Hal-hal perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien adalah:
1) Menerima keberadaan klien sebagai mana adanya
2) Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan-keluhannya
/ pendapatnya secara bebas.
b. Isi dan proses interaksi : komunikasi nonverbal seperti gerakan, bahasa tubuh, kontak
mata, ruang personal, penggunaan sentuhan, cara duduk dan pola komunikasi.
c. Lingkungan : ruangan klien (rumah atau lembaga), benda-benda personal, ruang yang
tersedia, kebersihan dan perabot, karakteristik lingkungan sosial, seperti jumlah
rumah dan kebersihan, data dari sumber tertulis tentang lingkungan klien.
12 | P a g e
Kegiatan lain observasi meliputi : 2S HFT (sight,smell,hearing,feeling,dan taste).
Kegiatan tersebut mencakup aspek fisik, mental sosial dan spiritual.
Contoh:
Hearing : tekanan darah, batuk, menangis, ekspresi nyeri, heart rate dan ritme.
a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara terinci kepada
klien, karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau
mengaburkan data (data yang diperlukan tidak murni).
b. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien.
c. Hasilnya dicatat dalam catatan perawat, sehingga dapat dimengerti oleh perawat
yang lain.
3. Pemeriksaan fisik
13 | P a g e
Metode Pemeriksaan Fisik (physical examination)
1) Inspeksi
Ukuran tubuh
Warna
Bentuk
Posisi
Simetris
Hasil inspeksi perlu dibandingkan hasil norma abnormal bagian tubuh satu
dengan bagian tubuh lain.
2) Palpasi
Palpasi adalah teknik yang menggunakan indra peraba tehadap bagian- bagian
tubuh yang mengalami kelainan dengan menggunakan tangan dan jari-jari adalah organ
yang sensitive dan digunakan mengumpulkan data tentang :
Temperatur
Turgor
Bentuk
Kelembaban
Vibrasi
Ukuran
14 | P a g e
3) Perkusi
4) Auskultasi
15 | P a g e
Aspek pendekatan pemeriksaan fisik
b. ROS(Review of System)
Pendekatan ini perawat melakukan pengkajian system tubuh secara keseluruhan. Adapun
lingkup mayor bodi system meliputi :
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Sistem pernafasan
Sistem kardoivaskuler
Sistem persarafan
Sistem perkemihan
Sistem pencernaan
Sistem musculoskeletal
Sistem integumen
Sistem reproduksi
16 | P a g e
yang beragam model pola fungsional kesehatan terbetuk dari hubungan antara klien an
lingkungan dan dapat diguakn untuk perseorangan, keluarga, dan komunitas. Setiap pola
merupakan suatu rangkaian perilaku yang mmbantu perawat mengumpulkan,
mengorganisasikan dan memilah-milah data. (Potter, 1996 : 15).
17 | P a g e
Kebiasaan belanja dan memasak
Kepuasan akan berat badan
Pengaruh pada pemilihan makanan (agama, etnis, budaya dan ekonomi)
Persepsi akan kebutuhan metabolic
Faktor yang berhubungan (aktifitas, penyakit, stress)
Faktor pencernaan : nafsu makan, ketidaknyamanan, rasa dan bau, gigi, mukosa
mulut, mual dan muntah, pembatasan makan, alergi makanan.
Riwayat berkaitan dengan masalah fisik dan psikologis
Data pemeriksaan fisik yang berkaitan : survey keadaan umum, kulit, rambut, kuku,
abdomen
3) Pola Eliminasi
Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi, jumlah, warna, bau, nyeri, nokturia,
kemampuan mengontrol buang air kecil, adanya perubahan lain
Keyakinan budaya / kesehatan
Kemampuan perawatan diri ; ke kamar mandi, kebersihan diri
Penggunaan bantuan untuk ekskresi : obat-obatan, edema
Tindakan untuk mencegah sistitis
Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan psikologis
Data pemeriksaan fisik yang berkaitan : abdomen, genetalia, prostat
18 | P a g e
Mandiri, bergantung atau perlu bantuan
Penggunaan alat bantu (kruk, kaki tiga, dsb)
Faktor yang berhubungan (konsep diri dsb)
Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan psikologis
Data pemeriksaan fisik yang berkaitan : pernafasan, kardiovaskuler, musculoskeletal,
neurologi.
19 | P a g e
7) Pola Konsep Diri dan Persepsi Diri
Keadaan sosial : pekerjaan, situasi keluarga, kelompok sosial
Identitas personal ; penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki
Keadaan fisik : segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh, disukai / tidak disukai
Harga diri ; perasaan mengenai diri sendiri
Ancaman terhadap konsep diri (sakit, perubahan peran)
Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan psikologis
Data pemeriksaan fisik yang berkaitan : survey keadaan umum
20 | P a g e
Efek terhadap status kesehatan
Riwayat menstruasi dan reproduksi
Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan psikologis
Data pemeriksaan fisik yang berkaitan : survei keadaan umum, genetalia, payudara,
dan rektum
21 | P a g e
Setelah data terkumpul, dilakukan pengelompokkan data, yang dapat dilakukan dengan
cara :
F. ANALISIS DATA
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir
dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman,
pengertian keperawatan.
Dalam melakukan analisis data, diperlukan :
- Kemampuan mengaitkan data
- Menghubungkan data tersebut dengan konsep
- Teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan
- Menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien
22 | P a g e
Dasar analisis :
1. Anatomi – fisiologi
2. Patofiologi penyakit
3. Mikrobiologi – parasitologi
4. Farmakologi
5. Ilmu perilaku
6. Konsep – konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, lingkungan)
7. Tindakan dan prosedur keperawatan
8. Teori-teori keperawatan
Fungsi analisis :
23 | P a g e
Cara analisis data :
Prioritas Masalah
24 | P a g e
pengkajian informasi. Untuk mencapai catatan pengkajian secara aktual, maka perlu
dipertimbangkan pedoman dalam pembuatan pencatatan pengkajian, diantaranya :
25 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan dan merupakan
tahap yang paling menentukan untuk proses selanjutnya Pengkajian harus dilakukan
dengan teliti dan cermat.
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah – masalah , kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik
fisik, mental, sosial dan lingkungan. Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam
proses keperawatan dan merupakan tahap yang paling menentukan untuk proses
selanjutnya Pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan cermat
Pengkajian dalam keperawatan dibagi dalam 4 tahap kegiatan :
- Pengumpulan data
- Analisis data
- Sistematika data
- Penentuan masalah
26 | P a g e
B. SARAN
27 | P a g e