PengertianPengkajianKeperawatan Pengkajian keperawatan adalah mengumpulkan seluruh data yang berhubungan dengan kondisi pasien dan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan Anamnesa adalah Cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Auto anamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo anamnese ). 80% untuk menegakkan diagnosa didapatkan dari anamnese. Tujuan anamnesis: Untuk mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien ,Membantu menegakkan diagnosa sementara,Ada beberapa penyakit yang sudah dapat ditegaskan dengan anamnese saja, 1Menetapkan diagnosa banding ,Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya Langkah-langkah anamnesis Mula-mula dipastikan identitas pasien dengan ,lengkap (informasi biografi ),Keluhan utama,Riwayat kesehatan saat ini ,Riwayat penyakit terdahulu Kaji data pasien. Macam–MacamData 1. Data Primer Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan dari klien,yang dapat memberikan informasi yang lengap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya. 2. Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data-data yang diumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan klien. 3. Data Lainnya Catatan klien (perawatan atau rekam medis klien) yang merupakan riwayat penyakit dan perawatan klien di masa lalu. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Adalah teknik pengumpulan data dimana data dikumpulkan melalui Observasi visual Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah : a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara terinci kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya : `Pak, saya akan menghitung nafas bapak dalam satu menit` —- kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien akan berusaha untuk mengatur nafasnya. b. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien c. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat yang lain. 2. Wawancara Adalah metode pengumpulan data dimana pewawancara,perawat, mendapatkan respon klien dengan tatap muka. Fase wawancara a. Persiapan Perawat menyiapanya dengan melihat kemmbali informasi tentang klien dalam catatan medik. Suatu saathal ini mungkin terbatas bila perawat merupakan orang pertama yang menhadapi klien. Perawat juga melihat kembali literarur yang berkenaan dengan masalah kesehatan klien . Wawancara dilakukan dengan suasana yang nyaman , situasi yang setenang mungkin. b. Orientasi Perawat menjalaskan tujuan wawancara dan mengenal klien dengan dekat. Klien mempelajari tenrang jenis pertanyaan yang akan diajukan. Klarifikasi diberikan sehubungan dengan kerahasiaan informasi.Pendekatan profesional perwat membangkitkan kepercayaan klien. Hal ini amatlah penting bila perawat ingin mempelajari tentang motivasi, kekuatan dan sumber klien. Perawat membantu klien mengatasi kecemasan, rasa tidak berdaya dan latar belakang pribadi dan informasi yang hendak di diskusikan c. Fase Kerja Perawat memusatkan wawancara pada dimensi kesehatan klien , menggunakan model yang membentuk data dasar untuk mengidentifikasi diagnose keperawatan yang mungkin terjadi.Perawat menggunakan keterampilan berwawancara untuk mengklarifikasi dan memvalidasi informasi sehingga pemecahan masalah klinis yang tepat dapat terlaksana. Data yang terkumpul nantinya akan diperkuat dengan penemuan dari pemeriksaan fisik. Perawat dan klien bekerjasama dalam mengidentifikasi masalah dan memilih tujuan asuhan. d. Fase terminasi Perawat mengakhiri wawancara dengan menyimpulkan data yang telah terkumpu. Masalah atau diagnosa dan tujuan yang divalidasi bersama klien. Perawat menjelaskan bagaimana kontak tambahan akan dilaksanakan dengan klien, termasuk persiapan pemeriksaan fisik. Hal ini membantu memberikan klien petunjuk kapan wawancara berakhir. 3. Konsultasi Seorang spesialis diminta untuk mengidentifikasi cara-cara untuk pengobatan dan menangani masalah – masalah klien. 4. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah a. Inspeksi b. Palpasi c. Auskultasi d. Perkusi Klasifikasi Data 1. Data Subjektif Data Subjektif menunjukan persepsi dan sensasi klien tentang masalah kesehatan. Klien mengungkapkan persepsi dan perasaan subjektif seperti jati diri atau nyeri. Data subjektif adalah informasi yang diucapkan klien kepada perawat selama wawancara pengkajian keperawatan, yaitu komentar yang di dengar oleh perawat. Data subjektif atau gejala adalah fenomena yang dialami oleh klien dan mungkin suatu permulaan kebiasaan dari sensasi normal klien. 2. Data Objektif Data Objektif merupakan data yang diperoleh melalui indra perawat. Validasi data Validasi data merupakan perbandingan data subjektif dengan data objektif yang dikumpulkan dari sumber primer (klien) dan sekunder (misalnya catatan kesehatan) dengan nilai dan standar norma yang diterima. Suatu standar nilai merupakan aturan atau ukuran yang lazim dipakai. Perawat membandingkan komentar klien, data subjektif dengan data objektif klien yang dapat diukur. Perawat memeriksa apakah data objektif memvalidasi data subjektif. Perawat memeriksa apakah nilai klien, subjektif, objektif terletak pada rentang nilai dan standar normal yang lazim di pakai, seperti tanda – tanda vital yang normal, nilai laboratorium, pemeriksaan diagnostik, kelompok makanan dasar, pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Pencatatan dan pelaporan pengkajian keperawatan Fokus dokumentasi pengkajian pada data klinik adalah perawat dapat mengimplementasikan dan mengorganisasi data. Bentuk dokumentasi dapat berupa data dasar, lembar alur (flow sheet) dan catatan perkembangan, yang semuanya termasuk tipe pengkajian informasi
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu