Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN INTEGRITAS KULIT-LUKA

DAN MOBILITAS

NAMA KELOMPOK : 2
1. COKORDA ISTRI NANDA DEVI PARAMITA (03/C1122041)
2. I GEDE ARYA LESMANA (08/C1122046)
3. I GEDE EDI DARMAWAN (09/C1122047)
4. IDA AYU MADE SINTA WULANDARI (11/C1122049)
5. NI KADEK YUNI PARWATI (21/C1122059)
6. NI MADE CITRA DEWI (24/C1122062)
7. NI MADE SRI WAHYUNI (27/C1122065)
8. NI MADE YUNI ASTUTI (29/C1122067)
9. NI PUTU DESI LESTARI (33/C1122071)
10. NI PUTU YULIANTHI PERTIWI PUTRI (35/C1122073)

STIKES BINA USADA BALI


TAHUN AKADEMIK
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dan
Prinsip Kebutuhan Integritas Kulit-luka dan Mobilitas. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Badung, 22 September 2022

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

BAB I ................................................................................................... 1

PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II ................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Pengertian Integritas Kulit dan Mobilitas ...................................... 3

2.2 Memindahkan Pasien dari Brankard ke Tempat Tidur .................. 3

2.3 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda .................... 4

2.4 Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur .................... 5

BAB III ................................................................................................ 6

PENUTUP ........................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan .................................................................................... 6

3.2 Saran ............................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia keperawatan menjaga dan mempertahankan integritas
kulit agar senantiasa terjaga dan utuh adalah salah satu aspek penting di
dalamnya. Intervensi dalam keperawatan kulit klien akan menjadi salah satu
indikator kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. Kerusakan
integritas kulit dapat berasal dari luka karena trauma dan pembedahan, namun
juga dapat disebabkan karena tertekannya kulit dalam waktu lama yang
menyebabkan iritasi dan akan berkembang menjadi luka tekan atau dekubitus
(Mukti, 2005).
Dekubitus adalah kerusakan jaringan terlokalisir yang di sebabkan
karena adanya penekanan jaringan lunak di atas tulang yang menonjol (bony
prominence) akibat adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu lama yang
menyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan
sehingga terjadi insufierensi aliran darah, anoreksia, iskemic jaringan dan
akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel (Sari, 2007). Dalam dunia
keperawatan, kasus dekubitus banyak terjadi pada pasien yang mengalami
gangguan mobilitas, seperti pasien stroke, injuri tulang belakang atau
penyakit degeneratif (Heri, 2008).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dekubitus adalah gangguan
syaraf vasomotorik, sensorik dan motorik, kontraktur sendi dan spastisitas,
gangguan sirkulasi perifer, malnutrisi dan hipoproteinemia, anemia, keadaan
patologis kulit pada gangguan hormonal (oedema), laserasi dan infeksi, hygine
kulit yang buruk, inkontinensia alvi dan urine, penurunan 3 mental dan
kesadaran. Penyelidikan menunjukkan bahwa kira-kira 28% penderita di rumah
sakit terkena dekubitus. Penderita dengan trauma medulla spinalis di duga 25-
85% dengan angka kematian terbesar 7-8% (Hidayat,2004).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu integritas kulit-luka dan mobilitas ?
2. Bagaimana cara memindahkan pasien dari brankard ke tempat tidur?
3. Bagaimana cara memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda?
4. Bagaimana cara memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kulit-luka dan mobilitas
2. Mengetahui cara memindahkan pasien dari brankard ke tempat tidur
3. Mengetahui cara memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda
4. Mengetahui cara memindahkan dari kursi roda ke tempat tidur

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integritas Kulit dan Mobilitas

Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi sebagai pertahanan


primer tubuh dalam mencegah invasi mikroorganisme pathogen. Kulit terdiri dari
tiga lapisan yaitu, epidermis, dermis, subkutan. Jika lapisan tersebut bermasalah
maka akan menyebabkan penyakit dekubitus. Kita sebagai perawat menggiring
pasien jangan sampai terkena dekubitus karena proses penyembuhannya sangat
lama.

Konsep integritas kulit akan menggambarkan pentingnya menjaga kulit


dalam kondisi utuh dan sehat. Dengan memahami tentang struktur kulit, kita akan
selalu mempertahankan kesehatan kulit dan mendukung penyembuhan luka. Kulit
yang utuh dan sehat akan melindungi kita dari cedera kimiawi dan mekanik. Saat
kulit cedera, epidermis berfungsi melindungi dari serangan mikroorganisme
pathogen. Dermis berfungsi mengembalikan integritas struktural (kolagen) dan
bagian fisik kulit.

Menurut (PPNI, 2016) gangguan mobilitas fisik merupakan keterbatasan


dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri. Perubahan
dalam tingkat mobilitas fisik dapat mengakibatkan terjadinya pembatasan gerak
dalam bentuk tirah baring, hambatan dalam melakukan aktivitas (Potter, P., &
Perry, 2010).

2.2 Cara Memindahkan Pasien dari Brankard ke Tempat Tidur

Jenis-Jenis Brankar yang digunakan dalam menangani pasien:

1. ABS Deluxe Brankart


2. Emergency bed brankart
3. Transfer pasien (mobile Patient)

3
Semua jenis brankar ini yang sering digunakan untuk pasien. Namun,
mungkin saja teknik atau penanganan pasien yang akan dipindahkan menggunakan
brankar kurang tepat, sehingga akan berdampak pada penurunan kesehatan pada
pasien apabila prosedur dalam memindahkan pasien menggunakan brankar terjadi
kesalahan yang tidak disengaja.

➢ Prosedur Memindahkan pasien dari brankar ke Tempat Tidur atau


sebaliknya :
1. Atur posisi pasien senyaman mungkin
2. Atur posisi brankard atau tempat tidur tetap terkunci
3. Perawat yang akan mengangkat pasien berdiri berjajar menurut
tingginya
4. Majukan kaki kiri satu sampai dua kepal kedepan
5. Masukan kedua telapak tangan masing-masing kebawah leher,
punggung, paha, dan kaki. Lalu rapatkan tubuh pasien ke dada perawat
6. Perawat yang berdiri di bagian kepala memberi aba-aba dan secara
serentak mengangkat pasien bersama-sama. Perawat melangkah secara
berhati-hati menuju tempat tidur pasien
7. Letakan pasien pelan-pelan pada tempat tidur, keluarkan kedua tangan
dan pasang bantal
8. Merapikan pasien dan berikan posisi yang nyaman

2.3 Cara memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda

Perawat menjelaskan prosedur terlebih dahulu pada klien sebelum


pemindahan. Kursi ditempatkan dekat dengan tempat tidur dengan punggung kursi
sejajar dengan bagian kepala tempat tidur. Pemindahan yang aman adalah prioritas
pertama, ketika memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda, perawat harus
menggunakan mekanika tubuh yang tepat.

➢ Prosedur memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda :


1. Dekatkan alat-alat pada tempat yang mudah dijangkau, letakan kursi
roda disamping tempat tidur pasien.

4
2. Bantu pasien duduk disisi tempat tidur dengan kedua kakinya
dijuntaikan supaya dapat diayun-ayunkan
3. Bantu pasien turun dari tempat tidur dengan cara kedua tangan perawat
memegang pinggang pasien dan kedua tangan pasien memegang bahu
perawat
4. Ajak pasien berjalan secara perlahan-lahan bersama-sama kekursi roda
dengan perawat berjalan mundur kaki kiri diikuti maju kaki kanan
pasien begitupun sebaliknya
5. Dudukan pasien dikursi roda dan naikan kedua kaki pasien ke atas kursi
kecil.

2.4 Cara memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur

➢ Prosedur memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur:


1. Kunci kursi roda dengan tepat agar tidak berjalan. Bila tidak ada kunci,
bagian belakang kursi roda dapat di tahan oleh perawat
2. Melipat atau menyampingkan tempat kaki kursi roda agar kaki pasien
tidak terhalang waktu berdiri di depan kursi
3. Mengatur posisi pasien dan perawat berdiri di depan pasien
4. Kedua tangan perawat memegang pinggang pasien dan kedua tangan
pasien memegang bahu perawat. Perawat membantu pasien berdiri dan
keluar dari kursi roda
5. Perawat menuntun pasien ke sisi tempat tidur dengan melangkahkan
kaki secara teratur. Lalu mendudukan pasien disisi tempat tidur
6. Menahan punggung pasien dengan tangan kanan, dan tangan kiri
membantu pasien mengangkat kedua kaki pasien, diletakan diatas
tempat tidur, lalu di baringkan
7. Merapikan pasien dan mengembalikan kursi roda ke tempat semula

5
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Tugas perawat adalah menyusun proses keperawatan yang baik yang


dimulai dari pengkajian, diagnosa, rumusan intervensi dan implementasi serta
melakukan evaluasi untuk membantu pasien menyembuhkan luka tersebut. Salah
satu kondisi yang sering terjadi adalah luka yang diakibatkan karena penekanan
atau sering disebut luka dikubitus. Luka dikubitus sering terajadi pada pasien
imobilitas. Untuk mencegah pasien mengalami luka dikubitus yaitu dengan cara
membantu membalikkan/menggerakkan badannya ke kiri atau kanan terutama
pasien yang mengalami koma, lumpuh total.

3.2 Saran

Pendidikan Kesehatan tentang pencegahan dekubitus sangat perlu diperoleh


namun semua itu juga perlu adanya faktor-faktor pendukung agar peran kelaurga
dapat dilaksanakan dengan optimal diantaranya faktor internal meliputi
pengetahuan yang baik, minat yang tinggi untuk merubah menjadi baik, serta
persepsi/sikap dari diri sendiri maupun keluarga yang menderita harus mau untuk
merubahnya menjadi baik, jika penderita tidak kooperatif maka diperlukan
perhatian khusus yaitu responden harus bisa membagi waktu antara jadwal kegiatan
pribadi dengan penderita dan jadwal pribadi dengan keluarga yang sehat, agar
semua bisa berjalan dengan optimal dan terlaksana semua. Dan juga adanya faktor
eksternal meliputi saran prasarana yaitu alat-alat untuk melakukan perawatan serta
alat transportasi yang bisa mengantar penderita ke tempat pelayanan terdekat.

6
Daftar Pustaka
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/62e4b9dd68248244aee9e
0ea266a2050.pdf
https://www.scribd.com/document/365955687/404173-SOP-Pemindahan-Pasien-Dari-
Kursi-Roda-Ke-Tempat-Tidur

Anda mungkin juga menyukai