AMBULASI
DOSEN PEMBIMBING
Martaulina Sinaga, SKM, M.Kes
Disusun Oleh
DEA ANANDA SOLFIATA
DIPLOMATIGA KEBIDANAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahnya-lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “Ambulasi”, dan kami sangat
berharap semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan
memperluas wawasan ilmu yang kami miliki.
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari semua
pihak demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar dalam
mekanika tubuh merupakan kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi. Untuk menilai
kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu
gerak, cara menggapai benda, naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses
keperawatan pada pasien melalui pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakan keperawatan.
Dengan adanya proses keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi ditujukan untuk
menjaga keamanan ambulasi, meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas, mencegah
komplikasi dari imobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian.
Untuk itu penulis membuat makalah ini agar dapat membantu tata cara dasar
ambulasi yang benar.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari ambulasi?
1.2.2 Apakah tujuan dari ambulasi?
1.2.3 Sebutkan dan jelaskan tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan ambulasi!
1.2.4 Sebutkan apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam
pelaksanaan ambulasi!
1.2.5 Sebutkan fakor-faktor yang mempengaruhi ambulasi!
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari ambulasi.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari ambulasi.
1.3.3 Untuk mengetahui tindakan – tindakan yang berhubungan
dengan ambulasi.
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam
pelaksanaan ambulasi
1.3.5 Untuk mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi
ambulasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ambulasi sangat penting dilakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien
membatasi pergerakannya di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien
akan semakin sulit untuk memulai berjalan (Kozier, 1989).
Menurut Kozier dan Erb (1987), factor yang mempengaruhi ambulasi adalah kondisi
kesehatan pasien, nutrisi, emosi, situasi dan kebiasaan serta gaya hidup dan pengetahuan.
Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.
Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungan dari latihan
2
berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan
tanda peningkatan toleransi aktivitas. Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi, 2008) ambulasi
adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera
pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai
berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien.
3
B. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
1. Bantu pasien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Buat posisi
kursi pada sudut 45 derajat terhadap tempat tidur. Jika menggunakan kursi roda,
yakinkan bahwa kusi roda dalam posisi terkunci.
2. Pasang sabuk pemindahan bila perlu, sesuai kebijakan lembaga.
3. Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang stabil dan antislip.
4. Regangkan kedua kaki perawat.
5. Fleksikan panggul dan lutut perawat, sejajarkan lutut perawat
dengan pasien.
6. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila pasien dan
tempatkan tangan pada skapula pasien.
7. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul dan kaki,
pertahankan lutut agak fleksi.
8. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut perawat.
9. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien secara langsung ke
depan kursi.
10. Instruksikan pasien untuk menggunakan penyangga tangan pada kursi untuk
menyokong.
11. Fleksikan panggul perawat dan lutut saat menurunkan pasien ke kursi.
12. Kaji klien untuk kesejajaran yang tepat.
13. Stabilkan tungkai dengan selimut mandi
14. Ucapkan terima kasih atas upaya pasien dan puji pasien untuk kemajuan dan
penampilannya.
5
2.4 Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan ambulasi
Kruk adalah alat yang terbuat dari logam atau kayu dan digunakan permanen untuk
meningkatkan mobilisasi serta untuk menopang tubuh dalam keseimbangan pasien. Misalnya:
Conventional, Adjustable dan lofstrand
Canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang
digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. Meliputi tongkat berkaki
panjang lurus (single stight-legged) dan tongkat berkaki segi empat (quad cane).
Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang kokoh
digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang kuat dan mampu
menopang tubuh.
6
koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6. Pengetahuan.
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong
sescorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga menguranngi tenaga
yang dikeluarkan. Sebaliknya, pcngetahuan yang kurang memadai dalam
penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang berisiko mengalami
gangguan koordinasi sistem neurolobri dan muskuloskcletal.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska
operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan.
2. Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatan pasien
3. Latihan ambulasi seperti duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri dari tempat
tidur, membantu berjalan, dan memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard.
3.2 Saran
Materi tentang teknik ambulasi ini sangat penting untuk pelajari dan kita pahami
bagaimana menerapkan teknik yang benar kepada pasien. Karena hal ini merupakan hal dasar
bagaimana merawat pasien kita.
8
DAFTAR PUSTAKA