Nama Kelompok :
2. Wilda (241911010)
Kelompok
1.1 Pengertian
1.2 Klasifikasi
Mobilitas terbagi menjadi dua jenis yaitu mobilitas penuh dan mobilitas
sebagian.Mobilitas penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan
menjalankan peran sehari- hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf
motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh
seseorang. Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena
dipengaruhi oleh gangguan saraf sensorik dan motorik pada area tubuhnya.
Hal ini dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan
traksi. Pada pasien paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada
ekstermitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik.
1.3 Etiologi
Menurut (PPNI, 2016) gejala dan tanda dari gangguan mobilitas fisik terdiri
dari dua yaitu :
Gejala dan tanda minor secara subjektif yaitu nyeri saat bergerak,
enggan melakukan pergerakan, merasa cemas saat bergerak dan
secara objektif yaitu sendi kaku, gerakan tidak terkoordinasi, gerakan
terbatas dan fisik lemah
1.5.1 Pengkajian
d. Kemampuan Mobilitas
Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan
tujuan untuk menilai kemampuan gerak posisi miring, duduk,
berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
Kategori tingkat kemampuan aktifitas adalah sebagai
berikut (Wirawan et al., 2013) :
Bahu
g. Perubahan Psikologis
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh
adanya gangguan mobilisasi dan imobilitas antara lain perilaku,
peningkatan emosi, perubahan dalam mekanisme koping, dan
lain-lain.
Observasi khusus yang harus dilakukan perawat mengenai
kapasitas mobilisasi:
1) Kelengkungan tubuh ( sklerosis, kifosis, dan lordosis)
2) Gaya berjalan
3) Rentang gerak (aktif atau pasif )
4) Kelainan sendi dan penyimpangan muskoloskeletal
(perubahan artitik, kesehatan otot)
5) Kelainan neurologis
6) Tanda-tanda ketidaknyamanan dan intoleransi aktivitas
(tandatanda nonverbal dan juga laporan lisan)
7) Resiko jatuh
8) Hasil test diagnostic
9) Intervensi dan medikasi terapeutik saat ini yang mungkin
mempengaruhi mobilitas
10) Tanda-tanda komplikasi (missal kerusakan kulit,
pneumomia, depresi, isolasi social) (Harahap, 2014)
Intervensi NIC :
1.5.3.2 Nyeri
a. Bimbingan Antisipasi
b. Peningkatan Citra Tubuh
c. Peningkatan Koping
d. Peningkatan Harga Diri
e. Identifikasi Resiko
f. Peningkatan Perkembangan Remaja
g. Peningkatan Perkembangan Anak
ANALISA DATA
Do :
- rentang gerak pasien
menurun
-gerakan pasien
terbatas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnose Keperawatan
Alimul, A., & Aziz, A. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Arianti, A., Mayna, N. P., & Hidayat, Y. (2020). Mobilisasi Dini Terhadap
Pemulihan Peristaltik Usus Dan Skala Nyeri Pasien Post Pembedahan. Journal
of Holistic Nursing Science, 7(1), 21–31.
https://doi.org/10.31603/nursing.v7i1.2987
Bruno, L. (2019). (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9).
Harahap, T. H. (2014). Melakukan Asuhan Keperawatan. Asuhan Keperawatan.
Hendriana, Y., & Pranatha, A. (2020). Standar nursing language berbasis NANDA,
NOC, dan NIC terhadap kualitas pengisian dokumentasi keperawatan.
NURSCOPE: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 5(2), 26.
https://doi.org/10.30659/nurscope.5.2.26-31
Lestari, R. (2018). MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN MOBILISASI
MEMBENTUK NILAI SPIRITUAL DAN KULTURAL ANGGOTA
KELUARGA DI SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN. Media
Ilmu Kesehatan, 7(2). https://doi.org/10.30989/mik.v7i2.279
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2015). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed. 7. In
Jakarta: Salemba Medika.
Sabrina, A. (2020). Diagnosa keperawatan dalam asuhan keperawatan. Jurnal
Kesehatan, 2, 18.
Safa’ah, N. (2013). Pengaruh Latihan Range of Motion terhadap Peningkatan
Kekuatan Otot Lanjut Usia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia ( Pasuruan )
Kec . Babat Kab Lamongan. Jurnal Sains Medical, 5(2), 62–65.
https://www.kopertis7.go.id/uploadjurnal/Nurus_Safaah_stikes_nu_tuban.pdf
Wirawan, E., Novitasari, D., & Wijayanti, F. (2013). Hubungan Antara Supervisi
Kepala Ruang Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit Umum Daerah Ambarawa. Jurnal Manajemen Keperawatan, 1(1),
111475.