D (80 tahun
Disusun Oleh :
KELOMPOK :
JAKARTA, 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya seabagai penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Asuhan Keperawatan Lansia dengan Dehidrasi “dengan
baik. Saya juga berterima kasih kepada Ibu., selaku Dosen mata kuliah
Keperawatan Gerontik yang telah memberikan penugasan dan bimbingan
kepada saya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi pencapaian
pemahaman kelompok mengenai salah satu topik bahasan mata kuliah
Keperawatan Gerontik yakni konsep keperawatan tentang “Asuhan
Keperawatan Lansia dengan Dehidrasi”.
Saya juga berharap makalah ini dapat berguna serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita “Asuhan Keperawatan Lansia dengan
Dehidrasi” Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna.
Oleh karena itu, saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritikan atau
masukan yang membangun guna keutuhan informasi topik bahasan makalah
ini
Penulis
BAB I
TINJAUAN LITERATUR
TINJAUAN KASUS
Asuhan keperawatan lansia dengan gangguan hidrasi Ny. D (80 tahun) mengalami
kekeringan pada kulit dan rasa tidak nyaman pada kulitnya. Ia menggunakan alat
bantu walker untuk berjalan dan membutuhkan bantuan menyiapkan makanan,
pengobatan dan personal hygiene. Ia senang melakukan kegiatan outdoors juga
menggunakan Air condition di dalam ruangan tertutup. Ia tidak menggunakan
sunscreen saat di luar rumah dengan alasan terlalu berminyak. Dari inspeksi nampak
kulit Ny D kering dan berkeriput terutama bagian lengan dan wajah.
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
N Diagnosa Keperawatan
O
1 Gangguan integritas kulit b/d proses penuaan (D.0129)
2 Gangguan rasa nyaman b/d gejala penyakit (D.0074)
3 Deficit perawatan diri b/d kelemahan (D.0109)
INTERVENSI KEPERAWATAN
3.1 Kesimpulan
Penyebab dehidrasi yang lebih sering terjadi karena disebabkan oleh
hilangnya Natrium dan air dari daerah yang terdapat tekanan osmotik yang rendah
dan penggeseran air ke dalam sel, apabila larutan NaCL isotonik banyak terbuang,
volume ekstraseliuler dan Intraseluler kecil, darah menjadi pekat dan hampir tidak
dapat mengalir. Sel tubuh akan di genangi oleh cairan yang mengandung oksigen dan
bahan makanan yang tidak mencukupi pada dehidrasi yang murni akibat kehilangan
air, pengobatannya ialah minum air atau Infus glukosa 5%, Intravena secukupnya,
glukosa 5% atau air leding biasa akan juga di serap dari rektrum. Pada dehidrasi yang
primer sebagai akibat kehilangan Natrium, perlu di berikan air garam fisrologik
secukupnya, kalau terjadi serebal yang berat, larutan NaCL hepertonik perlu di
berikan.
3.2 Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai
manusia biasa penulis hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-
mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. Amiin...
Kami mengaharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada
kesalahan atau kekeliruan baik kata-kata atau penyusunan agar memberikan saran dan
kritik yang bisa mengubah penulis kearah yang lebih baik dalam penulisan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, A., Mayna, N. P., & Hidayat, Y. (2020). Mobilisasi Dini Terhadap
Pemulihan Peristaltik Usus Dan Skala Nyeri Pasien Post Pembedahan. Journal of
Holistic Nursing Science, 7(1), 21–31. https://doi.org/10.31603/nursing.v7i1.2987
Dr. Pengambean Marulam M. dkk. 2005. Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Renika Cipta
http://fauziethenurse.wordpress.com
file:///C:/Users/hp/Downloads/Tugas%20jurnal%20kdk%206.pdf
Jakarta : EGC
Nanda Diagnosis Keperawatan. 2017. Definisi & klasifikasi. Edisi 10. Indonesia
Tim Pokja DPP PPNI, (2017), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Jakarta :
DPP PPNI
Tim Pokja DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta :
DPP PPNI
Tim Pokja DPP PPNI, (2019), Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Jakarta :
DPP PPNI