Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

CARA MENGUKUR DEHIDRASI

DOSEN PEMBIMBING :

DISUSUN OLEH : KELOMPOK I

Anggita Wisnu Murti (171120)

Aditya Ratu Sekar (171120)

Desi Andria Ningsih (17112055)

Indah Budi Yanti (17112066)


Fikri Islamiah (171120)
Mela Roska (171120)
Ryan Firmansyah (171120)
Mutiara Putri Zulri (171120)
Shinta Julika (171120)
Nur Annisa Rahmi (171120)
PRODI DII KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

TA. 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai .
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi kami para mahasiswa .Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik bagi para membaca.

Padang, 20 Juli 2019


Kelompok I

DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................. ...1

Kata Pengantar .................................................................................................2

Daftar Isi ....................................................................................................... ..3

Bab IPendahuluan ...................................................................................... 4

a. Latar Belakang ....................................................................................... 4


b. Rumusan Masalah……………………………………………………..5
c. Tujuan ................................................................................................... 5

Bab II Pembahasan ...................................................................................... 6

a. Defenisi .................................................................................... 6
b. Penyebab ................................................................................... 7
c. Manifestasi ................................................................................ 9
d. Fisiologi .................................................................................... 10
e. Patofisiologi ............................................................................. 11
f. Jenis jenis ........................................................................................ 14
g. Pengobatan ...................................................................................... 15
h. Sop………………………………………………………………….
Bab III Penutup.............................................................................................. 15
Daftar Pustaka ............................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti meningkatkan kemampuan
kognitif, pencegahan batu dan infeksi kandung kemih hingga mencegah obesitas. Cegah

gangguan kesehatan dengan minur air yang cukup.
 Air adalah komponen terbesar di

dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia, misalnya pada bayi terdapat
80 persen air, pada orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65

tahun sebesar 50 persen.
 Jumlah cairan tubuh manusia selalu di atur tepat, Cairan tubuh

total : 36 liter
 Di dalam sel : 24 liter Di luar sel : 12 liter Air Interstisial : 8 liter
 Kita

semua pasti tahu dan sadar bahwa air merupakan urat nadi kehidupan manusia. Semua
sistem dalam tubuh bergantung pada air. Bahkan lebih baik kekurangan makanan daripada
kekurangan air. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi
sendiri terjadi saat air dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh
secara normal.
Dehidrasi adalah gangguan pengeluaran cairan pada tubuh yang tidak seimbang
dengan pemasukan cairan (misalnya minum). Ini bukan penyakit, tetapi gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit lain. Biasanya dehidrasi terjadi karena infeksi yang
menyebabkan muntah dan diare. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi. Kira-kira satu
dari sepuluh anak yang lahir di negara berkembang meninggal karena diare sebelum
mencapai umur 5 tahun
Karena dehidrasi dapat disebabkan oleh beberapa jenis penyakit, cara merawatnya sangat
perlu diketahui. Dengan pengetahuan ini kita bisa memberitahukan ibu-ibu yang
mempunyai anak kecil petunjuk untuk mencegah masalah serius ini. Kombinasi diare dan
muntah bisa meningkatkan bahaya dehidrasi.
Dulu dehidrasi pada umumnya dirawat secara suntikan infus. Pengobatan dengan
cara ini memerlukan alat infus, jadi selalu ada kemungkinan penyebaran penyakit
(kontaminasi).
 Pada tahun 60an di suatu tempat pengungsian telah ditemukan bahwa

meminum campuran garam dan gula sempat menyelamatkan banyak jiwa dari bahaya
maut akibat dehidrasi. Terbukti bahwa cara ini lebih efektif daripada infus pada kasus
dehidrasi yang ringan atau menengah.
Sekarang para pekerja kesehatan rata-rata sudah mengetahui keefektifan merawat
dan mencegah dehidrasi dengan Oralit (Garam Dehidrasi Oral).
B. Rumusan Masalah
1. Defenisi Dehidrasi
2. Etiologi Dehidrasi
3. Penyebab Dehidrasi
4. Manifestasi Dehidrasi
5. Fisiologi Dehidrasi
6. Patofisiologi Dehidrasi
7. Jenis jenis Dehidrasi
8. Sop Dehidrasi
C. Tujuan Umum
Mengetahui dan mengenal Apa Itu Dehidrasi?
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur Dehidrasi sesuai dengan standar
operasional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi
Berikut adalah beberapa pengertian tentang dehidrasi :

1. Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih
banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati, 2003).
2. Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai
dengan output yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang
(Drs. Syaifuddin, 1992 : 3).
3. Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium
dan air dalam jumlah yang relatif sama. (Sylvia A. Price, 1994 : 303)
Dari perngertian di atas dapat disimpulkan bahwa Dehidrasi adalah gangguan dalam
keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak
daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan
gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

Dehidarasi dapat terjadi karena :

a. Kekurangan zat natrium


b. Kekurangan air
c. Kekurangan natrium dan air,
Dehidrasi dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik),
atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau
hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik). Dehidrasi hipotonik
ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mEq/L) dan peningkatan
osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai
dengan normalnya kadar natrium serum (135 – 145 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum
(270 – 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium
serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270
mosmol/liter).

B. Etiologi
Bermacam-macam penyebab dehidrasi menentukan tipe / jenis-jenis dehidrasi.

1. Dehidrasi
a. Perdarahan
b. Muntah
c. Diare
d. Hipersalivasi
e. Fistula
f. Ileustomy (pemotongan usus)
g. Diaporesis (keringat berlebihan)
h. Luka bakar
i. Puasa
j. Terapi hipotonik
k. Suction gastrointestinal (cuci lambung)
2. Dehidrasi hipotonik
a. Penyakit DM
b. Rehidrasi cairan berlebih
c. Mal nutrisi berat dan kronis
3. Dehidrasi hipertonik
a. Hiperventilasi
b. Diare air
c. Diabetes Insipedus ( hormon ADH menurun )
d. Rehidrasi cairan berlebihan
e. Disfagia
f. Gangguan rasa haus
g. . Gangguan kesadaran
h. Infeksi sistemik : suhu tubuh meningkat.
1. Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara pemasukan cairan
sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi antara lain :

a. Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan
dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal setiap tahun
karena dehidrasi akibat diare.

b. Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan
cairan yang keluar dengan cara minum.
c. Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang
panas akan menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan
mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung lama sementara
pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

d. Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan
menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga
penderita diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

e. Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan
berlebihan pada kulit yang rusak oleh luka bakar.

f. Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk
jatuh ke kondisi dehidrasi.
C. Manifestasi Dehidrasi
Biasanya ketika dehidrasi akan menghampiri tubuh kita, maka kita akan
merasakan rasa haus yang sangat. Ketika anda merasakan hal demikian hendaklah anda
segera memperbanyak minum air mineral, karena ketika rasa yang demikian ini dibiarkan
begitu saja maka tubuh kita akan lemas. Berikut ini tanda-tanda / gejala dehidrasi.
1. Sakit kepala bisa menjadi salah satu tanda dehidrasi. Jangan sampai keluhan ini
Anda biarkan begitu saja. Meski demikian minumlah air putih secara perlahan.
2. Warna urine yang cenderung gelap. Ini adalah salah satu cara mudah yang
sepertinya kurang diperhatikan. Warna urine yang cenderung lebih gelap
diakibatkan karena Anda kurang mengonsumsi air putih.
3. Lesu dan mengantuk juga merupakan tanda kita tidak minum cukup air. Ini cara
tubuh melambat untuk menghemat air. Cobalah untuk mengonsumsi air dingin
secara perlahan. Bukan hanya mengembalikan performa tubuh akibat kurangnya
asupan air, namun air dingin juga menyegarkan.
4. Kekurangan air juga dapat menyebabkan kulit yang kering. Jika kita sudah
menggunakan pelembab kulit, namun tetap terasa kering, itu adalah tanda bahwa
Anda kurang minum.
5. Dehidrasi juga bisa ditandai dengan detak jantung yang meningkat. Usahakan
untuk mencukupi tubuh dengan konsumsia air minimal 2 liter perhari.
D. Fisiologi
Komponen tunggal terbesar dlam tubuh adalah air.Air adalah pelarut bagi semua
zat terlarut dalm tubuh baik dalm suspensi maupun larutan.Air tubuh total (total water
body/TBW) (yaitu persentase dari berat tubuh total yang tersusun atas air) jumlahnya
bervariasi sesuai dengan jenis kelamin,umur,dan kandungan lemak dalam tubuh.Air
membentuk sekitar 60% berat badan seorang pria dan sekitar 50% berat badan
wanita.Pada orang tua TBW menyusun sekitar 45% sampai 50% berat badan
(Narins,1994).Lemak pada dasranya bebas air,sehingga lemak yang makin sedikit akan
mengakibatkan tingginya persentase air dari berat badan orang itu.Sebaliknya jaringan
otot memiliki kandungan air yang tinggi.Oleh karena itu dibandingkan dengan orang
kurus,orang gemuk mempunyai TBW yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan berat
badannya.Wanita umumnya secara proporsional mempunyai lebih banyak lemak dan
lebih sedikit otot jika dibandingkan dengan pria,sehingga jumlah TBW juga lebih sedikit
dibandingkan dengan berat badannya.
Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi dari satu bagian dengan
bagian lainnya,dan dalma keadaan sehat mereka harus berada pada bagian yang tepat dan
dalam jumlah yang tepat.Kation utama pada cairan ekstraseluler dalah Na+ ,dan anion
utamanya adalah Cl- dan HCO3-
E. Patofisiologi
Dehidrasi dapat terjadi karena :

1. Kemiskinan air (water depletion)


2. Kemiskinan Natrium (sodium depletion)
3. Water and sodium depletion terjadi bersama-sama
Water depletion atau dehidrasi primer terjadi karena masuknya air sangat terbatas,akibat :

a. Penyakit yang menghalangi masuknya air


b. Penyakit mental yang disertai menolak air atau ketakutan engan air (hydrophobia)
c. Penyakit sedemikian rupa,sehingga si penderita sangat lemah dan tidak dapat
minum air lagi
d. Koma yang terus-menerus
Dehidrasi primer juga dapat terjadi pada orang yang mengeluarkan peluh
yang banyak,tanpa mendapatkan penggantian air,seperti pada musafir di padang
pasir,atau pada orang yang berhari-hari terapung-apung ditengah laut tanpa
mendapat minum.Pada stadium permulaan water depletion,ion natrium dan chlor
ikut menghilang dengan cairan tubuh,tetapi kemudian terjadi reabsorsi ion melalui
tubulus ginjal yang berlebihan,sehingga cairan ekstraseluler mengandung natrium
dan chlor berlebihan dan terjadi hipertoni.Hal ini menyebabkan air akan keluar dari
sel sehingga terjadi dehidrasi intraseluler dan inilah yang menimbulkan rasa
haus.Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang kemudian melepaskan
hormon antidiuretik sehingga terjadi oligouria.
Dehidrasi sekunder atau sodium depletion terjadi karena tubuh kehilangan
cairan tubuh yang mengandung elektrolit.Istilah sodium depletion lebih sesuai
daripada salt depletion untuk memberi tekanan terhadap perlunya
natrium.Kekurangan intake garam biasanya tidak menimbulkan sodium depletion
oleh karena ginjal,bila perlu,dapt mengatur dan menyimpan natrium.
Sodium depletion sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran
pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang keras.Penyebab timbulya
dehidrasi bermacam-macam, selain penyebab timbulnya dehidrasi dapat dibedakan
menjadi 2 hal yaitu :
a. Eksternal (dari luar tubuh )

Penyebab dehidrasi yang berasal luar tubuh yaitu :


1. Akibat dari berkurangya cairan akibat panas yaitu kekurangan zat
natrium;kekurangan air;kekurangan natrium dan air.
2. Latihan yang berlebihan yang tidak dibarengi dengan asupan minuman
juga bias.
3. Sinar panas matahari yang panas.
4. Diet keras dan drastis.
5. Adanya pemanas dalam ruangan.
6. Cuaca/musim yang tidak menguntungkan (terlalu dingin).
7. Ruangan ber AC , walaupun dingin tetapi kering.
8. Obat-obatan yang digunakan terlalu lama.
b. Internal (dari dalam tubuh)

Sedangkan penyebab terjadinya dehidrasi yang berasal dari dalam tubuh disebabkan
terjadinya penurunan kemampuan homeostatik. Secara khusus, terjadi penurunan respons
rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi
penurunan laju filtrasi glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin,
aldosteron, dan penurunan respons ginjal terhadap vasopresin. Selain itu fungsi
penyaringan ginjal melemah, kemampuan untuk menahan kencing menurun, demam,
infeksi, diare, kurang minum, sakit, dan stamina fisik menurun.

Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat :

a. Normal

Hal tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml
terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.

Misalnya :

Keringat : Tubuh bias kehilangan sejumlah besar air ketika mencoba untuk mendinginkan
diri dengan keringat.Apakah tubuh panas karena lingkungan (misalnya :bekerja dalm
lingkungan yang hangat),intens berolahraga dalam lingkungan yang panas,atau karena
demam yang disebabkan oleh infeksi.Tubuh menggunakan sejumlah besar air dalam
bentuk keringat untuk mendinginkan diri,tergantung pada kondisi cuaca.Jalan cepat dapat
mengahsilkan sampai 16 ons keringat (sat upon air) untuk memungkinkan mendinginkan
tubuh,dan air yang perlu diganti.

b. Abnormal

Terjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan
yang terlalu tinggi atau rendah. Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa
diimbangi pemasukkan cairan yang memadai dapat berakibat dehidrasi. Dehidrasi adalah
keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangat dibutuhkan organ-organ
tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Saat dehidrasi, tubuh dengan
terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh lainnya. Dehidrasi
adalah berkurangnya cairan tubuh total. Proses terjadinya kulit wajah dehidrasi yaitu
sekelompok kelenjar lemak/minyak produksinya berkurang akibatnya setiap keringat
yang keluar langsung teruapkan, sehingga cairan dalam tubuh berkurang.

Misalnya :

a. Muntah : Muntah juga bisa menjadi penyebab hilangnya cairan dan sulit bagi seseorang
untuk mengganti air dengan minum itu jika mereka tidak dapat mentelerir cairan
b. Diabetes : Pada orang dengan diabetes gula darah menyebabkan kadar gula tumpah ke
dalam air seni dan air kemudian berikut yang dapat menyebabkan dehidrasi yang
signifikan.Untuk alas an ini,sering kencing dan haus yang berlebihan adalah gejala awal
diabetes.
c. Burns : Korban luka bakar mengalami dehidrasi karena kulit yang rusak tidak dapat
mencegah cairan dan merembes keluar dari tubuh.Penyakit peradangan lain dari kulit
juga terkait dengan kehilangan cairan.
d. Ketidakmampuan untuk minum cairan : Keridamampuan untuk minum memadai adalah
penyebab potensial lainnya degidrasi.Apakah itu adalah kurangnya ketersediaan air atau
kurangnya kekuatan untuk minum jumlah yang cukup,ditambah dengan kehilangan air
rutin.
e. Diare : Keluarnya sekresi saluran cerna bagian bawah banyak mengandung
natrium,kalium.Dan pada diare konsistensi feces encer atau bahkan sangat encer,Hal ini
berarti volume air lebih banyak.
F. Jenis-Jenis Dehidrasi
Dehidrasi dapat dikategorikan berdasarkan tosinitas/ kadar cairan yang hilang
yaitu :
1. Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak
dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya
kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas
efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).
2. Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama.
Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145
mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).
3. Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi
hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135
mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.

Sedangkan penggolongan dehidrasi berdasarkan banyaknya cairan yang hilang yaitu :

a. Dehidrasi ringan ( < 5 %) kehilangan cairan dan elektrolit Dehidrasi ringan (jika
penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan).
b. Dehidrasi sedang ( 5- 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi sedang (jika
penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan).
c. Dehidrasi berat ( > 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi berat (jika penurunan
cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).
G. Pengobatan
Cara mengobati dehidrasi atau penanganan dehidrasi perlu di lakukan bagi orang yang
menderita dehidrasi. Dehidrasi yang ringan dan sedang dapat ditangani dengan larutan
rehidrasi oral, dan dehidrasi berat dapat diobati dengan cairan infuse. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan larutan rehidrasi oral yang mengandung
natrium klorida, natrium sitrat, kalium kloridadan glukosa anhidrus. Langkah-langkah
untuk menyiapkan larutan rehidrasi oral dari suatu paket standar mencakup:
a. Cucilah tangan Anda dan keringkan dengan kain yang bersih
b. Ambilah satu liter air bersih
c. Campurkan satu pak penuh larutan rehidrasi oral ini tetap tertutup.
d. Berikan larutan ini pada anak menurut penjelasan di bawah ini.
e. Gunakan larutan ini dalam waktu 24 jam. Sisa larutannya harus dibuang.
Larutan rehidrasi oral harus dihentikan setelah diare berhenti. Pemberiannya juga
harus dihentikan sementara jika larutan rehidrasi oral gagals memperbaiki dehidrasi
dan atau si anak terkena komplikasi akibat diare.Larutan rehidrasi oral tidak
direkomendasikan dalam kasus dehidrasi parah, kelelahan dan jika tidak ada air seni
yang dibuang. Keuntungan Larutan Rehidrasi Oral. Larutan rehidrasi oral memiliki 4
keuntungan utama, yakni mudah diperoleh, mudah diberikan, tidak mahal, efektif
dalam menangani dehidrasi ringan atau sedang.
Cairan Infus
Cairn infus untuk menangani dehidrasi biasanya direkomendasikan dalam lima
kondisi:
1. Dehidrasi parah dengan aatau tanpa tanda-tanda syok (berkurangnya volume
darah dalam tubuh)
2. Kelelahan, lemas, koma
3. Muntah yang tak terkendali
4. Berkurangnya atau tidak adanya air seni yang dibuang dalam waktu yang lama
5. Komplikasi apapun di mana larutan rehidrasi oral tidak dapat diberikan.
6. Kelemahan cairan infuse
Ada 5 kekurangan dari pemberian cairan infuse

1. Mahal
2. Dibutuhkan orang yang terlatih untuk memberikan cairan dengan cara ini
3. Tidak cukupnya fasilitas di pedesaan atau daerah yang jauh di pedalaman
4. Tingginya risiko infeksi ketika teknik-teknik atau bahan-bahan yang bersih tidak
digunakan.
5. Kemungkinan terjadinya hidrasi yang berlebihan dan hidrasi yang tidak memadai
lebih tinggi dibandingkan dengan perawatan dengan larutan rehidrasi oral(
misaalnya, oralit).
H. SOP Dehidrasi

Pengertian Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada
tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada
pemasukan air (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini
disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. ...
kekurangan natrium dan air.
Tujuan Sebagai acuan tatalaksana penderita GE agar petugas menyatakan tanda
, gejala , tingkat dehidrasi dan mampu menghitung kebutuhan cairan.
Tanda-tanda dehidrasi derajat ringan hingga sedang:
1 Mulut Kering Kantuk atau kelelahan
2anak cenderung kurang aktif dari biasanya 3Rasa
Haus 4Penurunan output
urin – popok tetap kering selama tiga jam untuk bayi dan delapan jam
atau lebih tanpa buang air kecil pada anak-anak dan remaja
5 Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis Kulit kering Sakit kepala
Sembelit 6 Pusing
Tanda-tanda Dehidrasi berat:
1 Rasa haus yang Ekstrim Sangat rewel atau kantuk pada bayi dan anak,
mudah marah dan kebingungan (konsentrasi kurang) pada orang dewasa
2 Mulut, kulit dan membran mukosa sangat kering
3 Sedikit Keringat walaupun udara panas 4Sedikit
atau tidak buang air kecil – setiap urin yang dihasilkan akan berwarna
kuning gelap atau kecoklatan 5Mata cekung Kulit
keriput dan kering, kurang elastis (turgor turun) sehingga bila dicubit
tidak cepat kembali (tetap mengkerut)
6Pada bayi, fontanel (ubun-ubun) cekung 7Tekanan
darah rendah Detak jantung cepat Nafas cepat
8Tidak ada air mata saat menangis
9 Demam
10 Dalam kasus yang paling serius, delirium atau tidak sadarkan diri.

Prosedur 1. Gejala yang menonjol dari GE adalah muntah dan berak serta
berulang, sehingga berakibat kehilangan cairan / dehidrasi.

2. Dehidrasi secara klinik dibedakan 3 langkah

a. Dehidarasi ringan

Kehilangan cairan 2 – 5 % BB

b. Dehidrasi sedang

Kehilangan cairan 5 -8 % BB

Gambaran klinik : Turgor jelek suara serak, nadi cepat, nafas


cepat, pre shok

c. Dehidrasi Berat

Kehilangan cairan : 8 – 10 % BB

Gambaran klinik : syok, apatis, syonotik, kejang, sampai koma

3. Prinsip tindakan adalah Rehidrasi sesuai dengan tingkatan


dehidrasi:

a. Dehidrasi ringan dilakukan rehidrasi peroral.

b. Dehidrasi sedang dan berat dilakukan rehidrasi parenteral


dengan Infus cairan.
4. Penderita di MRS kan

Dalam 3 jam pertama diharapkan penderita berubah status tingkat


dehidrasi menjadi dehidrasi ringan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini
terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan
kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

Dehidarasi dapat terjadi karena :

a. Kekurangan zat natrium


b. Kekurangan air
c. Kekurangan natrium dan air
Dehidrasi dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau
hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium
lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik).

B. SARAN

Dalam menangani pasien yang mengalami dehidrasi ada baiknya kita menilai atau
memastikan pasien termasuk dehidrasi tipe yang mana melalu pemeriksaan-pemeriksaan yang
telah di sebutkan di atas. Sebaiknya cairan diberikan dengan segera mungkin untuk
menghindarkan hal-hal yang fatal bagi tubuh pasien.
DAFTAR PUSTAKA

1) Dr. Pengambean Marulam M. dkk. 2005. Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Renika Cipta
2) Iniyah,Lin.2010. Asuhan Keperawatan Anak.Jakarta: EGC
3) Helen,Farer.2002. Perawatan Maternitas.Jakarta:EGC
4) Matondang, CS, dkk.2005. Diagnosis Fisis Pada Anak Edisi 2,Jakarta:PT Sagung Seto
5) Nelson, 2002. Ilmu Kesehatan pada Anak, Jakarta: EGC.
6) Solo-Josephson, P. Kidshealth (2017). Dehydration.
7) Kahn, A. Healthline (2016). What Causes Dehydration.

Anda mungkin juga menyukai