Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DEHIDRASI

DISUSUN OLEH:
Nama : Ayuwanti
No Tes : 2022010207
Pleton : 12 (Dua Belas)

DIPLOMA III
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPAOUDANG MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022-2023
DEHIDRASI

DISUSUN OLEH:
Nama : Ayuwanti
No Tes : 2022010207
Pleton : 12 (Dua Belas)

Pembimbing I Pembimbing II

Ririn Rahmasyam Devi inggriani pelamonia

DIPLOMA III
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPAOUDANG MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dehidrasi” ini dapat
diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Penjaskes. Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan penyusunan makalah tentang Dehidrasi.
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu Saya pada
khususnya dan umumnya bagi semua dalam memahami materi. Dalam pembuatan
makalah ini, saya masih sadar masih banyak terdapat kekurangan, terutama sekali
dalam hal penyajian materi.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca. Amin.

Makassar, Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah .................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dehidrasi ........................................................... 2
2.2 Penyebab Dehidrasi .............................................................. 2
2.3 Gejala dan Tanda-tanda Dehidrasi ........................................ 3
2.4 Cara Penanganan Dehidrasi .................................................. 4
2.5 Pencegahan Dehidrasi .......................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................... 6
3.2 Saran .................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti meningkatkan
kemampuan kognitif, pencegahan batu dan infeksi kandung kemih hingga
mencegah obesitas. Cegah gangguan kesehatan dengan minur air yang cukup.
Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya
bervariasi sesuai usia, misalnya pada bayi terdapat 80 persen air, pada orang
dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50
persen. Jumlah cairan tubuh manusia selalu di atur tepat, Cairan tubuh total: 36
liter. Di dalam sel: 24 liter Di luar sel: 12 liter Air Interstisial: 8 liter. Kita
semua pasti tahu dan sadar bahwa air merupakan urat nadi kehidupan manusia.
Semua sistem dalam tubuh bergantung pada air. Bahkan lebih baik kekurangan
makanan daripada kekurangan air. Kurangnya air dalam tubuh dapat
menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi sendiri terjadi saat air dalam tubuh tidak
mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1) Apa Penyebab Dehidrasi?
2) Apa saja Gejala dan Tanda-Tanda dehidrasi?
3) Bagaimana Cara Mengatasi dan Mengobati Dehidrasi?
4) Bagaimana Cara Pencegahan Dehidrasi?

1.3 Tujuan Makalah


Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, laporan
ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui apa penyebab Dehidrasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana gejala dan tanda-tanda Dehidrasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi dan mengobati Dehidrasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan Dehidrasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dehidrasi


Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada
tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan
(misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan
gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidrasi dapat terjadi karena:
a) Kekurangan zat natrium
b) Kekurangan air
Kekurangan natrium dan air Dehidrasi adalah berkurangnya cairan
tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi
hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi
isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi
hipotonik). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum
(lebih dari 145mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari
285 mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar
natrium serum (135-145 mEq/L) dan osmolalitasefektif serum (270-285
mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadarnatrium
serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari
270mosmol/liter).

2.2 Penyebab Dehidrasi


Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara
pemasukan cairan sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan
dehidrasi antara lain:
1) Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan
cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal
setiap tahun karena dehidrasiakibat diare.
2) Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk
menggantikan cairanyang keluar dengan cara minum.\

2
3) Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan
yang panas akanmenyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh
dengan mengeluarkan keringat. Bilakeadaan ini berlangsung lama
sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam
kondisi dehidrasi.
4) Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis
akanmenyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing
sehingga penderitadiabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk
kencing.
5) Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan
berlebihan padakulit yang rusak oleh luka bakar.
6) Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan
untuk jatuh kekondisi dehidrasi.
2.3 Gejala dan Tanda-tanda Dehidrasi
Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain berupa rasa haus
untuk meningkatkan pemasukan cairan hingga dengan penurunan produksi
kencing untuk mengurangi seminimal mungkin cairan yang keluar. Air seni
akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap. Jika kondisi awal ini tidak
tertanggulangi maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu:
a) Mulut kering.
b) Berkurangnya air mata.
c) Berkurangnya keringat.
d) Kekakuan otot.
e) Mual dan muntah.
Kepala terasa ringan terutama saat berdiri. Selanjutnya tubuh dapat
jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah dan lemah lalu
koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk
menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.

3
2.4 Cara Penanganan Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Dehidrasi sangat
mudah dikenali saat awal kejadian sehingga makin cepat dilakukan koreksi
maka akan semakin baik hasil yang didapatkan. Beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi antara lain:
a) Penderita diare dan muntah-muntah dapat diberikan pengobatan awal
untuk mencegah kehilangan cairan yang lebih lanjut. Obat-obatan ini
terutama untuk mengurangi gejala yang terjadi.
b) Obat penurun panas dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh.
c) Penderita diberikan minum sebanyak mungkin dengan cara bertahap
namun frekuensinya ditingkatkan.
Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan.
Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka
dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah
penggantian cairan sedapat mungkin dari minuman. Keputusan menggunakan
cairan infus sangat tergantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan
dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing.
Penggunaan obat-obatan diperlukan untuk mengobati penyakit-penyakit yang
merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain-lain.

2.5 Pencegahan Dehidrasi


Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut:
a) Lingkungan Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat
mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah
jadwal kegiatan atau aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi
lingkungan. Jangan melakukan aktivitas berlebihan pada siang hari.
b) Olah raga Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus
minum lebih banyak cairan.
c) Umur-Umur uda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.
Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi
dan tertangani dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari.

4
Dehidrasi kerap kali menyebabkan kulit jadi tipis dan lebih cepat kelihatan
berkerut. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi pada
kulit, yaitu dengan minum banyak cairan, normalnya disarankan untuk
mengonsumsi paling sedikit 8 gelas cairan sehari, minum minuman berenergi
dapat mendorong orang-orang aktif, lebih banyak minum cairan karena
kandungan rasa dan sodium tinggi di dalamnya, hindari minuman berkafein
dan yang mengandung alkohol, keduanya sama-sama dapat menyebabkan
dehidrasi, hindari minuman yang mengandung carbonat karena pembakaran
bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan mencegah
pemenuhan konsumsi cairan, mengenakan pakaian berwarna terang, yang
menyerap dan berukuran pas, usahakan berada di tempat yang sejuk,
terlindungi dari matahari dan lindungikulit dengan sunblock kapan saja
selebihnya, menyadari dan mempersiapkan adalah cara termudah untuk
mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang
beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit. Jika Anda
mengalami pertanda ini, segeralah hentikan aktivitas dan beristirahatlah
ditempat yang sejuk. Minum cairan sebanyak mungkin untuk menggantikan air
yang hilang dari tubuh Anda. Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk
rehidrasi tergantung dari jenis dehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat
diberikan cairan NaCl 0,9 % atau dekstrosa 5 % dengan kecepatan 25-30% dari
defisit cairan total per hari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl
0,45%. Dehidrasi hipotonik ditatalaksana dengan mengatasi penyebab yang
mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan
hipertonik.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyebab dehidrasi yang lebih sering terjadi karena disebabkan oleh
hilangnya Natriumdan air dari daerah yang terdapat tekanan osmotik yang
rendah dan penggeseran air ke dalam sel,apabila larutan NaCL isotonik banyak
terbuang, volume ekstraseliuler dan Intraseluler kecil,darah menjadi pekat dan
hampir tidak dapat mengalir. Sel tubuh akan di genangi oleh cairanyang
mengandung oksigen dan bahan makanan yang tidak mencukupi pada
dehidrasi yang murniakibat kehilangan air, pengobatannya ialah minum air
atau Infus glukosa 5%, Intravenasecukupnya, glukosa 5% atau air leding biasa
akan juga di serap dari rektrum. Pada dehidrasiyang primer sebagai akibat
kehilangan Natrium, perlu di berikan air garam fisrologiksecukupnya, kalau
terjadi serebal yang berat, larutan NaCL hepertonik perlu di berikan.

3.2 Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini,
namun sebagai manusia biasa penulis hanya bisa berharap semoga bisa
bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
Amiin. Kami mengharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada
kesalahan atau kekeliruan baik kata-kata atau penyusunan agar memberikan
saran dan kritik yang bisa mengubah penulis ke arah yang lebih baik dalam
penulisan makalah selanjutnya

6
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Pengambean Marulam M. dkk. 2005. Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Renika
Ciptahttp://fauziethenurse.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai