Anda di halaman 1dari 23

Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi pekerja, fungsi air lebih dari sekadar untuk mendukung kinerja

tubuh, seperti memperlancar pencernaan, menstabilkan atau menjaga suhu tubuh, berperan
dalam peredaran darah, metabolisme tubuh, pemecahan zat makanan, pemeliharaan fungsi
kulit, dan pelumas bantalan sendi.

Bagi para pekerja, fungsi asupan air yang cukup juga memengaruhi kemampuan kerja.
Kemampuan kerja yang dimaksud mencakup kemampuan kerja fisik dan kemampuan berpikir.
Sayangnya, para pekerja sering mengabaikan kebutuhan cairan. Bahkan terkadang, mereka
sampai lupa untuk minum akibat pekerjaan yang menumpuk.

Untuk pekerja yang memiliki aktivitas berat atau bekerja pada lingkungan dengan suhu yang
tinggi, harus memerhatikan asupan cairan tubuhnya. Hal ini disebabkan, aktivitas yang berat dan
suhu lingkungan yang tinggi akan menyebabkan tubuh lebih cepat kekurangan cairan dalam
jumlah yang besar.

Tak hanya pekerja yang beraktivitas di lingkungan dengan suhu yang tinggi yang harus
memerhatikan asupan cairan, orang yang bekerja dalam suhu yang nyaman dan lingkungan
berpenyejuk udara pun harus memerhatikan kebutuhan cairannya lantaran dengan suhu yang
rendah membuat seseorang malas minum karena tidak merasa haus dan membuat sering ke
kamar mandi.

Dalam buku berjudul Pedoman Kebutuhan Cairan Bagi Pekerja Agar Tetap Sehat dan
Produktif yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, berdasarkan hasil penelitian ditemukan
bahwa kemampuan kerja fisik dapat menurun jika pekerja kehilangan 2 persen dari berat
badannya akibat berkeringat. Akibatnya, efisiensi dan kecepatan bekerja pun menjadi berkurang.

Selain itu, kemampuan berpikir pun juga dapat menurun. Kecukupan cairan dalam tubuh
manusia mempengaruhi kemampuan bekerja untuk mengambil keputusan dan kemampuan
berpikir akibat pekerja yang dehidrasi mengalami haus, pusing, mudah tersinggung, skit kepala,
kram otot, kelelahan otot, dan hilang konsentrasi.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kemampuan berpikir ketika terjadi
dehidrasi dapat menurun sebanyak 1,3 persen. Penelitian ini diterapkan pada tentara. Mereka
diminta untuk menjalani pelatihan intensif di daerah beriklim panas selama 53 jam lebih.

Para tentara tersebut ternyata kehilangan lebih dari 3 liter cairan tubuh melakui keringat selama
masa pelatihan intensif tersebut. Hasilnya, tingkat kewaspadaan, kecepatan reaksi, memori, dan
kemampuan bernalar mengalami gangguan. Bahkan semangat pun berkurang secara
bermakna.

Klikdokter.com, Jakarta Dehidrasi biasanya ditandai dengan 2 gejala utama yaitu rasa haus
berlebih dan urine berwarna gelap serta pekat. Tak hanya itu, dehidrasi pada akhirnya dapat
menyebabkan kondisi kesehatan yang lebih serius jika dibiarkan.

Berikut bahaya dehidrasi yang dapat mengancam kesehatan Anda:

1. Syok

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan volume cairan dalam tubuh.
Ketika tubuh tidak dapat melakukan kompensasi terhadap hal ini, maka tekanan darah ikut turun
drastis. Penurunan ini mengganggu pasokan oksigen ke sel-sel tubuh sehingga kerja organ vital
pun ikut terganggu.

2. Koma

Syok yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan kurangnya pasokan darah dan oksigen ke
otak. Ketika otak kekurangan oksigen untuk bekerja, maka terjadi koma. Akibat lainnya, adalah
kegagalan fungsi banyak organ vital dalam tubuh.

3. Gagal ginjal

Kurangnya volume cairan dalam tubuh menurunkan filtrasi glomerulus yang terjadi pada ginjal
untuk mencerna urine sehingga fungsi ginjal terganggu. Tidak heran pada mereka
yang dehidrasi produksi urine berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.

4. Gangguan elektrolit dan kejang

Banyaknya cairan yang keluar dari tubuh dapat diikuti dengan gangguan keseimbangan
elektrolit. Elektrolit berfungsi menghantarkan sinyal listrik antar sel sehingga menimbulkan
gangguan kontraksi otot, ritme jantung, kejang bahkan penurunan kesadaran.

5. Heat injury

Saat berada di lingkungan yang bersuhu panas, tubuh berusaha mengeluarkan panas lewat
keringat. Dehidrasi akibat keringat yang berlebih dan kurangnya asupan cairan dapat
menyebabkan kram dan kelemahan otot.

6. Kematian

Jika dehirasi tidak segera ditangani, kegagalan fungsi organ vital dan dampak serius lainnya
dapat menyebabkan kematian.

Mengatasi dehidrasi bergantung pada derajat dehidrasi yang dialami. Jika dehidrasi bersifat
ringan, Anda dapat mengembalikan cairan tubuh dengan banyak mengonsumsi air putih atau
cairan isotonik. Sedangkan jika dehidrasi sedang hingga berat sebaiknya ditangani oleh dokter
secara langsung agar tidak menimbulkan komplikasi serius.

Dehidrasi tidak dapat dianggap remeh. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, dapat berujung
pada masalah kesehatan serius bahkan hingga kematian.

Apa itu dehidrasi?

Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada cairan yang
masuk dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini juga mengganggu kadar garam, mineral, dan
gula dalam darah, yang dapat mengganggu fungsi tubuh dan menyebabkan efek yang
berbahaya.

Seberapa umumkah dehidrasi?

Dehidrasi sangat umum terjadi. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa saja.
Setiap hari, kadar air pada tubuh berkurang dengan napas yang dihembuskan, pada keringat,
urin, dan kotoran. Jika tidak memberi asupan air atau cairan yang cukup untuk menggantikan
cairan yang hilang, Anda dapat mengalami dehidrasi.
Dehidrasi dapat ditangani dengan mengurangi fator-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter
untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala dehidrasi?

Dehidrasi memiliki efek yang tampak pada tubuh Anda. Beberapa gejala umum dari
dehidrasi adalah:

 Merasa sangat kehausan


 Merasa pusing
 Palpitasi (merasa jantung berdebar kencang)
 Urin yang dihasilkan sedikit
 Mulut kerng
 Urin pekat dan berwarna kuning gelap
 Otot yang melemah
 Kulit kering

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Walau umum terjadi, dehidrasi dapat menjadi sangat berbahaya apabila tidak ditangani.
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

 Demam
 Diare lebih dari 2 hari
 Produksi urin berkurang
 Kebingungan
 Kelemahan
 Tidak dapat berkonsentrasi
 Pingsan
 Nyeri dada atau perut.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab
Apa penyebab dehidrasi?

Dehidrasi biasanya disebabkan oleh asupan cairan yang kurang. Faktor lainnya meliputi
iklim, aktivitas fisik, dan diet. Selain itu, dehidrasi dapat disebabkan oleh penyakit yang
mengakibatkan kehilangan cairan seperti diare, muntah, dan diabetes.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk dehidrasi?

Bayi memiliki risiko yang lebih besar terhadap dehidrasi, akibat berat badan yang rendah
membuat mereka sensitif terhadap kehilangan cairan meski sedikit.

Lansia juga berada dalam risiko yang lebih besar, karena mereka mungkin lupa atau tidak
menyadari bahwa mereka perlu minum cairan.

Orang-orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit ginjal, alkoholisme juga
dapat menderita dehidrasi.

Atlet, terutama pada acara yang memerlukan ketahanan seperti maraton, triatlon, dan
turnamen dapat terpengaruh akibat jumlah cairan tubuh yang hilang melalui keringat.

Orang-orang dengan profesi yang melakukan pekerjaan berat, seperti pekerja bangunan,
terekspos sinar matahari secara reguler, dan kehilangan banyak cairan dari keringat.

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan
pada dokter Anda.

Bagaimana cara mendiagnosis dehidrasi?

Dokter dapat melakukan beberapa tes atau mengirimkan sampel darah atau urin ke
laboratorium.

 Ada beberapa gejala fisik yang dokter dapat digunakan dokter untuk mendiagnosis, seperti
disorientasi, tekanan darah rendah, debaran jantung cepat (palpitasi) demam dan kulit yang tidak
elastis.
 Tes darah digunakan untuk mengetahui apakah ginjal berfungsi dengan baik atau tidak dan untuk
melihat kadar sodium, potasium, dan elektrolit lain pada tubuh.
 Urinalisis sangat berguna untuk diagnosis dehidrisi, karena urin orang yang mengalami dehidrasi
akan tampak lebih gelap dan pekat.

Untuk menentukan dehidrasi pada bayi, dokter biasanya memeriksa soft spot (bagian yang
lunak) pada tengkorak, keringat, dan karakteristik otot tertentu.

Bagaimana cara mengobati dehidrasi?

Tentunya, untuk menggantikan kehilangan cairan pada tubuh, Anda perlu minum banyak
cairan, seperti air dan jus, namun hindari minuman berkafein dan soda.

Bayi dan anak-anak kecil dengan dehidrasi tidak boleh diberi air karena dapat mencairkan
kadar elektrolit dan mineral pada tubuh yang sudah rendah. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) merekomendasi penggunaan cairan rehidrasi oral yang mengandung campuran
potassium, garam, dan gula untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh.

Pada kasus dehidrasi yang parah, Anda perlu segera datang ke rumah sakit atau menghubungi
dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini dapat meliputi pengobatan anti
diare, anti muntah, dan anti demam.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi dehidrasi?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
dehidrasi:

 Minum air dengan kadar yang sedikit-sedikit


 Minum minuman berkarbon atau elektrolit
 Makan es loli yang terbuat dari jus dan minuman energi
 Minum melalui sedotan

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Jakarta - Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa minum dua liter
air sudah cukup. Padahal kebutuhan cairan seseorang sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satunya jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dokter spesialis okupasi, Maya Setyawati mengatakan, setiap pekerja sebaiknya


membiasakan diri untuk mengonsumsi air minum secara teratur dalam jumlah
kecil sebelum merasa haus. Haus merupakan tanda bahwa tubuh kekurangan
cairan.

Para pekerja yang lingkungan pekerjaannya panas atau jenis pekerjaannya berat,
butuh cairan lebih banyak.

"Bagi yang beraktivitas sedang pada iklim kerja cukup panas, baiknya minum 150
- 200 mililiter (ml) air setiap 15 - 20 menit. Pekerja lapangan, dengan lingkungan
kerja yang panas atau jenis pekerjaan berat membutuhkan air minum 2,8 liter per
hari, sedangkan untuk jenis pekerjaan ringan dan pekerjaan dengan suhu
lingkungan tidak panas membutuhkan air minum minimal 1,9 liter per hari," jelas
Maya Setyawati di Jakarta, Rabu (4/2).

Tidak hanya minim air, kebutuhan cairan menurutnya juga perlu dipenuhi dari
sayuran dan buah-buahan. "Kalau konsumsi buah dan sayurannya kurang, minum
airnya harus lebih banyak sekitar 500 ml," imbuhnya.
Maya menambahkan, para pekerja sebaiknya memilih air dalam suhu 10 - 15
derajat celcius. "Lebih dianjurkan minum air putih, bukan cairan yang mengandung
soda, kafein, kadar gula yang tinggi atau alkohol, karena minuman-minuman itu
justru mempermudah pekerja mengalami dehidrasi," ujar Maya.

Pemenuhan kebutuhan cairan ini, menurutnya sangat penting, karena kondisi


kurang cairan tanpa disadari dapat menurunkan daya konsentrasi, kemampuan
berfikir, dan kewaspadaan seseorang. "Dehidrasi bisa memberi pengaruh negatif
bagi kualitas kinerja dan produktivitas, hingga keselamatan pekerja," ungkap
Maya.

eperti yang Anda ketahui, lebih dari 50% dari tubuh kita terdiri dari air. Sehingga, kita butuh
minum air putih dalam jumlah cukup. Kebutuhan air yang terpenuhi dapat menunjang
kesehatan Anda. Berapa banyak sih air yang kita butuhkan? Pasti Anda sudah sering
mendengar pesan minum air putih 8 gelas per hari. Namun, apakah jumlah ini berlaku untuk
semua orang?

Mengapa penting minum air putih setiap


hari?
Tahukah Anda bahwa setiap sistem dalam tubuh Anda membutuhkan air dalam menunjang
kerjanya? Contohnya saja darah mengandung cairan untuk membawa nutrisi ke sel-sel
dalam tubuh Anda, air juga diperlukan untuk membuang racun yang dihasilkan organ vital
tubuh, air juga yang menciptakan lingkungan lembab untuk telinga, hidung, dan
tenggorokan. Sehingga, organ-organ dalam tubuh Anda ini bekerja dengan baik. Selain itu,
air juga bermanfaat untuk mencegah batu ginjal dan sembelit.

Jika tubuh kekurangan air, maka sel-sel dalam tubuh akan lebih sulit untuk melakukan
kerjanya. Anda juga bisa mengalami dehidrasi. Hal ini dapat menguras energi Anda dan
membuat Anda lelah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition dan
melibatkan wanita membuktikan bahwa kekurangan cairan sebanyak 1,36% setelah
olahraga dapat mengganggu suasana hati dan konsentrasi, juga dapat menyebabkan sakit
kepala.

Berapa banyak air putih yang harus diminum


setiap hari?
Ternyata, kebutuhan air tiap orang bisa berbeda-beda. Walaupun Anda sering mendengar
pesan minum air putih 8 gelas sehari, namun jangan terlalu terpaku pada hal ini. Bisa jadi
Anda butuh minum air putih kurang atau melebihi rekomendasi ini. Tapi, pada umumnya
minum air putih 8 gelas sehari (sekitar 2 liter) dapat mencukupi kebutuhan air banyak orang.
Pesan ini juga mudah untuk diingat. Sehingga, pesan ini terus disampaikan pada Anda.

Namun begitu, Anda sendiri yang dapat menilai berapa banyak air yang Anda butuhkan.
Kebutuhan air bervariasi antar individu. Yang paling baik adalah minum setiap kali Anda
merasa haus, sehingga kebutuhan air Anda terpenuhi.
Haus merupakan isyarat dari tubuh Anda yang mengatakan bahwa tubuh Anda sedang
membutuhkan air. Kenalilah setiap isyarat haus Anda. Jika Anda mengikuti isyarat tersebut,
mungkin air yang Anda minum dalam sehari bisa kurang dari 8 gelas, atau bahkan lebih.
Tak perlu memaksakan minum air putih 8 gelas kalau Anda merasa tubuh Anda sudah
cukup terhidrasi. Dan tak perlu menahan diri juga bila Anda merasa masih haus setelah
minum air putih 8 gelas seharian.

Lihat juga warna urin Anda untuk menentukan apakah Anda sudah cukup minum air putih
atau belum. Jika kebutuhan air Anda belum terpenuhi, maka urin Anda akan berwarna lebih
gelap. Artinya, Anda harus minum lebih banyak cairan lagi.

Apa saja yang memengaruhi kebutuhan air


seseorang?
Terdapat banyak faktor yang memengaruhi kebutuhan air seseorang. Faktor-faktor tersebut
adalah:

1. Aktivitas

Jika Anda banyak melakukan aktivitas, seperti olahraga yang mengeluarkan banyak
keringat, Anda butuh untuk minum lebih banyak air. Mengapa? Air lebih yang masuk ke
tubuh Anda berguna untuk menggantikan cairan tubuh Anda yang hilang melalui keringat.

2. Lingkungan

Anda membutuhkan air lebih banyak saat cuaca sedang panas atau lembab karena Anda
lebih banyak berkeringat pada saat ini. Selain itu, jika Anda tinggal di ketinggian 2500 meter,
Anda mungkin juga membutuhkan air lebih banyak. Pada ketinggian ini, Anda biasanya
akan lebih sering buang air kecil dan bernapas lebih cepat, sehingga lebih banyak cairan
tubuh yang terbuang dan Anda perlu menggantinya.

3. Penyakit atau kondisi kesehatan

Saat Anda sedang demam, muntah-muntah, atau diare, tubuh Anda akan mengeluarkan
lebih banyak cairan. Sehingga, pada saat ini Anda membutuhkan lebih banyak cairan yang
masuk ke tubuh Anda. Namun, beberapa kondisi seperti gagal jantung, penyakit ginjal,
dan penyakit hati, mungkin dapat membuat Anda harus membatasi asupan air Anda.

4. Kehamilan dan menyusui

Pada saat hamil dan menyusui, wanita membutuhkan air lebih banyak untuk mencukupi
kebutuhan cairannya yang tinggi. Terjadi banyak perubahan di dalam tubuh ibu hamil,
sehingga kebutuhan cairan ibu hamil pun meningkat. Ibu menyusui juga membutuhkan air
lebih banyak untuk memproduksi ASI.

akarta - Berapa banyak seharusnya Anda minum air putih dalam sehari
untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh? Sebagian menyebut
delapan gelas, ada pula yang mengatakan dua liter per hari. Lalu mana
yang benar?
Sebenarnya kebutuhan asupan air pada setiap orang bisa berbeda-beda,
meskipun memang umumnya disarankan minimal delapan gelas per hari.
Banyaknya cairan yang diperlukan tergantung dari berat badan, aktivitas
tubuh hingga pola makan sehari-hari. Seperti dikutip dari Times of India,
begini formulanya untuk mengetahui apakah Anda sudah mencukupi cairan
atau belum.

1. Timbang Berat Badan


Setiap orang memiliki berat badan yang berbeda, dan kebutuhan akan
cairannya pun bisa berbeda. Misalnya saja orang dengan berat badan 45
kg tidak perlu meminum air sebanyak orang yang memiliki bobot 70 kg.

2. Bagi Per 30
Bagi berat badan Anda dengan angka 30, jawabannya adalah liter air yang
perlu Anda minum per harinya. Sebagai contoh, jika berat Anda 60 kg,
maka jika dibagi dengan 30, berarti air yang perlu Anda minum adalah 2
liter. Apabila berat 80 kg, maka 80 : 30 = 2,6, berarti Anda perlu minum 2
liter 600 ml air. Sementara itu untuk berat badan 45 kg, air yang perlu
diminum adalah 1,5 liter.

Baca Juga: 50 Tas dan Sepatu Favorit Selebriti

3. Perhatikan Aktivitas Fisik


Jika Anda rutin olahraga, berarti tubuh akan kehilangan cairan melalui
keluarnya keringat. Maka dari itu Anda perlu menambah asupan air sesuai
durasi olahraga yang dilakukan. Disarankan menambah sekitar 350 ml air
untuk setiap sesi olahraga selama 0,5 jam. Jadi apabila Anda olahraga
selama satu jam maka asupan air yang perlu ditambah 0,7 liter atau setara
700 ml.

4. Makanan Juga Mengandung Air


Jika Anda disarankan minum 1,5 atau 2 liter air, bukan berarti Anda harus
minum air putih sebanyak itu. Kebutuhan cairan juga bisa dipenuhi lewat
makanan. Sekitar 20-25 persen asupan air berasal dari makanan yang
Anda santap. Baik itu berasal dari buah-buahan, sayuran, atau makanan
berkuah. Sisanya, harus tetap dipenuhi dalam bentuk minuman dan
diutamakan air putih.

Apel misalnya, dalam satu butir apel ukuran sedang mengandung sekitar
116 ml air. Sementara jeruk seberat 140 gram mengandung sekitar 122 ml
air. Sementara sayuran rata-rata mengandung air sekitar 19 hingga 114
ml. (hst/hst)

Berdasarkan persentase kehilangan air dari total berat badan, derajat/skala dehidrasi dapat
ringan, sedang, hingga derajat berat, Tabel 1.

image.png818×160 23.3 KB

Derajat dehidrasi berbeda antara usia bayi dan anak jika dibandingkan usia dewasa. Bayi dan
anak (terutama balita) lebih rentan mengalami dehidrasi karena komposisi air tubuh lebih
banyak, fungsi ginjal belum sempurna dan masih bergantung pada orang lain untuk
memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya, selain itu penurunan berat badan juga relatif lebih
besar.

Pada anak yang lebih tua, tanda dehidrasi lebih cepat terlihat dibandingkan bayi karena kadar
cairan ekstrasel lebih rendah. Menentukan derajat dehidrasi pada anak juga dapat
menggunakan skor WHO, dengan penilaian keadaan umum, kondisi mata, mulut dan turgor,
Tabel 2

image.png823×327 32.5 KB
Derajat dehidrasi berdampak pada tanda klinis. Makin berat dehidrasi, gangguan
hemodinamik makin nyata. Produksi urin dan kesadaran dapat menjadi tolok ukur penilaian
klinis dehidrasi, Tabel 3.

image.png813×337 32.2 KB

###Dehidrasi Derajat Ringan-Sedang

Dehidrasi derajat ringan-sedang dapat diatasi dengan efektif melalui pemberian cairan ORS
(oral dehydration solution) untuk mengembalikan volume intravaskuler dan mengoreksi
asidosis. Selama terjadi gastroenteritis, mukosa usus tetap mempertahankan kemampuan
absorbsinya.

Kandungan natrium dan sodium dalam proporsi tepat dapat secara pasif dihantarkan melalui
cairan dari lumen usus ke dalam sirkulasi.Jenis ORS yang diterima sebagai cairan rehidrasi
adalah dengan kandungan glukosa 2-3 g/dL, natrium 45-90 mEq/L, basa 30 mEq/L, kalium
20-25 mEq/L, dan osmolalitas 200-310 mOsm/L.

Banyak cairan tidak cocok digunakan sebagai cairan pengganti, misalnya jus apel, susu, air
jahe, dan air kaldu ayam karena mengandung glukosa terlalu tinggi dan atau rendah natrium.
Cairan pengganti yang tidak tepat akan menciptakan diare osmotik, sehingga akan makin
memperburuk kondisi dehidrasinya.

Adanya muntah bukan merupakan kontraindikasi pemberian ORS, kecuali jika ada obstruksi
usus, ileus, atau kondisi abdomen akut, maka rehidrasi secara intravena menjadi alternatif
pilihan. Defi sit cairan harus segera dikoreksi dalam 4 jam dan ORS harus diberikan dalam
jumlah sedikit tetapi sering, untuk meminimalkan distensi lambung dan refl eks muntah.
Secara umum, pemberian ORS sejumlah 5 mL setiap menit dapat ditoleransi dengan baik.
Jika muntah tetap terjadi, ORS dengan NGT (nasogastric tube) atau NaCl 0,9% 20-30
mL/kgBB selama 1-2 jam dapat diberikan untuk mencapai kondisi rehidrasi. Saat pasien telah
dapat minum atau makan, asupan oral dapat segera diberikan.

###Dehidrasi Derajat Berat


Pada dehidrasi berat dibutuhkan evaluasi laboratorium dan terapi rehidrasi intravena,
Penyebab dehidrasi harus digali dan ditangani dengan baik.Penanganan kondisi ini dibagi
menjadi 2 tahap:

Tahap Pertama berfokus untuk mengatasi kedaruratan dehidrasi, yaitu syok hipovolemia
yang membutuhkan penanganan cepat. Pada tahap ini dapat diberikan cairan kristaloid
isotonik, seperti ringer lactate (RL) atau NaCl 0,9% sebesar 20 mL/kgBB. Perbaikan cairan
intravaskuler dapat dilihat dari perbaikan takikardi, denyut nadi, produksi urin, dan status
mental pasien.

Apabila perbaikan belum terjadi setelah cairan diberikan dengan kecepatan hingga 60
mL/kgBB, maka etiologi lain syok harus dipikirkan (misalnya anafi laksis, sepsis, syok
kardiogenik). Pengawasan hemodinamik dan golongan inotropik dapat diindikasikan.

Tahap Kedua berfokus pada mengatasi defi sit, pemberian cairan pemeliharaan dan
penggantian kehilangan yang masih berlangsung.

Kebutuhan cairan pemeliharaan diukur dari jumlah kehilangan cairan (urin, tinja) ditambah
IWL. Jumlah
WL adalah antara 400-500 mL/m2 luas permukaan tubuh dan dapat meningkat pada kondisi
demam dan takipnea. Secara kasar kebutuhan cairan berdasarkan berat badan adalah:

 Berat badan < 10 kg = 100 mL/kgBB


 Berat badan 10-20 kg = 1000 + 50 mL/kgBB untuk setiap kilogram berat badan di atas 10 kg
 Berat badan > 20 kg = 1500 + 20 mL/kgBB untuk setiap kilogram berat badan di atas 20 kg

Dehidrasi adalah kehilangan cairan atau kekurangan cairan dari jaringan tubuh yang
berlebihan. Status dehidrasi jangka pendek adalah suatu kondisi atau keadaan yang
menggambarkan jumlah cairan dalam tubuh seseorang dalam jangka waktu pendek yang
dapat diketahui dari warna urin. Dehidrasi merupakan gangguan yang umum terjadi pada
bayi dan anak-anak ketika keluaran cairan total tubuh melebihi asupan cairan total (Muscari,
2005).

Dehidrasi terjadi bila keluaran airnya adalah cairan hipotonik, yaitu volume air keluar jauh
lebih besar dari jumlah natrium yang keluar. Hal ini mengakibatkan peningkatan tonisitas
plasma oleh karena adanya peningkatan kadar natrium plasma hipernatremia. Akibat
peningkatan tonisitas plasma, air intrasel akan bergerak menuju ektrasel sehingga volume
cairan intrasel berkurang yang disebut sebagai dehidrasi (Santoso dkk, 2012).

###Tingkatan Dehidrasi

Derajat keparahan dehidrasi menurut AFIC (1999) dalam Kit dan Teng (2008), yaitu :
1. Dehidrasi Ringan/ Dehidrasi Jangka Pendek
Ditandai dengan rasa haus, sakit kepala, kelelahan, wajah memerah, mulut dan
kerongkongan kering. Dehidrasi ringan ini merupakan dehidrasi yang terjadi dalam
jangka waktu pendek dan tidak terlalu parah tetapi apabila dibiarkan maka akan
berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
2. Dehidrasi Sedang
Ditandai dengan detak jantung yang cepat, pusing, tekanan darah rendah, lemah,
volume urin rendah namun konsentrasinya tinggi.
3. Dehidrasi berat/ Dehidrasi Jangka Panjang
Ditandai dengan kejang otot, lidah bengkak (swollen tongue), sirkulasi darah tidak
lancar, tubuh semakin melemah dan kegagalan fungsi ginjal. Dehidrasi berat ini
merupakan dehidrasi jangka panjang yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan
bahkan dapat menyebabkan kematian.

###Pengukuran Dehidrasi

Berbagai metode yang digunakan untuk penilaian kecukupan air tubuh, antara lain :
penurunan berat badan (body mass loss), air tubuh total (total body water) dengan
pemeriksaan isotop (D2O), analisis aktivitas neutron, multiple frequency bioelectrical
impedance, volume darah, perubahan volume plasma, osmolalitas plasma, berat jenis urin,
osmolalitas urin, konduktivitas urin, volume urin 24 jam, warna urin, urine dipsticks (variabel
tambahan), pemeriksaan klinis mengenai status hidrasi, rasa haus (Santoso dkk, 2012).

Dari semua metode yang telah disebutkan di atas metode dengan akurat tinggi adalah metode
isotop, analisis aktivitas neutron, osmolalitas plasma atau urin, perubahan volume plasma.
Akan tetapi metode-metode tersebut memerlukan keahlian dan biaya yang tinggi serta risiko
yang tinggi terhadap subyek (Santoso dkk, 2012).

Ada lima metode yang mampu dan sering digunakan yaitu :

 Penurunan berat badan,


Metode penurunan berat badan lebih cocok digunakan pada subyek yang mengalami kurang
air tubuh mendadak atau akut (olahraga sedang/berat dan muntah/diare).
 Berat jenis urin
Metode berat jenis urin berkorelasi kuat dengan metode osmolalitas urin. Osmolalitas urin
mungkin tidak secara akurat mencerminkan status dehidrasi (Armstrong, 2005). Selain itu,
warna urin berkorelasi kuat dengan berat jenis urin (r2=0,80) maupun osmolalitas urin
(r2=0,82). Oleh karena itu, pada tingkat laboratorium, metode berat jenis urin dapat
digunakan sedangkan pada tingkat masyarakat, metode warna urin dapat digunakan untuk
penilaian kecukupan air (Santoso dkk, 2012).
 Volume urin 24 jam
Pengukuran volume urin 24 jam lebih sesuai diterapkan pada subyek pasien rawat inap.
 Warna urin
Metode warna urin menggunakan nomor skala yang menunjukkan rentang warna urin mulai
dari jernih dengan skala 1 hingga yang pekat (coklat kehijauan) dengan skala 8 (Armstrong,
2005).
 Rasa haus
Metode rasa haus sangat subjektif dan dipengaruhi umur. Rasa haus muncul setelah tubuh
mengalami kurang air sekitar 0,5% (Santoso dkk, 2012).
Metode warna urin untuk menentukan dehidrasi jangka pendek dipengaruhi oleh bahan
makanan atau minuman yang dikonsumsi dan obat-obatan. Menurut Amstrong (2005) bahan
makanan yang dapat mempengaruhi warna urin tersebut adalah :

1. Warna kecoklatan dapat dipengaruhi dari minuman teh (kafein). Kafein memberikan
efek diuretik dan dehidrasi bila dikonsumsi dalam dosis besar (lebih dari 500 mg / 4
cangkir). Namun jumlah yang diminum di dalam secangkir kopi atau teh tidak secara
langsung memberikan efek dehidrasi dan mempengaruhi perubahan urin secara
langsung.
2. Warna oranye dapat dipengaruhi zat makanan dari wortel, labu, suplement vitamin C
dan suplement B kompleks. Konsumsi wortel dan labu dalam sehari agar tidak
menyebabkan perubahan warna urin yaitu tidak lebih dari 400 mg.
3. Warna merah dapat dipengaruhi dari makanan boysen berries, dan sereal buatan
mengandung silica, diuretik alami yang akan menyerap air kemudian
mengeluarkannya melalui urin serta minuman yang mempunyai zat pewarna merah
seperti sirup dan minuman sachet (minuman bersoda) tidak secara langsung
memberikan efek dehidrasi dan mempengaruhi perubahan urin secara langsung.

Namun, penggunaan metode warna urin akurat karena memiliki nilai sensitifitas sampai 80
% sebagai indikasi adanya dehidrasi jangka pendek.

Hal tersebut karena disebabkan ginjal menyaring urin dengan konsentrasi yang tinggi
sehingga warna urin menjadi semakin gelap. Semakin gelap warna urin, tubuh berada dalam
kondisi yang semakin asam dan semakin membahayakan sel di dalam tubuh, sehingga
mengalami risiko dehidrasi yang semakin berat. Warna ekstrim urin yaitu warna jingga dan
cokelat. Jika seseorang terhidrasi dengan baik maka warna urin akan semakin jernih dan
transparan (Feltz dkk, 2006).

Hasil pengukuran warna urin berasal dari pemeriksaan warna urin, dikatakan dehidrasi jika
skala warna urin 4-8 dan dikatakan tidak dehidrasi jika skala warna urin 1-3 (PT. Tirta
investana dan PDGMI, 2011).

Pengambilan sampel menggunakan botol kaca bening, pemeriksaan warna urin dilakukan
dengan menggunakan PURI (Periksa Urin Sendiri) dengan grafik warna urin. Cara
pemeriksaan warna urin yaitu sebagai berikut :

a. Tampung urin dalam wadah yang bening atau transparan (pot urin botol bening) ketika
berkemih.
b. Perhatikan warna urin dalam wadah bening di bawah cahaya matahari atau di bawah lampu
neon putih yang terang.
c. Bandingkan dengan tabel PURI grafik warna urin.
image.png877×620 106 KB

###Tanda Dan Gejala Dehidrasi

Rasa lemah, cepat lelah, haus, dan kram otot dan hipotensi ortostatik (pandangan menjadi
gelap pada posisi berdiri lama) karena berkurangnya volume cairan ektrasel akibat
hipovolemia pada tingkat yang ringan. Pada tingkat yang lebih berat (kurang air ≥ 6% berat
badan), juga dapat menyebabkan otot lemah, bicara tak lancar, bibir membiru, renjatan
(shock), bahkan fatal (Santoso dkk, 2012).

Persentase Kehilangan Air Tubuh Dengan Tanda dan Gejalanya

 1-2% kehilangan berat badan karena Air : Rasa haus yang kuat, kehilangan cita rasa, perasaan tidak
nyaman.
 3-5% kehilangan berat badan karena Air : Mulut kering, pengeluaran urin berkurang, bekerja dan
konsentrasi lebih sulit, kulit merasa panas, gemetar berlebihan, tidak sadar, mengantuk, muntah,
ketidakstabilan emosi.
 6-8% kehilangan berat badan karena Air : Peningkatan suhu tubuh, peningkatan denyut jantung dan
pernapasan, pusing, sesak nafas, bicara tak lancar, pusing, otot lemah, bibirmembiru.
 9-11% kehilangan berat badan karena Air : Kejang, berhalusinasi, lidah bengkak, keseimbangan dan
sirkulasi yang lemah, kegagalan ginjal, menurunnya volume dan tekanan darah
 Penyebab dehidrasi serius saat puasa
 Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kita kekurangan cairan sehingga tidak bisa berfungsi dengan
baik. Puasa, jika dilakukan dengan tepat, biasanya tidak menyebabkan dehidrasi meskipun kita tidak
minum apa pun selama berjam-jam. Namun, hal-hal berikut ini bisa memicu dehidrasi parah saat puasa.
 •Beraktivitas fisik berat, misalnya olahraga
•Diare
•Muntaber
•Berkeringat karena berada di bawah terik matahari atau di ruangan panas
•Muntah-muntah, misalnya karena mabuk perjalanan
•Tidak makan atau minum apa pun saat sahur dan sebelum tidur di malam hari
•Mengidap diabetes
•Orang lanjut usia (lansia)
 Apakah dehidrasi saat puasa berbahaya?
 Dehidrasi ringan biasanya tak begitu berbahaya bagi kesehatan. Akan tetapi, dehidrasi sedang hingga
serius sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa kita. Bila kita mengalami dehidrasi yang cukup
parah, sebaiknya segera cari layanan kesehatan darurat.
Bila kasus dehidrasi tak segera ditangani, Anda berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal dan
penyakit batu ginjal. Dehidrasi juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan gangguan pencernaan,
misalnya sembelit. Dalam kasus yang ekstrem, dehidrasi bisa menyebabkan hilang kesadaran (pingsan)
atau bahkan kematian.
 Gejala dan tanda dehidrasi saat puasa
 Kita mungkin sudah tahu berbagai tanda dehidrasi ringan. Mulai dari merasa haus, bibir dan kulit
kering, pusing, sakit kepala, lemas, hingga urine berwarna gelap atau bahkan tidak buang air kecil sama
sekali.
Akan tetapi, ada sebelas tanda dehidrasi saat puasa yang berbahaya dan mungkin mengancam nyawa.
Kita perlu membatalkan puasa dan segera cari bantuan medis bila kita atau orang terdekat mengalami
gejala-gejala berikut.
 1.Linglung dan tidak bisa berpikir
2.Kulit tidak balik lagi seperti semula setelah dicubit
3.Napas memburu
4.Jantung berdebar
5.Demam
6.Meracau atau mengigau
7.Pusing ketika bangkit dari tempat duduk, tapi pusingnya tak kunjung hilang
8.Tidak buang air kecil selama lebih dari delapan jam
9.Denyut nadi lemah
10.Kejang
11.Hilang kesadaran
 Bagaimana mencegah dehidrasi saat puasa?
 Tubuh kita terdiri dari 70% cairan, oleh sebab itu cairan sangat penting untuk mempertahankan fungsi
tubuh normal. Oleh karena itu, jangan sepelekan kebutuhan cairan kita. Kita harus memiliki
perencanaan sendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar tak dehidrasi. Berikut adalah hal-hal
yang dapat membantu mencegah kita alami dehidrasi saat puasa.
 1.Tetap minum air sesuai kebutuhan
Pada dasarnya, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda – sama seperti kebutuhan kalori.
Kebutuhan ini bergantung pada aktivitas serta kondisi fisik dari setiap individu. Namun, memang rata-
rata orang dewasa membutuhkan setidaknya 8 gelas air mineral per hari atau setara dengan 2 liter air.
Lalu bagaimana mengatur kebutuhan cairan saat berpuasa? Anda bisa menerapkan aturan 2-4-2 ketika
berpuasa. Hal ini berarti 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka puasa, dan 2 gelas sebelum tidur atau
menjelang sahur.
 2.Jangan terlalu banyak makan makanan asin saat sahur
Baru menjalani beberapa jam puasa sudah merasa haus? Bisa jadi menu sahur kita alasannya. Ya,
makanan bergaram dapat membuat kita haus bahkan hingga kekurangan cairan. Sebab, garam sangat
berpengaruh terhadap pengaturan cairan di tubuh. Terlalu banyak garam yang masuk ke dalam tubuh
hanya akan mengacaukan pengaturan tersebut dan akhirnya membuat kita cepat haus.
 3.Perbanyak cairan di malam hari menjelang sahur
Bila kita takut kembung akibat air ketika makan sahur, Anda bisa minum dan memenuhi kebutuhan
kita sesaat sebelum kita tidur di malam. Bahkan jika kita terbangun di malam hari, usahakan untuk
menyempatkan minum terlebih dahulu. Hal ini demi memenuhi kebutuhan cairan kita dalam sehari.
 4.Jika kita makan banyak protein dalam menu sahur, maka perbanyak minum
Selain makanan bergaram, makanan dengan protein tinggi dapat membuat kita kehausan dalam waktu
yang cepat dan kehilangan cairan. Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam pertemuan Experimental
Biology, menyatakan bahwa seseorang yang menerapkan diet protein tinggi dan menghindari
karbohidrat cenderung berisiko mengalami dehidrasi lebih mudah ketimbang yang tak melakukannya.
Untuk menghindari hal tersebut, seimbangkan menu sahur kita dan minum dengan cukup.
 5.Konsumsi buah dan sayuran yang beragam
Cairan tak hanya didapatkan dari minuman saja, tapi bisa juga dari makanan. Sebenarnya 10-20%
kebutuhan cairan bisa kita dapatkan dari makanan. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang
mengandung cukup air sehingga Anda bisa kenyang sekaligus kebutuhan cairan kita terpenuhi. Kita
dapat mengandalkan buah dan sayuran untuk hal ini. Jadi, penuhi menu sahur dan buka puasa kita
dengan sayur dan buah-buahan ya.
 6.Perhatikan obat-obatan yang kita konsumsi (termasuk suplemen)
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat membuat kita buang air kecil terus sehingga cairan selalu
keluar dari tubuh kita. Jadi, bagi kita yang mengonsumsi obat-obatan atau suatu suplemen vitamin
pastikan obat tersebut tak memberikan efek samping dehidrasi dan membuat tubuh kekurangan cairan.
Sebaiknya diskusikan hal ini pada dokter kita.
 7.Utamakan minum air putih
Hindari mengonsumsi minuman yang berkafein atau memiliki kandungan gula tinggi – apalagi saat
sahur. Hal tersebut hanya akan membuat tubuh kita kehausan dalam beberapa jam saja. Jadi, sumber
cairan yang terbaik adalah air putih, selain mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh, air putih tak
kan membuat kita berisiko mengalami berbagai penyakit kronis di kemudian hari.

1. Minuman rasa alami

Jika tidak menyukai air minum seperti air putih, cobalah untuk minum minuman yang
berasa dengan menambahkan potongan buah seperti lemon, jeruk nipis, irisan jeruk, atau
membuatnya menjadi jus. Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menggantikan asupan
cairan yaitu:

 Jus buah murni


 Minuman berkarbonasi namun bebas kafein
 Minuman rasa buah
 Minuman herbal
 Air kaldu

2. Mengonsumsi makanan yang mengandung air

Kandungan air dalam makanan dibutuhkan untuk menggantikan jumlah cairan yang ada
dalam tubuh yang akan diambil setiap hari. Buah-buahan yang secara alami banyak
mengandung air di antaranya adalah semangka, melon, anggur, dan tomat.

Minum jus, air ataupun cairan yang mengandung kalori lainnya dapat membantu menjaga
tubuh terhindar dari dehidrasi sehingga dapat memberikan energi pada tubuh.

Jenis makanan lainnya yang mengandung banyak cairan yaitu:

 Es krim, potongan buah yang dibekukan, atau es loli untuk melembapkan mulut yang kering
 Sorbet
 Gelatin (biasa atau bebas gula )
 Minuman kesehatan berprotein tinggi
Ketika tubuh sudah merasa lebih baik dan nafsu makan sudah kembali seperti semula,
jagalah keseimbangan makanan padat dan minuman agar tubuh dapat menerima nutrisi dan
cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.

3. Cara lainnya

Berikut adalah beberapa cara mengatasi dehidrasi lainnya yang bisa Anda coba di rumah:

 Tempelkan kain basah pada tubuh terutama pada leher, wajah, punggung, dada ataupun
perut.
 Kurangi penyebab dehidrasi seperti muntah, diare, atau demam.
 Oleskan lip balm pada bibir yang kering.
 Letakkan pendingin, es, dan minuman sehat dengan jarak yang dekat supaya tubuh
mendapatkan kondisi yang lebih nyaman.

Cara Mengatasi Dehidrasi


Cara mengatasi dehidrasi yakni dengan memperbanyak konsumsi air putih
maupun makanan yang mengandung banyak air seperti buah-buahan lainnya
agar tubuh senantiasa terhidrasi. Berikut ini sejumlah medium pengobatan
dehidrasi yang bisa Anda terapkan di rumah.

1. Air Putih

Normalnya, orang perlu mengonsumsi 8-10 gelas air putih setiap hari untuk
menjaga tubuh tetap terhidrasi. Namun jika Anda banyak berkutat dengan
aktivitas fisik berat seperti olahraga dan bekerja di pabrik, maka jumlah air
putih yang harus diminum bisa lebih banyak tentunya.

Anda juga bisa menambahkan potongan buah seperti lemon, anggur dan
stroberi untuk menambah cita rasa air putih, pun memaksimalkan asupan
cairan ke dalam tubuh karena buah-buahan tersebut kaya akan air. Minuman
seperti ini disebut sebagai infused water.

2. Minuman Isotonik

Cara mengatasi dehidrasi selain mengonsumsi air putih adalah minum cairan
isotonik. Minuman isotonik adalah minuman yang diklaim efektif mengganti
cairan tubuh oleh karena cairan ini memiliki tingkat konsentrasi yang serupa
dengan cairan tubuh. Minuman isotonik mengandung mineral (kalium,
klorida, magnesium, dan natrium) dan lebih cepat diserap oleh tubuh
ketimbang air putih.

3. Susu

Siapa sangka, ternyata minum susu adalah cara mengobati dehidrasi yang
efektif, lho. Penelitian menunjukkan kalau susu dapat menghidrasi tubuh
bahkan lebih baik ketimbang air putih dan minuman isotonik.

Apabila Anda mulai mengalami gejala dehidrasi, segera minum satu gelas
susu, lalu diikuti denngan segelas air putih agar lebih mudah diserap oleh
tubuh.

4. Makanan yang Mengandung Air

Selain minuman, makanan yang mengandung air adalah cara mengatasi


dehidrasi efketif lainnya. Buah-Lemon, semangka, tomat, dan anggur adalah
contoh buah-buahan yang kaya akan kandungan air sehingga menyegarkan,
pun menghindari Anda dari dehidrasi.

Tak hanya buah, makanan yang mengandung air untuk obat dehidrasi di
antaranya:

 Sorbet
 Es krim
 Gelatin
 Minuman kesehatan

Selain banyak minum air putih, minuman isotonik, dan makan makanan
yang mengandung air, cara mengatasi dehidrasi juga bisa dengan tips
berikut ini:

 Jaga kesehatan tubuh, karena tubuh yang terserang penyakit


rentan mengalami dehidrasi
 Mengolesi bibir yang kering dengan lip balm
 Seka bagian tubuh (terutama wajah, leher, dada, perut, dan
punggung) menggunakan handuk yang sudah dibasahi

 Selain minum air putih, terdapat beberapa cara untuk mengatasi dehidrasi. Berikut ini
adalah makanan dan minuman yang bisa Anda konsumsi untuk mengatasi dehidrasi.
 1. Susu
 Pada sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition, susu yang penuh lemak
dan juga skim ternyata lebih meningkatkan hidrasi dalam tubuh dibandingkan air putih.
Selain itu, susu juga menyehatkan karena mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral.
 2. Minuman olahraga
 Saat sedang berolahraga dan berkeringat tidak hanya air yang keluar dari tubuh. Laktat,
asam amino, lemak dan sodium dalam tubuh juga ikut dikeluarkan melalui keringat.
Untuk mencegah dehidrasi, Anda bisa memilih minuman olahraga yang mengandung
beberapa ion. Minuman ini dapat menggantikan cairan keringat yang keluar pada tubuh
saat berolahraga.
 3. Air kelapa
 Air kelapa juga salah satu jenis cairan yang dapat menghidrasi tubuh. Berbeda dari
minuman olahraga, air kelapa rendah akan karbohidrat dan mengandung potasium
dengan kadar yang cukup tinggi. Rasanya yang segar juga efektif dalam melegakan
kehausan.
 4. Sayuran dan buah-buahan
 Tidak hanya dengan minum air atau cairan lain, saat dehidrasi menyerang, Anda juga
bisa mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak cairan seperti sayuran dan
buah-buahan.Berbagai jenis buah yang mengandung banyak air adalah semangka,
stroberi, melon, nanas, jeruk, timun, selada, seleri, paprika, dan bayam.
 Selain makanan dan minuman di atas, untuk membantu tubuh dalam penyerapan cairan,
Anda bisa mengonsumsi makanan seperti granola bar atau roti gandum. Penelitian
menunjukkan asupan cairan dengan sedikit makanan lebih baik daripada
mengkhawatirkan jenis cairan yang diminum.

Overhidrasi

DokterSehat.Com – Selama ini kita selalu disarankan untuk minum air


mineral dengan jumlah cukup yaitu 6-8 gelas atau setara dengan 2 liter per
hari. Kalau kita tidak bisa memenuhi jumlah itu, kemungkinan terjadi
dehidrasi akan tinggi. Bagaimana jika terlalu banyak minum air? Ternyata ini
juga bisa menyebabkan overhidrasi.

Jenis overhidrasi pada tubuh


Kondisi bernama overhidrasi ini mungkin sangat jarang sebabkan kematian,
tapi kondisi tersebut tetap mungkin terjadi. Secara umum ada dua jenis
kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami overhidrasi:

 Minum air terlalu banyak. Kalau dalam sehari kita disarankan


minum air putih maksimal 8 gelas, jangan minum lebih dari itu.
Kalau Anda minum terlalu banyak air dan ginjal tidak bisa
menyaring semuanya, kemungkinan kadar air di dalam pembuluh
darah juga akan meningkat.
 Tubuh menahan air dari dalam tubuh untuk berkurang. Biasanya
kondisi ini muncul akibat kondisi kesehatan tertentu.

Dua hal di atas sama-sama berbahaya. Meski beberapa orang hanya merasa
kembung, gangguan yang lebih kronis bisa saja terjadi.

Penyebab overhidrasi
overhidrasi bisa terjadi pada siapa saja kalau minum terlalu banyak air.
Meski demikian kondisi sekitar juga memengaruhi gangguan keseimbangan
air di dalam tubuh. Jenis kelamin, suhu udara di luar, dan kondisi kesehatan
juga memberikan pengaruh yang besar.

Beberapa orang menganggap kalau angka 6-8 gelas itu sudah tidak bisa
diubah. Namun, penyesuaian bisa terjadi dan dipengaruhi oleh faktor
sebelumnya. Yang paling penting kita harus sadar dan paham dengan apa
yang terjadi dengan tubuh sehingga paham apa saja batasannya.

Selain minum terlalu banyak, kondisi di bawah ini juga menyebabkan air di
dalam tubuh susah dibuang atau dikurangi kadarnya.

 Penyakit hati atau liver yang cukup kronis.


 Gangguan pada ginjal sehingga penyaringan dan pembuangan air
tidak bisa berjalan dengan maksimal.
 Gagal jantung kongestif.
 Beberapa jenis obat anti inflamasi non steroid.
 Diabetes yang tidak bisa dikontrol dan kadar gula darah di dalam
tubuh cukup tinggi.
 Obat untuk schizophrenia. Obat ini menyebabkan Anda menjadi
terlalu haus dan tidak sadar minum terlalu banyak air.
 Obat untuk mencegah diare dan mengeluarkan banyak cairan pada
tubuh.
 Obat antipsikotik.

Tanda-tanda overhidrasi
Seseorang yang mengalami overhydration akan mengalami beberapa tanda
dan gejala. Berikut tanda-tanda overidrasi:

 Mual dan perasaan ingin muntah lainnya. Kondisi ini terjadi karena
perut terasa penuh sehingga susah untuk bergerak dengan bebas.
 Sakit kepala yang susah ditahan. Sakit kepala ini muncul sebagai
tanda ada kondisi keracunan pada tubuh yang tidak bisa diatasi
dengan mudah.
 Gangguan pada kesehatan mental. Seseorang akan mudah
mengalami kebingungan dan disorientasi.
 Otot menjadi lemah dan mudah sekali mengalami kram. Kondisi ini
adalah buntut dari menurunkan kadar garam di dalam tubuh akibat
volume air yang tidak terkontrol.
 Pingsan berkali-kali dan kerap kehilangan kesadarannya dengan
maksimal.
 Lumpuh di beberapa bagian tubuh.
 Koma akibat tubuh kekurangan elektrolit yang bermanfaat dalam
menunjang organ tubuh.

Kalau beberapa gejala ringan di atas sudah muncul dan Anda merasa tidak
nyaman, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Minta mereka mengatasi
masalah ini sehingga kondisi berbahaya seperti koma tidak terjadi.

Orang-orang yang berisiko overhidrasi


Semua orang bisa mengalami overhidrasi, tapi beberapa orang di bawah ini
lebih berisiko mengalaminya. Kalau Anda termasuk di dalamnya, sebaiknya
waspada.

 Seseorang yang kerap melakukan lari maraton dengan jarak cukup


jauh. Lari maraton akan menguras tenaga dan air. Namun,
beberapa orang malah minum air terlalu banyak sebelum lari
dilakukan atau selama berlari. Kondisi ini akan memicu overhidrasi
yang sangat berbahaya untuk tubuh.
 Atlet triathlon. Olahraga ini dilakukan di darat dan air dengan jarak
cukup panjang. Kalau peserta triathlon tidak bisa mengontrol apa
yang mereka minum, kemungkinan mengalami overhydration cukup
tinggi.
 Pesepeda jarak jauh yang dalam satu hari bisa menempuh jarak
hingga ratusan kilometer. Pesepeda ini biasanya susah mengontrol
hausnya dan selalu khawatir dengan dehidrasi.
 Pendaki gunung yang menghabiskan berjam-jam dengan menaiki
tanjakan dan menembus hutan.
 Orang yang melakukan latihan berlebihan di dalam gym.
 Pemain olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik tinggi seperti
pemain sepak bola, rugby, bulu tangkis, tenis, hingga atletik.
 Orang yang sejak awal memiliki gangguan pada hati dan juga
jantungnya.

Cara mengatasi overhidrasi


Kalau Anda mulai menunjukkan gejala overhidrasi, segera lakukan beberapa
cara untuk menanganinya. Berikut ini cara menangani overhidrasi yang
mudah dan cepat:

 Jangan minum air lagi dalam jumlah banyak kecuali memang benar-
benar membutuhkannya.
 Sebisa mungkin mengonsumsinya obat atau minuman dengan
fungsi diuretik seperti kopi atau teh. Dengan konsumsi ini Anda
akan lebih sering mengalami buang air kecil sehingga cairan di
dalam tubuh bisa dikurangi dengan cepat.
 Hentikan penggunaan obat yang menyebabkan overhidrasi. Kalau
obat itu cukup penting, lakukan konsultasi dengan dokter terkait
dengan kemungkinan obat diganti agar kondisi kelebihan cairan
yang berbahaya tidak terjadi.
 Hentikan aktivitas yang memicu Anda membutuhkan banyak air
padahal jumlah cairan di dalam tubuh masih tinggi.
 Ganti garam kalau mulai lemas dan pusing. Anda bisa minum air
hangat dengan kandungan garam atau membuat kaldu hangat agar
rasanya lebih nikmat.

Berdasarkan ulasan di atas kita bisa sedikit membuat kesimpulan


bahwasanya, sesuatu yang bermanfaat kalau berlebihan tetap berbahaya.
Sama halnya dengan air, meski bermanfaat tetap ada efek buruknya pada
tubuh.

Ermita menjelaskan, tanda-tanda awal seseorang mengalami overhidrasi ringan yaitu mual,
muntah, dan kram. "Overhidrasi sedang bisa sakit kepala atau pusing, perut terasa penuh,
kedua tangan dan kaki juga bengkak," terang Ermita dalam diskusi "Kenali dan Pahami
Overhidrasi di RSCM, Jakarta, Selasa (5/5/2015). Jika cukup parah, dapat terjadi gangguan
kesadaran, tidak sadarkan diri, kejang-kejang, koma, hingga akhirnya meninggal dunia.
Gangguan kesadaran terjadi akibat pembengkakan otak oleh air yang berlebihan masuk ke
dalam sel otak. Air dapat masuk ke otak karena kadar natrium dalam darah menjadi rendah.

Anda mungkin juga menyukai