Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MAKALAH KEPERAWATAN

DASAR

“ Tindakan Pada Pemenuhan Kebutuhan


Aktivitas “

DISUSUN OLEH :
Cheria Erisa
( 203110166 )
1.B

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Yessi Fadriyanti, S. Kep.M. Kep

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ” Tindakan Pada Pemenuhan Kebutuhan
Aktifitas. ”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Aamiin.

Padang, 03 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..…….……………..….…................................……………….…..………..4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Menerima Pasien Baru.................................................…...................…….................……6
B. Mentransportasi Pasien...........................................................…........…….................……7
C. Memposisikan Pasien..............................................................…........…….................……8
D. Melatih Berjalan....................................................................…........…….................……12
E. Melatih Penggunaan Alat Bantu Berjalan.............................…........…….................……13
F. Memandikan Pasien Di Atas TT.................................................…..…….................……14
G. Merawat Gigi Dan Mulut......................................................…........…….................……16
H. Mengganti Pakaian Pasien Diatas Tempat Tidur..................…........…….................……17
I. Mencuci Rambut...................................................................…........…….................……18
J. Menyisir Rambut..................................................................…........…….................……20

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................................22
B. Saran..................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aktivitas didefenisikan sebagai situasi aksi energetic atau keadaan bergerak. Semua
manusia yang normal memerlukan kemampuan untuk dapat bergerak. Kehilangan
kemampuan bergerak walaupun pada waktu yang singkat memerlukan tindakan-tindakan
tertentu yang tepat oleh pasien maupun perawat (Elang & Engkus, 2013).
Orang yang sakit memerlukan waktu yang lama di tempat tidur sehingga mereka
mempunyai masalah dalam menjaga aktivitas/gerakan. Perawat perlu membantu pasien
untuk menjaga kemampuan bergerak serta untuk mencegah penyulit-penyulit yang dapat
timbul akibat keadaan kurang bergerak (imobil). Dalam keperawatan untuk menjaga
keseimbangan pergerakan, banyak aspek-aspek pergerakan yang perlu diketahui oleh
perawat antara lain: gerakan setiap persendian, postur tubuh, latihan, dan kemampuan
seseorang dalam melakukan suatu aktivitas (Elang & Engkus, 2013). Keperawatan klinik
mengkehendaki perawat untuk menggabungkan ilmu pengetahuan dan keterampilan ke
dalam praktik. Salah satu komponen dari ilmu pengetahuan dan keterampilan adalah
mekanika tubuh, suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan usaha dalam
mengoordinasikan sistem muskuloskeletal dan saraf (Potter & Perry, 2006).
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok otot
tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara aman. Dalam
menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan tentang
pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi
integrasi dari system skeletal, otot skelet dan sistem saraf. Selain itu, ada kelompok otot
tertentu yang terutama digunakan untuk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk
postur/bentuk tubuh (Potter & Perry, 2006).
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti mengekspresikan emosi dengan gerakan
nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas kehidupan sehari-hari
dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system
saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik (Potter & Perry, 2006).
Aktivitas fisik (mekanik tubuh) merupakan irama sirkadian manusia. Tiap individu
mempunyai irama atau pola tersendiri dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan kerja,
rekreasi, makan, istrahat (Asmadi, 2008).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa menerima pasien baru itu?
2. Apa mentransportasi pasien itu ?
3. Apa memposisikan pasien itu ?
4. Apa melatih berjalan itu ?
5. Apa melatih penggunaan alat bantu berjalan itu ?
6. Apa memandikan pasien di atas TT itu ?
7. Apa merawat gigi dan mulut itu ?
8. Apa mengganti pakaian pasien diatas tempat tidur itu ?
9. Apa mencuci rambut itu ?
10. Apa menyisir rambut itu ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa itu menerima pasien baru
2. Untuk mengetahui apa itu mentransportasi pasien
3. Untuk mengetahui apa itu memposisikan pasien
4. Untuk mengetahui apa itu melatih berjalan
5. Untuk mengetahui apa itu melatih penggunaan alat bantu berjalan
6. Untuk mengetahui apa itu memandikan pasien diatas TT
7. Untuk mengetahui apa itu merawat gigi dan mulut
8. Untuk mengetahui mengganti pakaian pasien diatas tempat tidur
9. Untuk mengetahui mencuci rambut
10. Untuk mengetahui menyisir rambut
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menerima pasien baru

1. Tujuan

Untuk mengetahui keadaan pasien dan keluarga, pasien bisa langsung menempati
ruang perawatan, untuk mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum dan
membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien saat masuk rumah sakit.

2. Persiapan alat

1) Lembar pasien masuk rumah sakit

2) Lembar pengkajian

3) Lembar informed consent

4) Status pasien

5) Nursing kit

6) Lembar tata tertib rumah sakit

7) Lembar hak dan kewajiban pasien

8) Kartu penunggu pasien

9) Tempat tidur pasien atau ruangan pasien

3. SOP

1) Perkenalkan diri
2) Identifikasi pasien, jika pasien tidak bisa bisa dibantu oleh keluarga pasien

3) Jelaskan penyakit yang diderita dan maksud dari perawatan

4) Jelaskan tata tertib rumah sakit

5) Jelaskan alat-alat yang ada dalam ruangan pasien

6) Lakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada pasien

7) Minta pasien untuk menandatangani lembar penerimaan pasien jika pasien tidak
bisa maka bantuan keluarga pasien

8) Evaluasi kenyamanan pasien

B. Mentransportasi pasien

1. Tujuan

1) Menjamin kontinuitas perawatan

2) Pelayanan yang diberikan sesuai kebutuhan

3) Meningkatkan keamanan untuk menjaga keselamatan pasien

4) Mempertahankan mutu pelayanan

2. Persiapan alat dan persiapan pasien

 Persiapan alat

1) Tempat tidur

2) Bantal kecil

3) Bantal biasa
4) Sarung tangan/ handscoon

 Persiapan pasien :

Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan

3. SOP (memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar)

- Pastikan tekanan darah pasien dan denyut nadi pasien dalam keadaan normal

- Perhatikan posisi untuk transport pasien, 1 orang perawat dibagian kaki, 1 orang
perawat disamping kanan dan kiri pasien dan 1 orang perawat lagi di bagian kepala
pasien

- Dua orang perawat akan mengangkat pasien dari sebelah kiri maupun sebelah kanan,
1 orang perawat akan memegang kaki pasien dan 1 orang perawat yang dibagian
kepala pastikan leher pasien tidak merengkuk

- Dalam hitungan aba-aba 1 sampai 3 pindahkan pasien ke brankar satu lagi

- Kemudian rapikan pasien

- Pastikan aman pasien dan aman lingkungan

- Jangan lupa memasang penyangga pasien

- Evaluasi respon klien

C. Memposisikan pasien: Posisi Fowler/Semi Fowler,Lithotomi,Dorsal


recumbent,SIM,Trendelenberg,Supine,Prone,miring kanan/kiri

1. Tujuan

untuk kenyamanan dan proses penyembuhan pada pasien/klien.Posisi semifowler


bertujuan untuk mengatasi masalah kesulitan pernapasan dan kardiovaskuler.Tujuan
pemberian posisi sim adalah memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar,
mengurangi penekanan pada sakrum pada klien yang mengalami paralisis,
memudahkan pemeriksaan dan perawatan area perineal dan posisi ini baik untuk
pemberian enema.Trendelenberg bertujuan untuk memperlancar peredaran darah ke
otak. Dorsal recumbent bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Litotomi
bertujuan untuk memudahkan pemeriksaan didaerah rongga panggul atau juga
memudahkan posisi persalinan. Supine bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan
pasien. Prone bertujuan untuk memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul
dan lutut, mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut dan
membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi klien pascaoperasi mulut atau
tenggorokan. Miring kiri atau kanan bertujuan untuk mengurangi lordosis dan
meningkatkan kelurusan punggung yang baik, baik untuk posisi tidur dan membantu
menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit

2. Persiapan alat

 Semi fowler atau fowler

1) Bantal besar

2) Bantal kecil

 Litotomi

1) Sarung tangan steril

2) Alat cuci tangan

3) Tempat tidur

4) Larutan klorin

 Dorsal recumbent

1) Bantal
2) Alat cuci tangan

3) Sarung tangan

4) Tempat tidur

 SIM

1) Alat cuci tangan

2) Tempat tidur

3) Handuk

4) Bantal

5) Sarung tangan

 Trendelenberg

1) Sarung tangan

2) Alat cuci tanga

3) 2 tempat tidur jika diperlukan

 Posisi miring kiri atau kanan

1) Bantal

2) Alat cuci tangan

3) Sarung tangan

3. SOP

 Semi fowler atau fowler


1) Cuci tangan sebelum masuk dalam ruangan

2) Ucapkan salam,Perkenalkan diri dan identifikasi pasien

3) Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan

4) Jaga privasi pasien dengan menutup gorden

5) Cuci tangan

6) Baringkan klien telentang mendatar di tengah tempat tidur dan atur ketinggian
tempat tidur dengan elevasi kepala 30-60 derajat(jika tempat tidur bisa
diseting secara otomatis) atau dengan menggunakan bantal besar

7) Berikan bantal kecil dibawah kepala klien untuk mencegah kontraktur servical
vertebrae( posisi semi fowler 30-60 derajat, posisi fowler 80-90 derajat)

8) Evaluasi kenyamanan klien terhadap posisi

9) Evaluasi frekuensi nada dan nafas klien

10) Cuci tangan

11) Evaluasi kenyamanan pasien

 Litotomi

1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien dan menjelaskan


tujuan proedur

2) Menjaga praivesi pasien

3) Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan

4) Mengarahkan pasien pada posisinya dengan kaki diangkat 90 derajat


5) Minta pasien untuk memegang pahanya

6) Gunakan penyanggah jika perlu

7) Cuci tangan

8) Evaluasi kenyamanan pasien

 Dorsal recumbent

1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien dan menjelaskan


tujuan prosedur yang akan dilakukan

2) Menjaga privasi pasien

3) Dekatkan alat kepada pasien

4) Cuci tangan

5) Gunakan sarung tangan

6) Mengarahkan pasien dengan merefleksi kaki kanan terlebih dahulu


kemudian kaki kiri dan lebarkan

7) Pasangkan bantal di bawah kepala dan bantal kecil dibawah pinggang

8) Cuci tangan

9) Evaluasi kenyamanan pasien

 SIM

1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien, jelaskan tujuan


prosedur yang akan dilakukan

2) Letakkan alat dekat pasien


3) Jaga privasi klien

4) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

5) Posisikan pasien terlentang dan gulingkan pasien sampai telungkup

6) Dengan sebagian miring dan sebagian

7) Pasangkan bantal dibawah kepala pasien

8) Pasangkan bantal dibawah siku

9) Posisikan bantal dibawah lutut kaki

10) Cuci tangan

11) Evaluasi kenyamanan pasien

 Trendelenberg

1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien dan menjelaskan


tujuan prosedur yang akan dilakukan

2) Jaga privasi pasien

3) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

4) Ambil bantal dibawah kepala

5) Angkat kaki pasien lebih tinggi dari kepala dan di sanggah

6) Cuci tangan

7) Evaluasi kenyamanan pasien

 Posisi miring kiri atau kanan


1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien dan jelaskan
tujuan prosedur yang akan dilakukan

2) Jaga privasi pasien

3) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

4) Arahkan pasien pada arah kiri atau kanan

5) Letakkan bantal di belakang tubuh pasien dan dibawah lutut pasien

6) Cuci tangan

7) Evaluasi kenyamanan pasien

D. Melatih berjalan

1. Tujuan

memberikan manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Di antaranya adalah lemak tubuh
akan berkurang, kekuatan dan ketahanan otot akan meningkat, sistem jantung dan
pembuluh darah semakin lancar, tulang pun akan semakin kuat.

2. Persiapan alat

Tidak menggunakan alat

3. SOP

1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien dan jelaskan prosedur yang
akan dilakukan

2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

3) Angkat pasien dan letakkan tangan pasien di bahu perawat


4) Bantu pasien untuk melangkah selangkah demi selangkah dengan kaki mana yang
nyaman terlebih dahulu

5) Cuci tangan

6) Evaluasi kenyamanan pasien

E. Melatih penggunaan alat bantu berjalan: kursi roda, kruck, tripot

1. Tujuan

 Kursi roda : alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan
berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun
cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh pihak lain, digerakan
dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis.

 Kruck : alat bantu jalan yang berupa tongkat dengan pegangan alat ditengah
supaya dapat digunakan sebagai pegangan, pemakaian alat dengan cara dijepit
di ketiak. Alat ini dibutuhkan bagi mereka yang mengalami patah kaki atau
mereka yang cacat sehingga sulit dalam berjalan.

 Tripot :dibutuhkan untuk membantu fungsi jalan. Alat ini biasa digunakan
bagi pasien yang menderita gangguan jalan akibat kelemahan atau rasa nyeri
di salah satu sisi tungkai yang sering dialami penderita stroke, gangguan
keseimbangan pada lansia, atau osteoarthritis sendi lutut. Secara lebih rinci
alat ini membantu dalam mencapai keseimbangan, mengurangi beban tubuh
pada ekstemitas di bagian bawah atau area kaki, dan juga memperlebar
langkah.

2. Persiapan alat

1) Kursi roda

2) Kruck
3) tripot

3. SOP

 Kursi roda

1) Cuci tangan terlebih dahulu dengan teknik 6 langkah cuci tangan dengn
benar

2) Bantu pasien untuk bangkit dari tempat tidur

3) Bantu pasien transfor dari tempat tidur ke kursi roda

4) Beri petunjuk kepada pasien control apa saja yang ada di kursi roda

5) Evaluasi respon klien

 Kruck

1) Cuci tangan terlebih dahulu dengan teknik 6 langkah cuci tangan dengn
benar

2) Bantu pasien untuk bangkit dari tempat tidur

3) Beri petunjuk kepada pasien bagian yang menjadi tumpuan tangan

4) Kaki yang diangkat lebih sedikit yaitu bagian kaki yang sakit

5) Bantu pasien menggunakan kruck secara perlahan

6) Evaluasi respon klien

 Tripot

1) Cuci tangan terlebih dahulu dengan teknik 6 langkah cuci tangan dengn
benar
2) Bantu pasien untuk bangkit dari tempat tidur

3) Beri petunjuk kepada pasien cara menggunakan tripot

4) Bantu pasien menggunakan tripot secara perlahan

5) Evaluasi respon klien

F. Memandikan pasien di atas TT

1. Tujuan

Menjaga kebersihan tubuh, menghilangkan bau badan,Mengurangi infeksi akibat kulit


kotor,Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot dan
Menambah kenyamanan pasien.

2. Persiapan alat

1) Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat

2) Pakaian pengganti

3) Kain penutup

4) Handuk besar

5) Handuk kecil untuk mengeringkan badan

6) sarung tangan pengusap/waslap

7) Tempat untuk pakaian kotor

8) Sampiran

9) Sabun.

3. SOP
1) Pintu, jendela atau gorden ditutup, gunakan sampiran bila perlu

2) Cuci tangan, gunakan schort, handschoen ataupun masker.

3) Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur. Bila masih dibutuhkan, bantal
digunakan seperlunya.

4) Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien.

5) Atur posisi pasien.

6) Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan membentangkan


handuk di bawah kepala, kemudian bersihkan muka, telinga, dan leher dengan
waslap. Keringkan dengan handuk.

7) Kain penutup diturukan, kedua tangan  pasien diangkat dan pindahkan handuk di
atas dada pasien, lalu bentangkan. Kemudian kembalikan kedua tangan ke posisi
awal diatas handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air bersih. Keringkan
dengan handuk.

8) Kedua tangan diangkat, handuk dipindahkan di  sisi pasien, bersihkan daerah dada
dan perut, lalu keringkan dengan handuk

9) Miringkan pasien ke kiri, handuk dibentangkan kebawah punggung sampai glutea


dan basahi punggung hingga glutea, lalu keringkan dengan handuk. Selanjutnya
miringkan pasien  ke kanan dan lakukan hal yang sama. Kemudian kembalikan
pasien pada posisi terlentang dan pasangkan pakaian dengan rapi.

10) Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihkan kaki. Kaki yang paling jauh
didahulukan dan keringkan dengan handuk.

11) Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut dibuka, lalu
bersihkan daerah lipatan paha dan genitalia.

12) Setelah selesai, pasang kembali pakaian dengan rapi.


13) Alat dibereskan, lingkungan diatur kembali.

14) Cuci tangan

15) Evaluasi respon klien

G. Merawat gigi dan mulut: Menyikat gigi, merawat mulut dan gigi pada pasien yang
tidak sadar

1. Tujuan

Agar pasien terhindar dari infeksi pada mulut , agar pasien bersih dan lebih nyaman.

2. Persiapan alat

1) Sarung tangan

2) Alat cuci tangan

3) Bengkok

4) Stongpatel

5) Handuk

3. SOP

1) Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan

2) Atur posisi pasien horizontal dan lebih tinggi dari sebelumnya

3) Turunkan setrel

4) Miringkan kepala pasien dan dekatkana kepala dekat kita

5) Pasang handuk dan bengkok


6) Letakkan alat lebih dekat kepada pasien

7) Masukkan stongpatel pada mulut dengan lembut tapi cepat

8) Bersihkan area mulut bagian dalam secara keseluruhan

9) Berishkan gigi

10) Bersihkan rongga mulut dan bagian atas mulut

11) Bersihkan area bibir dan lidah

12) Kembalikan pasien keposisi semula dan pasang setrel

13) Evaluasi keadaan pasien

14) Lepas sarung tangan dan cuci tangan

15) Evaluasi respon klien

H. Mengganti pakaian pasien diatas tempat tidur

1. Tujuan

Untuk pasien agar memberikan rasa bersih dan nyaman pada pasien. Dengan perasaan
nyaman dan bersih yang didapat pasien, itu juga dapat mempercepat proses
penyembuhan pada pasien.

2. Persiapan alat

1) Pakaian bersih

2) Selimut

3) Tempat baju kotor

4) Sampiran
5) Sarung tangan

3. SOP

1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien dan jelaskan tujuan


prosedur yang akan dilakukan

2) Meminta izin kepada pasien

3) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

4) Jaga privasi pasien

5) Lepaskan pakain tidur pasien dan letakkan di tempat pakaian kotor

6) Longgarkan pakaian mulai dari leher

7) Lepaskan pakaian menuruni lengan

8) Pastikan pasien diselimuti

9) Jika sedang diinfus lepas pakaian dari lengan yang tidak diinfus

10) Siapkan pakaian bersih

11) Gunakan pakai bersih dengan hati-hati dan rapi

12) Cuci tangan

13) Evaluasi kenyamanan pasien

I. Mencuci rambut

1. Tujuan

1) Memberikan perasaan nyaman, senang, dan segar kepada pasien


2) Rambut tetap terpelihara bersih dan rapi

3) Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala

4) Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala

5) Membersihkan  (kutu) dan atau ketombe

2. Persiapan alat

1) Talang air atau perlak

2) 2 buah baskom berisi air hangat

3) 2 buah handuk besar dan kecil

4) Bak instrumen berisi handscoon dan kas auntuk membersihkan kulit kepada

5) Shampo

6) Gayung atau 2 gelas ukur ukuran 1 liter berisi air hangat

7) Kepas penutup telinga

8) Kasa atau waslap untuk menutup mata

9) Tempat pakaian kotor

10) Kain pel atau keset

11) Bengkok

12) Masker

13) Celemek

14) Bak penampung air


3. SOP

1) Memperkenalkan diri kepada pasien, identifikasi pasien dan jelaskan tujuan


prosedur yang akan dilakukan

2) Cuci tangan dan siapkan alat

3) Gunakan masker, sarung tangan dan celemek

4) Jaga privasi klien

5) Memeriksa kondisi rambut dan kulit kepala pasien

6) Mengatur posisi klien senyaman mungkin

7) Memasang perlak dan handuk dibawah kepala klien

8) Memasang perlak dan mengarahkan talang ke ember yang kosong

9) Meletakkan ember diatas kain pel

10) Menyumbat telingan dengan kapas dan menutup mata pasien dengan kassa kering
atau waslap

11) Mentup dada dengan handuk sampai leher

12) Siram dengan air hangat dengan menggunakan gayung atau gelas ukur

13) Menggosok pangkal rambut dengan menggunakan kain kassa yang sudah diberi
shampo atau langsung dengan tangan kemudian diurut dengan ujung jari

14) Membilas rambur sampai bersih kemudian keringkan dengan handuk. Lepaskan
tutup telingan dan penutup mata

15) Angkat talang dan masukkan ke dalam ember dan meletakkan handuk di baki,
kembalikan pasien pada letak semula
16) Bukak sarung tangan dan cuci tangan

17) Merapikan alat

18) Evaluasi respon klien

J. Menyisir rambut

1. Tujuan

suatu tindakan mengatur rambut agar rapi dengan menggunakan sisir pada pasien yang
tidak dapat menyisir sendiri

2. Persiapan alat

1) Sisir

2) Kain penahan/handuk

3) Karet gelang untuk pasien yang rambutnya panjang

4) Air atau minyak

5) Kertas untuk membungkus kotoran atau rambut

6) Bengkok berisi larutan desinfekatan khusus untuk pasien yang berkutu dan kelainan
kulit

3. SOP

1) Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga serta menjelaskan


mengenai prosedur yang akan dilakukan

2) Perawat meminta persetujuan tindakan secara lisan kepada pasien/keluarganya

3) Perawat menjaga privacy pasien dengan cara memasang tirai


4) Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai dengan prosedur

5) Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur

6) Perawat mengenakan APD sesuai dengan prosedur

7) Perawat memasang handuk/penahan diletakkan pada bahu atau di bawah belikat

8) Perawat memberikan minyak rambut pada pasien yang berambut panjang dan kusut
kemudian disisir secara bertahap dimulai dari bagian bawah (ujung rambut) setelah
rapi rambut dijalin/diikat

9) Perawat menyisir rambut yang pendek dari pangkal ke ujung

10) Perawat mengumpulkan rambut rontok dan dibungkus dengan kertas kemudian
membuang ke sampah sesuai jenisnya

11) Perawat memasukkan rambut yang berkutu dan mempunyai kelainan kulit dalam
larutan desinfektan di dalam bengkok

12) Perawat merapikan alat yang telah diberikan dan membuang sampah sesuai dengan
prosedur

13) Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga bahwa tindakan selesai dilakukan dan
mohon undur diri

14) Perawat melepas APD sesuai dengan prosedur

15) Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur

16) Perawat melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan  didalam catatan


perkembangan terintegrasi
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aktivitas didefenisikan sebagai situasi aksi energetic atau keadaan bergerak.
Semua manusia yang normal memerlukan kemampuan untuk dapat bergerak. Kehilangan
kemampuan bergerak walaupun pada waktu yang singkat memerlukan tindakan-tindakan
tertentu yang tepat oleh pasien maupun perawat.
Tujuan dari menerima pasien baru yaitu Untuk mengetahui keadaan pasien dan
keluarga, pasien bisa langsung menempati ruang perawatan, untuk mengetahui kondisi
dan keadaan pasien secara umum dan membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien
saat masuk rumah sakit.
Posisi semifowler bertujuan untuk mengatasi masalah kesulitan pernapasan dan
kardiovaskuler.Tujuan pemberian posisi sim adalah memfasilitasi drainase dari mulut
pada klien tidak sadar, mengurangi penekanan pada sakrum pada klien yang mengalami
paralisis, memudahkan pemeriksaan dan perawatan area perineal dan posisi ini baik
untuk pemberian enema.

B. SARAN
Demikian sedikit informasi dari saya selaku penulis makalah ini. Tentu masih
banyak sekali kekurangan yang jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun masih sangat saya btuhkan demi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
saat ini. Ucapan terima kasih layaknya pantas saya persembahkan bagi para pembaca.
Terakhir, ucapan maaf yang sebesar – besarnya perlu kami ucapkan jika dalam penulisan
ini kami banyak melontarkan kata – kata yang kurang berkenan.

Daftar Pustaka

https://youtu.be/TQ1b8FWp9gE
https://youtu.be/GQR4OL3dFyY
https://youtu.be/99oSdty_Awo
https://youtu.be/4Na7JaLM2as
https://youtu.be/LvgdMe7utpU
https://youtu.be/zN_IedboDMY
https://youtu.be/iIOqR_BNPEs
https://youtu.be/MZpdtM6dccM
https://youtu.be/YqgutvnHIP0
https://youtu.be/qcU-9s5h9yQ
https://youtu.be/N5erJrsBe_g
https://youtu.be/CzFFQM3abfU
https://youtu.be/eBVCQRm-r8Y
https://youtu.be/e-rOOCxfEoE
https://youtu.be/zN_IedboDMY
https://www.youtube.com/watch?v=aBKj1Qn0FHI
https://www.youtube.com/watch?v=D7PwnogMRY
https://www.youtube.com/watch?v=TQ1b8FWp9gE&feature=youtu.be

Anda mungkin juga menyukai