Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Pertama–tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberkahi kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan
berbagai sumber yang telah kami gunakan sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Makalah ini memuat tentang “Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan” dan sengaja dipilih
karena menarik untuk dicermati. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal
dapat kami analisa dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan
kemampuan.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih.

Jakarta, 4 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B.     Tujuan ....................................................................................................................... 1
C.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 1

BAB II KONSEP TEORI .......................................................................................... 2


A.    Pengertian.................................................................................................................. 2
B.     Tujuan........................................................................................................................ 2
C.     Indikasi...................................................................................................................... 2
D.    Kontraindikasi............................................................................................................ 2
E.     Persiapan.................................................................................................................... 3
F.      Hal-hal yang harus diperhatikan................................................................................ 3
G.    Langkah-langkah pemeriksaan.................................................................................. 3

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 8


A.    Kesimpulan ............................................................................................................... 8
B.     Saran ......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem yang ada pada tubuh
manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan data objektif yang dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien
secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk nmemepertoleh data
yang sistematid dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan
masalah dan merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi klien (Dewi Sartika,2010)

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa saja yang harus diperiksa pada organ pernafasan yang menderita
gangguan pernafasan
2.      Untuk mengetahui tindakan keperawatan yang harus dilakukan saat melakukan pemeriksaan
fisik sistem pernapasan

C.    Rumusan Masalah


1.      Apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan fisik sistem pernafasan?
2.      Tindakan keperawatan apa sajakah yang harus dilakukan saat pemeriksaan fisik sistem
pernafasan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem yang ada pada tubuh
manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan data objektif yang dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien
secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk nmemepertoleh data
yang sistematid dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan
masalah dan merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi klien (Dewi Sartika,2010)

B. Tujuan

Tujuan dari pemeriksaan fisik sistem pernapasan meliputi hal-hal berikut ini:
1.      Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2.      Untuk menambah, mengonfisrmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3.      Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosis keperawatan.
Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaannnya.
4.      Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan keperawatan.

C. Indikasi

Pemeriksaan fisik sistem pernapasan diindikasikan pada pasien :


1.      Klien ARDS
2.      Emfisema
3.      Infeksi saluran pernapasan atas
4.      Infeksi saluran pernapasan bawah
D. Kontraindikasi

Pemeriksaan fisik sistem permapasan di kontraindikasikan pada pasien :


1.      Klien mengalami fraktur
2.      Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir
3.      Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
4.      Tingkat kesadaran klien yang rendah

E. Persiapan

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan fisik sistem pernapasan adalah
sebagai berikut.
1.      Baju periksa, Selimut, Stetoskop, Senter, Pena, Penggaris, Sarung Tangan, Masker, dan Jam
2.      Cuci tangan
3.      Jelaskan prosedur kepada klien
4.      Anjurkan klien menanggalkan baju sampai ke pinggang.
5.      Pastikan ruangan periksa memiliki cukup penerangan dan hangat, serta bebas dari gangguan
lingkungan.

F. Hal – hal Yang Perlu Diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama melakukan prossedur pemeriksaan adalah :


1.      Jaga privasi klien.
2.      Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk menghemat tenaga klien.
3.      Lakukan universal precautions karena mungkin klien batuk dan bersin selama pemeriksaan
G.    Langkah-langkah Pemeriksaan

1.      Pengkajian Awal


1.      Salam Terapeutik
2.      Jelaskan prosedur kepada klien
3.      Cuci tangan
4.      Atur posisi klien Semi fowler
5.      Mulai pemeriksaan dengan klien pada posisi duduk serta semua pakaian dibuka sampai
pinggang.
6.      Lakukan pengkajian cepat tentang klien untuk menetukan kemampuan klien berpartisipasi dalam
pemeriksaan.
7.      Inspeksi penampilan umum secara keseluruhan dan posisi klien. Beri perhatian khusus terhadap
usaha bernapas, warna kulit wajah, ekspresinya, bibir, oto-otot yang digunakan, serta pergerakan
dada dalam tiga bagian torak (anterior, posterior, dan lateral).

 
Bibir Sianosis

Clubbing Fingger 
2.      Inspeksi Konfigurasi Dada :

1.      Atur Posisi Pasien


         Pemeriksaan dimulai dengan memposisikan pasien pada posisi duduk dengan pakaian dibuka
sampai pinggang.
2.      Hitung pernapasan selama satu menit penuh.
         Saat menghitung pernapasan, observasi juga laju pernapasan, ritme, dan kedalaman siklus
pernapasan
         Observasi pergerakan dada pada tiga bagian torak.
         Laporkan bahwa pernapasan tenang, simetris, dan tanpa usaha yang berlebihan.
         Sebelum dilanjutkan pada langkah berikutnya, minta klien untuk menarik napas dalam dan
observasi keterlibatan otot-otot.
3.      Inspeksi warna kulit.
         Laporkan apakah warna kulit dada (anterior, posterior, dan lateral) kosnsisten dengan warna
bagian tubuh lainnya.
4.      Inspeksi konfigurasi dada
         Lakukan pengukuran diameter anteroposterior dan tranversal dada. Pada orang dewasa normal
akan didapatkan hasil 1 : 2 bagian.

 
Pigeon chest
Funnel chest

Barrel
chest

3.      Palpasi Dinding Dada


1.      Lakukan palpasi untuk mengetahui ekspansi paru – paru / dinding dada :
a.       Letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada depan.
b.      Anjurkan pasien untuk menarik napas.
c.       Rasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi kiri.
d.      Berdiri dibelakang pasien, letakkan tangan anda pada sisi dada pasien, perhatikan gerakan ke
samping sewaktu pasien bernapas.
e.       Letakkan kedua tangan anda di punggung pasien dan bandingkan gerakan kedua sisi dinding
dada.
2.      Lakukan palpasi untuk mengkaji taktil fremitus. Minta pasien menyebut bilangan “enam-enam”
sambil anda melakukan palpasi dengan cara :
a.       Letakkan telapak tangan anda pada bagian belakang dinding dada dekat apeks paru – paru.
b.      Ulangi langkah a dengan tangan bergerak ke bagian basis paru – paru.
c.       Bandingkan fremitus pada kedua sisi paru – paru serta di antara apeks dan basis paru – paru.
d.      Lakukan palpasi taktil fremitus pada dinding dada anterior.
                                 

4.      Perkusi Paru-paru


1.      Lakukan perkusi paru – paru anterior dengan posisi pasien telentang.
a.       Perkusi mulai dari atas klavikula ke bawah pada setiap ruang interkostal
b.      Bandingkan sisi kiri dan kanan
2.      Lakukan perkusi paru – paru posterior dengan posisi pasien sebaiknya duduk atau berdiri.
a.         Yakinkan dulu bahwa pasien duduk lurus.
b.        Mulai perkusi dari puncak paru – paru ke bawah.
c.         Bandingkan sisi kanan dan kiri.
d.        Catat hasil perkusi dengan jelas.
3.      Lakukan perkusi paru – paru posterior untuk menentukan gerakan diafragma (penting pada
pasien emfisema).
a.       Minta pasien untuk menarik napas panjang dan menahannya.
b.      Mulai perkusi dari atas ke bawah (dari resonan ke redup) sampai bunyi redup didapatkan.
c.       Beri tanda denagn spidol pada tempat didapatkan bunyi redup (biasanya pada ruang interkostal
ke-9, sedikit lebih tinggi dari posisi hati di dada kanan).
d.      Minta pasien untuk menghembuskan napas secara maksimal dan menahannya.
e.       Lakukan perkusi dari bunyi redup (tanda I) ke atas. Biasanya bunyi redup ke-2 ditemukan di atas
tanda I. Beri tanda pada kulit yang ditemukan bunyi redup (tanda II).
f.       Ukur jarak antara tanda I dan tanda II.Pada wanita, jarak kedua tanda ini normalnya 3-5 cm dan
pada pria adalah 5-6 cm.

5.      Auskultasi Paru-paru


a.       Duduk menghadap pasien.
b.      Minta pasien bernapas secara normal, mulai auskultasi dengan meletakkan stetoskop pada
trakea, dan dengarkan bunyi napas secara teliti.
c.       Lanjutkan auskultasi suara napas yang normal dengan arah seperti pada perkusi dan perhatikan
bila ada suara tambahan.
d.      Ulangi auskultasi pada dada lateral dan posterior serta bandingkan sisi kanan dan kiri
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pemeriksaan sistem pernapasan terdiri dari inspeksi dada posterior dan anterior, palpasi
dada posterior dan anterior, perkusi dada posterior dan anterior, auskultasi dada posterior dan
anterior.

B.     Saran
Jadilah perawat yang profesional dalam melakukan tindakan dan harus sesuai dengan
prosedur dan SOP yang berlaku di institusi dan gunakanlah cara safety and comfort dalam
melakukan tindakan apapun terhadap klien dan gunakanlah alat perlindungan diri ( APD ) untuk
keamanan dalam bekerja.
PEMERIKSAAN FISIK
SISTEM PERNAFASAN

Disusun oleh :

1. AYU LARASATI
2. DINAULI SITORUS
3. INTAN BUDIYANI
4. RIZKY NOOR FALIH
5. TIARA SITI RAHMA

AKADEMI KEPERAWATAN PELNI


JAKARTA
TAHUN 2019

Daftar Pustaka

Somantri, Irman. 2012. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sitem Pernapasan.
Jakarta : Salemba Medika
Carpenito, L.J. 1995. Buku saku : Diagnosis Keperawatan. Edisi 6. Jakarta : penerbit buku
kedokteran EGC
Himawan, S. 1986. Patologi, Jakarta : EGC
Priharjo, Robert. 1996. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai