1
2
NAMA LAIN
Zat psikoaktif
Adiksi
Madat
Candu
Narkotik
Napsa ( narkotik, alkohol, psikoaktif dan
zat adiktif )
3
DEFINISI
Penyalahgunaan zat ( WHO )
1. Pemakaian zat yang terus-menerus
2. Penggunaan sesekali secara berlebihan
3. Tidak menurut petunjuk dokter
4. Terjadi perubahan perilaku, perasaan,
fikiran dan kondisi fisik
• Penyalahgunaan zat ( DSM IV )
1. Digolongkan sebagai gangguan jiwa
2. Tidak mampu berfungsi secara wajar
3. Menunjukan perilaku maladaptif
4. Gangguan fungsi sosial
4
Ketergantungan Zat ( adiksi )
Adalah pemakaian zat yang cukup berat,
ditandai dengan adanya ketergantungan fisik
berupa toleransi dan sindroma putus zat.
Toleransi : suatu kondisi seseorang yang telah
mengalami peningkatan dosis untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
Sindroma putus zat : suatu kondidi seseorang
yang telah menggunakan obat secara rutin,
pada dosis tertentu berhenti menggunakannya
sehingga memberikan gejala putus zat.
5
PSIKODINAMIKA
Mengganggu fungsi :
• Kognitif ( pikiran, memori )
• Afektif ( alam perasaan )
• Psikomotor ( perilaku )
6
RENTANG RESPON
Adaptif Maladaptif
7
Eksperimental : coba-coba ( awal )
Rekreasional : pesta-pesta suatu
keberhasilan
Situasional : menggunakan saat
mempunyai masalah/ tekanan psikologis
Penyalahgunaan zat : bersifat rutinitas
Ketergantungan zat : penggunaan makin
meningkat baik frekuensi maupun jumlah,
klien tidak mampu lagi mengurangi dosis
SAKAU 8
Zat suatu bahan yg bersifat adiktif
Ketagihan/ketergantungan
ciri-ciri
1. Keinginan yang tidak tertahankan
2. Kecenderungan menambah dosis
3. Ketergantungan psikis; stress, cemas, gelisah,
depresi
4. Ketergantungan fisik berupa gejala putus zat
9
TANDA DAN GEJALA PUTUS ZAT
Cairan hidung Jantung berdebar
berlebihan Susah tidur
Pupil melebar Nyeri otot dan tulang
Keringat berlebihan Nyeri kepala
Mual,muntah, diare Ngilu sendi
Bulu kuduk berdiri Mudah marah/ agresif
Menguap
Air mata berlebihan
demam
10
JENIS-JENIS ZAT PSIKOAKTIF
ALKOHOL : bir, anggur, wiski, rum, gin, vodka,
brendi ( depresan )
*Efek zat : bicara cadel, jalan sempoyongan,
muka merah, gerakan tdk terkoordinir, agresif,
ggn daya nilai, banyak bicara
*Gejala putus zat:banyak keringat, iritabel,
gelisah,murung,mual/muntah,lemah, berdebar,
delirium, halusinasi
*Komplikasi :gastritis, pankreatitis, sirosis
hepatis, polineuritis, ca sal cerna, psikosis, ggn
metabolisme, cacat janin, ggn seksual
11
SEDATIVA dan HIPNOTIKA : valium,pil
BK, pilm koplo, rohipnol, mogadon
(depresan )
EZ : tenang, ggn koord motorik, bicara
cadel,jalan sempoyongan, ggn daya
ingat, ggn perhatian, afek labil, TD↑,
TD↓ ortostatik, ansietas, depresi, tremor
kasar pd tangan dan lidah, kelopak mata
turun, delirium
Komplikasi : gastritis, hepatitis
12
OPIOIDA :Opium, morphin, heroin,
pethidin, kodein, metadon( analgesik )
EZ :kontriksi pupil, euforik atau disforik, bicara
cadel, mengantuk, hambatan psikomotor.
Gejala Putus zat : nyeri, lakrimasi, rinorea,
dilatasi pupil, piloereksi,berkeringat, diare,
menguap, TD↑, takikardi, demam, sakit sendi
dan tulang otot, insomnia, mual/muntah
Komplikasi : ggn fungsi hati, hepatitis C,
HIV, mengurangi nafsu makan, ggn menstruasi,
impotensi, konstipasi kronik
13
KOKAIN (stimulansia )
EZ : PD, banyak bicara, hilang lelah, tidur
sedikit, kekuatan fisik ↑,hub sex ↑, tremor, kejang,
berdebar
Komplks : aritmia, perporasi septum nasi,
anemia, BB↓
AMFETAMIN (stimulansia ): ectasi, sabu
EZ :daya kerja ↑, HR cepat, pupil melebar, TD ↑,
banyak keringat, perasaan sejahtera
Gejala Putus Zat: cemas, depresi, lelah, ggn
tidur, paranoid, mual/muntah,bingung, BB ↓,
delirium 14
GANJA
EZ :hiperaktif,ringan badan, tertawa,bicara hebat, nafsu
makan bertambah
Komplikasi : imun ↓infeksi, bronkitis, ca paru, ggn
menstruasi, kerusakan sperma, ↓kemampuan membaca
berhitung, motorik lambat, tdk punya rasa bersaing dg
orang lain
HALUSINOGEN: acid, big D, blotter, blue heaven, cap
D
EZ: ggn persepsi,dan halusinasi, ilusi,
depersonalisasi,sensitif, tremor, pusing, piloereksi,
mual/muntah, TD ND SH ↑,hipersalivasi, panik
Komplikasi : perdarahan otak, hipertermi
15
SOLVEN DAN INHALASIA : hairspray,
bensin, cat semprot, lem
EZ : rasa ingin membunuh, apatis,tdk mampu memimpin,
pusing, nistagmus, inkoordinasi, sukar berbicara, jalan
sempoyongan, depresi, tremor,penglihatan kabur,
euphoria, annoreksia
Komplikasi :ggn fungsi hati, ginjal, sumsum tulang,
jantung dan otak
* NIKOTIN (stimulansia )
Gejala putus zat : peka rangsang, frustasi, cepat marah,
ansietas, sulit konsentrasi, gelisah, penurunan HR, ↑nafsu
makan atau BB ↑
Komplikasi :bronkitis kronis, empisema, kanker paru,ca
mulut larings esophagus dan semua sistem
16
KAFEIN ( stimulansia )
EZ : gairah, siaga
Gejala Putus zat : gelisah, gugup, nyeri
kepala, gemetar, mual, depresi, euphoria,
insomnia, wajah merah, diuresis, keluhan
GI
Komplikasi : mempengaruhi irama
jantung, asam lambung meningkat
17
KOMPLIKASI TERJADI AKIBAT
BEBERAPA HAL
Akibat zat itu sendiri
Akibat bahan pencampur/ pelarut (infeksi,emboli)
Akibat cara pakai atau alat yg tdk steril ( hepatitis
C, AIDS )
Akibat pertolongan yg keliru ( tdk sadar diberi
minum )
Akibat tidak langsung ( malnutrisi, stroke )
Akibat cara hidup ( kurang gizi, penyakit kulit,
kerusakan gigi, penyakit kelamin )
18
FAKTOR YG BERPENGARUH
Zat bekerja pada SSP
Individu :
o Kepribadian anti sosial
o Bingung masa peralihan
o Sedang mencari identitas
o Nilai persahabatan yg berlebihan
Lingkungan sosial yg tdk kondusif/negatif
19
LINGKUNGAN SOSIAL TDK KONDUSIF
Rumah
Hub ayah dan ibu tdk harmonis
Cara pendidikan anak berbeda
OT acuh tak acuh, otoriter, sibuk, tunggal
Proteksi berlebihan
kontrol OT tdk konsisten
Perceraian OT
Sekolah:
Sarana prasarana sekolah tdk kondusif
Kualitas dan kuantitas guru
Kurikulum
Lokasi sekolah
Masyarakat :
Kondisi lingkungan rawan praktek 5 M ( Madat, Main, Minum, Maling,
20
Madon )
KONDISI PASIEN ADIKSI
Intoksikasi/ detoksifikasi dan komplikasi
Lebih banyak kebutuhan akan keamanan dan kenyamanan
fisik emosional
Kebutuhan O2, cairan elektrolit, nutrisi, eliminasi
Kebutuhan emosional
Rehabilitasi
Persiapan akan perubahan pola hidup rencana masa depan
Latihan perilaku positif
Sosialisasi
Adaptasi dengan lingkungan kondusif
21
Hal yg harus dikaji oleh perawat
1. Faktor pendukung penyalahgunaan zat :
Kecenderungan klg mengunakan zat
Menderita suatu penyakit dg obat terus menerus
Penyimpangan perilaku
Penyimpangan kepribadian
Perselisihan dengan orang tua
Krisis identitas
Disfungsi keluarga
Sikap masyarakat yang kurang
Riwayat tindakan kriminalitas
22
lanjutan
2. Faktor pencetus :
Pernyataan utk mandiri dan butuh teman
sebaya
Mencari kesenangan
Menghindari rasa sakit
Kehilangan yang sangat berarti
Diasingkan
Ketegangan akibat modernisasi
23
lanjutan
3. Sumber koping
Sistem pendukung yang ada
Komunikasi
Kegiatan yang dilakukan
motivasi merubah perilaku
4. Mekanisme koping
Denial
Proyeksi
rasionalisasi
24
5. Perilaku
Euforia / disforia
Acuh, masa bodoh,apatis
Gangguan konsentrasi
Daya ingat menurun
Tingkah laku maladaptif
Mudah marah/ emosional
Pupil melebar
Bicara cadel
Tubuh lesu dan lemah
Gejala putus zat
25
RIWAYAT PENGGUNAAN ZAT
Kapan dan dimana zat digunakan ( pesta ulang
tahun, pub, tempat kerja, sekolah, pagi hari/
bangun tidur dan perlu dipertimbangkan kultur
setempat )
Mengapa zat digunakan ( nyeri karena jepitan
syaraf tulang belakang, kanker, problema
pribadi )
Berapa banyak penggunaan
Prinsip kerja obat ( efek baik atau buruk,
memiliki efek berganda, tingkat kualitas,
tergantung pada riwayat sebelumnya )
26
TEORI PENYEBAB PENGGUNAAN ZAT
Teori Biologikal
1. Mu Reseptor : mengikat morphin dihubungkan dg
fungsi analgetik
2. Kappa reseptor : mengikat ketosklalosin dan
dinofirin, berhub dg efek sedasi dan ataksia
3. Delta reseptor : mempunyai afinitas dg siklalosin
dan opiat mirip siklalosin berhub dgefek psikoemetik
4. Gamma reseptor : mengikat enkafalin yg dihug dg
perilaku
27
Teori Behavioral
1. Primary reinforce : perasaan subyektif
menyenangkan sebagai akibat langsung
pengguna zat
2. Negative reinforce : rasa sakit yg timbul krn
berhenti menggunakan zat,shg mendorong
penggunaan zat kembali
3. Secondary reinforce : tjd perubahan perilaku
akibat penggunaan zat dan mudah melakukan
interaksi sosial
4. Secondary negative reinforce : timbul gejala mirip
putus zat manakala mengalami atau
menyaksikan situasi yg ada hubungannya
dengan penggunaan zat. 28
GEJALA DINI
Prestasi sekolah/kerja berubah
Pola tidur berubah
Selera makan berkurang/ bertambah
Banyak menghindar pertemuan keluarga
Mengurung diri di kamar mandi
Bersikap kasar
Kadang ditemui dlm keadaan mabuk, bicara pelo,
jalan sempoyongan
Ketahuan berbohong
Pengeluaran uang meningkat pd hal tdk jelas
29
KETERGANTUNGAN
FISIK
Disebabkan adanya toleransi zat ( efek yg
diharapkan tdk selalu sama dengan jml zat yg
sama, shg perlu tambah dosis )dan adanya
gejala putus zat akibat penggunaan zat
dihentikan
PSIKOLOGIS
1. Drug seeking ( upaya mencari zat )
2. Drug taking ( adanya keteraturan penggunaan
zat
3. Craving for drug ( adanya kecanduan )
30
PENGKAJIAN
1. Penerimaan awal
2. Pemeriksaan fisik
3. Riwayat penyakit
4. Riwayat kehidupan seksual
5. Riwayat pengguna zat
6. Riwayat penggunaan zat dlm keluarga
7. Riwayat pengobatan sebelumnya
8. Dampak penggunaan terhadap soioekonomi
9. Dampak penggunaan status hukum
10. Aktifitas
11. Pemeriksaan penunjang
31
MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri
2. Gangguan istirahat dan tidur
3. Gangguan aktivitas
4. Gangguan nutrisi
5. Kurang perawatan diri
6. Resiko cedera
7. Coping individu tidak efektif
8. Perubahan persepsi sensori (halusinasi)
9. Gangguan harga diri
10. Gangguan/kerusakan komunikasi
11. Disfungsi seksual
12. Distress spiritual 32
INTERVENSI KEPERAWATAN PD ADIKSI
1. Pemenuhan kebutuhan dasar : personal
hygiene, manajemen nyeri, pemenuhan nutrisi,
mobilisasi dan aktivitas,memberi rasa aman
dan nyaman
2. Kolaborasi dg tim kesehatan lain : terapi/
pengobatan dg dokter, konseling dg psikolog/
konselor, aktivitas lain dg pekerja sosial
3. Pendidikan kesehatan : pencegahan dan
penanggulangan penggunaan napza, asertif/
trainning, coping yg adaptif dan adekuat,
perawatan diri
4. Persiapan pulang : perawatan di rumah, 33
34
lanjutan
2. Perilaku seksual
o Adiksi melakukan hubungan seksual tanpa
ondom dengan pasangannya
o Adiksi mempunyai banyak pasangan seksual
beresiko
35
PENCEGAHAN PENULARAN HIV/ AIDS PADA
ADIKSI
1. Resiko menyuntik
Stop drugs
Gunakan zat non suntik
Gunakan peralatan suntik baru/ steril
Bersihkan alat suntik dg desinfektan
Cara menggunakan desinfektan yg benar ( bayclin )
2. Resiko seksual
Jangan melakukan hubungan seksual
Setia dengan pasangan seksual
Selalu pakai kondom saat melakukan seksual
beresiko
36
MITOS DAN KENYATAAN
MITOS KENYATAAN
Narkoba/ ngedrags Ngedrag hanya dapat menolong
dapat nolong gue orang melupakan masalah
ngelupain masalah gue sementara, tdk akan selesaikan
justru menambah masalah
Narkoba membuat gue Hidupmu melambung tinggi dengan
menjadi lebih keren prestasi bukan denan narkoba
Air jeruk merupakan Air jeruk bisa menyebabkan
campuran untuk heroin kebutaan karena bisa
yg paling baik menyebabkan jamur yg tumbuh di
sekitar mata
Mencuci jarum cukup Vuris HIV/ Hep B/C tdk akan mati
dengan air biasa apabila hanya dicuci dg air biasa 37
MITOS KENYATAAN
Kerahasiaan terjaga
43
NURSING CARE : PERAWATAN MULUT
Infeksi oportunistik yg sering muncul
Disebabkan oleh jamur candidiasis
Oral hygiene adekuat
Topikal therapi pd mulut dan rongga mulut
Nursing care merawat luka dg plester kedap air
Mencegah masuknya kuman pada luka infeksi
silang
Menciptakan ssuasana luka pada kondisi yg
optimal
Mencegah terjadinya peradangan luka yg
panjang 44
PEMBERIAN NUTRISI ADEKUAT
Resiko tinggi tjd malnutrisi, diperlukan
penilaian asupan gizi dg ahli gizi
Penurunan nafsu makan krn depresi dan
infeksi esophageal
Kebutuhan nutrisi dapat membantu
metabolisme tubuh
Meningkatkan resistensi tubuh terhadap
penyakit dan meningkatkan kerja anti
retroviral, sehingga dapat beraktivitas
seperti biasa
45
PERSIAPAN KLIEN PULANG/ DI RUMAH
Menjelaskan tentang asupan nutrisi
adekut
Menjelaskan tentang aktifitas sehari-hari
Menjelaskan obat antiretroviral
Menjelaskan kapan harus kontrol
Menjelaskan tanda bahaya injeksi
oportunistik berulang
Menghubungi LSM/ kontak person/ RS
Menjelaskan ttg kehamilan dan perawatan
46
PELAYANAN JENAZAH
Jenazah tdk mendapatkan perlakuan
khusus
Jika jenazah terdapat luka, dianjurkan utk
menutup dg plester kedap air
Surat kematian sesuai dengan penebab
kematian ( Pneumonia, cardiac arrest )
Memandikan jenazah dikerjakan dengan
standar kewaspadaan universal
47
48