Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

POSISI PASIEN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar yang diampu
oleh Suryo Pratikwo, S.Pd, S.KM, M.Kes

Oleh :

Nama : Irfa Aenur Akhiryanti


NIM : P1337420320028
Kelas : 1 Reguler A

PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah “Keperawatan Dasar”. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW. yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Dasar di program
studi DIII Keperawatan Pekalongan. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah keperawatan dasar, Bapak Suryo Pratikwo, S.Pd, S.KM, M.Kes
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama proses perkuliahan mata kuliah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan-perbaikan
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Pekalongan, 4 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................2
A. Pengertian Pengaturan Posisi Pasien...............................................................................2
B. Macam – Macam Posisi Pasien dan Prosedur Pelaksanaanya........................................2
1. Posisi Lithotomi...........................................................................................................2
2. Posisi Dorsal Recumbent.............................................................................................4
3. Posisi Sim....................................................................................................................5
4. Posisi Trendelenberg...................................................................................................7
5. Posisi Supinasi.............................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Simpulan.......................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar
dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan  mekanika tubuh dan ambulasi.
Untuk mencegah abnormalitas postur tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan
posisi pasien, selain itu persiapan seperti mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi
pasien, adanya paralisis atau paresis, hipotensi ortostastik, toleransi aktivitas, tingkat
kesadaran, tingkat kenyamanan, dan kemampuan untuk mengikuti instruksi juga
penting dilakukan. Pengaturan posisi dalam mengatasi masalah kebutuhan
mobilitas dapat disesuaikan dengan tingkat gangguan.
B. Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian pengaturan posisi pasien ?
2.     Apa saja macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien dan
Bagaimanakah prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien ?
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas praktik mata kuliah keperawatan dasar
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mendefinisikan pengaturan posisi pasien.
2. Untuk mendiskripsikan macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai
kebutuhan pasien. Untuk mendiskripsikan prosedur pelaksanaan tiap
pengaturan posisi pasien

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengaturan Posisi Pasien


Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi
yang baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu
aspek keperawatan yang penting. Posisi tubuh apapun baik atau tidak akan
mengganggu apabila dilakukan dalam waktu yang lama. (potter dan perry,2005)
Tujuan merubah posisi :
1.    Mencegah nyeri otot
2.    Mengurangi tekanan
3.    Mencegah kerusakan syaraf dan pembuluh darah superficial
4.    Mencegah kontraktur otot
5.    Mempertahankan tonus otot dan reflek
6.    Memudahkan suatu tindakan baik medic maupun keperawatan

B. Macam – Macam Posisi Pasien dan Prosedur Pelaksanaanya


1. Posisi Lithotomi
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut atau sikap pasien terlentang dimana paha diangkat dan ditekuk ke arah
perut. Oleh karena itu posisi ini sukar dipertahankan, maka digunakan penahan untuk
kaki tersebut.Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan,
dan memasang alat kontrasepsi.

( Gbr. Posisi Litothomi )

2
 Indikasi :
a. Untuk ibu hamil
b. Untuk persalinan
c. Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi
d. Pada pemeriksaan genekologis
e. Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap penyakit pada
uretra, rectum, vagina dan kandung kemih.
 Tujuan
a. Untuk memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, mislnya vaginal taucher,
pemeriksaan rectum, dan sistoscopy.
b. Untuk memudahkan pelaksamaam proses persalinan, operasi ambeien, pemaangan
alat intra uterine devices (IUD), dan lain-lain.

 Alat dan Bahan


a. Bantal
b. Penyangga kaki
c. Tempat tidur khusus
d. Selimut
 Prosedur
a. Kaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan selama pasien berbaring.
b. Persiapkan peralatan dan dekatkan dengan pasien.
c. Naikkan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman untuk bekerja, pindahkan
bantal dan alat bantu yang digunakan pada posisi awal.
d. Minta bantuan bila diperlukan
e. Jelaskan prosedur pada pasien
f. Cuci tangan dan jaga privasi pasien.
g. Letakkan pasien berbaring dengan bagian kepala tempat tidur rata.
h. Pasang bantal di bagian kepala.
i. Mintalah pasien mengangkat paha dan menekuk ke arah perut, lalu pertahankan
tungkai bawah berada sejajar dengan posisi lutut.
j. Pasangkan alat penyangga kaki.
k. Lakukan pemeriksaan sesuai kebutuhan.
l. Rapikan pasien dan dokumentasikan

3
2. Posisi Dorsal Recumbent
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa genetalia serta pada proses persalinan.

( Gbr. Posisi Dorsal Recumbent )


 Indikasi :
a. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia
b. Untuk persalinan
c. Pada pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina, dan anus.
d. Pasien dengan ketegangan punggung belakang.

 Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.
 Alat dan Bahan
a. Bantal
b. Bantal kecil atau gulungan handuk
c. Papan kaki
d. Selimut
 Prosedur
a. Kaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan selama pasien berbaring.
b. Persiapkan peralatan dan dekatkan dengan pasien.
c. Naikkan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman untuk bekerja, pindahkan
bantal dan alat bantu yang digunakan pada posisi awal.
d. Minta bantuan bila di perlukan.
e. Jelaskan prosedur pada pasien.
f. Cuci tangan dan jaga privasi pasien.
g. Letakkan pasien berbaring dengan bagian kepala tempat tidur rata.

4
h. Letakkan gulungan handuk kecil di bawah area belakang lumbal.
i. Letakkan bantal di bawah bahu atas, leher dan kepala.
j. Tempatkan papan kaki atau bantal lunak di bawah telapak kaki.
k. Letakkan bantal di bawah lengan bawah yang pronasi, mempertahankan lengan
atas sejajar dengan tubuh pasien.
l. Letakkan gulungan tangan di dalam tangan.
m. Rapikan pasien dan dokumentasikan

3. Posisi Sim
Posisi sim berbeda dengan posisi miring pada distribusi berat badan pasien. Pada posisi
Sim berat badan berada pada tulang ilium anterior, humerus dan klavikula. Posisi Sim
Berada antara posisi miring dan telungkup atau Posisi sim adalah posisi miring ke kanan
atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat
melalui anus (supositoria).

( Gbr. Posisi Sim )


 Indikasi :
a. Untuk pasien yang akan di huknah
b. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus
c. Pasien tidak sadar.
d. Pasien paralisis.
e. Pasien yang akan di enema.
f. Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal.
g. Untuk tidur pada wanita hamil
 Tujuan :
a. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
b. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi

5
c. Memasukkan obat supositoria
d. Mencegah dekubitus
 Alat dan bahan :
a. Tempat tidur khusus
b. Bantal kecil
c. Bantal pasir
d. Selimut
 Prosedur
a. Kaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan selama pasien berbaring.
b. Persiapkan peralatan dan dekatkan dengan pasien.
c. Naikkan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman untuk bekerja, pindahkan bantal
dan alat bantu yang digunakan pada posisi awal.
d. Minta bantuan bila di perlukan.
e. Jelaskan prosedur pada pasien.
f. Cuci tangan dan jaga privasi pasien.
g. Letakkan pasien berbaring dengan bagian kepala tempat tidur rata.
h. Letakkan pasien pada posisi terlentang.
i. Berikan pasien posisi lateral berbaring sebagian pada abdomen.
j. Letakkan bantal kecil dibawah kepala.
k. Letakkan bantal dibawah lengan atas yang fleksi, sokong lengan setinggi bahu. Sokong
lengan lain pada matars/kasur.
l. Letakkan bantal di bawah kaki atas yang fleksi, sokong kaki setinggi pinggul.
m. Letakkan bantal pasir sejajar dengan permukaan telapak kaki.
n. Rapikan pasien dan dokumentasikan

6
4. Posisi Trendelenberg
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

( Gbr. Posisi Trendelenburg )

 Indikasi :
a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
b. Pasien shock
c. Pasien hipotensi.
 Tujuan
Meningkatkan aliran darak ke otak pada pasien hipotensi atau shock.
 Alat dan bahan :
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
c. Bantal kecil
 Prosedur
a. Kaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan selama pasien berbaring.
b. Persiapkan peralatan dan dekatkan dengan pasien.
c. Naikkan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman untuk bekerja, pindahkan bantal
dan alat bantu yang digunakan pada posisi awal.
d. Minta bantuan bila di perlukan.
e. Jelaskan prosedur pada pasien.
f. Cuci tangan dan jaga privasi pasien.
g. Letakkan pasien berbaring dengan bagian kepala tempat tidur rata.

7
h. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, letakan bantal di antara kepala dan ujung
tempat tidur pasien, dan berikan bantal dibawah lipatan lutut.
i. Letakkan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat tidur khusus
dengan meninggikan bagian kaki pasien.
j. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki kanan
lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
k. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas tempat
tidur
l. Awasi dan catat vital sign dan respon pasien.
m. Rapikan dan berikan kenyamanan pada pasien.
n. Dokumentasikan pada catatan keperawatan

5. Posisi Supinasi
Posisi adalah posisi terlentang dengan pasien menyandarkan punggungnya dimana
hubungan antar bagian dasar tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.

(Gbr. Posisi Supinasi )

 Indikasi
a. Pasien dengan tindakan post anestesi atau pembedahan tertentu (misalnya anestesi
spinal).
b. Pasien dengan kondisi yang sangat lemah atau koma.
 Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasiliatsi penyembuhan terutama pada pasien
pembedahan atau anestesi tertentu.

8
 Alat dan Bahan
a. Bantal.
b. Bantal kecil atau gulungan handuk.
c. Bantal pasir (sandsbags) atau gulungankain (trochanter rolls).
d. Papan kaki.
 Prosedur
a. Kaji kesejajaran tubuh dan tingkat kenyamanan selama pasien berbaring.
b. Persiapkan peralatan dan dekatkan dengan pasien.
c. Naikkan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman untuk bekerja, pindahkan bantal
dan alat bantu yang digunakan pada posisi awal.
d. Minta bantuan bila di perlukan.
e. Jelaskan prosedur pada pasien.
f. Cuci tangan dan jaga privasi pasien.
g. Letakkan pasien berbaring dengan bagian kepala tempat tidur rata.
h. Letakkan gulungan handuk kecil di bawah area belakang lumbal.
i. Letakkan bantal di bawah bahu atas, leher dan kepala.
j. Letakkan trochanter rolls atau bantal pasir (sandbags) sejajar dengan permukaan
lateral paha. Letakkan bantal kecil atau gulungan dibawah tumit untuk
mengelevasikan tumit.
k. Tempatkan papan kaki atau bantal lunak di bawah telapak kaki.
l. Letakkan bantal di bawah lengan bawah yang pronasi, mempertahankan lengan atas
sejajar dengan tubuh pasien.
m. Letakkan gulungan tangan di dalam tangan.
n. Rapikan pasien dan dokumentasikan

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi yang
baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek
keperawatan yang penting. Posisi tubuh apapun baik atau tidak akan mengganggu
apabila dilakukan dalam waktu yang lama. (potter dan perry,2005)

B. Saran
Diharapkan agar mahasiswa keperawatan dapat mengetahui dan memanfaatkan
makalah ini untuk menambah wawasan dalam masalah studi kasus keperawatan yag
ada di masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Furqon, Muhammad. 2020. Macam – macam posisi pasien di Rumah Sakit lengkap dengan
gambar. https://www.sijenius.com/2019/12/macam-macam-posisi-pasien.html.
Diakses pada tanggal 4 Juni 2021

Biyudistira. 2014. Jenis – jenis pemberian posisi tubuh pada pasien.


https://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-
pada-pasien/. Diakses pada 4 Juni 2021

Hayati, 2014. Pengaturan Posisi Pasien.


http://nururhay.blogspot.com/2014/09/pengaturan-posisi-pasien_98.html. Diakses
pada tanggal 4 Juni 2021

11

Anda mungkin juga menyukai