Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


“POSISI DORSAL RECUMBENT”

Dosen Pengampu :
Ns. Sri Wahyuni, S.Kep, M.Kep

KELAS 1B
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Gustin Adrian (2101036)
Erlangga Mokodongan (2101037)
Windy Dilla Apriliani (2101039)
Yayu Anggraini Ishak (2101040)
Aldian Indriyani S. Masuara (2101041)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak

terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan

baik materi maupun pikirannya Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas dari mata kuliah pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang diberikan oleh

dosen kami Ns. Sri Wahyuni, S.Kep, M.Kes. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat

memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi, Karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. kami yakin masih banyak kekurangan

dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, 13 November 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. Pengertian................................................................................................................................6
B. Tujuan......................................................................................................................................6
C. Indikasi.....................................................................................................................................6
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :..........................................................................................6
E. Penggunaan :............................................................................................................................6
F. Alat dan bahan.........................................................................................................................7
G. Prosedur...............................................................................................................................7
H. Kelemahan posisi.................................................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak kondisi patologi yang mempengaruhi kesejajaran dan mobilitas tubuh.

Abnormalitas postur kongenital atau dapat mempengaruhi efisiensi sistem

muskuloskeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan penampilan tubuh.

Abnormalitas postur dapat menghambat kesejajaran, mobilitas, atau keduanya

sehingga membatasi rentang gerak pada beberapa sendi. Untuk mecegah abnormalitas

postur tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan posisi pasien, selain itu persiapan

seperti mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi pasien, adanya paralisis atau paresis,

hipotensi ortostastik, toleransi aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat kenyamanan, dan

kemampuan untuk mengikuti instruksi juga penting dilakukan.

Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk

mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar

dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan tubuh dan ambulasi. Untuk menilai

kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat

bantu gerak, cara menggapai benda, naik/turun dan berjalan adalah dengan cara

melakukan proses keperawatan pada pasien melalui pengkajian, diagnosa, intervensi

dan tindakan keperawatan. Dengan adanya proses keperawatan pada pasien dengan

gangguan ambulasi ditujukan untuk menjaga keamanan ambulasi, meningkatkan

kekuatan otot dan mobilitas, mencegah komplikasi dari imobilitas dan meningkatkan

harga diri serta kemandirian.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian posisi dorsal recumbent ?

2. Bagaimana prosedur pelaksanaan ?


3. Apa saja alat dan bahan yang perlu dipersiapkan ?

C. Tujuan

1. Untuk memberikan bantuan kepada pasien

2. Untuk mengatur posisi ditempat tidur pasien


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

Posisi dorsal recumbent adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut

flexi (ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk

merawat dan memeriksa genetalia serta pada proses persalinan.

B. Tujuan

Untuk meningkatkan kenyamanan pasien, terutama pada pasien dengan ketegangan

punggung belakang.

C. Indikasi

1. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia

2. Untuk persalinan

D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Privasi klien

2. Respon klien

E. Penggunaan :

1. Pemasangan kateter

2. Pembersihaan vulva (vulva hygiene)

3. Pemeriksaan ginekologi/urologi
4. Pengobatan uretra dan kandung kemih

5. Pemeriksaan vagina (vaginal touche)

6. Melahirkan

F. Alat dan bahan

1. Tempat tidur

2. Selimut

3. Bantal

G. Prosedur

 Preinteraksi

1. Identifikasi kebutuhan untuk perubahan posisi

2. Siapkan alat-alat yang diperlukan

3. Dekatkan alat-alat

 Tahap orientasi

1. Ucapkan salam, perkenalkan diri perawat

2. Tanyakan kondisi dan keluhan klien

3. Jelaskan tujuan, prosedur, lama tindakan, dan hal yang perlu dilakukan klien

4. Berikan kesempatan klien/keluarga bertanya sebelum tindakan dilakukan

 Tahap kerja

1. Jaga privasi klien

2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan (jika diperlukan)

3. Atur posisi klien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka

4. Tekuk kedua lutut, regangkan paha, telapak kaki menapak pada kasur dan regangkan

kedua kaki. Dan untuk proses persalinan kedua tangan diletakkan disamping kepala.

i. Posisi dorsal recumbent pada wanita : berbaring ditempat tidur dengan

kedua tungkai dalam posisi ekstensi sampai tepi meja/tempat tidur


periksa. Posisi ini ilium bergerak ke belakang dan ke bawah pada

artikulatio sacroiliaka, sehingga membuat pelvis condong ke depan.

Posisi ini menambah besarnya diameter conjugata vera pada pintu

masuk pelvis tetapi akibatnya adalah pengurangan ruang pada pintu ke

luar pelvis. Banyak disarankan untuk persalinan karena pada posisi ini

bidan/dokter lebih mudah memantau area vulva karena terlihat

seluruhnya. Detak jantung mudah terdeteksi, kontraksi terlihat jelas

serta kontak mata antara petugas dengan pasien lebih baik.

5. Pasang selimut pada tungkai dan badan pasien

 Evaluasi

4. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan, berikan umpan balik positif

5. Kontrak pertemuan selanjutnya

6. Bereskan alat-alat

7. Cuci tangan

 Dokumentasi

8. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

H. Kelemahan posisi

a. Tekanan aortocaval yang menyebabkan sindrom hipotensif supine,

membahayakan janin, dan kontraksi uterus yang tidak efisien.

b. Kemampuan pasien untuk meneran dan keefektifan usahanya berkurang pada

posisi dorsal recumbent karena tidak ada gaya gravitasi yang membantu.

c. Diameter antero—posterior pelvis sedikit lebih sempit pada posisi dorsal

recumbent.

d. Distosia bahu lebih sering terjadi pada posisi dorsal recumbent dan lithotomi dari

posisi lainnya.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Dorsal recumbent ini adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut
flexi diatas tempat tidur. Posisi ini biasanya dilakukan untuk tindakan
pemeriksaan genetalia dan proses persalinan.

B. Saran

Kita sebagai pearawat harus tau posisi-posisi yang harus kita lakukan pada klien agar

tidak membahyakan kesehatan klien


DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/388894332/Makalah-KDM-Kelompok-2-Posisi-
Pasien-Di-Tempat-Tidur
https://id.scribd.com/document/358583170/3-SOP-Posisi-Dorsal-Recumben-Edit-
EDIT
https://id.scribd.com/doc/307964973/Posisi-Dorsal-Recumbent-Teori

Anda mungkin juga menyukai