Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH POSISI LITOTOMI

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ruang Lingkup


Keperawatan Istirahat Tidur

Oleh
EDI SAPUTRA (15631469)
MUSLIMIN MARJUNI (15631485)
ARIF TRI WIDODO (15631503)
M.KUN NUR FATANNAFI (15631510)
BIMA SAMUDRA (156315..)

PRODI SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2016

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah tentang posisi litotomi”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas
akhir mata kuliah Ruang Lingkup Kep istirahat Tidur
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak selesai tanpa bantuan pihak
lain. Maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih terhadap pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini baik secara moril maupun materi
kepada Yayuk Dwi Rahayu, S,Kep,Ns,M.kes selaku dosen Ruang Lingkup
Kep istirahat Tidur
Penulis yakin makalah ini masih kurang dari sempurna, untuk itu
penulis selalu menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna
untuk memperbaiki dan kemajuan pada pembuatan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya.

Ponorogo, juni 2016

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Rumusan Masalah 2
1.3Tujuan Penulisan 2
1.4Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1Pengertian Litotomi 3
2.2Prosedur Pelaksanaan 3
BAB III PENUTUP 5
3.1Kesimpulan 5
3.2Saran 5
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya

tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan

ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan

pelayanan dengan fasilitas yang memadai (Manuaba, 1999).

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan. Mengenali pentingnya

pengalaman seputar persalinan bagi ibu dan memberi kesempatan untuk

menceritakannya pada orang lain: “suatu pengalaman lebih dari suatu kisah”

(Kirkham, 1997).

Dengan membagikan pengalaman mereka saat mengalami suatu

hal menjadikan pemahaman mereka semakin mendalam (Jo Alexander, 2007).

Selama ini, posisi melahirkan yang banyak digunakan adalah berbaring

telentang sepanjang persalinan tahap pertama. Selanjutnya, jika tiba waktunya

mengejan ibu dipindahkan keposisi berbaring, kedua kaki dibuka lebar dan

disangga atau litotomi.. Ibu dapat mencoba berbagai posisi melahirkan yang

berbeda untuk setiap tahapan dan kondisi persalinan.Tujuan diberikan posisi

posisi persalinan adalah untuk mengurangi rasa sakit atau membuat proses

persalinan lebih mudah (Danuatmaja 2004).

1
2

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu pengertian posisi litotomi ?

2. Bagaimana prosedur posisi litotomi?

1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk duduk di tempat tidur.
2. Untuk mengatur posisi di tempat tidur.
3. Untuk mengetahui prosedur litotomi

1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat memberikan bantuan kepada pasien untuk duduk di
tempat tidur, mengatur posisi di tempat tidur, membantu memindahkan pasien
dari tempat tidur ke kursi roda, membantu pasien berjalan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Litotomi merupakan suatu posisi dimana pasien ditempatkan pada posisi
terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik keatas abdomen
Posisi litotomi adalah posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua
kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
Tindakan membaringkan pasien dengan pesisi terlentang kedua paha diangkat
dan ditarik kearah perut sedangkan tungkai bawah membuat sudeut 90˚ terhadap
paha.

2.2 Prosedur :

1. Pra Interaksi
a. Mempersiapkan alat:
• Bantal bokong k/p
• Penyangga kaki
b. Memverifikasi data

2. . Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menutup pitu, jendela, tirai
3. Memasang penyangga kaki
4. Menganjurkan pasien untuk tidur terlentang
5. Menggeser bokong kan pasien menarik kedua ke bagian tepi bawah
tempat tidur
6. Meletakkan kedua kaki pada penyangga kaki atau anjurkan pasien
menarik kedua paha dan tekuk kearah perut. Sokong dengan bantal k/p

3
4

3. Fase Terminasi
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
3. Merencanakan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Meraapikan alat
6. Mencuci tangan

4. Indikasi :
1) Dilakukan pada klien untuk pemeriksaan kandung kemih
2) Dilakukan pada pemeriksaan girekologi

5. Kontraindikasi :
1) Pada klien dengan antritis berat
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari makalah posisi litotomi yaitu kita membantu
pasien agar otot-ototnya tidak tegang dan berjalan baik sebagaimana
mestinya, serta para pasien segera pulih seperti kondisi semula bila
dilakukannya cara-cara posisi litotomi secara benar.
3.2 Saran
Sarannya yaitu pada pasien nifas disarankan untuk melakukan posisi
litotomi, karena untuk memulihkan kembali fungsi sendi dan
muskuloskeletal pada pasien.

5
DAFTAR PUSTAKA

Allen, Carol Vestal. 1998. Memehami proses keperawatan dengan pendekatan


latihan. Ahli bahasa Cristantie Effendy. EGC : Jakarta
.
Uliyah Musrifatul dan . 2008 . Ketrampilan dasar praktek klinik. Surabaya :
Salemba Medika.

https://putuekalestarimidwife.files.wordpress.com/2013/10/litotomi.jpg

https://saraswatiniken.wordpress.com/2015/01/19/memberikan-posisi-pada-

pasien/

Anda mungkin juga menyukai